PENGANTAR ILMU POLITIK
“
RESUME DEFENISI DAN RUANG LINKUP ILMU POLITIK”DOSEN PEMBIMBING : Adil Mubarak, S.IP, M.Si
OLEH
NAMA : YASINTA DEVI NIM : 20042169
ILMU ADMINISTRASI NEGARA (NK) FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
RESUME KONSEP ILMU POLITIK
Nama :Yasinta Devi
Nim : 20042169
Judul artikel : 1. Ilmu politik
2. Defenisi ilmu politik beserta ruang lingkupnya Pengarang : 1. Maman Suherman
2. Guru Mery Tahun terbit : 1. 2020
2. 2011
A. Defenisi Ilmu Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani “polis” yang berarti negara-kota. Dalam negara-kota di zaman Yunani. Orang asing berinteraksi guna mencapai kesejahteraan (kebaikan,menurut Aritoteles) dalam hidupnya.
A New Handbook of Political Science menyebutkan bahwa politik adalah the constrained use of social power (penggunaan kekuasaan sosial yang dipaksakan). Kata “kekuasaan sosial ”
ditekankan untuk membedakannya dengan ‘kekuasaan individual’.
Menurut Brendan O’Leary (2000: 78) ilmu politik merupakan disiplin akademis ,dikhususkan pada penggambaranm penjelasan analisism dan penilaian yang sistematis mengenai polutik dan kekuasaan.
Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Dan pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan yang harmonis.
Konsep-Konsep Politik : 1. Negara
adalah integrasi dari kekuasaanpolitik, ia adalah organisai dalam kekuasaan politik, negarapun merupakan alat (agency) dari masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat untuk menertibkan fenomena kekuasaan dalam masyarakat.
2. Pemerintahan
Menurut Finer (1974), istilah pemerintah dapat dibagi empat pengertian.
a. Pemerintah mengacu kepada proses pemerintah, yakni pelaksanaan kekuasaan oleh yang berwewenang
b. Istilah ini dapat pula dipakai untuk menyebut keberadaan proses itu sendiri kepada kondisi adanya tata aturan
c. Pemerintah acap kali berarti orang-orang yang mengisi kedudukan otoritas dalam masyarakat atau lembaga, artinya kantor atau jabatan-jabatan dalam pemerintahan d. Istilah ini dapat pula mengacu kepada bentuk, metode, atau sistem pemerintahan dalam
suatu masyarakat, yakni struktur dan pengelolaan dinas pemerintahan dan hubungan antara yang memerintah dan yang di perintah.
3. Kekuasaan
adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk memengaruhi perilaku seseorang atau suatu kelompok untuk memengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain,sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan itu.
4. Kedaulatan
Konsep dasar kedaulatan dapat dibedakan menjadi dua telaahan .
a. Diliat dari hukum tata negara, konsep kedaulatan mengacu kepada kekuasaan pemerintah negara yang tertinggi dan mutlak.
b. Dilihat dari hukum internasional mengacu kepada kemerdekaan suatu negara terhadap negara-negara lain.
Kemudian dilihat dari jenis atau bentuk, ragam kedaulatan dapat dibedakan menjadi tiga.
1. Kedaulatan hukum 2. Kedaulatan negara 3. Kedaulatan rakyat 5. Keputusan
6. Legitimasi
Konsepnya menunjuk kepada keterangan yang mengesakan atau membenarkan pemegang kekuasaan meupun pemerintah adalah benar-benar orang yang dimaksud (secara hukum adalah sah).
7. Oposisi
Konsepnya merujuk kepada kelompok/partai penentang terhadap pemerintah resmi.
8. Sistem Politik
Konsepnya merupakan suatu istilah yang mengacu kepada semua proses dan institusi yang mengakibatkan pembuatan kebijakan publik.
Sistem politik mencakup:
a. Fungsi integrasi dan adaptasi
b. Penempatan nilai-nilai dalam masyarakat c. Penggunaan wewenang atau kekuasaan 9. Demokrasi
Konsepnya secara umum merupakan sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta memerintah dengan perantara wakil-wakilnya.
