• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unit Pengolahan Air Bersih

N/A
N/A
atiekah asmadhilaa

Academic year: 2024

Membagikan "Unit Pengolahan Air Bersih"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Air Bersih

Atikah Asmadhila (211010900025) Teknik Kimia Universitas Pamulang

Unit Pengolahan

UTS - Teknik Pengolahan Air Limbah

(2)

Pengerti an

Unit pengolahan air bersih adalah serangkaian fasilitas yang dirancang untuk membersihkan air agar aman untuk dikonsumsi atau digunakan dalam berbagai keperluan seperti minum, memasak, dan mandi. Proses pengolahan air bersih melibatkan serangkaian langkah untuk menghilangkan kontaminan, zat pencemar, dan mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

(3)

Pengertian

Unit pengolahan air bersih digunakan untuk membersihkan air mentah dari sumber alami seperti sungai, danau, atau sumur, sehingga air

tersebut menjadi aman untuk digunakan oleh manusia.

Proses pengolahan air bersih bertujuan untuk menghilangkan kontaminan-kontaminan seperti partikel padat, zat organik,

mikroorganisme patogen (seperti bakteri, virus, dan parasit), serta bahan kimia berbahaya lainnya melalui beberapa proses yang dilakukan dengan

bantuan teknologi dan peralatan khusus yang sesuai dengan standar kualitas air yang ditetapkan oleh lembaga atau badan pengatur yang

berwenang di suatu wilayah.

(4)

Jenis-jenis Unit Operasi Pengolahan

Air Bersih

Terdapat beberapa jenis unit operasi dalam proses pengolahan air bersih yang memiliki peran penting dalam membersihkan air mentah menjadi air bersih dan aman untuk dikonsumsi. Berikut adalah beberapa jenis unit operasi yang umum digunakan dalam pengolahan air bersih:

(5)

01.

Unit Pengendapan

04.

08. 09. 10.

05. 06. 07.

02. 03.

Unit Penyaringan

Kasar

Unit Koagulasi

Unit Filtrasi

Unit Disinfeksi Unit Penyesuaian

pH Unit Deaerasi

Unit Aerasi Unit Pengolahan Lumpur

Unit

Penyimpanan dan Distribusi

Jenis-jenis Unit Operasi Pengolahan Air

Bersih

(6)

Unit

Penyaringa n Kasar

Tahap awal dalam proses

pengolahan air bersih, di mana air

mentah melewati saringan untuk

menghilangkan partikel besar

seperti daun, cabang, dan

sampah lainnya.

(7)

Unit

Pengendap an

Proses di mana bahan kimia ditambahkan ke dalam air mentah untuk membantu partikel-partikel halus

menggumpal dan mengendap,

sehingga dapat dihapus.

(8)

Unit Filtrasi

Air yang telah mengendap kemudian melewati lapisan filter yang lebih halus seperti pasir atau karbon aktif untuk menghilangkan partikel-

partikel halus yang tersisa.

(9)

Unit

Koagulasi

Proses di mana bahan kimia

koagulan ditambahkan ke dalam

air untuk membantu partikel-

partikel kecil menggumpal

menjadi gumpalan yang lebih

besar, memudahkan proses

pengendapan.

(10)

Unit

Disinfeksi

Air yang telah melewati

tahapan-tahapan sebelumnya

kemudian diolah dengan bahan

kimia desinfektan seperti klorin,

ozon, atau UV untuk membunuh

mikroorganisme patogen yang

masih tersisa.

(11)

Unit

Penyesuaia n pH

Beberapa tambahan bahan

kimia mungkin diperlukan untuk menyesuaikan pH air dan

menghilangkan rasa atau bau

yang tidak diinginkan.

(12)

Unit

Deaerasi

Proses di mana udara yang terlarut dalam air dihilangkan untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya

korosi pada sistem pipa.

(13)

Unit Aerasi

Beberapa tambahan bahan kimia mungkin diperlukan untuk menyesuaikaProses di mana udara ditambahkan ke dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen

terlarut, membantu proses penghilangan bau dan rasa yang tidak diinginkan, serta memfasilitasi proses pengolahan bakteri dalam lumpur aktif.n pH air dan

menghilangkan rasa atau bau yang tidak diinginkan.

(14)

Unit

Pengolahan Lumpur

Lumpur yang dihasilkan dari proses pengendapan diolah dan diolah kembali untuk menghasilkan

lumpur yang lebih stabil yang dapat

digunakan kembali atau dibuang

dengan aman.

(15)

Unit

Penyimpan an dan

Distribusi

Air yang telah diolah disimpan

dalam tangki atau wadah yang

bersih sebelum didistribusikan ke

konsumen.

(16)

Metode Pengolahan

Air Bersih

Penggunaan metode pengolahan air bersih yang digunakan bergantung pada sumber air mentah, tingkat pencemaran, dan standar kualitas air yang ditetapkan. Metode-metode ini dapat diadaptasi dan dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan spesifik dalam pengolahan air bersih. Berikut adalah beberapa metode pengolahan air bersih yang umum digunakan:

(17)

Penggunaan saringan untuk menyaring partikel-partikel kasar seperti daun, batu, dan sampah lainnya dari air

mentah.

Penambahan bahan kimia koagulan seperti aluminium sulfat atau

polimer ke dalam air untuk

membantu menggumpalkan partikel halus yang tersuspensi, kemudian diikuti dengan proses pengendapan untuk memisahkan gumpalan-

gumpalan tersebut dari air.

Penyaringan Saringan Kasar

Koagulasi dan

Pengendapan

(18)

Proses penyaringan air melalui media penyaring seperti pasir, karbon aktif, atau membran untuk

menghilangkan partikel- partikel halus dan zat-zat terlarut yang tersisa.

