Nama : Iffa Faiza Choirunnisa NIM : 2398011957
Ujian Akhir Semester (UAS)
1. Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan TaRL? Jelaskan kelebihan dari pendekatan ini!
Pendekatan TaRL (Teaching at the Right Level) adalah suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengajaran pada tingkat keterampilan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Berikut adalah beberapa kelebihan dari pendekatan TaRL:
a) TaRL memungkinkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dengan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, guru bisa mengatur cara mengajar agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
b) Pendekatan ini memberikan alat dan kerangka kerja kepada guru untuk mengidentifikasi kemampuan siswa dan merancang pembelajaran yang sesuai.
Guru menjadi lebih mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang efektif.
c) TaRL menekankan pentingnya intervensi cepat saat siswa mengalami kesulitan belajar. Dengan mendeteksi kesenjangan pemahaman dari awal, guru dapat memberikan bantuan agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan lebih baik.
d) TaRL fokus pada penguasaan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Dengan memastikan siswa memiliki dasar yang kuat dalam keterampilan ini, mereka dapat lebih sukses dalam memahami pelajaran lebih lanjut di berbagai bidang.
e) TaRL melibatkan pengukuran terus-menerus terhadap kemajuan siswa. Hal ini membantu guru dan sistem pendidikan untuk memantau perkembangan siswa dengan akurat dan merespons dengan cepat terhadap kebutuhan mereka.
f) Dengan memastikan setiap siswa belajar pada tingkat yang sesuai, pendekatan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dan partisipasi aktif dalam pembelajaran.
g) TaRL membantu menciptakan keseimbangan dalam kelas dengan memastikan siswa dengan pemahaman yang berbeda menerima pembelajaran yang sesuai, sehingga tidak ada siswa yang tertinggal atau merasa kesulitan.
2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran masing-masing siswa dalam menerapkan pendekatan TaRL
Menggunakan tes diagnostik pada awal pembelajaran untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman dan kemampuan siswa sebelum materi pembelajaran dimulai. Hal ini membantu guru menyesuaikan pengajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Guru dapat menggunakan penilaian formatif secara berkala untuk mengukur
pemahaman siswa. Ini dapat berupa kuis singkat, tugas, atau pertanyaan
reflektif yang memberikan gambaran tentang pemahaman siswa setelah
pembelajaran berlangsung.
Guru dapat mengamati partisipasi dan respon siswa selama pelajaran.
Observasi ini memberikan wawasan tentang sejauh mana siswa terlibat dan memahami materi pembelajaran.
Menerapkan diskusi dalam kelompok kecil memungkinkan guru melihat bagaimana siswa berinteraksi dan berbagi pemahaman mereka. Diskusi ini dapat memberikan pandangan langsung tentang kemampuan siswa dalam menerapkan konsep yang telah diajarkan.
Melakukan wawancara individu dengan siswa untuk mendapatkan pandangan lebih dalam tentang pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.
Wawancara dapat membantu guru mengidentifikasi kebutuhan individual dan memberikan dukungan yang tepat.
3. Buatlah contoh rancangan pembelajaran berdiferensiasi jika Anda mengajar di kelas dengan tingkat capaian siswa yang beragam.
Terlampir di gabung dengan no 5
4. Mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di Indonesia?
Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT ) merupakan pembelajaran yang memasukkan unsur budaya dalam proses kegiatannya. Hal itu juga sesuai dengan Lasminawati (2023) dimana CRT adalah pembelajaran yang mengakui keberagaman budaya siswa dan mengintegrasikan konteks budaya siswa dalam pembelajaran Dalam mata pelajaran Biologi, penggunaan pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi, relevansi, dan keaktifan siswa dengan menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman, latar. belakang budaya, dan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan memperhatikan konteks budaya siswa, pembelajaran Biologi dapat menjadi lebih menarik, relevan, dan bermakna bagi siswa Pendekatan CRT dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena melibatkan siswa dalam konten yang relevan dengan budaya mereka. Dengan penggunaan model yang tepat, peserta didik memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata, yang dapat meningkatkan pemahaman mereka. Dalam konteks pendekatan CRT, siswa diberikan kesempatan untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman budaya mereka, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, Pendekatan CRT memastikan bahwa konten dan pengalaman pembelajaran relevan dengan latar belakang budaya siswa. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman mereka, dan kualitas hasil belajar secara keseluruhan. Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman yang sangat banyak, dimana budaya satu daerah belum tentu sama dengan daerah yang lain. Kemudian, apabila pembelajaran diintegrasikan budaya yang dekat dengan peserta didik, pesert aididk akan lebih relevan karena dihubungkan dengan budaya mereka sehingga akan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dan pembelajaran yang bermakna
5. Rancanglah sebuah pembelajaran dengan mengintegrasikan unsur budaya sesuai dengan tempat Anda tinggal!
Terlampir di gabung dengan no 3
IDENTITAS MODUL
Penyusun : Iffa Faiza Choirunnisa
JenjangSekolah : SMA
MataPelajaran : Biologi
Fase/Kelas : F/XI
Domain : Sistem Sirkulasi
AlokasiWaktu : 4xPertemuan (4 x45 Menit)
Informasi Umum
Fase capaian pembelajaran (Fase F) Domain Mata Pelajaran (Sistem Sirkulasi) Kompetensi Awal
Peserta didik
menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. Dan Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi) literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. Kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia dan teknologi terkait sistem sirkulasi melalui berbagai bentuk media presentasi..
Sarana dan Prasarana 1. Papan Tulis 2. Spidol 3. Buku 4. LCD 5. Laptop
Profil Pelajar Pancasila
1. Mandiri, Peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri tentang Sistem Sirkulasi
2. Bernalar Kritis, menyelesaikan masalah terkait Sistem Sirkulasi
Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal
Model Pembelajaran
Tatap Muka
Model Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Culturally Responsive Teaching Komponen Inti
Capaian Pembelajaran
Peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan bioproses yang terjadi dalam sel, dan
menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki kemampuan
menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari
dan mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk
memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan proses secara mandiri
hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi permasalah tersebut. Melalui keterampilan
proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila.
Alur Tujuan Pembelajaran
11.1.
Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.11.2 Menganalisis komponen penyusun darah.
11.3. Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan menggunakan skema.
11.4 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
11.5 Menganalisis pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam kandungan ibu.
11.6 Menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
11.7 Membedakan pembuluh darah vena dengan arteri.
11.8 Membedakan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran darah pulmonalis
. Pemahaman Bermakna
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah ganda.
.
Mekanisme sistem peredaran darah pada manusia ada dua macam, yaitu sistem peredaran darah pulmonalis (peredaran darah kecil/pendek) dan sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar/panjang).
Pertanyaan Pemantik
1. Komponen apa saja yang berperan pada sistem transportasi?
2. Bagaimanakah mekanisme sistem transportasi pada manusia?
3. Kelainan dan penyakit jantung merupakan penyebab terbanyak kematian, bagaimana cara mencegahnya?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal 1. Membuka pembelajaran dengan salam, berdoa menurut keyakinan masing-
masing (pendekatan Culturally Responsive Teaching).2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tentang capaian tujuan pembelajaran yang akan dipealajari pada pagi hari ini
4. Guru melakukan kegiatan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab Kegiatan Inti: Pertemuan 1
1) Guru memberikan list data kelompok dalam satu kelas yang sudah dibagi oleh guru berdasarkan hasil asesmen pada akhir pertemuan bab sebelumnya, dimana guru membagikan alamat web tentang kuesioner terkait gaya belajar siswa dan asesmen diagnostic, sebagai berikut : - Web gaya belajar siswa
https://akupintar.id/tes-gaya-belajar
- Asesmen diagnostic siswa
https://forms.gle/7EpBbA1kCoEBcx248
Kelompok terdiri dari siswa bergaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
(pembelajaran berdiferensiasi)
2)
Siswa duduk secara berkelompok sesuai instruksi guru. Kemudian guru mengajak siswa untuk mengamati gambar/skema jaringan darah yang menunjukkan komponen darah (plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah).3)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya. Contohnya:Mengapa darah tampak berwarna merah? Apa kandungan zat dalam darah?
Bagaimana perbedaan bentuk antara sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah? Apa fungsinya masing-masing?
4)
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/ hasil analisis sementara.5)
Untuk mengamati sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah menggunakan mikroskop.6)
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktikum.7)
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.8)
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.9)
Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen pengamatan sel-sel darah.10)
Siswa mencatat data-data hasil praktikum.11) Siswa melakukan studi literatur tentang komponen darah dan mekanisme pembekuan darah yang dilakukan di perpustakaan , menggunakan sumber belajar di perpustakaan berupa buku pelajaran, jurnal dan alar peraga yang disediakan disana. Sekaligus pengenalan tentang perpustakaan sekolah , dimana perpustakaan ini merupakan salah satu cagar budaya yang dijaga kelestariannya oleh sekolah (pendekatan Culturally Responsive Teaching).
12)
Pembelajaran kooperatif: Beberapa siswa ditunjuk oleh guru sebagai tutor untuk menjelaskan mekanisme pembekuan darah.13)
Siswa menganalisis hasil pengamatan tentang pengamatan jenis sel-sel darah.14)
Siswa mempelajari skema proses pembekuan darah.15)
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan praktikum.16)
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil praktikum dan hasil studi literatur tentang komponen darah dan proses pembekuan darah. Siswa antarkelompok diberikan kesempatan untuk menanya maupun menangggapi hal-hal yang didiskusikan.17)
Guru mengonfirmasikan jika terjadi perbedaan pendapat hasil pengamatan siswa.18)
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan komponen darah dan proses pembekuan darah..Pertemuan 2
1)
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar/skema transfusi darah sistem ABO.2)
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan untuk bertanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan skema transfusi darah, misalnya: Apakah golongan darah O bisa diberikan kepada semua golongan darah?3)
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/ hasil analisis sementara.4)
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan praktikum.5)
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.6)
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum dan menyampaikan pesan agar berhatihati saat menusuk ujung jari menggunakan lanset agar tetap steril dan tidak terjadi infeksi.7)
Siswa secara berkelompok melakukan tes golongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus.Pertemuan 3
1) Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar/skema peredaran darah pulmonalis dan sistemik.
2) Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan untuk bertanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan mekanisme peredaran darah, misalnya: Bagaimana arah aliran darah dalam tubuh? Mengapa darah bisa diedarkan ke seluruh tubuh?
3) Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisis sementara.
4) Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan praktikum.
5) Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk bertanya jika tidak paham.
6) Guru memberikan penjelasan bagaimana cara menghitung denyut nadi yang praktis dan benar serta menyampaikan pesan agar teliti dalam menghitung denyut nadi.
7) Siswa secara berkelompok melakukan penghitungan denyut nadi dan mencatat datanya.
Pembagian kelompok menggunakan fun games yaitu siswa membuat lingkaran dan menggunakan media 1 buah bolpoint / stick yang diputar untuk siswa secara keseluruhan sambal menyanyikan lagu daerah Jawa Tengah sebagai sarana pengenalan dan pelestarian budaya Jawa Tengah. Ketika lagu berhenti, siswa tersebut keluar dari lingkaran dan membentuk kelompok , begitu seterusnya hingga habis dan terbentuk kelompok yang sama jumlah anggota kelompoknya (pendekatan Culturally Responsive Teaching).
8) Pembelajaran kooperatif: Siswa antarteman sekelompok saling memberi arahan/diskusi untuk memahami skema peredaran darah.
9) Studi literatur tentang sistem limfa.
10) Siswa menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi berdasarkan data-data hasil pengamatan.Siswa menjawab pertanyaan- pertanyaan pada lembar kegiatan praktikum.
11) Siswa menganalisis mekanisme peredaran darah pulmonalis dan sistemik berdasarkan skema.
12) Siswa menganalisis informasi tentang sistem limfa.
13) Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil praktikumnya.
14) Guru mengonfirmasikan jika terjadi perbedaan pendapat siswa tentang faktor- faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi.
15) Guru memberikan tambahan informasi tentang mekanisme sistem peredaran darah pulmonalis dan sistemik, serta sistem limfa.
Pertemuan 4
1)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar-gambar gangguan dan teknologi sistem peredaran darah.2)
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan gambar yang diamatinya tentang gangguan dan teknologi sistem peredaran darah.3)
Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban sementara.4)
Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet untuk mengetahui gangguan dan teknologi berkaitan sistem peredaran darah.5)
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet tentang gangguan dan teknologi berkaitan sistem peredaran darah.Siswa menyusun materi dalam bentuk info grafis sesuai dengan gaya belajar masing-masing. (pembelajaran berdiferensiasi).
- Kelompok gaya belajar visual :
dapat berupa poster, presentasi, mindmap,dll - Kelompok gaya belajar auditori :
dapat berupa podcast, lagu, dll - Kelompok gaya belajar kinestetik :
dapat berupa alat peraga yang dibuat sebagai miniatur system kerja jantung dan organ lain yang tergabung dalam system peredaran darah.
6)
Diskusi kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan materi tentang gangguan dan teknologi berkaitan sistem peredaran darah. Siswa antarkelompok diberikan kesempatan untuk menanya maupun menangggapi hal-hal yang didiskusikan.7)
Guru mengonfirmasikan jika terjadi perbedaan pendapat tentang gangguan dan teknologi berkaitan sistem peredaran darahKegiatan
penutup 1. Guru memberikan penguatan materi kepada peserta didik
2. Guru mengkomunkasikan rencana pembelajaran yang akan dilakasanakan pada pertemuan berikutnya
3. Guru mengakhiri pembelajaran pada hari ini dengan doa penutup serta mengucapkan salam
4. Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran dengan menuliskan rangkuman materi pembelajaran di buku tulis
5. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah melakukan refleksi diri.
Remedial dan Pengayaan
Remedial :Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran tentang Sistem Sirkulasi, diberikan tugas mandiri untuk mengulang kembali konsep tersebut
Pengayaan :Peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran tentang Sistem Sirkulasi, diberikan kesempatan untuk melakukan scaffolding pada peserta didik yang belum mencapai. Hal ini selain menciptakan gotong royong juga sikap empati untuk saling membantu dengan sesama.
Asesment
Berikut daftar penyakit yang bisa mengganggu sistem peredaran darah, di antaranya?
Apa itu sistem peredaran darah ?
Jelaskan yang dimaksud dengan jantung!
Apa definisi dari pembuluh darah?
Refleksi Guru
Sebagai guru, mari berefleksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang butuh ditingkatkan. Jawablah pertanyaan berikut:
1.
Mana di antara dua tawaran proses pembelajaran di atas yang lebih mudah dilaksanakan dan dekat kepada pencapaian tujuan pembelajaran?
2.
Manakah tahapan belajar yang menurutmu berhasil?
3.
Kesulitan apa yang dialami saat mengajarkan topik ini?
4.
Apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh peserta didik?
5.
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
6.
Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
Refleksi Siswa
1. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
Lampiran
Daftar Pustaka
Buku Guru Biologi Kelas 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi .
Buku Guru Biologi Kelas 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi .
LAMPIRAN 1 Rubrik Penilaian
A. Lembar Penilaian
Lembar Penilaian Sikap Spritual dan Sikap Sosial
Petunjuk : Lembar ini diisi oleh guru dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom sesuai dengan sikap yang ditunjukan oleh peserta didik saat pembelajaran
No Nama Peserta Didik
Sikap yang dinilai
Skor total Nilai Akhir Predikat Teliti Disiplin
1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
Dst
Rubrik Penilaian Sikap No Aspek yang
dinilai Skor Kriteria
1 Teliti 3
Melaksanakan setiap langkah-langkah pada LKPD
Menjawab pertanyaan sesuai dengan soal yang yang diajukan
Menuliskan jawaban secara terstruktur dan tepat 2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
2 Disiplin 3
Hadir dalam google meet tepat waktu
Menyelesaikan LKPD sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi Panduan Penskoran
Penilaian Keterampilan PengamatanSistem Sirkulasi
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai Persiapan alat
dan bahan
Kesesuaian pelaksanaan dengan cara
kerja
Kontribusi dalam kelompok
Laporan praktikum
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pedoman penilaian keterampilan: 1 = jika tidak baik; 2 = jika kurang baik; 3 = jika cukup baik; 4 = jika sangat baik Skor maksimum = 16
Nilai = Jumlah Skor Perolehan x 100Jumlah SkorMaksimal
Nilai = Jumlah Skor Perolehan x 10016
LAMPIRAN 2
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Sistem SirkulasiSistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut berbagai zat di dalam tubuh, pada manusia berupa sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah terdiri dari darah dan alat peredaran darah.
Berikut beberapa fungsi peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
a. Mengedarkan oksigen dari pari-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida sisa aktivitas sel dari tubuh ke paru-paru untuk dibuang
b. Mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dari sistem pencernaan dan membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dibuang
c. Mengangkut hormone
d. Mengangkut sistem kekebalan tubuh e. Mengatur suhu tubuh
Jantung
Jantung adalah organ sistem peredaran darah yang bertugas memompa darah dan mengalirkan darah dalam pembuluh darah, yang terletak pada rongga dada di antara kedua paru-paru, di atas diafragma dengan posisi condong ke kiri. Jantung dilapisi oleh perikardium yang mengandung cairan perikardia. Perikardium berfungsi untuk melindungi jantung agar tidak terluka karena bergesekan ketika berdetak.
Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya.
Menurut struktur dan fungsinya, pembuluh darah dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah meninggalkan atau keluar jantung.
Arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan. Pembuluh arteri banyak mengandung oksigen (02) kecuali arteri pulmonalis yang membawa darah dari jatung ke paru-paru mengandung karbon dioksida (C02).
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Pembuluh darah balik (vena) adalah pembuluh darah yang mengangkut darah menuju ke jantung.
Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta jaringan ikat fibrosa. Pembuluh balik banyak mengandung karbon dioksida (CO2) kecuali vena pulmonalis yang membawa darah dari paru-paru ke jatung
mengandung oksigen (O2) c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh yang menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil dengan ujung pembuluh balik. Meskipun diameter sebuah kapiler benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil.
Berdasarkan cara kerjanya sistem peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
1) Peredaran darah Kecil Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Urutannya adalah Jantung (bilik kanan) > Arteri pulmonalis
> paru-paru > vena pulmonalis > jantung (serambi kiri).
2) Peredaran Darah Besar Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Urutannya adalah Jantung (bilik kiri) > Aorta > seluruh tubuh > vena cava > jantung (serambi kanan).
Komponen Darah
Darah merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Darah dalam tubuh terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Komposisi susunan darah tersebut meliputi 55% plasma darah dan 45% sel – sel darah yang terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Dalam plasma darah terbagi lagi atas 90% air dan 10% zat terlarut, meliputi protein, garam mineral, bahan organik, sisa metabolik, hormon, dan gas.
Mekanisme Pembekuan Darah
Bagaimana tubuh memberikan respon jika ada bagian tubuh yang mengalami luka? Ketika kulit terluka, darah akan mengalir keluar untuk beberapa waktu sebelum akhirnya berhenti dan mengering. Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme yang sangat penting dalam tubuh, guna mencegah terjadinya kehilangan darah
berjumlah banyak akibat luka. Respon yang diberikan pertama adalah pecahnya trombosit yang mampu menghasilkan trombokinase kemudian dihasilkan protrombin. Dengan bantuan Ca2+ dan vitamin K akan membentuk trombin. Kemudian dibentuk fibrinogen yang akan menjadi benang-benang fibrin dan menutup luka.
Alur mekanisme pembekuan darah dalam diagaram dapat dilihat melalui gambar di bawah.
Golongan Darah
Golongan darah pada manusia digolongkan menjadi 4, yaitu golongan A, B, O, dan AB. Pengelompokan ini didasarkan kandungan aglutinogen (antigen) pada sel darah merah dan aglutinin (antibodi) pada plasma darah.
Antigen pada sel darah merah merupakan suatu bagian berupa glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis, meliputi antigen A dan antigen B. Sedangkan aglutinin adalah antibodi yang bereaksi dengan antigen. Aglutinin terdapat pada permukaan sel darah merah dan terdiri dari dua jenis, yaitu aglutinin α dan β.
Transfusi darah
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).
Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
Jika sistem peredaran darah mengalami gangguan, maka akan berdampak pada fungsi tubuh secara menyeluruh.
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah untuk memasok oksigen, hormon, dan nutrisi penting lainnya ke sel-sel tubuh dan jaringan. Kelainan dan penyakit pada sistem sirkulasi manusia Antara lain:
a. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (Hemoglobin). Kekurangan hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat mengganggu fungsi kerja sel. Gejala anemia antara lain di tandai dengan muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya titik-titik hitam pada mata, jantung berdebar-debar, dan bertambahnya kecepatan denyut nadi di pergelangan tangan.
b. Talasemia
Talasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel tersebut mudah rapuh dan cepat rusak. Talasemia termasuk penyakit keturunan yang dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
c. Leukemia
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu penyakit yang di sebabkan oleh kelebihan produksi leukosit. Leukemia terjadi akibat sumsum tulang atau jaringan limpa bekerja secara tidak normal sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan produksi eritrosit dan trombosit menurun.
Pada saat demikian, jumlah leukosit dapat mencapai 500.000 sel per mm3.
d. Agranulositosis
Agranulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan seorang pasien meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.
e. Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah membeku ketika terjadi pendarahan.
Hemofilia termasuk penyakit keturunan yang terjadi hampir pada semua keturunan berjenis kelamin laki- laki.
f. Hipertrofi
Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-otot jantung. Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi secara.
g. Jantung coroner
Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang di sebabkan oleh tersumbatnya arteri koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke jantung. Penyumbatan pembuluh tersebut dapat terjadi karena adanya endapan lemak, terutama berupa kolesterol pada lapisan dalam dinding pembuluh.
Penyumbatan pembuluh arteri demikian di kenal dengan istilah arteriosklerosis.
h. Embolisme coroner
Embolisme koroner merupakan suatu keadaan yang menyebabkan arteri koroner terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah ke arteri koroner. Jika seluruh arteri terisi (tersumbat), maka dapat menyebabkan kematian.
i. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang terjadi pada daerah dubur.
j. Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistoldi atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg. Hipertensi atau yang di kenal sebagai tekanan darah tinggi di tandai dengan badah lemah, pusing, napas pendek dan palpitasi jantung. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler.jika terjadi pada otak, maka di sebut pendarahan otak.
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1) ………
2) ………
3) ………
4) ………
5) ………
Kelas :
Eksperimen Menghitung Denyut Nadi Langkah Kerja
1.
Sediakan stop-watch atau arloji. Hitunglah denyut nadi Anda dengan cara berikut.2.
Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah Anda pada pergelangan tangan. Bila perlu tekan sedikit hingga denyutan semakin terasa.3.
Hitunglah jumlah denyut nadi dalam 1 menit, kemudian catat. Ulangi sebanyak 3 kali, kemudian ambil rata-ratanya.4.
Hitung pula denyut nadi Anda setelah selesai berlari-lari selama 1 menit.5.
Kumpulkan data penghitungan jumlah nadi seluruh teman sekelas Anda, dan bandingkan.Pertanyaan:
1. Mengapa terjadi perbedaan frekuensi denyut nadi antara saat istirahat dengan setelah berlari-lari?
2. Menurut Anda, apakah denyut nadi setiap orang sama? Jelaskan alasannya.
3. Berdasarkan eksperimen di atas, coba Anda simpulkan faktor apa saja yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
4. Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru. Tabel Pengamatan
No Nama Jenis
Kelamin Jumlah Denyut Nadi
Istirahat Setelah berlari-lari