10. Pemilihan Umum
Konsepnya adalah suatu kegiatan politik untuk memilih atau menentukan orang-orang yang duduk di dewan legislatif maupun eksekutif. Fungsi-fungsi pemilihan umum:
a. Menentukan pemerintahan secara langsung maupun tak langsung.
b. Sebagai wahana umpan balik antara pemilik suara dan pemerintah.
c. Barometer dukungan rakyat terhadap penguasa, d. Sarana rekrutmen politik.
e. Alat untuk mempertajam kepekaan pemerintah terhadap tuntutan rakyat.
11. Desentralisasi
Konsepnya salam Ensiklopedi Indonesia (1948: 794) dikemukakan sebagai pemindahan hak-hak pengaturan (bagian dari perundang-undangan) dan perintah dari badan penguasa atasan terhadap yang lebih rendah.
12. Partai Politik
Konsepnya mengacu kepada sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan. Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisasi dimana para anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, cita-cita, serta perjuangan yang sama.
13. Persamaan
Konsepnya hampir melekat pada disiplin ilmu.
14. Demonstrasi
Konsepnya secara umum memperlihatkan, memamerkan, menunjukan dan membuktikan, namun dalam ilmu politikSS merupakan tindakan sekelompok orang yang bersama-sama menunjukan dukungan maupun protes kolektif, baik itu ketidak puasan maupun
ketidaksetujuan.
15. Hak Asasi Manusia (HAM)
Menurut Rosalyn Higgins, seorang yang tergabung dalam United Nations Committe on Human Right, pengertian Hak Asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang dimiliki oleh semua orang sesuai kondisi yang manusiawi.
16. Voting (Pemungutan Suara)
Istilah voting merujuk pada suatu instrumen untuk mengekspresikan dan mengumpulkan pilihan partai atau calon dalam pemilihan.
17. Kebijakan Umum
adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu.
18. Pembagian atau Alokasi
ialah pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat ,yang ditekankan bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik.
B. Ruang Lingkup Ilmu Politik
Definisi ruang lingkup ilmu politik menurut badan internasional (UNESCO) meliputi:
1. Bidang teori politik a. Teori politik
b. Sejarah perkembangan ide politik 2. Bidang lembaga politik
a. Undang-undang dasar b. Pemerintahan negara c. Pemerintahan daerah d. Administrasi negara
e. Perbandingan lembaga politik
3. Bidang kepartaian, golongan dan pendapat umum a. Partai politik
b. Kelompok penekan
c. Partisipasi warganegara dalam pemerintahan 4. Bidang hubungan internasional
a. Politik internasional b. Organisasi internasional c. Hukum internasional
Menurut andrew heywood (1974), dalam kajian ilmu politik di bagi menjadi beberapa kajian.
1. Teori politik
Definisi politik, pemerintahan, sistem dan rezim, ideologi politik, demokrasi dan negara 2. Bangsa-bangsa dan globalisasi
Bangsa dan nasionalisme, politik subnasional dan politik global 3. Interaksi politik
Ekonomi dan masyarakat, budaya politik dan legitimasi, perwakilan, pemilu partai politik, kelompok, kepentingan gerakan
4. Mesin pemerintahan
Konstutusi, Hukum dan yudikatif, lembaga legislatif, eksekutif, birokrasi, militer dan polisi
5. Kebijakan dan kinerja
Proses kebijakan dan kinerja sistem
C. Pendekatan dan Metode 1. Pendekatan
Kajian ilmu politik dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, bersifat deskriptif anatik, menekan proses bersifat induktif, dan menurut W.R. Torbert sering disebut sebagai collaborative inquiri (Tobert, 1981: 141-151). Sedangkan pendekatan kuantitatif mencoba untuk memelihara diri mereka dari pengaruh koleksi data.
2. Metode
Seperti ilmu-ilmu sosial pada umumnya, dalam metode penelitian yang digunakan dalam ilmu politik pun menyangkut metode induksi dan deduksi. Metode induksi adalah serangkaian strategi ataupun prosedur penarikan kesimpulan umum yang diperoleh berdasarkan proses pemikiran setelah mengkaji peristiwa-peristiwa yang bersifak khusus atas dasar fakta teoritis yang khusus ke yang umum. Selanjutnya menurut Iswara (1974:
57), Yang termasuk dalam metode induksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Metode deskriptif, adalah sebagai prosedur pengkajian masalah-masalah politik politik untuk memberikan gambaran terhadap kenyataan yang ada saat ini secara akurat.
