Universiti Teknologi MARA
TURNITIN LTA MUTMAINNA.docx
Mutmainna Mutmainna
Document Details
Submission ID
trn:oid:::13381:103727613
Submission Date Jul 7, 2025, 8:13 PM GMT+8
Download Date
Jul 7, 2025, 8:19 PM GMT+8
File Name
LTA MUTMAINNA LENGKAP.docx
File Size 1.4 MB
241 Pages 32,485 Words 191,380 Characters
Filtered from the Report
Bibliography Quoted Text Cited Text
Exclusions
22 Excluded Sources
Top Sources
0% Internet sources 12% Publications
14% Submitted works (Student Papers)
Integrity Flags
0 Integrity Flags for Review
No suspicious text manipulations found. Our system's algorithms look deeply at a document for any inconsistencies that would set it apart from a normal submission. If we notice something strange, we flag it for you to review.
A Flag is not necessarily an indicator of a problem. However, we'd recommend you focus your attention there for further review.
14% Submitted works (Student Papers)
Top Sources
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be displayed.
1 Submitted works
Sultan Agung Islamic University on 2019-09-10 2%
2 Submitted works
Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Jawa Timur on 2023-04-28 2%
3 Publication
Abaraham. "Program Kehamilan", Conferences of Medical Sciences Dies Natalis F… 2%
4 Submitted works
Universitas Pendidikan Ganesha on 2021-02-25 2%
5 Submitted works
Universitas Singaperbangsa Karawang on 2024-01-29 <1%
6 Publication
Risna Amalia Dwi Nastiti, Djudju Sriwenda. "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSI… <1%
7 Publication
Rahwani Rahwani, Sherly Mutiara, Septi Maisyaroh. "HUBUNGAN TINGKAT PENG… <1%
8 Publication
Dwi Nur Octaviani Katili. "PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP NYERI PER… <1%
9 Publication
Sri Norlina, Ranidya Ranidya. "Gambaran asuhan sayang ibu dalam proses persali… <1%
10 Publication
nurul ikawati. "PERBEDAAN TEKNIK KOMPRES AIR HANGAT DAN TEKNIK MASSAG… <1%
11 Publication
Murfi Hidamansyah, Holipah, Nur Jayanti, Imroatus Sholihah. "Asuhan Kebidan… <1%
13 Submitted works
Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan on 2024-12-07 <1%
14 Publication
Puji Akmaliana Binti Asbaruna, Yulia Ulfah Fatimah. "ASUHAN KEBIDANAN KOMP… <1%
15 Publication
Adelia, Desi Kumalasari, Mareza Yolanda Umar, Linda Puspita. "STUDI KASUS ASU… <1%
16 Publication
Adella Fitri, Diyan Indrayani. "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S D… <1%
17 Publication
Wafa Indana Zulfa, Siti Rohani, Mareza Yolanda Umar, Desi Kumalasari. "STUDI K… <1%
18 Publication
Permatasari, Acika. "Akibat Hukum Dan Tanggung Jawab PPAT Atas Perbedaan N… <1%
19 Publication
Alkaf. "Pertanggungjawaban Notaris/PPAT Terhadap Tindak Pidana Penipuan Dal… <1%
20 Publication
Rena Oki Alestari, Desi Kumala, Ivana Devitasari, Eva Prilelli Baringbing. "Studi Ka… <1%
21 Publication
Effendi, Anita Putri. "Pengaruh Pemberian Jus Alpukat (Persea Americana M.) Ter… <1%
22 Publication
Dionesia Octaviani Laput, Eufrasia Prinata Padeng, Eufrasia Prinata Padeng, Putri… <1%
23 Publication
Mufidah Novianti Laiya, Een Kurnaesih, Azrida M. "Manajemen Asuhan Kebidana… <1%
24 Publication
, Rosdianah,S.ST.,M.Keb. "BUKU AJAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NE… <1%
25 Publication
27 Publication
Alviana Alviana, Nurhayati Nurhayati, Rahmawati Rahmawati. "Manajemen Asuh… <1%
28 Publication
Dewi Fortuna Dewi, Psiari Kusuma Wardani, Linda Puspita, Siti Rohani. "STUDI KA… <1%
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “F”
GIIPIA0 DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LASALIMU SELATAN KABUPATEN BUTON
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
OLEH:
MUTMAINNA NIM.P00324022150
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES KENDARI
PRODI D-III KEBIDANAN 2025
4 6
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Didepan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir Program Studi D-III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Diajukan Oleh:
MUTMAINNA NIM.P00324022150
Pembimbing I Pembimbing II
Aswita, S.Si.T, MPH Hesti Wulandari, M.Keb NIP. 197111121991032001 NIP. 198510202019022001
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Arsulfa, S. Si,T, M.Keb NIP. 198010282003122001
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Didepan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir Program Studi D-III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Pada tanggal 26 juni 2025
Diajukan Oleh:
MUTMAINNA NIM.P00324022150
Mengesahkan Tim Penguji
Ketua Penguji : Wahida, S.Si.T, M.Keb ……….
Anggota Penguji 1 : Aswita S.Si. T, MPH ……….
Anggota Penguji 2 : Hesti Wulandari, M.Keb ……….
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Arsulfa, S.Si. T, M.Keb NIP. 197401011992122001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Penulis
1. Nama : Mutmainna 2. Nim : P00324022150 3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. TTL : Tambuha, 15,Januari 2005 5. Agama : Islam
6. Suku : Bugis 7. Nama Orang Tua/Wali
a. Ibu : alm.Hasnida b. Wali : Nurhaeda B. Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2008-2010 : TK Al-Islam Tambuha 2. Tahun 2010-2016 : SDN 1 Tambuha 3. Tahun 2016-2019 : SMPN 1 Watunohu 4. Tahun 2019-2022 : SMAN 1 Pakue
5. 2022- Sekarang : Politeknik Kesehetan Kendari
ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.F GIIPIA0 DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LASALIMU SELATAN KABUPATEN BUTON
Mutmainna1, Aswita2, Hesti Wulandari3
Masa kehamilan melibatkan perubahan fisik dan psikologis. Kehamilan merupakan proses yang alamiah namun dalam prosesnya perlu dilakukan pemantauan.
