PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Praktis Dari Penelitian
Spesifik Produk
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Hakikat Pengembangan
 - Buku Cerita Bergambar
 
Penggunaan buku bergambar memudahkan siswa dalam menafsirkan cerita yang dibacanya. Pemilihan buku cerita bergambar merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan keterampilan belajar kewarganegaraan siswa.
Kerangka Konseptual
Buku cerita ini dibuat oleh peneliti dengan judul “Pengembangan Buku Bergambar Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran PKn”. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku bergambar materi Pancasila di IV. kelas sekolah dasar. Prosedur atau tahapan pengembangan buku bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah pada materi muatan pendidikan kewarganegaraan kelas 6 sekolah dasar diuraikan sebagai berikut.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengatasi permasalahan yang terdapat di SD Tanah Tinggi dengan mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah. Peneliti memberikan bahan ajar buku bergambar beserta lembar penilaian kepada pendidik dan ahli bahasa. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengembangan buku cerita bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah pada materi kewarganegaraan kelas IV SD Tanah Tinggi layak digunakan sebagai bahan ajar kewarganegaraan.
Buku cerita bergambar materi kewarganegaraan berbasis PBL kelas IV SD TANAH TINGGI sebagai bahan ajar mata pelajaran kewarganegaraan dapat digunakan pada saat pembelajaran. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Masalah Berbasis Pembelajaran pada Materi Kewarganegaraan Kelas IV SDN 12 TANAH TINGGI A. Beri tanda √ pada kolom “nilai” sesuai dengan penilaian anda terhadap buku cerita bergambar berbasis PBL pada materi kewarganegaraan.
Apakah sekolah mempunyai fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran buku bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah?
Problem Based Learning (PBL)
- Langkah Problem Based Learning
 
Mata Pelajaran Kewarganegaraan
Lambang pohon beringin pada sila ke-3 sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” mempunyai lambang yang bergambar pohon beringin. Penelitian Buku Cerita Bergambar Mitigasi Bencana Letusan Gunung Api untuk Siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Kalibening. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kelayakan buku buku bergambar mitigasi bencana letusan gunung berapi, berdasarkan penilaian tiga orang guru ahli yang masing-masing memperoleh nilai sebagai berikut: ahli materi 89,6, ahli media 85,33, dan bahasa 76. ahli ahli, 95,08 dalam studi kelompok kecil dan 88,6.
Dengan demikian, buku bergambar mitigasi bencana letusan gunung berapi untuk siswa IV layak digunakan. Persamaan peneliti Eni Suryaningsih dan Laila Fatmawati dan kali ini peneliti mengembangkan buku cerita, sedangkan perbedaan peneliti dengan peneliti Eni Suryaningsih dan Laila Fatmawati terdapat pada materi yang akan kita bahas. Penelitian yang dilakukan oleh Chatarina Wulandari (2017) Jurusan Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Bagi Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”.
Persamaan penelitian Chatarina Wulandari dengan penelitian saat ini adalah sama-sama mengembangkan buku sejarah. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Antikorupsi Pembelajaran Membaca Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Dayuharjo “Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dayuharjo Muhammadiyah Kudus.
Prosedur Pengembangan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi mengenai potensi dan permasalahan yang ada di sekolah dasar dengan melakukan wawancara, dokumentasi dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di sekolah tersebut. Berdasarkan potensi dan permasalahan yang terdapat di sekolah, peneliti kemudian mencari sumber perpustakaan dan mencari berbagai informasi yang dapat dijadikan bahan perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Kemudian menganalisis data yang terkumpul untuk mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah melalui angket kebutuhan guru dan siswa, sehingga media yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan guru dan siswa.
Sehingga peneliti membuat rancangan buku cerita bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah sesuai kebutuhan guru dan siswa. Media dikemas dengan tampilan yang menarik dengan kombinasi warna yang kontras dan dilengkapi dengan gambar yang menarik. Rancangan produk yang sudah ada kemudian divalidasi oleh ahli materi dan ahli media dengan mengisi angket penilaian yang telah tersedia yaitu angket validasi penilaian buku cerita bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah pada kelas VI PKn SD Tanah Tinggi.
Revisi desain merupakan perbaikan terhadap kekurangan atau kelemahan desain produk yang telah divalidasi oleh ahli materi dan media. Revisi dilakukan atas saran dan masukan dari ahli materi dan media yang telah melakukan penilaian.
Desain Uji Coba Produk
- Desain Uji Coba
 - Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
 - Teknik Analisis Data
 
Panduan wawancara dibuat sebagai pedoman pada saat melakukan wawancara terhadap guru atau siswa untuk memperoleh tanggapan secara langsung terhadap media pembelajaran berbasis cerita bergambar. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan produk materi pembelajaran buku bergambar beserta angket lembar penilaian yang diisi oleh pendidik atau tenaga pendidik ahli materi pelajaran. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan produk materi pembelajaran berupa buku bergambar beserta angket lembar penilaian yang diisi oleh pendidik atau pendidik ahli bahasa.
Penilaian produk buku bergambar dilakukan oleh satu orang guru dan satu orang guru serta kepala sekolah SD Negeri Tanah Tinggi. Pengembangan buku cerita bergambar problem based learning (PBL) berbasis materi kewarganegaraan kelas IV di SD Tanah Tinggi melibatkan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Buku cerita bergambar berbasis pendekatan problem based learning (PBL) materi cerita rakyat kelas IV SD TANAH TINGGI diharapkan dapat digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran kewarganegaraan dalam proses pembelajaran.
Tujuan dari lembar evaluasi ini adalah untuk mengetahui pendapat anda mengenai buku bergambar berbasis PBL pada materi kewarganegaraan yang akan digunakan dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan buku bergambar berbasis pembelajaran berbasis masalah pada materi kewarganegaraan untuk kelas IV SDN 12 TANAH TINGGI ." Untuk mengetahui apakah buku bergambar cocok digunakan dalam pembelajaran di sekolah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan perangkat pembelajaran yang memenuhi kriteria validitas, kepraktisan dan efisiensi. Dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran yang berguna untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif, dilakukan beberapa kegiatan seperti validasi dan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dan instrumen sebagai alat ukur perangkat pembelajaran dengan kaidah dan kriteria. dari Bab III. Penyajian analisis data dan hasil penelitian mengikuti tahapan pengembangan yang dijelaskan secara operasional pada Bab III.
Deskripsi Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran
- Deskripsi Tahap Perancangan Perangkat
 - Hasil Pemilihan Media
 - Deskripsi Tahap Pengembangan
 - Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
 
