• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUMBUHAN TUTUP BUMI (Elephantopus mollis Kunth) DENGAN METODA KLT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TUMBUHAN TUTUP BUMI (Elephantopus mollis Kunth) DENGAN METODA KLT "

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS SENYAWA KIMIA EKSTRAK ETANOL AKAR, BATANG DAN DAUN TANAMAN PENUTUP (Elephantopus mollis)”. Penutup tanah (Elephantopus mollis Kunth) digunakan untuk mengobati sakit perut, kurang darah, keputihan, nyeri ulu hati dan luka pada lubang hidung. Ubi kayu ini dapat dikembangkan sebagai bahan baku obat, untuk itu perlu diketahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada setiap akar, batang dan daun singkong dengan menggunakan screening fitokimia dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

Berdasarkan uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa akar penutup tanah mengandung senyawa flavonoid, fenol, terpenoid dan alkaloid. Hasil uji kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa eluen yang digunakan adalah etil asetat : metanol : asam format dengan perbandingan yang sesuai untuk pemisahan senyawa fenolik dari ekstrak etanol akar, batang, dan daun Tutup Bumi. Tutup bumi (Elephantopus mollis Kunth) digunakan untuk mengobati sakit perut, kekurangan darah, keputihan, demam tinggi dan luka di lubang hidung.

This earthen cap can be developed as a medicinal raw material, so it is necessary to know the group of chemical compounds found in each root, stem and leaf of tutup bumi through phytochemical screening and thin layer chromatography (TLC) analysis.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Dalam penelitian Wu et al, (2017) menunjukkan kandungan kimia seskuiterpen lakton pada penutup tanah yang memiliki efek anti inflamasi. Selama ini penelitian telah dilakukan dengan menggunakan seluruh bagian tanaman, namun hingga saat ini belum ada yang melihat golongan senyawa kimia untuk setiap bagian tanaman penutup tanah. Oleh karena itu, pada penelitian ini disaring profil golongan senyawa kimia dari ekstrak etanol akar, batang dan daun tudung tanah (Elephantopus mollis Kunth) dengan metode KLT.

Sebutkan golongan senyawa kimia yang terdapat pada masing-masing akar, batang dan daun penutup tanah Elephantopus mollis Kunth. Sebutkan golongan senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antioksidan pada tumbuhan penutup tanah Elephantopus mollis Kunth. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung pada setiap akar, batang dan daun penutup tanah Elephantopus mollis Kunth 2.

Memberi maklumat tentang sebatian kimia yang terdapat dalam akar, batang dan daun Elephantopus mollis Kunth.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Botani Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
    • Klasifikasi Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
    • Morfologi Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
    • Asal dan Nama Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
  • Kegunaan dan Kandungan Kimia Tutup Bumi Elephantopus
    • Kegunaan Tumbuhan Tutup Bumi
    • Kandungan Kimia Tutup Bumi
  • Tinjauan Umum
    • Ekstraksi
    • Metode Ekstraksi
  • Tinjauan Fitokimia
    • Alkaloid
    • Flavonoid
    • Fenol
    • Terpenoid
    • Saponin
    • Steroid
  • Antioksidan
  • Radikal Bebas
  • Kromatografi Lapis Tipis
    • Fungsi KLT
    • Identifikasi KLT
    • Kelebihan dan kekurangan Teknik KLT

Salah satu suku di Kalimantan Barat, Suku Dayak Jangkang Tanjung, memanfaatkan tanaman penutup tanah ini untuk mengobati penyakit. Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus, sehingga terjadi ekstraksi secara kontinyu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan selama pendinginan. Pengujian kandungan flavonoid dilakukan dengan cara melarutkan sampel dalam etanol absolut dan membaginya menjadi dua tabung, satu tabung sebagai blanko dan dua tabung tambahan.

Terpenoid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen, atau karbon, hidrogen dan oksigen, yang tidak bersifat aromatik (Mustarichie et al, 2011). Antioksidan merupakan zat yang menghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada asam lemak tak jenuh, membran dinding sel. Suatu tanaman dapat memiliki aktivitas antioksidan jika mengandung senyawa yang mampu menangkal radikal bebas seperti fenol dan flavonoid.

