• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Pokok Komite Sekolah

N/A
N/A
Miftahul Jannah

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas Pokok Komite Sekolah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Pokok Komite Sekolah

1. Bersama pihak sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi sekolah 2. Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai dengan program yang ditetapkan

3. Bersama pihak sekolah menyusun dan menetapkan standar pelayanan pembelajaran di sekolah 4. Bersama pihak sekolah menyusun dan menetapkan rencana stategik pengembangan sekolah.

5. Bersama pihak sekolah menyusun dan menetapkan rencana kerja tahunan sekolah yang dirumuskan dalam Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RAPBS ).

6. Membahas dan menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi sekolah yang berasal dari masyarakat/ orang tua.

7. Bersama pihak sekolah mengembangkan prestasi unggulan, baik yang bersifat akademis ( nilai tes harian, semesteran , dan Ujian sekolah / Ujian nasional ), maupun yang bersifat non-akademis ( keagamaan, olah raga, seni dan atau keterampilan ) bagi seluruh siswa di sekolah

8. Menghimpun dan menggali sumber dana dari masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sekolah.

9. Mengelola dana yang bersumber dari masyarakat luas untuk kepentingan peningkatan layanan pendidikan yang bermutu.

10. Menampung dan menyalurkan kontribusi masyarakat yang berupa material dan non material ( tenaga, pikiran ) yang diberikan kepada sekolah.

11. Mengevaluasi pelaksanaan program sekolah sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah,

meliputi : pengawasan penggunaan sarana dan prasarana sekolah, pengawasan keuangan secara berkala dan berkesinambungan.

12. Mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah dan mencari solusinya bersama pihak sekolah.

13. Bersama pihak sekolah mengembangkan kurikulum yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan potensi sekolah untuk menjadi program unggulan.

14. Memberikan motivasi dan penghargaan ( baik berupa materi maupun non materi kepada tenaga kependidikan atau pihak lain yang berjasa kepada sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

15. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan sekolah untuk meningkatkan kualitas pelayanan proses dan hasil pendidikan di sekolah.

16. Memantau pelaksanaan proses pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah.

17. Mengkaji laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program yang disampaikan oleh Kepala Sekolah.

18. Menyampaikan usulan atau rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

19. Bersama pihak sekolah memantau dan mendata anak yang tidak mampu untuk mendapat bantuan keringanan dan / atau pembebasan biaya pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku

20. Bersama pihak sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi, baik itu yang bersifat akademis ataupun non-akademis

(2)

Siasati Peraturan Keuangan, SPP-Pungutan Ditangani Komite

Formula aman untuk tetap memungut dana kepada wali siswa dalam jenjang pendidikan dasar milik pemerintah (SD dan SMP negeri) terus digali. Yang terbaru adalah pungutan kepada orang tua siswa tidak lagi dilakukan oleh sekolah (kepala sekolah, petugas tata usaha).

Pungutan -termasuk SPP dan SBPP- di semua SD dan SMP negeri se-Kota Malang bakal ditangani oleh komite sekolah. Langkah ini dinilai aman secara hukum karena komite sekolah notabene adalah organisasi kumpulan dari orang tua siswa.

“Jadi, sekolah tidak lagi ikut-ikut menangani pungutan kepada orang tua. Semua pungutan dilakukan oleh komite sekolah. Ini solusi agar sekolah tetap maju,” kata Setiono, ketua Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Kota Malang kemarin.

Dijelaskan Setiono, pungutan yang dikelola oleh komite sekolah adalah sebuah kesepakatan sesama orang tua murid. Di dalam komite, orang tua membicarakan apa kekurangan dan kebutuhan sekolah. Setelah itu, dibuat sebuah kesepakatan di komite untuk berbuat lebih bagi sekolah. Termasuk memberikan bantuan dana untuk kebaikan sekolah. “Jadi begitu, sekolah tak lagi ngurusi soal pungutan-pungutan. Karena memang mereka sudah tidak boleh memungut,”

kata Setiono.

Seperti diketahui, larangan memungut bagi penyelenggara pendidikan dasar tercantum dalam PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Dalam PP tersebut jelas bahwa biaya operasional sekolah ditanggung oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Sekolah yang nekat memungut, bisa diperkarakan secara hukum.