Asuhan yang diberikan mengutamakan asuhan komprehensif dimulai saat kehamilan, persalinan, nifas termasuk bayi baru lahir. Pelayanan terpusat pada wanita (women centered) dan keluarga (family centered) dengan memperhatikanhak ibu dalam kehamilan. Laporan Tugas Akhir dilakukan dengan tujuan menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dimulai saat hamil, persalinan, nifas termasuk bayi baru lahir.
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney dan pendokumentasian SOAP. Subjek penelitian adalah Ny.F GIIPIA0 usia 27 tahun di Puskesmas Lasalimu Selatan.
Asuhan yang diberikan pada Ny.F pada masa kehamilan dengan mengkaji semua aspek kesehatan ibu dan janin termasuk riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik umum, pemeriksa fisik kepala sampai kaki, pemeriksaan penunjang dan pemberian konseling, informasi dan edukasi (KIE). Asuhan kebidanan yang dilakukan pada masa persalinan menerapkan 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan prinsip sayang ibu sesuai standar asuhan persalinan. Asuhan kebidanan pada ibu nifas dilakukan dengan melakukan pemantauan tanda-tanda vital, proses involusi uterus (TFU dan kontraksi), pengeluaran lochea, persiapan laktasi, informasi kesehatan termasuk konseling kontrasepsi.Asuhan kebidanan yang dilakukan pada bayi baru lahir mencakup pemantauan tanda-tanda vital, mempertahankan suhu tubuh, perawatan tali pusat termasuk pemberian ASI.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.F sejak bulan Februari sampai Maret tahun 2025 berjalan dengan baik dan tidak ada komplikasi yang menyertai.
Kata Kunci: Asuhan Kebidanan Komprehensif, Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir
_______________________________________________________________________
1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan 2. Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan
4 6
11 11 14
14 20 20
20 27
MOTTO
“Tidak perlu menerapkan standar yang terlalu tinggi pada diri sendiri, berhenti menghakimi diri sendiri, yang paling penting adalah hargai dan
cintai dirimu yang kemarin, sekarang, dan yang akan datang”
-Answer : Love Myself BTS-
“If you open that door and go inside, this place will be waiting for you”
-BTS-
“Do the things you want to do, the things you thought were right, and the thinghs you like”
-Jeong Jaehyun-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah- nya saya dapat menyelesaikan Usulan Ujian Laporan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Kendari 2025.
Saya menyadari bahwa kemampuan dan keterbatasan ilmu pengetahuan saya sehingga ujian proposal ini jauh dari kata sempurna.
Namun saya harapkan laporan komprehensif ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kita semua. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Teguh Fathurrahman,SKM.,MPPM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
2. Ibu Arsulfa, S.SiT,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
3. Ibu Elyasari, SST, M.Keb selaku Ketua Kaprodi Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
4. Ibu Aswita S,Si. T, MPH selaku Pembinbing I dan Pembimbing Akademik saya, Laporan Ujian Tugas Akhir yang telah memberikan nasehat dan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
5. Ibu Hesti Wulandari, M.Keb selaku pembimbing II Laporan ujian proposal yang telah memberikan nasehat dan bimbingan sehingga
4 18
26
Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
6. Kepada Almh. ibu saya Hasnida, kepada nenek saya Nurhaeda dan kakak saya Hasdi yang paling saya cintai dan telah berjasa dalam hidup saya, memberikan support dan dukungan sehingga saya sampai pada titik ini.
7. Nyonya F dan keluarga yang bersedia menjadi subjek studi kasus saya dalam laporan tugas akhir.
8. Kepada Sahabat - sahabat saya Rismadianti, Caca Nilarani yang selalu memberikan nasehat dan dukungan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak luput dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaanya. Akhir kata, penulis berharap semoga Proposal Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Kendari, Juni 2025
Mutmainna
18 18
DAFTAR ISI
LAPORAN TUGAS AKHIR ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR SINGKATAN ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang ... 1
B. Ruang Lingkup ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
1. Tujuan umum ... 4
2. Tujuan khusus ... 5
D. Manfaat Penulisan ... 5
1. Manfaat Teoritis ... 5
2. Manfaat Praktis ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Konsep Dasar ... 8
1. Kehamilan ... 8
2. Persalinan ... 35
3. Nifas ... 83
4. Bayi Baru Lahir ... 109
B. Manajemen asuhan kebidanan 7 Langkah Varney ... 113
C. Pendokumentasian SOAP ... 115
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN ... 117
A. Jenis Laporan Kasus ... 117
B. Lokasi dan Waktu ... 117
19
19
21
21
C. Subjek Laporan ... 117
D. Instrumen Laporan Kasus ... 118
E. Teknik Pengumpulan Data ... 118
1. Wawancara ... 118
F. Trianggulasi Data ... 119
BAB IV TINJAUAN KASUS ... 120
A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 120
B. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Trimester III ... 121
Kunjungan ANC Pertama ... 121
Kunjungan ANC Kedua ... 144
C. Asuhan Kebidanan Pada masa persalinan ... 151
Kala I ... 151
Kala II ... 167
Kala III ... 171
Kala IV ... 173
D. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas ... 177
Kunjungan PNC Pertama (6 Jam) ... 177
Kunjungan PNC Kedua (5 Hari) ... 191
E. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir... 194
Kunjungan Neonatus Pertama (6 jam) ... 194
Kunjungan Neonatus Kedua (5 Hari) ... 205