Antioksidan primer berfungsi dengan cara menghambat atau memutus mekanisme radikal bebas pada proses autooksidasi, dimana antioksidan tersebut berperan sebagai donor hidrogen dan juga dapat berperan sebagai akseptor elektron. Elektron yang tidak berpasangan ini menyebabkan radikal bebas yang sangat reaktif yang kemudian menangkap atau mengekstrak elektron dari senyawa lain seperti protein, lipid, karbohidrat dan DNA untuk menetralisir dirinya sendiri. Radikal bebas dapat masuk ke dalam tubuh dan menyerang sel-sel sehat serta menyebabkan sel-sel tersebut kehilangan fungsi dan strukturnya.

Radikal bebas dapat terbentuk akibat reaksi normal rantai biokimia dalam tubuh, dimana radikal bebas tersebut akan menyerang sel-sel tubuh. Radikal bebas yang terbentuk dari proses di luar tubuh dapat disebabkan oleh obat-obatan, radiasi matahari, asap rokok, asap kendaraan bermotor, gas pestisida, dan bahan tambahan makanan. Identifikasi senyawa hasil pemisahan KLT dilakukan dengan membandingkan posisi titik dengan permukaan pelarut yang dikenal dengan Rf (Leba, 2017).

Cara kedua adalah dengan mengikis noda kemudian menentukan kadar senyawa yang terkandung dalam noda tersebut dengan menggunakan metode analisis lain, misalnya metode spektrofotometri. Analisis kuantitatif suatu senyawa yang telah dipisahkan dengan KLT biasanya dilakukan dengan densitometer langsung pada pelat KLT (atau in situ). Analisis preparatif bertujuan untuk memisahkan analit dalam jumlah besar kemudian senyawa yang telah dipisahkan dianalisis lebih lanjut, misalnya dengan spektrofotometri atau teknik kromatografi lainnya.

Identifikasi senyawa hasil pemisahan KLT dilakukan dengan membandingkan posisi titik dengan permukaan pelarut yang dikenal dengan Rf.

Tabel  1.  Uji  Alkaloid  dengan  Menggunakan  Beberapa  Reagen  (Sarker  &
Tabel 1. Uji Alkaloid dengan Menggunakan Beberapa Reagen (Sarker &

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Alat dan Bahan

  • Alat
  • Bahan

Prosedur Penelitian

  • Pengambilan dan Persiapan Sampel
  • Identifikasi Sampel
  • Ekstraksi Sampel Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
  • Evaluasi Ekstrak Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
    • Pemeriksaan Organoleptis
    • Penentuan Rendemen Ekstrak Etanol Akar, Batang
    • Pemeriksaan Kadar Abu
  • Uji Skrining Fitokimia Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
    • Uji Flavonoid
    • Uji Fenol
    • Uji Saponin
    • Uji Steroid dan terpenoid
    • Uji alkaloid
  • Uji Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Akar, Batang
    • Uji Kromatografi Lapis Tipis Menggunakan Eluen
    • Uji Kromatografi Lapis Tipis Menggunakan Eluen
    • Uji Kromatografi Lapis Tipis Menggunakan Eluen

Sebanyak 200 g simplisia kering dari akar, batang dan daun kapsul dimaserasi dengan etanol 96% dalam botol maserasi atau wadah berwarna gelap. Filtrat yang telah dipisahkan digabungkan kemudian diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental dari akar, batang dan daun penutup tanah (National Food and Drug Administration, 2004). Setiap ekstrak akar, batang dan daun Tutup Bumi ditimbang, setelah itu hasil ekstraksi yang diperoleh ditimbang kembali.