Dengan bebasnya sekolah dari aktivitas memungut dana dari masyarakat, maka fungsi SD dan SMP negeri murni pelayanan publik. Guru datang ke sekolah untuk mengajar, menularkan ilmu dan mendidik anak menjadi generasi penerus bangsa. Mereka tidak lagi ngurusi proyek atau yang lain-lain. “Yang lain-lain itu, termasuk pungutan kepada orang tua siswa, nanti diurusi komite sekolah,” katanya.

Bagaimana dengan bantuan blockgrant ruang kelas baru atau pembangunan laboratorium dari pemerintah? Menurut Setiono, disesuaikan saja dengan aturan yang ada. Kalau dananya dari pemerintah, berarti pihak sekolah yang menanganinya. Sebab, terkait LPJ (laporan

pertanggungjawaban). “Tentunya dengan kontrol dari komite sekolah,” katanya.

Keuangan Harus Terpisah dan Transparan

Agar dipercaya orang tua siswa, akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana di intern komite sekolah wajib dikedepankan. Komite sekolah harus membuat laporan penggunaan dana yang diserahkan secara individu kepada masing-masing orang tua siswa.

(3)

laporannya juga individu. Memang harus begitu,” kata Soeparto, sekretaris DPKM ketika dihubungi via ponselnya, kemarin.

Memisahkan pengelolaan keuangan yang ditarik dari orang tua telah dilakukan beberapa sekolah.

Namun, ada yang pengelolaannya masih tidak jelas. Itulah, kata Soeparto, yang sering membuat orang tua protes dan menuding sekolah mahal. “Itu karena pengelolaan uang di komite dan sekolah masih campur aduk. Ini yang tidak betul,” kata staf khusus rektor UMM bidang kerja sama luar negeri ini.

Menurutnya, kinerja komite sekolah memang banyak yang harus diperbaiki. Terutama di jenjang pendidikan. Harus dibuat garis tegas antara keuangan yang dikelola oleh komite sekolah dengan keuangan yang dikelola oleh institusi sekolah. Sebisa mungkin, semuanya dipisah dan para orang tua diberitahu.

Yang bakal jadi problem adalah di dalam organisasi komite sekolah, terdapat guru dan kepala sekolah. Karena masuk dalam komite sekolah, maka kepala sekolah masih merasa takut. Sebab, mereka bisa terseret kasus hukum. “Ini yang harus dicari solusinya,” kata Soeparto.

(yos/lia/radarmalang)

(4)

Struktur Organisasi Komite Sekolah

Susunan Pengurus Komite SDN Wotsogo 01:

Ketua I Komite: H. Cholid,SH Ketua II Komite:Muslimin,S.Pd Sekretaris I: Ir Titin Mardijati Sekretaris II: Ir Eko Soewasono Bendahara I: Ir.Farida Nur Yaumi Bendahara II: Umi Habibah ,S.Pd ,

Anggota: Budi Utomo , Sidi , Ir Aris Dwi S , Mardi

Struktur Organisasi Komite Sekolah SMK N 2 Garut

1.Ketua : H. Oman Abdurachman (Alumni)

2.Wakil Ketua : Mardidi Sugeng (Tokoh

Masyarakat)

3.Sekretaris : Drs. Djedjen Zaenudin (Sekolah)

4.Bendahara : Drs. H. Ocad Rosadin (Alumni)

5.Bidang-bidang

- Penggalian Sumber Daya Sekolah : 1. Drs. Yan Suryana S. (Instansi) 2. Dra. Atik Lapian (Instansi) - Pengelolaan Dana Masyarakat : 1. Drs. Aan Ansori (Alumni)

2. Engkus Kusnadi (DU/DI) - Pengendalian Kualitas Pelayanan

Pendidikan : 1. Drs. Kusnaeni, BA. (Alumni)

2. Drs. Syarif Husein (Instansi) - Jaringan Kerjasama : 1. Drs. Asep P. M.Si. (Instansi)

2. Agur Rusmaya Koko (DU/DI) 3. Rudiana (DU/DI)

6.Anggota

- Perwakilan Orangtua Siswa : 1. Undang Suryana, HS. (Otomotif) 2. Sirodjudin (Elektronika)

3. Iju Japar Sidik (Bangunan)

(5)

6. Yayat (Bangunan) 7. Cucum (Broadcasting) 8. Yani (Multimedia) 9. Ajo ( Elektronika)

10. Dani ( Geologi Pertambangan ) - Perwakilan Dinas Pendidikan : Drs. H. Entik Karyana

- Perwakilan Instansi Pemda : 1. Drs. Kostawan 2. Drs. Komar, SH.