F. Pembahasan ... 210
1. Kehamilan ... 210
2. Persalinan ... 213
3. Nifas ... 217
4. Bayi Baru Lahir ... 219
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 221
A. Kesimpulan ... 221
B. Saran ... 222
1. Bagi institusi ... 222
2. Bagi instusi pelayanan Kesehatan ... 222
DAFTRA PUSTAKA ... 223
4 6
7
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar Mekanisme Persalinan………59
2. Gambar Partograf...………..…76
3. Gambar Puskesmas Lasalimu Selatan………..120
4. Gambar Peta Puskesmas Lasalimu Selatan……….…121
DAFTAR SINGKATAN AKB : Angka Kematian Bayi
AKI : Angka Kematia Ibu ASI : Air Susu Ibu
AKN : Angka Kematian Nasional BB : Berat Badan
BBL : Bayi Baru Lahir
BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana CPD : Cephalo Pelvic Disproportion
CoC : Continuity of Care DJJ : Denyut Jantung Janin DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi
FIL : Feedback Inhibitory of Lactation HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir KBI : Kompresi Bimanual Interna KBE : Kompresi Bimanual Eksterna
KBKR : Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi KEK : Kekurangan Energi Kronik
KH : Kelahiran Hidup KN : Kunjungan Neonatus LILA : Lingkar Lengan Atas PAP : Pintu Atas Panggul
4
4
PBP : Pintu Bawah Panggul PTP : Pintu Tengah Panggul
SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SOAP : Subjective, Objective, Assesment, Plan SDGs : Sustainable Development Goals
TB : Tinggi Badan TT : Tetanus Toksoid TTV : Tanda-Tanda Vital USG : Ultrasonografi VT : Vagina Toucher
WHO : World Health 0rganization
DAFTAR TABEL
1. Table Diagnosis Kehamilan…………...………...……….24
2. Table Diagnosis Banding Primipara dan Multipara…………..……..26
3. Table Rekomendasi Berat Badan Menurut IMT…..………...28
4. Table Pengukuran Tinggi Fundus Uteri………30
5. Table Pemberian Imunisasi TT………...…32
6. Table Involusi Uteri………..…86
7. Table Penilaan APGAR Score……..………..110
8. Table Observasi Kala 1……….165
9. Table Observasi His………..174
10. Tabel penilaian APGAR score………..…...196
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Proses Kehamilan dan persalinan adalah salah satu hal yang didambakan oleh sebagian besar kaum perempuan. Kehamilan dan persalinan sesungguhnya merupakan proses yang alami / fisiologis, meskipun demikian tidak dapat diingkari bahwa proses untuk menjadi seorang ibu adalah peristiwa yang mendebarkan dan penuh tantangan, karena pada prosesnya bisa berubah menjadi patologis yang dapat mengakibatkan risiko serius bahkan kematian bagi ibu dan janin apalagi jika tanpa asuhan yang tepat atau deteksi dini komplikasi yang akurat.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 angka kematian ibu (AKI) di dunia sebanyak 223 jiwa per 100.000 kelahiran hidup, WHO menyatakan kematian ibu hamil terjadi hampir setiap 2 menit pada tahun 2020. Jumlah kematian ibu di ASEAN pun tergolong paling tinggi di dunia yaitu sekitar 170.000 pertahun dan Indonesia menduduki posisi ketiga dengan jumlah kematian 189 per 100.000 kelahiran (WHO, 2022)
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator untuk menilai tingkat kesejahteraan, derajat kesehatan, dan kualitas hidup suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian Perempuan yang terjadi selama
17 23
24
kehamilan, persalinan, dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) seperti pedarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh 2 faktor yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsungnya karena dipengaruhi kesehatan ibu sedangkan penyebab tidak langsung dipengaruhi oleh 4T dimana 4T yaitu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu sering) selain 4T terdapat faktor lain yaitu 3T (terlambat mengenali terlambat sampai di tempat rujukan, terlambat penangganannya) (Mutiara, Fariningsih and Mastikana, 2022)
Selain masalah kesehatan ibu, Indonesia juga masih dihadapkan dengan tingginya Angka Kematian Bayi (AKB), berdasarkan data WHO juga banyak disebabkan karena masalah- masalah pasca janin seperti kondisi plasenta yang tidak berfungsi, penyakit kelainan pada janin dan pengaruh penggunaan obat-obatan serta kelahiran prematuris, kelainan congenital, asfiksia neonatorum, insufisiensi plasenta, perlukaan jalan lahir, pneumonia, trauma saat lahir dan lain-lain. Hal ini yang menjadi acuan angka kematian neonatal maupun bayi di Indonesia mengalami kenaikan atau penurunan, serta peningkatan pelayanan kebidanan yang berkualitas. Menurut UNICEF secara global kematian neonatal sekitar 17 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Di indonesia sendiri
1
jumlah AKB pada tahun 2020 adalah 16,85 per 1.000 kelahiran.(Badan Pusat Statistik Indonesia, 2023)
Upaya Kementerian Kesehatan dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu melalui penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Tidak hanya itu program Posyandu serta asuhan Antenatal Care yang diberikan tenaga kesehatan khusunya bidan juga dapat menjadi upaya untuk menurunkan jumlah AKI dan AKB karena pemeriksaan ANC berfokuskan pada pemeriksaan kesehatan ibu perkembangan janin, mengidentifikasi secara dini adanya kelainan.
Asuhan yang diberikan oleh bidan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan pelayanan yang berpusat pada wanita (women contered) serta keluarga (family contered) dan memberikan asuhan melalui pendekatan promotif dan preventif. Asuhan komprehensif utamanya adalah memberikan asuhan dengan pendekatan Respecful Midwifery Care (RMC) yakni pendekatan asuhan untuk perempuan dan bayi baru lahir dimana bidan mengoptimalkan proses biologis, sosial dan budaya dari proses persalinan dan awal kehidupan bayi (IBI, 2020).