Masukkan ekstrak ke dalam krus hingga beratnya 1 gram melebihi berat krus yang diketahui sebelumnya. Ekstrak etanol akar, batang dan daun Tutup Bumi ditimbang sebanyak 2 gram, dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah dipanaskan dan diberi aspal, kemudian diratakan. Kemudian arang dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 600ºC selama 4 jam sehingga terbentuk abu, didinginkan dalam desikator dan ditimbang berat abu yang diperoleh.

Masing-masing ekstrak etanol akar, batang, dan daun sebanyak 0,5 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml kloroform dan 5 ml aquades. Pelat kromatografi lapis tipis dipanaskan dalam oven pada suhu 110°C selama 30 menit, setelah itu ditarik garis lurus pada pelat 1 cm dari bawah dan 0,5 cm dari atas. Sistem kromatogram lapis tipis dengan fasa diam silika gel GF254 dan eluen yang digunakan adalah heksana : etil asetat : metanol.

Pelat yang telah diwarnai dengan sampel dimasukkan ke dalam bilik yang berisi eluen sehingga pelat tersebut membentuk sudut 50˚ dari dinding bilik. Sistem kromatogram lapis tipis dengan fasa diam silika gel GF254 dan eluen yang digunakan adalah etil asetat : metanol : asam format. Setelah itu disemprot dengan spot marker masing-masing menggunakan FeCl3, Dragendorf, vanillin dalam H2SO4 10%, dan DPPH, kemudian dilihat dengan cahaya tampak.

Sistem kromatografi lapis tipis dengan fasa diam silika gel GF254 dan eluen yang digunakan adalah kloroform:etil asetat:metanol. Pelat yang telah diwarnai dengan sampel ditempatkan pada ruangan yang berisi eluen, dengan pelat berdiri di atasnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

Pengujian fenol menggunakan FeCl3 menunjukkan hasil positif pada akar, batang dan daun yang ditunjukkan dengan warna hijau tua. Selanjutnya dilakukan uji kromatografi lapis tipis untuk mengetahui eluen terbaik yang dapat memisahkan senyawa aktif yang terdapat pada akar, batang, dan daun tanah penutup. Nilai Rf Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Penutup Elephantopus mollis Kunth dengan eluen A (heksana : etil asetat : metanol sebagai pembanding.

Nilai Rf ekstrak etanol akar, batang dan daun penutup tanah dengan eluen heksana : etil asetat : metanol. Identifikasi senyawa dengan eluen B (Etil asetat: Metanol: Asam format) menghasilkan beberapa bercak pada akar, batang dan daun. Spot viewer menggunakan DPPH menghasilkan warna kuning dengan latar belakang ungu di Rf. Hal ini menunjukkan bahwa noda yang dihasilkan mengandung senyawa antioksidan aktif yang merupakan golongan senyawa fenolik.

Pada penampil warna menggunakan DPPH terdapat 4 titik yang Rfnya sama dengan penampil warna FeCl3. Dapat disimpulkan bahwa gugus pengikat fenol mempunyai aktivitas antioksidan. Rf yang sama juga dihasilkan oleh spot finder DPPH sehingga dapat disimpulkan bahwa golongan senyawa fenolik mempunyai aktivitas antioksidan. Nilai Rf ekstrak etanol akar, batang dan daun penutup Elephantopus mollis Kunth dengan eluen B (etil asetat:metanol:asam format dengan perbandingan 95:4:1.

Nilai Rf ekstrak etanol akar, batang dan daun tanah yang ditutup dengan eluen Etil asetat : Metanol : Asam format Visual UV. Identifikasi senyawa menggunakan eluen C (Kloroform: Etil asetat: Metanol) menghasilkan bercak pada akar, batang dan daun. Kemunculan noda Dragendorf memberikan warna kuning jingga dengan Rf 0,90 menunjukkan adanya alkaloid, untuk Rf terdapat senyawa fenolik akibat adanya bercak hitam pada pelat.

Nilai Rf ekstrak etanol akar, batang dan daun Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth dengan eluen C (Kloroform : Etil asetat : Metanol sebagai pembanding. Berdasarkan analisis kromatografi lapis tipis multieluen menunjukkan bahwa eluen etil asetat : asetat : asam metil dengan perbandingan yang sesuai untuk pemisahan senyawa Fenolik dari ekstrak etanol akar, batang dan daun Elephantopus mollis Kunth.

