KATA PENGANTAR
Pertama-tama tim penyusun memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga modul projek penguatan profil pelajar Pancasila ini dapat selesai dan siap digunakan. Secara umum modul ini berisi pendahuluan, pembelajaran dan glosarium. Pada bagian pembelajaran dijelaskan tentang pemetaan kompetensi, tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik, rangkuman, refleksi serta penilaian pembelajaran beserta pedoman penskorannya.
Modul ini disusun untuk menjadi salah satu bahan ajar dan/atau panduan bagi peserta didik di SMA Negeri 1 Sale dalam pelaksanaan pembelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila dengan titik fokus pada elemen akhlak bernegara, kolaborasi, dan kordinasi sosial, pemahaman diri terhadap situasi yang dihadapi dan bagaimana memperoleh serta memproses informasi dan gagasan sesuai dimensi profil pelajar pancasila. Pada projek ini peserta didik diberikan kebebasan di dalam mengembangkan projek dan berkolaborasi dengan pihak/sumber lain yang relevan, strategi pembelajaran maupun alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran modul projek penguatan profil pelajar pancasila ini disesuaikan dengan kondisi sekolah, sarana dan prasarana, minat serta karakteristik peserta didiknya.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul projek penguatan profil pelajar pancasila ini dalam implementasinya di SMA Negeri 1 Sale masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran/masukan yang konstruktif dari para pembaca dan peserta didik sebagai pengguna maupun dari pihak-pihak lain yang terkait dengan kurikulum merdeka sangat kami harapkan demi kesempurnaan implementasi modul ini di sekolah kami. Dengan adanya kritik dan saran tersebut tim penyusun berharap implementasi modul ini di sekolah kami akan semakin baik.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam implementasi modul ini, tim penyusun tetap berharap modul ini dapat membantu peserta didik dan guru SMA Negeri 1 Sale dalam melaksanakan pembelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila.
Sale, September 2023
Penyusun
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Dimana dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Profil pelajar pancasila merupakan bentuk rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020. Profil pelajar pancasila mencakup mengenai kemampuan pelajar untuk memiliki paradigma berpikir yang terbuka terhadap perbedaan dan kemajemukan. Pelajar pancasila harus memiliki kepedulian pada lingkungannya dan menjadikan kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong. Pelajar pancasila merupakan pelajar Indonesia yang memiliki inisiatif dan siap untuk belajar akan hal-hal yang baru. Tidak hanya itu, pelajar pancasila harus aktif dalam mencari cara untuk meningkatkan kapasitas diri dan bersikap reflektif agar dapat terus berkontribusi kepada bangsa, negara, dan dunia.
Profil pelajar pancasila dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya.
Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, perlu melibatkan orang lain beserta perannya dari dimensi Gotong Royong dan Berkebinekaan Global, serta mempertimbangkan kemampuan diri dalam solusi yang dihasilkan dalam dimensi Mandiri.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka SMA Negeri 1 Sale mengangkat tema Pemilihan Ketua Osis sebagai salah satu proyek penguatan profil pelajar pancasila. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana semua warga negara mempunyai hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka baik secara langsung maupun perwakilan. Hak dalam pengambilan keputusan tersebut antara lain menentukan wakil rakyat yang menduduki jabatan tertentu misalnya presiden, gubernur, bupati sampai kepala desa. Untuk dapat turut serta dalam pemilihan wakil rakyat harus memenuhi persyaratan tertentu diantaranya adalah batasan usia. Peserta didik tentunya akan mendominasi pesta demokrasi dalam lingkup sekolah. Peserta didik diharapkan nantinya tidak hanya sekadar memilih, mereka juga harus aktif mencari informasi, baik itu terkait kandidat
maupun tentang tahapan pemilihan ketua osis yang diberlakukan di sekolah. Pembelajaran mengenai suara demokrasi mempunyai pengharapan agar peserta didik yang akan menjadi generasi penerus memiliki kepedulian terhadap masa depan bangsa.
Generasi pendatang yaitu peserta didik sangat riskan berada dalam situasi & kondisi antusias dan apatis dalam hal politik. Pada satu sisi mereka sangat bersemangat dan ingin mengetahui seputar pemilu, khususnya melalui media sosial. Namun, belum tentu antusiasisme tersebut sejalan dengan realitas perilaku politiknya, bahkan tidak sedikit kalangan peserta didik lebih memilih tidak menyalurkan hak pilihnya alias Golput.
Untuk mencegah terjadinya politisasi terhadap peserta didik, minimnya pemahaman terkait dengan teknis penandaan atau pencoblosan, dan lain sebagainya, OSIS di sekolah sebagai lembaga penyelenggara harus lebih intens melakukan literasi politik dengan cara melakukan pendidikan pemilih kepada peserta didik agar menjadi pemilih cerdas. Pemilih cerdas adalah pemilih yang lebih mengedepankan rasionalitas dalam menentukan pilihannya. Dalam pendidikan pemilih tersebut juga harus diberikan pemahaman dan keterampilan teknis pencoblosan yang sah agar kehadiran peserta didik ke TPS di sekolah tidak sia-sia.
Pemilihan umum di sekolah merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat yang terwujud dalam partisipasi peserta didik guna menghasilkan pemerintahan dan lembaga perwakilan politik dalam sekolah yang diwakili ketua osis dan jajarannya yang memiliki legitimasi yang kuat dari peserta didik. Untuk itu proses pemilihan ketua osis harus berjalan dengan jujur adil bebas dan rahasia serta demokratis.
Proses pemilihan ketua osis merupakan bagian dari proses penguatan kehidupan demokrasi di sekolah, serta upaya mewujudkan tata pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karenanya proses demokratisasi harus berjalan dengan baik, terkelola, dan terlembaga.
Para pemilih yang dalam hal ini mayoritas adalah peserta didik juga diharapkan selalu waspada dengan bahaya hoax atau berita bohong. Jangan mudah terprovokasi apalagi ikut menyebarluaskan berita hoax. Teliti dulu sumber informasi yang didapatkan. Informasi yang valid adalah informasi yang datang dari sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.
Dari berbagai macam uraian tersebut, maka perlu kiranya di SMA Negeri 1 Sale diberikan waktu khusus yang nantinya dialokasikan untuk kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila dengan harapan nantinya generasi penerus bangsa yang notabene adalah peserta didik mendapatkan bekal yang cukup mengenai tatacara pemilihan pemimpin yang dalam lingkup sempit adalah pemilihan ketua osis. Dalam pemilihan ketua osis diharapkan peserta didik mulai mengikuti prosesnya dari awal sampai dalam tahap terakhir.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam kegiatan tersebut, peserta didik diasah untuk berpikir kritis, kreatif, dan bergotong royong guna mencapai karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam modul suara demokrasi dengan tema pemilihan ketua osis, maka peserta didik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengajuan Pencalonan Ketua OSIS. Pertama dalam pemilihan ketua OSIS, peserta didik diarahkan untuk tampil berani mengajukan diri sebagai calon ketua OSIS. Misalnya dalam sebuah Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS (LDK OSIS), peserta LDK OSIS mengajukan diri sebagai calon ketua OSIS.
2. Kampanye Calon Ketua OSIS. Kedua, calon ketua OSIS diberikan kesempatan untuk berkampanye dalam upaya memperoleh pendukung melalui visi misi yang dibuat. Proses kampanye ini harus dilakukan tanpa ada kecurangan. Di sini peserta didik dilatih untuk bersikap jujur dan bersaing secara sehat karena pada hakikatnya begitulah etika berpolitik yang baik.
3. Program Kerja oleh Calon Ketua OSIS. Selanjutnya peserta didik belajar untuk memberikan dukungan secara fair dengan menjadi tim sukses salah satu calon. Berdiskusi membuat program kerja yang akan dilaksanakan apabila calon yang didukungnya menang.
4. Pemilu Pemilihan Ketua OSIS. Langkah selanjutnya, peserta didik belajar untuk menggunakan hak pilihnya dengan memilih ketua OSIS secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Pemilu Ketua OSIS ini dapat diselenggarakan semirip mungkin dengan pemilihan umum baik Pilpres maupun Pilkada/Pilgub.
5. Pengumuman Ketua OSIS Terpilih. Terakhir, guru atau pembina OSIS maupun ketua OSIS pada periode sebelumnya dapat memberikan pengumuman ketua OSIS terpilih. Proses ini juga membiasakan peserta didik untuk berjiwa besar dalam menerima kekalahan apabila mereka tidak terpilih menjadi ketua OSIS.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara pemilihan ketua OSIS dengan adil dan benar di lingkungan, diharapkan peserta didik dapat mengenal dan belajar mengenai tata cara dan etika berpolitik yang baik.
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Penyusun : Tim Projek P5
Sekolah : SMA Negeri 1 Sale
Alokasi Waktu : 7 Hari
Fase / Kelas : E – F / X & XI, XII
Tema : Pemilihan Ketua Osis
Dimensi : Beriman & Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa : Gotong Royong
: Mandiri : Berfikir Kritis
Elemen : Akhlak Bernegara
: Akhlak Beragama : Kepedulian
: Pemahaman Diri & Situasi Yang Dihadapi
: Menganalisis & Mengevaluasi Penalaran Serta Prosedur Sub Elemen Yang Disasar
Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara
Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan Tujuan Projek
Melalui pelaksanaan kegiatan pemilu OSIS, peserta didik Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, memahami perlunya mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan melaksanakan ibadahnya sebagai wujud dari keimanannya kepada Tuhan YME
Terlaksananya pemilu OSIS dan terbangun kesadaran pada sikap peserta didik untuk tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekolah.
Pemahaman Bermakna
Demokrasi Pancasila sangat tepat diterapkan di Indonesia karena sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang selalu lebih mengutamakan musyawarah mufakat yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa.
Pertanyaan Pemantik
Bagaimana cara membangun demokrasi di kalangan pelajar Indonesia ? Sarana & Prasarana
Ruang kelas, proyektor, HP, kertas suara, kotak suara dan bilik suara Sumber belajar berupa online ataupun obyek nyata (museum).
Target Peserta Didik Peserta didik reguler
Peserta didik dengan kesulitan belajar Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Relevansi Projek Bagi Sekolah & Guru Mata Pelajaran
Kemendikbudristek melalui Pusat Penelitian dan Kebijakan (Puslitjak) pada diskusi kebijakan tematik, dan peluncurkan buku berjudul “Membentuk Warga yang Demokratis Melalui Pendidikan”
secara daring, pada hari Rabu (30/6/2022). Diskusi kebijakan tersebut dilakukan untuk memetakan kondisi dan mendiskusikan peran pendidikan dalam membentuk generasi muda yang demokratis.
“Pendidikan terutama terkait politik, kewargaan, dan demokrasi mendapatkan perhatian besar dari pemerintah untuk menghasilkan warga negara yang menyadari nilai-nilai demokrasi, seperti penghargaan kebebasan berpendapat, persamaan hak, keragaman, musyawarah, toleransi, dan penegakan hukum.
Pembinaan demokrasi bukan hanya tanggung jawab guru mata pelajaran PPKn, namun menjadi tanggung jawab seluruh guru. Melalui penerapan dan penciptaan lingkungan dan suasana yang demokratis di sekolah, suasana yang terbuka dan mendorong siswa untuk berani mempunyai pendapat, berani berpikir sendiri dan menyuarakannya. Hal ini idealnya terjadi di semua mata pelajaran, dan mata pelajaran PPKn idealnya dapat menjadi sumber utama pembelajaran demokrasi di sekolah.
Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Suara Demokrasi
Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian di Akhir Fase Aktivitas Terkait Beriman
&
Bertaqwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Akhlak Bernegara
Akhlak Beragama
Melaksanakan Hak
& Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Pelaksanaan Ritual
Beribadah
Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, memahami perlunya
mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari keimanannya kepada Tuhan Yang Maha Esa
Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama dan kepercayaan, serta senantiasa berpartisipasi
pada perayaan hari-hari besar Gotong
Royong Kepedulian Tanggap Terhadap Lingkungan Sosial
Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat Mandiri
Pemahaman Diri & Situasi
Yang Dihadapi
Mengenali Kualitas
& Minat Diri Serta Tantangan Yang
Dihadapi
Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan & minat, serta prioritas pengembangan diri berdasarkan pengalaman
belajar dan aktivitas lain yang dilakukannya Berfikir
Kritis
Menganalisis
&
Mengevaluasi Penalaran
Serta Prosedur
Menganalisis &
Mengevaluasi Penalaran Serta
Prosedur
Menalar dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan
Alur Pencapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mencari Menggambarka
n
Eksplorasi konsep tentang Makna, prinsif dan tujuan demokrasi
Pemilu di Indonesia dan penerapannya di sekolah
Tugas panitia pelaksana pemilu OSIS di SMA Negeri 1 Sale
Petugas TPS dan fungsinya Pemilihan petugas TPS (4 orang)
Mengali mimpi peserta didik (OSIS dimasa depan)
Merencanakan sarana dan prasarana pemilu OSIS
Mencari Menggambarka
n
Membuat dan menyiapkan administrasi dan peralatan pemilu OSIS
Merencanakan disain lokasi dan rincian kerja petugas
Melaksanakan pemilu OSIS
Pelaporan hasil TPS dan Pemilu OSIS
Evaluasi Aksi & Menyusun Keberlanjutan Aksi
Sosialisasi hasil pemilu OSIS
Petunjuk Penggunaan Modul Ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E & F) yang berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Suara Demokrasi. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Pemilihan Ketua Osis” ini, terdapat beberapa aktivitas yang saling berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X atau semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari pelaksanaan yang terdiri dari 82 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi. Peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajaran. Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.
Modul ini disusun sebagai bahan pembelajaran dengan peserta didik sebagai student centre dan guru berfungsi sebagai fasilitator. Melalui modul ini diharapkan peserta didik mampu mengingat kembali perjuangan nenek moyang melawan para penjajah, menjadi salah satu pribadi yang senantiasa menghargai perbedaan, senantiasa beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar, serta mampu membangun sinergi atas perbedaan. Oleh karena itu peserta didik diharapkan dapat berinteraksi lebih jauh dengan modul ini dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bacalah modul ini secara berurutan
2. Pahami secara cermat mengenai deskripsi modul secara keseluruhan, tujuan, alur dan target pembelajaran serta langkah-langkah yang telah tersedia
3. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti/dipahami, mintalah petunjuk kepada fasilitator 4. Dokumentasikanlah setiap kegiatan yang kamu lakukan selama mengerjakan modul ini 5. Kerjakan setiap tugas sesuai dengan petunjuk yang ada
6. Kerjakan setiap soal yang ada pada setiap fase tes/assessment 7. Tunjukkan hasil kerjamu pada fasilitator
8. Untuk lebih memperluas wawasan, pelajari secara mendalam referensi yang berhubungan dengan modul ini
Kegiatan 1. Pengenalan Materi Demokrasi Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengetahui berbagai macam demokrasi di dunia
2. Peserta didik mampu mengetahui berbagai macam demokrasi yang diterapkan di Indonesia 3. Pesserta didik mampu mengetahui sejarah penetapan demokrasi di Indonesia
Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Penjelasan mengenai projek yang akan diselenggarakan
2. Eksplorasi konsep mengenai makna, prinsip & tujuan demokrasi
3. Diskusi tentang berbagai demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia Tugas : Meresume berbagai demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia Kegiatan 2. Pengenalan Pemilu
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengetahui pemilu di Indonesia 2. Peserta didik mampu mengetahui fungsi pemilu di Indonesia 3. Pesserta didik mampu mengetahui prinsip pemilu di Indonesia Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Diskusi mengenai penerapan pemilu di Indonesia 2. Diskusi mengenai penerapan pemilu di sekolah
3. Pengenalan materi mengenai pembuatan partai di sekolah
Tugas : Membuat partai politik di sekolah dalam kaitannya dengan pengusungan kandidat ketua osis Kegiatan 3. Penyusunan Struktur Organisasi Partai & Pemilihan Ketua Partai
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menyusun struktur organisasi partai politik di tingkat sekolah
2. Peserta didik mampu mengetahui berbagai macam peran dalam struktur organisasi partai politik di sekolah
3. Pesserta didik mampu memilih ketua partai berdasrkan berbagai macam pertimbangan Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Diskusi mengenai berbagai macam struktur organisasi dalam partai politik di tingkat sekolah 2. Pemilihan kader-kader partai politik di tingkat sekolah
3. Penyusunan ketua partai dan pemilihan bakal calon ketua osis dari partai
Tugas : Membuat struktur organisasi dalam partai politik di tingkat sekolah, memilih kader & bakal calon ketua osis
Kegiatan 4. Pemaparan Program & Pendaftaran Bakal Calon Ketua Osis Menjadi Calon Ketua Osis pada KPU di sekolah
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menyusun KPU di tingkat sekolah
2. Peserta didik menyusun program dalam sebuah organisasi partai politik di tingkat sekolah 3. Peserta didik mampu memaparkan program partai poliitk di tingkat sekolah pada rekan-
rekan peserta didik
4. Pesserta didik mampu mengikuti alur pendaftaran bakal calon ketua osis Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Penyusunan KPU di tingkat sekolah
2. Penyusunan program dalam sebuah organisasi partai politik di tingkat sekolah 3. Pemaparan program partai poliitk di tingkat sekolah pada rekan-rekan peserta didik
Tugas : Mempersiapkan sarana & prasarana kampanye dalam kaitannya dengan pemilihan ketua osis
Kegiatan 5. Pembuatan & Penyusunan PPK Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menyusun dan membuat PPK
2. Peserta didik mampu memaparkan visi & misi menjadi ketua osis Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Penyusunan dan pembuatan PPK
2. Pemaparan visi & misi menjadi ketua osis 3. Pelaksanaan kampanye di sekolah
Tugas : Mempersiapkan debat dalam rangka memperkenalkan visi & misi menjadi ketua osis Kegiatan 6. Pelaksanaan Debat Ketua Osis & Penyusunan KPPS
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengetahui berbagai macam isu & permasalahan di lingkungan sekitar khususnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan
2. Peserta didik mampu menyusun KPPS Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet,
Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Pemaparan visi & misi menjadi ketua osis 2. Pelaksanaan Debat antar calon ketua osis 3. Penyusunan KPPS
Tugas : Mempersiapkan property dan kebutuhan dalam rangka pemilihan ketua osis Kegiatan 7. Pelaksanaan Pemilihan Ketua Osis
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu memilih ketua osis dengan berbagai pertimbangan
2. Peserta didik mampu menyaring berbagai macam informasi dan tidak terpengaruh hoax yang beredar
Alokasi Waktu : 8 JP
Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung
Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :
1. Pemilihan ketua osis
2. Penghitungan suara pemilihan ketua osis 3. Deklarasi kemenangan ketua osis terpilih