Asuhan Kebidanan secara komprehensif adalah suatu proses dimana tenaga kesehatan yang kooperatif terlibat dalam manajemen pelayanan kesehatan secara terus – menerus antara seorang wanita
4 5
16
dan bidan dimana layanan kebidanan harus disediakan mulai dari prakonsepsi, awal kehamilan, selama kehamilan, kelahiran, nifas sampai 6 minggu pertama postpartum dan keluarga berencana.
Asuhan kebidanan komprehensif ini bertujuan untuk memberikan pelayanan individual pada ibu yang aman, fasilitasi pilihan informasi, untuk lebih mendorong kaum wanita selama persalinan dan kelahiran, 6 dan untuk menyediakan asuhan komprehensif untuk ibu dan bayi baru lahir selama periode postpartum (Dartiwen dan Nurahayati, 2019)
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup proposal ini adalah : Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny “F” di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Kabupaten Buton, meliputi asuhan pada masa kehamilan trimester III, asuhan persalinan, asuhan masa nifas, dan asuhan bayi baru lahir, sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan di dokumentasikan dengan metode SOAP.
C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum
Melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “F”
di UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan, dengan menerapkan prinsip manajemen Asuhan Kebidanan 7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP.
1 6
6 13
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny “F” sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP.
b. Merumuskan diagnosis dan masalah kebidanan yang terjadi pada Ny “F” sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan di dokumentasikan dengan metode SOAP.
c. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan yang terjadi pada Ny “F” sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP.
d. Mendeskripsikan kesenjangan antara teori dan praktik yang didapatkan pada Ny “F” sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP.
D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan,persalinan, nifas dan Bayi Baru lahir sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan.
4 6
6
6
6
7 28
b. Bagi Institusi
1) Dapat dijadikan bahan referensi di Perpustakaan
2) Sebagai sarana untuk mengukur penguasaan teori dan praktik mahasiswa
3) Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
c. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang optimal, intensif, dan terstandar sesuai teori dan bukti-bukti ilmiah terkini.
2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa
Dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, nifas dan bayi baru lahir.
b. Bagi institusi
Sebagai masukan bagi institusi Pendidikan dalam pengembangan materi baik dalam proses perkuliahan dan praktik lapangan tentang asuhan berkisanambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan pendokumentasian metode SOAP.
7 11
17
c. Bagi tempat praktek
Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan Asuan Kebidanan yang menerapkan model Continuity Of Care pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimana janin berada dalam kandungan seorang wanita. Proses terjadinya kehamilan adalah sel telur dengan sel sperma bertemu dan proses pembuahan pun terjadi. Kehamilan berlangsung selama empat puluh minggu atau 280 hari terhitung dari hari pertama haid terakhir. Pembuahan yang terjadi pada rahim merupakan proses dari kehamilan yaitu bertemunya sperma dengan sel telur. Janin tercipta setelah pembuahan dan berkembang pada rahim yang berfungsi agar janin merasa nyaman dan aman untuk berlindung (Syaiful dan Fatmawati, 2019).
Definisi kehamilan menurut (Arum, 2019). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan normal dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester ke dua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu, dan trimester ketiga pada minggu ke-
2 13
17 25
28 hingga ke-40 (13 minggu). Selama kehamilan seorang wanita akan mengalami perubahan dalam yang meliputi perubahan fisiologis dan psikologis.
a. Proses Kehamilan
Menurut (tusya diah, 2018) Proses terjadinya kehamilan diawali dengan konsepsi atau proses bertemunya spermatozoa dengan sel ovum sehingga terjadi pembuahan.
Proses kehamilan dimulai dari proses konsepsi hingga aterm atau fase awal persalinan.
1) Ovulasi
Pelepasan sel ovum, atau folikel yang sudah matang, dari ovarium ke dalam uterus di sebut ovulasi. Dalam satu siklus mentruasi, sekitar sepuluh hingga dua puluh folikel akan di rangsang untuk berkembang oleh follicle- stimulating hormone. Namun hanya satu folikel-folikel ini yang dapat bertahan dan matang untuk melepaskan satu sel telur yang siap dibuahi, sedangkan folikel lainnya akan rusak. Sel ovum mampu bertahan selama 24 jam setelah pelepasan.
2) Konsepsi
Sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang merupakan awal kehamilan. Rangkaian peristiwa ini terdiri dari pembentukan garnet( yang mengandung sel telur dan
sperma), ovulasi (yang mengakibatkan lepasnya sel telur), penggabungan garnet, dan implantasi embrio.
3) Nidasi atau implantasi
Zigot tumbuh dan dalam beberapa jam mampu membelah diri menjadi dua dan bergerak menuju Rahim.
Hasil pembelahan sel memenuhi ruang dalam ovum, dan proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi.
proses ini terjadi pada hari ke-6 hingga, 7 setelah konsepsi.
4) Pembentukan plasenta
Terjadinya nidasi mendorong sel blastula mengadakan diferensisi, sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk kantong kuning telur sedangkan sel lain membentuk ruangan amnion, sedangkan plat embrio terbentuk diantara dua ruangan amnion dan kantong kuning telur tersebut. Ruangan amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat diantara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat. Vili korealis menghancurkan desidua sampai pembuluh darah vena mulai pada hari ke 10 sampai 11 setelah konsepsi sedangkan arteri pada hari ke 14 sampai 15. Bagian desidua yang tidak dihancurkan akan membentuk plasenta 15-20 kotiledon maternal, pada janin
2
2
plasenta akan dibagi menjadi sekitar 200 kotiledon fetus dan setiap kotiledon fetus terus bercabang dan mengambang ditengah aliran darah yang nantinya berfungsi untuk memberikan nutrisi dan pertumbuhan (Manuaba, 2016).
b. Perubahan Fisiologi Selama Kehamilan
Perubahan-perubahan fisiologis selama kehamilan (Wulandari et all, 2021).