Tabel 3.  Nilai  Rf    Ekstrak  Etanol  Akar,  Batang  dan  Daun  Tutup  Bumi      Elephantopus mollis Kunth dengan Eluen B ( Etil asetat : Metanol :  Asam Formiat dengan Perbandingan 95: 4 : 1
Tabel 3. Nilai Rf Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth dengan Eluen B ( Etil asetat : Metanol : Asam Formiat dengan Perbandingan 95: 4 : 1

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Saran
  • Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
  • Struktur 3,4-di-o-asam kafeoil quinat
  • Struktur Umum Alkaloid
  • Struktur Umum Flavomoid
  • Struktur Umum Fenol
  • Struktur Umum Isoprene
  • Struktur Saponin
  • Kerangka Dasar Steroid
  • Skema Kerja Ekstraksi dan Evaluasi Ekstrak Etanol Akar, Batang dan
  • Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
  • Identifikasi Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
  • Hasil Uji Flavonoid Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
  • Hasil Uji Fenol Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
  • Hasil Uji Steroid dan Terpenoid Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun
  • Hasil Uji Saponin Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
  • Hasil Uji Alkaloid Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi
  • Hasil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun
  • Hasil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun
  • Hasil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun

Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Kandungan Kimia Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Uji aktivitas antimikroba ekstrak etanol bawang merah (Allium cepa L.) dengan metode difusi cakram. Aktivitas sitotoksik, apoptosis dan anti-glukosidase dari asam 3,4-di-O-caffeoyl quinic, antioksidan yang diisolasi dari ekstrak Elephantopus mollis Kunth yang kaya polifenol.

Skrining Fitokimia dan Potensi Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kastuba Hijau dan Merah Jurnal Ilmu Farmasi Indonesia. Identifikasi senyawa kimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit jeruk bali (Citrus maxima Merr.). Skema kerja analisis kelompok ekstrak etanol akar, batang dan daun Elephantopus mollis Kunth.

Hasil Uji Steroid dan Terpenoid Ekstrak etanol akar, batang dan daun Tutup Bumi (Elephant mollis Kunth). Hasil uji kromatografi lapis tipis ekstrak etanol akar, batang dan daun Elephantopus mollis Kunths dengan eluen A (heksana. Hasil uji kromatografi lapis tipis ekstrak etanol akar, batang dan daun Elephantopus mollis Kunths dengan eluen bentuk B (E: Metanol Asetilat bentuk asam) dengan perbandingan.

Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Elephantopus mollis Kunth dengan Eluen C (Kloroform. Nilai Rf Diperoleh dari Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Penutup Tanah (Elephantopus mollis Kunth) dengan Eluen Heksana: Etil Asetat: Nilai Rf Metanol Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi (Elephantopus mollis Kunth) diperoleh dengan eluen etil asetat : metanol : asam format.

Nilai Rf diperoleh dari ekstrak etanol akar, tangkai daun Tutup Bumi (Elephantopus mollis Kunth) dengan eluen kloroform : etil asetat : metanol.

Gambar 9 .  Skema  Kerja  Analisis  Golongan  Senyawa  Ekstrak  Etanol  Akar,  Batang dan Daun Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth
Gambar 9 . Skema Kerja Analisis Golongan Senyawa Ekstrak Etanol Akar, Batang dan Daun Tutup Bumi Elephantopus mollis Kunth

Gambar

Gambar 1. Tutup Bumi (Elephantopus mollis Kunth)  ( Dokumentasi pribadi)
Tabel  1.  Uji  Alkaloid  dengan  Menggunakan  Beberapa  Reagen  (Sarker  &
Gambar 4. Struktur Umum Flavonoid (Nugrahani dkk, 2016)  2.4.3  Fenol
Gambar 5. Struktur fenol (Kesumaningrum dkk, 2011)  2.4.4  Terpenoid
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Yang