Nama ; Neisya Rizqha Maulida NIM : 2313016053
Kelas : S1 Farmasi Umum A
Tugas Resume
Demam (Penyebab, fungsi). Jamu untuk demam
Demam (Fever atau Pyrexia) adalah meningkatnya suhu tubuh lebih dari 38 derajat karena normalnya suhu tubuh itu adalah 36-7 derajat Celcius.
Demam diakibatkan oleh infeksi atau non infeksi, non infeksi adalah reaksi hipersensitifitas seperti alergi Contohnya seperti tiba-tiba demam karena kita terlalu sensitif terhadap beberapa makanan seperti udang dan bawang putih dan beberapa obat yang bisa menyebbakan demam. Keganasan seperti kanker dan proses autoimun seperti Lupus dan rematoid arthritis juga bisa menyebabkan demam.
Demam sendiri adalah dampak yang sebenarnya bisa kita atasi penyebabnya, maka demam itu sendiri akan hilang. Demam senidir dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, low grade (37,3 - 38°C), moderete-grate (38,1-39,0°C), high-grade (39,1-41°C), hyperthermia (> 41°C).
Perkembangan penelitian terkait demam terdapat beberapa poin yang perlu diketahui, pada zaman Mesir demam itu disebabkan oleh peradangan lokal, kemudian pada tahun 1868 Theodor Billboard mengkonfirmasi pengamatan kuno ini dan terbukti bahwa dengan disuntikkannya nanah ke hewan itu menghasilkan respon demam. Pada tahun 1943, Valy Menkin melakukan eksperimen serupa dan mengisolasi produk yang disebut “pyrexin” yang menyebabkan demam, lanjut pada tahun 1948, Paul Benson mengisolasi zat pemicu demam dari leukosit, pyrogen leukosin yang kemudian dikenal sebagai pyrogen endogen (EP), dan pada tahun 1972, Igal gery dan Byron Waksman mengidentifikasi interleukin untuk pertama kalinya dan diidentifikasi sebagai sitokin (protein).
Pada tahun 1927, ada Nobel prize yang diberikan kepada Julius wagner- Jauregg, yang saat itu menyembuhkan atau men-treatment kelumpuhan progresif akibat neurosifilis disembuhkan oleh demam yang diinduksi oleh malaria. Dapat ditarik kesimpulan bahwa demam itu tidak selalu buruk. Perlu diperhatikan bahwa demam juga bisa merugikan, demam yang tinggi atau hypertermia itu yang lebih dari 41°C ini bisa menyebabkan kerusakan organ, bahkan menyebabkan kematian jadi demam yang tinggi pun mampu menyebabkan kegagalan ginjal akut atau acute kidney injury.
Pada riset oleh Mustafa dan rekan, saat peningkatan lebih dari 2 °C dapat langsung menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus atau glomerular filtration rate, jika filtrasi ini rusak, maka tidak ada yang
membersihkandarah dan darah kita menjadi kotor dan tidak bisa dibersihkan di ginjal, kemudian di filtrasi dan disekresi oleh tubulus. Proses ini menjadi terhambat pada saat suhu tubuh meningkat, apalagi sampai hyperthermia, kemudian 50% dari penderita hyperthermia itu mengalami kerusakan neurologis yang, artinya demam ini jika kita terlalu tinggi di atas 40 °C dan berlangsung pada waktu yang lama dapat menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Selanjutnya, ketika temperatur tubuh lebih dari 40°C yang menyebabkan penurunan aliran darah ke saluran gastrointestinal dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada gastrointestinal dan edema.
Perlu diperhatian bahwa dalam penggunaan obat penurun panas harus digunakan dengan bijak, pada orang dewasa, pemberian antipiretik meningkatkan pelepasan rhinovirus dan memperburuk nasal symptons seperti pilek, hidung tersumbat, batuk pada pasien dengan flu/common cold.
Pada anak-anak dengan infeksi varicella, pemberian paracetamol dapat meningkatkan durasi pengerasan lesi kulit cacar air dan uji coba terkontrol scara acak pada anak-anak yang menerima vakinasi menunjukan bahwa pemberian paracetamol dapat menyebabkan respons imunologis yang utmpul terhadap vaksin. Demam itu merupakan sebuah respon, jadi jika ingin menggunakan obat penurun panas (antipyretic), maka seharusnya juga diberikan dengano bat yang mengatasi penyebab demam dan berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan yang mengerti penyakit dan obat seperti farmasis dan dokter.
Jamu adalah sediaan obat bahan alam, status keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara empiris. Jamu ini berasal dari tanaman atau hewan atau kombinasi tanaman dan hewan karena tanaman atau hewan ini memproduksi atau men-sintesis ribuan metabolit, metabolit adalah produk dari metabolisme dengan berbagai fungsi, seperti perkembangan, pertumbuhan dan pertahanan dari patogen hingga penyakit.
Jamu lebih bagus karena pada jamu ataupun bahan alam ini selain ada metabolisme sekunder seperti alkaloid, sapoins, ada juga metabolit primer seperti karbohidrat, asam amino, vitamin ,asam organic, lipid. Jamu dan obat sebenarnya sama, karena sama-sama menganduk molekul kimia, menghasilkan efek/khasiat yang baik jika digunakan pada dosis ang tepat, jika pada dosis yang berlebihan maka bisa berubah menjadi racun. Obat, berdasarkan UU adalah bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis pencegahan penyembuhan pemulihan peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia .
Jamu bisa efektif seperti obat, karena sama-sama molekul kimia,
contohnya reseptor insulin butuh 4 molekul insulin untuk cukup bisa mengaktifkan reseptor tersebut, kemudian seperti pada sistem saraf asetilkolin dan protein membutuhkan 3 molekul carbamycholine untuk bisa membuka saluran, tergantung dosis dan kadarnya untuk bisa membawa energi yang cukup untuk bisa menggerakkan protein ini , baik menggerakkan mekanik atau menghasilkan reaksi kimia seperti pada enzim.
Djamoe tersusun dari kata “Djampi” dan “Oesodo”. Djampi dapat bermakna mantra atau obat atau teknin fisik dan non fisik. Sedangkan Oesodo adlaah Kesehatan. Dengan kata lain, djamoe merujuk pada doa, aji- ajian, teknik fisik dan non fisik hingga molekul kimia bahan alam yang bertujuan untuk menjaga hingga meningkatkan Kesehatan. Djamoe yang merupakan warisan kekayaan budaya leluhur kita yang menunjukan betapa tingginya Human Advance Technology bangsa kita karena sudah menyadari untuk sehat tidak cukup pada level materi hingga level psikis yakni dimensi kesadaran.
Fakta dan buktinya adalah seperti kita teringat hal yang begitu menyedihkan/menyenangkan pada dimensi kesadaran, kemudain secara spontan mekanisme fiologis tubuh kita menghasilkna air mata, hidung berair, peningkatan efek detak jantung dan peningkatan laju pernafasan.
Wujud jamu berbasis filosofi “Djampi Oesodo” (materi, energi, kesadaran). kesadaran menentukan energi dalam bentuk cahaya maupun gelombang yang mana diatur frekuensi dan intensitasnya akan terwujudlah materi dengan berbagai macam-macam elemen atau unsur mulai dari hidrogen seperti helium, natrium oksigen, karbon, jamu tidak hanya obat tapi juga makanan, minuman, suplemen kesehatan, obat berbahan alami Indonesia (sederhana dan terstandar dan tersaintifikasi), alat kesehatan, teknik olah-raga dan fikiran, Teknik pijat manal, mantra, doa, musik, wisata alam.
Jamu penurun panas/demam dapat ditemukan pada beberapa tanamanseperti tanaman pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban), dosis rebusan pegagan segar (infusa) 234mg/20 gram yang diujikan pada tikus putih,sediaan air yang dibuat dengan mengekstrasi simplisia nabati dengan air suhu 90°C selama 15 menit akan bekerja lebih cepat dalam menurunkan demam. Setara 90 gram herba pegagan segar direbus dengan air suhu 90°C selama menit untuk menghasilkan 200ml infus, yang digunakan sebagai antipiretik. Tanaman selanjutnya adalah daun sambiloto (Andrographis paniculate), dosis rebusan daun sambiloto segar (infusa) 50% yang diujikan pada burung merpati, sediaan air yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air suhu 90°C selama 15 menit memiliki daya antipiretik lebih kuat dari paracetamol, 100 gram daun sambiloto segar direbus dengan air suhu 90°C selama 15 menit untuk menghasilkan 200ml
infus, yang digunakan sebagai antipiretik.