1) Sistem Reproduksi
a) Ukuran. Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saati ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.
b) Berat. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir bulan. Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
(1) Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g) (2) Kehamilan 8 minggu : telur bebek
(3) Kehamilan 12 minggu : telur angsa
(4) Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat (5) Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
(6) Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat (7) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid (8) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid (9) minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
c) Posisi rahim dalam kehamilan
d) Vaskularisasi. Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya, pebuluh darah vena mengembang dan bertambah.
e) Serviks uteri. Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda Goodell
f) Ovarium Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
g) Vagina dan Vulva akibat pengaruh esterogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah ataiu kebiruan, kondisi ini yang disebut dengan tanda Chadwick
13
13
2) Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).
3) Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30- 50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu.
4) Sistem Gastrointestinal sistem pencernaan yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut:
a) Trimester 1 pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek (nausea) Tidak jarang dijumapai adanya gejala muntah (emesis) pada bulan-bulan pertam kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai morning sickness. Kondisi lainnya dalah Pica (mengidam) yang sering dikaitkan
1
dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.
b) Trimester 2 dan 3 Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.
Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.
5) Metabolisme
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut:
a) Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-40 gram.
b) Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari.
c) Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air 6) Sistem Muskuloskeletal
Esterogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligamen
pada simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari esterogen. Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu. dan sakrooksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.
7) Payudara
a) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
b) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
c) Bayangan vena-vena lebih membiru.
d) Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu.
e) Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning
8) Sistem Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. Follicle stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan 15 berpindah ke permukaan ovarium di mana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesteron. Progesteron dan esterogen merangsang poliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam
upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi.
Plasenta, yang terbentuk secra sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi esterogen dan progesterone.
9) Sistem Integumen Perubahan sistem intugumen yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut.
a) Trimester 1
(1) Palmar eritema (kemerahan di telapak tangan) dan spider nevi.
(2) Linea alba/nigra.
b) Trimester 2 dan 3.
(1) Chloasma dan perubahan warna areola.
(2) Striae gravidarum (bulan 6-7)
10) Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Berat Badan
Peningkatan berat badan selama kehamilan juga mencakup produksi konsepsi (janin, plasenta dan cairan amniotik), dan hipertropi beberapa jaringan maternal (uterus, 16 payudara, darah, cadangan lemak, cairan ekstraselular dan ekstravaskular).
11) Sistem Pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormon
progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Perempuan hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya.
12) Sistem neurologi
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan timbulnya gejala neurologis dan neuromuskular berikut:
a) Kompresi saraf panggul atau stasis vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
b) Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf.
c) Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome selama trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf median di bawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai oleh parestesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku. Tangan yang dominan biasanya paling banyak terkena gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori) dan nyeri pada
tangan yang menjalar ke siku. Tangan yang dominan biasanya paling banyak terkena.
d) Akroestesia (rasa baal dan gatal di tangan) yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk dirasakan oleh beberapa wanita selama hamil.
Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen pleksus brakialis.
e) Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahan refraksi, sinusitis, atau migren.
f) “nyeri kepala ringan”, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan.
Ketidakstabilan vasomotor, hipotensi postural, atau hipoglikemia mungkin merupakan keadaan yang bertanggung jawab atas gejala ini.
g) Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular, seperti kram otot atau tetani.
c. Perubahan Psikologis Dalam Kehamilan
Perubahan Psikologi pada masa kehamilan menurut (Yulizawati et, all 2022).
1) Trimester I
a) Ibu kadang merasa benci dengan kehamilan dan sering merasa tidak sehat.
b) Kadang muncum kekecewaan, penolakan, kesedihan, kecemasan, bahkan ibu mengharapkan dirinya tidak hamil.
c) Terkadang ibu mencari tanda-tanda apakah dirinya sedang hamil. Hal ini dilakukan hanya untuk meyakinkan dirinya. d) Selalu menjadi perhatian setiap perubahan yang terjadi pada dirinya.
d) Ketidakstabilan suasana hati dan emosi.
2) Trimester II
a) Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan sudah merasa sehat.
b) Ibu sudah menerima kehamilannya.
c) Ibu sudah mulai merasakan Gerakan bayi.
d) Merasa terlepas dari Kekhawatiran dan ketidaknyamanan
e) Merasa sebagai individu bahwa bayi merupakan bagian dari dirinya.
f) Hubungan social semakin meningkat dengan ibu hamil lainnya/pada orang sekitar.
2
g) Aktivutas dan ketertarikannya terfokus pada kehamilan, persiapan dan kelahiran untuk peran barunya yang akan menjadi seorang ibu.
h) Perut belum terlalu besar sehingga belum terlalu merasakan beban oleh ibu.
3) Trimester III
a) Merasa dirinya aneh, jelek, dan tidak menarik. Bahkan rasa tidak nyaman timbul Kembali.
b) Ketika bayi lahir tidak tepat waktu ibu merasa tidak meyenangkan.
c) Takut akan bahaya fisik dan rasa sakit yang akan timbul pada saat melahirkan, khawatir dengan keselamatannya.
d) Bermimpi yang mencerminkan kekhawatiran dan perhatian, khawatir bayi dilahirkan keadaan tidak normal.
e) Merasa tidak sabar menunggu akan kelahiran bayinya.
f) Rasa ingin menyudahi kehamilannya semakin tinggi.
g) Semakin aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
h) Berkhayal dan bermimpi tentang bayinya.
14
14
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan 1) Faktor fisik
Janin dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan karena ibu menderita anemia yang menghambat suplai darah janin yang mengantarkan oksigen dan makanan, jadi status gizi ibu hamil juga sangat berpengaruh selama kehamilan (Kurniawan, Ratep and Westa, 2021).
2) Faktor psikologi
a) Stres yang biasanya dialami oleh ibu hamil yang mempengaruhi Kesehatan ibu dan janin.
b) Dukungan keluarga yang andil akan mmenjadi penentu status kesehatan ibu dan janin (Kurniawan, Ratep and Westa, 2021).
3) Faktor Lingkungan, sosial budaya dan ekonomi a) Gaya hidup
b) Adat istiadat
c) Fasilitas Kesehatan
d) Ekonomi (Kurniawan, Ratep and Westa, 2021) e. Tanda-Tanda Kehamilan
Berikut adalah tanda-tanda dugaan adanya kehamilan menurut ( Yulizawati,et all 2022).
Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.
1) Mual dan muntah (Emesis). Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
2) Ngidam. Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.
3) Sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
4) Payudara tegang. Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
5) Sering miksi. Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
Pada trimester II, gejala ini sudah mulai menghilang.
6) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
7) Pigmentasi kulit. Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi perut (striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting, susu makin menonjol, kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah manifes sekitar payudara). I
8) Epulis. Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.
9) Varises atau penampakan pembuluh darah vena.
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Tanda dugaan kehamilan:
a) Rahim membesar, sesuai dengan usia kehamilan.
b) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks dan teraba ballotement.
c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian kemungkinan positif palsu. Tanda pasti kehamilan:
(1) Gerakan janin dalam rahim
(2) Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagianbagian janin. Denyut jantung janin.
(3) Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler dan dapat dilihat dengan ultrasonografi.
f. Diagnosis Kehamilan
Menurut (Sulistyoningtyas & Khusnul Dwihestie, 2022) diagnose kebudana dibuat untuk menentukan sebagai berikut:
Table 1. Diagnosis Kehamilan
anamnesis Penjabaran Keterangan Anamnesis
Identitas:
Nama:
Alamat:
Telp/Hp:
Umur:
Untuk
membedakan
Umur
primigravida kurang dari 16 tahun atau diatas 35 tahun merupakan batas awal dan akhir
Untuk mnentukan identitas pasti pasien karena mungkin memiliki nama yang sama dengan Alamat dan nomor telpon yang berbeda
penyulit pada kehamilan dini
reproduksi
yang sehat Tergolong primigravida tua Lama
Menikah batas ideal dan di ikuti hamil selama 2 tahun
disebut primigravida sekunder jika hamil setelah 5 tahun menikah Jumlah
anak Hati-hati jika jumlah anak lebih dari 5 orang
Umur anak terkecil diatas 5 tahun
Jumlah anak ideal hanya sampai kehamilan ketiga
Kehamilan kelima sudah termasuk grandemultipara harus diwaspadai perdarahan
postpartum.
Umur anak diatas 5 tahun tergolong primigravidan sekunder Pertanyaan
tentang persalinan sebelumnya
Persalinan, spontan,
aterm, dan lahir hidup sangat ideal
Riwayat
abortus dan persalinan prematuritas
Persalinan dengan Tindakan operasi trasvaginal
Persalinana dengan seksio sesarea
Persalinan letak sungsang
Menunjukkan bahw 3P bekerja sama dengan baik
Termasuk riwayat kehamilan dan persalinannyang buruk sehingga kehamilan saat ini perlu di waspadai
Kehamilan ini tergolong
kehamilan resiko tinggi
Sikat harus proakti
Pertanyaan penyakit keturunan
Penyakit herediter, misalnya:
o Cacat saat lahir
Jika terdapat cacat lahir perlu dilakukan evaluasi mendalam
o Persalinan
kembar Hamil kembar sering bersifat menurun
Pertanyaan tentang kehamulan saat ini
Tanggal menstruasi terakhir
Masih
ada/tidaknya gejala mual dan muntah pada
kehamilan muda
Pertama kali merasakan Gerakan janin
Hamil tua; ada atau tidaknya pembengkakan kaki atau muka pada hamil tua
Ada atau tidaknya:
o Sakit kepala o Nyeri
epigastrium o Mata kabur
Menentukan perkiraan
persalinan menurut neagle
Hamil pada trimester I
Kehamilan sudah melampaui 16 minggu/Quickening
Gejala
preeklampsia
Gejala impending eclampsia.
Tabel 2. Diagnosis banding primipara dan multipara Primipara Multipara Perut Tegang Perut longgar, perut
gantung, banyak striae.
Pusat menonjol Tidak begitu menonjol
Rahim tegang Agak lunak
Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada striae.
Labia mayora Nampak Bersatu humen koyak pada beberapa tempat vagina
Terbuka kurunkula himenalis
Vagina sempit dengan rugae yang utuh
Lebih besar, rugae kurang menonjol
Serviks licin, bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari
Bisa terbuka dengan satu jari, kadangkala ada bekas robekan persalinan yang lalu
Pirenium utuh dan baik Bekas robekan atau bekas episiotomi
Pembukaan serviks:
1. Serviks mendatar dulu baru membuka
2. Pembukaan rata-rata 1 cm dalam 2 jam
Pembukaan serviks: 1.
mendatar sambil membuka hampir sekaligus 2. 2 cm dalam 1 jam
Bagian terendah jani turun pada 4-6 minggu kehamilan
Biasanya tidak refleks pada PAP sampai persalinan mula
Persalinan hamper selalu episiotomy
Tidak g. Antenatal Care (ANC)
1) Pengertian
Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan, dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan (Hatijar,2020).
2) Standar ANC
Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar. pelaksanaan sepuluh layanan antenatal (10T) menurut ( Susianti, 2022).
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
1
3
Tinggi badan ibu menentukan status gizi.
Dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran ditimbang setiap ibu datang atau berkunjung untuk mengetahui kenaikan Berat Badan dan penurunan Berat Badan. Berat Badan dapat dihitung dengan rumus : IMT = Berat Badan (kg)/Tinggi Badan.
Tabel 3. Rekomendasi berat badan menurut IMT IMT Pra-
kehamilan
Rekomendasi berat badan
Peningkatan
< 18,5 12,5 – 18 kg 10,5 - 24,9 11,5 -16 kg
25 - 29,9 7 -11,5 kg
<30 5-10kg
Sumber : Kemenkes (2020)
Keterangan:
(1) Bagi ibu yang memiliki IMT dibawah 18,5 sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan sebanyak 12,5 – 18 kg.
(2) Bagi ibu yang memiliki IMT 10,5 – 24,9 sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan sebanyak 11,5 – 16 kg.
(3) Bagi ibu yang memiliki IMT 25 – 29,9 sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan sebanyak 7 – 11,5 kg
2
2
2
(4) Bagi ibu yang memiliki IMT di atas 30 (obesitas) sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan sebanyak 5 – 10 kg.
(5) Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung dari TM I sampai TM III uang berkisar antara 9 – 13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal 0,4 – 0,5 kg tiap minggu mulai TM II.
Anjuran peningkatan berat badan per trimester kehamilan adalah sebagai berikut :
(a) Trimester I : 1 – 2,5 kg per 3 bulan
(b) Trimester II : pertambahan berat badan rata- rata 0,35 – 0,4 kg perminggu.
(c) Trimester III : pertambahan berat badab 1 kg per bulan.
b) Ukur Tekanan Darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung, deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi dan preeklamsi. Apabila turun di bawah normal kita
pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole: 100/80-120/80 mmHg.
c) Nilai status gizi (Ukur lingkar lengan atas/LILA) LILA normal pada ibu hamil yaitu < 23,5 cm, jika nilai LILa ibu dibawah 23,5 cm maka ibu berisiko KEK (Kekurangan Energi Kronis).
d) Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal,dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengar umur kehamilan,kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.Standar pengukuran menggunakan pita ukur setelah usia kehamilan 24 minggu. Apabila ditemukan Tinggi Fundus Uteri (TFU) 40 Cm atau lebih yang mengindikasikan makrosomia atau bayi besar yang merupakan salah satu faktor terjadinya distosia bahu dan perdarahan pasca persalinan sebaiknya pasien dirujuk.
1
3
3
Table 4. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
4 Minggu Belum Teraba
8 minggu Belum jelas
Karena pembesaran terdapat di
belakang simphysis 12 minggu 1-2 jari diatas simphysis
16 mingggu Pertengahan pusat-
Simphysis
20 minggu 2-3 jari dibawah pusat 24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 2-3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan pusat-
peocessus xyphoideus 36 minggu 3 jari di bawah
processus Xyphoideus
40 minggu Kembali seperti usia kehamilan pada akhir 8 bulan tetapi melebar Kesamping
Sumber : Anggrita Sari,dkk.2018.
e) Menentukan presentasi janin dan DJJ
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Denyut Jantung Janin lambat kurang dari 120 kali/menit atau Denyut
3 4
4
Jantung Janin cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukkan adanya gawat janin.
f) Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi tetanus bila diperlukan
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan.
Tabel 5. Pemberian Imunisasi TT Imunisasi Interval %
perlindungan
Masa
perlindungan
TT 1 Pada
kunjungan Pertama
0% Tidak Ada
TT 2 4 minggu setelah TT 1
80 % 3 Tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2
95 % 5 Tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3
99 % 10 Tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4
99 % 25
Tahun/seumur hidup
Sumber: Kemenkes,2020
g) Pemberian Tablet tambah Darah
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas, karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan janin. Setiap ibu hamil harus
1 2
2
mendapatkan tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang di berikan sejak kontak.
h) Tes/ Periksa laboratorium
Tes darah atau pengambilan sampel darah untuk diperiksa di laboratorium perlu dilakukan secara rutin oleh ibu hamil. Tujuannya untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami penyakit tertentu, seperti infeksi atau kurang darah, serta untuk mendeteksi kelainan pada janin.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi :
(1) Pemeriksaan golongan darah
(2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb) (3) Permeriksaan protein dalam urine
(4) Pemeriksaan kadar gula darah (5) Pemeriksaan darah malaria (6) Pemeriksaan tes sifilis (7) Pemeriksaan HIV/AIDS (8) Pemeriksaan BTA
i) Tata laksana/Penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan laboratorium, setiap
3
3 4
kelainan yan ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
j) Temu wicara
Temu wicara adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya. Temu wicara dilakukan pada saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan.
3) Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan antenatal care adalah peeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan terlatih untuk memantau Kesehatan ibu hamil dan janin.
a) K1: Usia Kehamilan 0-12 minggu b) K2: Usia Kehamilan 13-24 minggu
c) K3-K4: Usia kehamilan diatas 24 minggu d) K5: Usia Kehamilan 30-32 minggu
e) K6: Usia Kehamilan 40 minggu sampai persalinan
3
2. Persalinan
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 Minggu), lahir spontan dengan presentase belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin.
Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina keluar dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan pada umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Yuniarti et al., 2022).
Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulfianti, 2020).
a. Sebab Mulainya Persalinan
Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan
8 9 10
10 22
dengan mulai terjadinya persalinan. Sebab-sebab mulainya persalinan menurut (Sulfianti, 2020). Perlu diketahui bahwa ada dua hormon yang dominan pada saat hamil, yaitu :
1) Estrogen
a) Meningkatkan sensitivitas otot Rahim.
b) Memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin dan rangsangan mekanik
2) Progesteron
a) Menurunkan sensitivitas otot Rahim
b) Menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin dari rangsangan mekanik
c) Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi.
b. Teori tentang penyebab persalinan 1) Teori peregangan
a) Otot rahim mempunyai kemampuan meregangkan dalam batas tertentu.
b) Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
c) Contohnya pada hamil ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan.(Sulfianti, 2020)
5
2) Teori penurunan progesterone
a) Proses penuaan plasenta mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu.
b) Produksi progesteron mengalami penurunan,otot rahim menjadi lebih sensitif terhadap oksitosin (Sulfianti, 2020).
3) Teori oksitosin internal
a) Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior
b) Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas terhadap oksitosin otot rahim, sehingga sehingga sering terjadi kontraksi braxton hicks.
c) Menurunnya konsentrasi akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehinggga persalinan dapat dimulai (Sulfianti, 2020) 4) Teori prostaglandin
a) Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur 15 minggu, yang dikeluatkan oleh desidua.
b) Pemberian prostaglanin pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otos rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
5
5
5
c) Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu persalinan Sulfianti, 2020).
5) Teori hipothalamus pituitari dan glandula suprarenalis a) Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan
anencepalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus.
b) Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya kehamilan kelinci berlangsung lebih lama. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat hubungan antara hipotalamus dengan dengan mulainya persalinan
c) Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya persalinan (Sulfianti, 2020).
c. Tanda – Tanda Persalinan
Menurut (Subiastutik, 2022) Tanda – Tanda Persalinan meliputi:
1) Tanda kemungkinan Persalinan
a) Sakit pinggang, nyeri yang merasa dan dapat hilang timbul disebabkan oleh kontraksi dini
b) Kram pada perut bagian bawah seperti kram menstruasi
c) Tinja yang lunak, buang air besar beberapa kali dalam beberapa jam.
2) Tanda awal persalinan
a) Terjadinya kontraksi, kontraksi terjadi masih jarang, dan durasinya pendek, bisa berlangsung lama menyebabkan perlunakan dan penipisan leher rahim.
b) Keluar lender bercampur darah, dikaitkan dengan penipisan dan pembukaan awal dari leher rahim c) Rembesan cairan ketuban dari vagina di sebabkan
oleh robekan kecil pada membrane selaput ketuban.
d) Ketegangan perut dinding (Subiastutik, 2022).
3) Tanda Positif persalinan
a) Kontraksi uterus yang meningkat, kontraksi uterus meningkat makin lama makin kuat dan waktunya makinlama dan di sertai dengan nyeri perut menjalar ke pinggang
b) Keluarnya cairan ketuban yang banyak,di ikuti dengan kontraksi yang meningkat
c) Keluar lendir bercampur darah makin lama makin meningkat,di sebabkan karena bertambahnya adanya pembukaan serviks, sehingga banyak pembuluh darah yang robek (Subiastutik, 2022).
d. Tahapan Persalinan 1) Kala I
Yang dimaksud dengan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung dari pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (Sulfianti, 2020).
Kala 1 dibagi menjadi dua fase yaitu :
a) Fase laten Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. Berlangsung hingga pembukaan serviks membuka kurang dari 4 cm, pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam, kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih antara 20 sampai 30 detik
b) Fase aktif Frekuensi dan kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat / memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung 40 detik atau lebih).
Dari pembukaan 4 cm sampai pembukaan 10 cm akan terjadi dengan cepat rata-rata 1 cm perjam (nulipara atau multigravida) atau lebih dari 1 cm
1
5
8 12
12
12 15
hingga 2 cm pada multipara. Terjadi penurunan bagian terbawah janin Fase aktif dibagi menjadi 3 fase, yaitu :
(1) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
(2) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4cm maksimal 9 cm.
(3) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat.
Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap (Sulfianti, 2020).
2) Kala II
Gejala utama kala II adalah His semakin kuat, dengan interval 2-3menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik.
Menjelang akhir kala I, ketuban pecah dan ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan, karena tertekannya pleksus frankenhauser. Kedua kekuatan, His dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi kepala membuka pintu, suboksiput bertindak sebagai hipomoglion berturutturut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, dan kepala seluruhnya. Kepala lahir
7
9
seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian kepala terhadap punggung. Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan : Kepala di pegang pada os oksiput dan dibawah dagu, ditarik curam kebawah untuk melahirkan bahu depan, dan curam keatas untuk melahirkan bahu belakang, setelah kedua bahu lahir, ketika dikait untuk melahirkan sisa badan bayi, bayi lahir diikuti sisa air ketuban. Lamahnya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit (Legawati, 2018).
3) Kala III
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta. Di sebut sebagai kala uri atau kala pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Plasenta serta selaput ketuban berlangsung tidak lebih dari 30 menit, biasanya plasenta terlepas dalam 6 – 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan dari fundus uteri. (Sulfianti, 2020)
Tanda – Tanda Pelepasan Plasenta : a) Uterus menjadi bundar
b) Uterus terdorong keatas, karena plasenta di lepaskan ke segmen bawah rahim.
c) Tali pusat bertambah Panjang
5
9 15
d) Adanya semburan darah tiba – tiba. (Amelia Paramitha, 2019).
Kala III terbagi dari dua fase yaitu : a) Fase pelepasan plasenta
(1) Schultze Proses lepasnya plasenta dengan bagian tengah yang lepas terdahulu kemudian seluruhnya.
(2) Duncan Pada cara ini plasenta lepasnya mulai dari pinggir, darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban.
b) Fase pengeluaran plasenta
(1) Kustnar Dengan meletakkan tangan di sertai tekanan di atas simfisis, tali pusat di tegangkan, apabila tali pusat masuk berarti belum lepas.
(2) Klein Sewaktu ada his, rahim di dorong sedikit bila tali pusat kembali berarti belum terlepas.
(3) Strassman Tegangkan tali pusat dan ketok fundus, bila tali pusat bergetar berarti belum terlepas. (Amelia Paramitha, 2019)
4) Kala IV
Adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir, untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum. Kala IV dimaksudkan
4