3. Drs. Atang Subarjah 4. Drs. Dadang Jatnika

- Perwakilan DU/DI : 1. PD. Ady Surya

2. Setia Budi Motor 3. BPC Gapensi 4. DPC AKLI 5. DPC Gapeknas 6. DPC Aspekindo 7. PT. PLN Kab. Garut 8. PT. Telkom Wil. Garut - Perwakilan Alumni : 1. Ir. Mahpudin Arief, MBA.

2. Ir. Dadang 3. Ir. Yudi 4. Dede Juhana 5. Deden Sugiarto 6. Drs. Asep Saepudin

- Perwakilan Guru : 1. Drs. Agus Iman Rusman

2. Dra. Nistiana

3. Nur Alpurkon, S.Pd.

4. Empan Sopandi, SST.

5. Gusti Gunawan, S.Pd.

6. Abdul Hakim, ST.

7. Drs. Cucu Sumiarsa, S.pd. M.Si.

- Perwakilan Siswa : 1. Rustandi (Pengurus OSIS) 2. Agus Ramdan (Pengurus OSIS) 3. Hana H ( Pengurus OSIS )

PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK KOMITE SEKOLAH SD KANISIUS WATES 1. Rapak pengurus Komite sekolah secara periodik.

2. Membantu mempromosikan SD Kanisius Wates.

(6)

3. Kerjasama dalam peningkatan mutu pendidikan.

4. Membantu menusahakan dana untuk pembangunan fisik sekolah.

PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH 1. Terlibat langsung dengan pertemuan orang tua murid.

2. Ikut mempromosikan SD Kanisius Wates.

3. Mendukung program peningkatan mutu pendidikan.

4. Mendukung program peningkatan sarana prasarana SD Kanisius Wates dengan mencari dana untuk pembangunan SD Kanisius Wates.

5. Mengevaluasi prestasi sekolah yang telah dicapai.

PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG KOMITE SEKOLAH SD KANISIUS WATES 1. Memonitor peningkatan mutu pendidikan.

2. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan.

3. Meningkatkan mutu guru dan karyawan.

4. Mencari dana untuk pemeliharaan sarana fisik sekolah.

5. Menambah ruang kelas baru agar tercapai rumus 1 ½ n + 1 Untuk melihat Program Jangka Panjang SD Kanisius Wates silahkan klik

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah hanya memberikan rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam hal mengembangkan kurikulum, yakni: (1) Undang-Undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Peneliti : Bagaimana cara yang dilakukan oleh komite sekolah dalam memberikan motivasi kepada orang tua dan masyarakat sekitar sekolah untuk ikut serta berperan aktif

6 Apakah sekolah telah menyusun laporan pengelolaan keuangan sekolah yang ditujukan kepada pihak yang berwewenang. a Ya

Kurikulum memberikan kebebasan kepada guru dan sekolah dalam mengembangkan silabus pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungannya. Ini menandakan

Dari pihak pemerintah merupakan pihak yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan suatu kebijakan, pihak sekolah berperan serta memberikan masukan kurikulum apa yang

Kurikulum memberikan kebebasan kepada guru dan sekolah dalam mengembangkan silabus pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungannya. Ini menandakan

Dokumen ini membahas tentang pentingnya pengalaman langsung dalam proses

• PENGEMBANGAN KURIKULUM MERUPAKAN SUATU PROSES MERENCANAKAN DAN MENGEMBANGKAN KURIKULUM OLEH PEMERINTAH, SEKOLAH, ATAU PIHAK YANG BERSANGKUTAN UNTUK DAPAT MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN