• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Unduh"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita (Departemen Kesehatan RI:2012). Posyandu adalah salah satu bentuk dari upaya kesehatan masyarakat (UKM) Puskesmas. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 bab I pasal 1 tentang pusat kesehatan masyarakat disebutkan bahwa pelayanan puskemas yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan dan pelaporan.

Menurut Permenkes Nomor. 269 tahun 2008 Bab II disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan. Dalam peraturan tersebut disebutkan juga bahwa rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. Rekam medis dibagi menjadi dua yaitu rekam medis manual dan rekam medis elektronik. Rekam medis elektronik adalah setiap catatan pasien yang dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya dalam rangka pelayanan kesehatan dan pengobatan pasien yang disimpan dalam bentuk digital dengan sistem komputerisasi. Menurut (Handiwidjojo:2009)

(2)

rekam medis elektronik akan meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen fasilitas pelayanan kesehatan, lebih cepat penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi, lebih efisien, dan kemudahan dalam pengerjaan laporan kesehatan.

Perkembangan teknologi semakin pesat, sama halnya dengan perkembangan sistem informasi. Sistem informasi sangat diperlukan untuk mempermudah tugas manusia, tidak terkecuali untuk bidang kesehatan.

Sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output sebuah sistem, tentunya bila sistem di dalamnya telah berjalan dengan baik.

(Mulyani,Purnama:2015)

Berdasarkan pengamatan peneliti dalam praktek pelayanan pada Posyandu Tulusrejo masih melakukan pencatatan data identitas dan data kesehatan balita secara manual. Karena masih dilakukan secara manual pencatatan tersebut menjadi lebih lama karena setiap balita datang berkunjung maka harus menulis data sosial kembali. Rata-rata lama pencatatan data kesehatan balita secara manual adalah 43 detik dan lama proses pembuatan laporan adalah 2 hari.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti bermaksud membuat aplikasi rekam medis elektronik untuk memudahkan dan mempercepat petugas dalam pencatatan identifikasi data pasien. Peneliti bermaksud mengambil judul penelitian “Implementasi Aplikasi Rekam Medis Posyandu Berbasis Desktop Terhadap Kecepatan Pencatatan Data Kesehatan Balita Di Kelurahan Tulusrejo”.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh dari penggunaan aplikasi rekam medis berbasis desktop di Posyandu Tulusrejo terhadap kecepatan pencatatan data kesehatan balita di Posyandu Tulusrejo?

(3)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi rekam medis berbasis desktop di Posyandu terhadap kecepatan pencatatan data kesehatan balita di kelurahan Tulusrejo.

2. Tujuan Khusus

a) Menghitung waktu pencatatan data kesehatan balita sebelum menggunakan aplikasi rekam medis elektronik berbasis desktop.

b) Membuat aplikasi rekam medis elektronik berbasis desktop.

c) Melakukan evaluasi aplikasi rekam medis posyandu berbasis desktop dengan uji black box.

d) Menghitung waktu pencatatan data kesehatan balita sesudah menggunakan aplikasi rekam medis elektronik berbasis desktop.

e) Membandingkan waktu pencatatan data kesehatan balita setelah menggunakan aplikasi rekam medis elektronik berbasis desktop dan sebelum menggunakan aplikasi rekam medis elektronik berbasis desktop.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi peneliti

Menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan mengenai ilmu rekam medis khususnya dalam hal penggunaan dan perancangan aplikasi rekam medis elektonik posyandu berbasis desktop.

2. Manfaat bagi pendidikan

Sebagai referensi informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan terkait rekam medis, khusunya dalam permberdayaan aplikasi rekam medis elektronik posyandu berbasis desktop.

(4)

3. Manfaat bagi Posyandu

Sebagai bahan masukan serta evaluasi bagi posyandu dalam sistem pencatatan data kesehatan balita secara elektronik.

Referensi

Dokumen terkait

Kelengkapan dalam pengisian berkas rekam medis oleh dokter akan dapat memudahkan tenaga kesehatan lain dalam memberikan tindakan atau pengobatan pada pasien, dan

petugas rekam medis yang bertugas menetapkan kode dari diagnosis. dokter diharuskan mengkaji data rekam medis pasien

Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2008:1), rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan disimpan dalam rekam. medis aktif maupun

Sedangkan informasi lain tentang klinik yang dituju dan kode penyakit diisi oleh petugas rekam medis, diagnosis dan catatan lain diisi oleh. dokter yang

Bagi pasien, rekam medis atau rekam medis elektronik merupakan alat bukti yang dapat digunakan sebagai dasar apakah tindakan medis tertentu yang dilakukan oleh dokter atau

menyebutkan bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan kesehatan yang telah diberikan

Berkas rekam medis adalah milik fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit sedangkan isi dari berkas rekam medis tersebut merupakan milik pasien yang bersangkutan