2. Metode analisis menekankan pada penelaahan secara mendalam terhadap masalah- masalah politis yang disusun secara sistematis dengan memperlihatkan hubungan fakta satu dengan lainnya.
3. Metode evaluatif merupakan serangkaian usaha penelaahan fenomena politik yang bersifat menentukan terhadap fakta yang dikumpulkan dengan dasar pada norma- norma ataupun ide-ide yang abstrak.
4. Metode klasifikasi adalah metode yang melandaskan pada penggolongan atau pengelompokan objek-objeknya secara teratur yang masing-masing menunjukan hubungan timbal balik.
5. Metode perbandingan merupakan metode kajian politik yang menitikberatkan pada studi persamaan dan perbedaan atas dua objek telaahan, dengan maksud untuk memperdalam maupun menambah pengetahuan tentang objek-objek kajian politik tersebut.
Sedangkan metode deduksi adalah sebaliknya dari metode induksi. Dalam
menggunakan metode ini merupakan serangkaian strategi ataupun prosedur dengan penarikan kesimpulan dari keadaan umum ke yang khusus, dan biasanya penelitian yang demikian banyak dilakukan dalam pendekatan yang kuantitatif (Supardan, 2004:
157).
Pada bagian lain, Iswara (1974: 57) mengemukakan bahwa metode lainnya banyak digunakan dalam kajian ilmu politik antara lain :
1. Metode filosofis, metode ini digunakan untuk meneliti masalah-masalah politik langsung yang berhubungan dengan kehidupan politik yang diteliti secara abstrak- akademis-toretis.
2. Metode yuridis atau legislatis, merupakan pelksanaan prosedur penelitiannya terhadap asas-asas legal secara yuridis.
3. Metode historis, dalam metode ini penelitian ilmu politik didasarkan pada kenyataan- kenyataan sejarah.
4. Metode ekonomis, dalam penelitian ini ilmu politik disangkutpautkan secara melekat dengan aspek-aspek ekonomi.
5. Metode sosiologis, memandang bahwa dalam kajian politik, lembaga-lembaga politik dianalogikan sebagai fenomena sosial maupun organisme sosial.
6. Metode psikologis, dalam penggunaanya kajian politik banyak menggunakan dalil-dalil psikologi sebagai acuannya.
Namun demikian, berbeda dengan The Liang Gie (1999: 116) bahwa beberapa metode penelitian ilmu politik yang paling banyak digunakan adalah metode-metode sebagai berikut :
1. Metode observasi, diartikan secara luas karena pengertian pengamatan tidak sekedar pengamatan langsung, tetapi juga dapat tidak langsung terhadap fenomena politik.
2. Metode analisis, adalah suatu metode dengan serangkaian tindakan dan pemikiran yang disengaja untuk menelaah sessuatu hal yang secara mendalam ataupun terinci, terutama dalam mengkaji bagian-bagian dari suatu totalitas.
3. Metode deskripsi, merupakan metode yang sangat mendalam memberikan gambaran politik terhadap kondisi realitas.
4. Metode klarifikasi, secara umum metode ini menggambarkan adanya pengelompokan ataupun penggolongan objek kajian secara teratur untuk memudahkan pencarian adanyan hubungan timbal balik.
5. Metode pengukuran, merupakan metode untuk mengidentifikasi besar kecilnya objek atau fenomena yang diteliti, baik yang menggunakan alat khusus maupun tidak.
6. Metode perbandingan, merupakan metode yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dari dua peristiwa politik, negara, kelompok, atau lebih.
D. Kaitan ilmu Politik dengan Ilmu sosial lain 1. Sejarah
Sejarah sangat diperlukan dalam ilmu politik mengingat sejarah memberikan fakta masa lampau untuk dikaji lebih lanjut.
2. Filsafat
Filsafat juga berperan dalam ilmu politik, terutama filsafat politik, yaitu suatu bagian dari filsafat yang mengungkap kehidupan politik, seperti sifat hakiki, asal mula nilai dan negara.
3. Antropologi
Antropologi merupakan ilmu bantu dalam ilmu politik. Hal ini mengingat antropologi memberikan kontribusi besar dalam pengertian dan teori tentang kedudukan serta peranan satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana.
4. Sosiologi
Sosiologi banyak membantu usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat.
5. Psikologi Sosial
Dalam hal ini, psikologi sosial menitikberatkan pada hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok atau golongan.
6. Ilmu Ekonomi
Pada masa silam, ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu tersendiri yang dikenal dengan eknomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijaksanaan yang hendak digunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan.
7. Ilmu Hukum
Sejak dahulu, terutama di Eropa Barat ilmu hukum dan politik memang sudah demikian erat.
8. Ilmu Geografi
Faktor-faktor yang memengaruhi politik, seperti lokasi (location), perbatasan strategis (strategic frontiers), desakan penduduk (population pressures), dan derah pengaruh (sphere of ifluence) dibahas dalam geografi.
Kesimpulan
A. Pengertian, Karakteristik, Dan Ruang Lingkup Politik.
Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Dengan mengingat hal tersebut diatas, ternyata banyak sekali istilah bagi ilmu politik. Banyak regam istilah bagi ilmu politik, disebabkan belum terdapatnya kesamaan pendapat diantara para cendikiawan sehingga hal ini
menimbulkan kekacauan istilah.
Menurut Brendan O’Leary (2000: 78) ilmu politik merupakan disiplin akademis, dikhususkan pada penggambaran, penjelasan analisis, dan penilaian yang sistematis mengenai politik dan
kekuasaan.
B. Konsep-Konsep Politik 1. Kekuasaan.
2. Kedaulatan.
3. Kontrol Sosial. Konsep kontrol sosial mengacu kepada pengaturan tingkah laku manusia oleh kekuatan sosial yang dilakukan diluar pemerintahan untuk memelihara menurut hukum dan aturan itu yang muncul didalam tiap-tiap masyarakat dan institusi. Ada beberapa teori-teori kontrol sosial :. Teori J.J.
4. 4. Negara. Negara adalah integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi pokok dalam kekuasaan politik, negara pun merupakan alat (agency) dari masyarakat yang memiliki
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat untuk menertibkan fenomena kekuasaan dalam masyarakat.
5. Pemerintahan.
6. Legitimasi.
7. Oposisi.
8. Sistem Politik.
9. Demokrasi.
10. Pemilihan Umum. Konsepnya adalah suatu kegiatan politik untuk memilih atau menentukan orang-orang yang duduk di dewan legislatif maupun eksekutif. Menentukan pemerintahan secara langsung maupun tak langsung. Sebagai wahana umpan balik antara pemilik suara dan pemerintah. Barometer dukungan rakyat terhadap penguasa,. Sarana rekrutmen politik. Alat untuk mempertajam kepekaan pemerintah terhadap tuntutan rakyat.
11. Partai Politik. Konsepnya mengacu kepada sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan 12. Desentralisasi.
13. Persamaan.
14. Demonstrasi.
15. Hak Asasi Manusia (HAM).
16. Voting (Pemungutan Suara).
C. Pendekatan, metode, teknik, dan ilmu bantu politik.
1. Pendekatan.
Kajian ilmu politik dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, bersifat deskriptif anatik, menekan proses bersifat induktif, dan menurut W.R.
2. Metode. Seperti ilmu-ilmu sosial pada umumnya, dalam metode penelitian yang digunakan dalam ilmu politik pun menyangkut metode induksi dan deduksi.
Sumber :
Meryguru.(2020). Defenisi Ilmu Politik beserta Ruang Lingkupnya. [online]. Tersedia:
https://majalahpendidikan.com/definisi-ilmu-politik-beserta-ruang-lingkupnya/ (16 September 2020) Suhermanmaman. (2011). IlmuPolitik [online]
Tersedia :https://suhermanmaman.wordpress.com/2011/07/22/36/ ( 22 juli 2011)