Validator yang dipilih dalam penelitian ini terdiri dari satu orang guru, kepala sekolah dan satu orang dosen. Penilaian ahli materi meliputi kurikulum, isi dan penyajian. Peneliti memberikan bahan ajar berupa buku bergambar dan formulir penilaian kepada guru dan dosen ahli materi. Data hasil validasi dan penilaian ahli materi disajikan pada Tabel 4.1 sebagai berikut. Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan siswa Kesesuaian materi cerita yang akan dikembangkan Kesesuaian cerita dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan data hasil validasi evaluasi oleh ahli materi 3 validator, aspek kurikuler yang mencakup tiga indikator evaluasi memperoleh skor total 42 dengan skor tertinggi 45 dan persentase 93,33%. total skor 176 dengan skor maksimum 195 dan persentase 90,25%, aspek penyajian yang melibatkan indikator penilaian memperoleh skor total 53 dengan skor maksimum 60 dan persentase 86,67%. Berdasarkan persentase hasil penilaian diperoleh skor rata-rata sebesar 90,08% dengan kategori layak dari total 271 dengan skor maksimal 300. Verifikator yang merupakan ahli bahasa adalah dosen pendidikan di Al- Universitas Muslim Washliyah Nusantara.
Berdasarkan data hasil validasi penilaian ahli bahasa pada Tabel 4.5 dari 3 orang validator, aspek kebahasaan yang meliputi empat indikator penilaian memperoleh total skor 52 dengan skor maksimal 60 dan persentase 86,67%, aspek ketepatan kalimat yang mencakup empat indikator penilaian mencapai total skor 48 dengan skor maksimal 60 dan persentase 80,00%. Berdasarkan persentase skor penilaian diperoleh skor rata-rata sebesar 83,33% dengan kategori layak dari 100 dengan skor maksimal 120.
Pembahasan Hasil Penelitian
Penilaian produk buku cerita bergambar dilakukan oleh guru dari ahli bahasa yang menilai produk buku cerita bergambar terlihat pada penilaian aspek. Respon guru saat wawancara mengenai penggunaan media pembelajaran sangat baik dan sangat membantu proses pembelajaran khususnya media buku cerita bergambar sangat layak terlihat dari siswa yang sangat antusias saat menggunakan pembelajaran berbasis masalah. media dengan media ternyata sangat menarik. Dalam pembelajaran IPS sebaiknya tidak hanya menggunakan satu bahan ajar saja, namun dapat menggunakan buku cerita bergambar berbasis PBL yang dikembangkan oleh peneliti untuk membantu siswa lebih memahami konsep IPS.
Pengembangan Media Buku Bergambar untuk Meningkatkan Keterampilan Bercerita dan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini di TK Maria Virgo Kabupaten Ende. Yusi, dkk, Merancang Cerita Bergambar Pentingnya Mengambil Keputusan yang Bijaksana, (Surabaya: Jurnal Komunikasi Visual, Universitas Kristen Petra, 2014), hal. Pendapat, penilaian, saran dan koreksi Anda akan sangat berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas buku bergambar ini.
Jika rating anda 2 atau 1, maka pada kolom komentar silahkan memberikan saran mengenai kekurangan buku bergambar berbasis PBL materi kewarganegaraan. Menurut anda apakah penggunaan media pembelajaran berbasis masalah berupa buku bergambar membantu proses belajar mengajar di kelas khususnya pada mata pelajaran kewarganegaraan?
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kualitas produk berdasarkan hasil validasi dari 1 orang ahli bahasa memperoleh skor rata-rata sebesar 83,33% dari ahli bahasa dengan kategori sangat layak. 1 orang ahli materi memperoleh skor rata-rata 91,66% dari ahli materi dengan kategori sangat layak digunakan.
Saran
Pengembangan media pop up book untuk pembelajaran daerah tempat saya tinggal Kelas IV SDN 1 Pakunden Kabupaten Ponorogo. Perancangan buku pop-up sebagai media pembelajaran tentang rumah dan pakaian adat Indonesia di Pulau Jawa. Pengembangan Buku Cerita Elektronik Menggunakan Metode Story Telling Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD Negeri 4 Banyuning.
Thio Dhamma Kumaro, dkk, Perancangan Kumpulan Buku Cerita Bergambar Karya Masyarakat Kalimantan Timur Sebagai Media Penyampaian Pesan Moral, (Surabaya: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Petra, 2013 ), P. Terima kasih atas perhatian dan kesediaannya untuk menyelesaikan lembar evaluasi ini. Apa pendapat Anda mengenai penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas?
Pernahkah Anda menggunakan media pembelajaran berbasis masalah dalam proses belajar mengajar di kelas? Saran apa yang dapat anda berikan terkait pengembangan media pembelajaran berbasis masalah?