Penggunaan bahan kimia

desinfektan seperti klorin, ozon, atau sinar ultraviolet (UV) untuk membunuh mikroorganisme

patogen seperti bakteri, virus, dan parasit yang masih ada dalam air.

Filtrasi Disinfeksi

(19)

Penambahan udara ke dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut, membantu proses penghilangan bau dan rasa yang tidak diinginkan, serta memfasilitasi proses pengolahan bakteri dalam lumpur aktif.

Penggunaan membran

semipermeabel untuk menyaring partikel-partikel halus, zat-zat terlarut, dan mikroorganisme dari air.

Aerasi Penyaringan dengan

Membran

(20)

Penggunaan bahan kimia oksidasi seperti ozon, hidrogen peroksida, atau proses oksidasi maju untuk menghilangkan zat-zat

organik dan mikroorganisme dari air.

Penggunaan karbon aktif untuk menyerap zat-zat organik, bau, dan rasa yang tidak diinginkan dari air.

Pengolahan dengan Oksidasi

Pemisahan dengan

Penyaringan dengan

Karbon Aktif

(21)

Penggunaan mikroorganisme seperti bakteri atau alga untuk menghilangkan zat-zat organik dan mikroorganisme patogen dari air melalui proses biologi.

Proses pemanasan air hingga mendidih dan menguapkan air, kemudian mengembalikan uap air tersebut ke dalam bentuk air murni.

Penyaringan dengan

Bioskampingan Penyulingan

(22)

Rancangan Unit Pengolahan Air Bersih

Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin (preklorinasi). Pada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelator ini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi.

(23)

Rancangan Unit Pengolahan Air Bersih

Selanjutnya, air yang sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, di mana ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (postklorinasi) untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar, kemudian ke konsumen.

(24)

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan

Dalam merancang dan membuat unit pengolahan air bersih, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan efektivitas, efisiensi, dan keamanan proses pengolahan air tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan:

(25)

 Analisis Kualitas Air Mentah: Melakukan analisis kualitas air mentah untuk mengetahui komposisi dan tingkat pencemaran air yang akan diolah. Hal ini akan membantu dalam menentukan jenis proses

pengolahan yang diperlukan.

 Tujuan Penggunaan Air: Menetapkan tujuan penggunaan air yang telah diolah (misalnya untuk minum, memasak, mandi, atau keperluan

industri) sehingga dapat memilih proses pengolahan yang sesuai.

 Kapasitas dan Skala: Menyesuaikan kapasitas dan skala unit pengolahan dengan kebutuhan populasi atau wilayah yang akan

dilayani. Hal ini termasuk estimasi jumlah air yang perlu diolah per hari atau per jam.

 Teknologi Pengolahan: Memilih teknologi pengolahan yang sesuai dengan kondisi air mentah, termasuk penyaringan, koagulasi, filtrasi, disinfeksi, dan proses lainnya. Berbagai teknologi termasuk

penggunaan saringan, membran, bahan kimia, dan sistem kontrol otomatis dapat dipertimbangkan.

Hal-hal penting yang perlu

diperhatikan

(26)

Ketersediaan Sumber Daya: Memperhatikan ketersediaan sumber daya seperti listrik, bahan kimia, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk

operasional unit pengolahan. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran proses pengolahan dan pemeliharaan unit.

Kepatuhan Regulasi: Memastikan bahwa unit pengolahan air bersih mematuhi semua regulasi dan standar kualitas air yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Ini termasuk standar untuk parameter fisik, kimia, biologi, dan mikrobiologi air.

Keselamatan dan Keamanan: Memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan dalam desain dan operasional unit pengolahan, termasuk penggunaan bahan kimia dengan aman, pencegahan kebocoran atau pencemaran, serta perlindungan terhadap gangguan eksternal atau sabotase.

Pemeliharaan dan Monitoring: Menetapkan program pemeliharaan rutin dan sistem monitoring untuk memastikan bahwa unit pengolahan air bersih beroperasi dengan optimal dan memenuhi standar kualitas air yang

ditetapkan.

Edukasi dan Komunikasi: Melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya air bersih yang aman dan proses pengolahan yang dilakukan. Komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan lokal juga penting untuk mendukung dukungan dan partisipasi dalam operasional unit pengolahan.

Hal-hal penting yang perlu

diperhatikan

(27)

Thankyo

u gaes

Referensi

Dokumen terkait

Ashari: Dampak pembangunan pengolahan air bersih oleh PDAM Tirtanadi Medan..., 2002... Ashari: Dampak pembangunan pengolahan air bersih oleh PDAM Tirtanadi

Namun, nilai ini merupakan nilai optimal yang dapat diupayakan dalam peningkatan kinerja unit pengolahan air bersih pada WTP Ciapus 1 karena dengan perubahan dimensi

dengan Judul “ Penenentuan Beda Tekan Maksimum Membran Reverse Osmosis Terhadap Kualitas Air Bersih dari Pengolahan Air Payau ”. Laporan ini disusun untuk memenuhi

e) untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan paket unit instalasi pengolahan air harus dilengkapi dengan lantai pemeriksaan... . e) jalan masuk dari jalan besar menuju ke

Untuk melakukan proses pengolahan air bersih pada air artesis atau air tanah dilakukan dengan 6 proses yaitu proses flokulasi myang bertujuan untuk mencampurkan

Perlu adanya suatu proses dari air baku menjadi air yang layak untuk digunakan atau dikonsumsi melalui pengolahan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas air, Memang terdapat

Mengetahui jalur distribusi air bersih untuk masyarakat Kabupaten Dairi 2.3 Ruang Lingkup Ruang Lingkup pada perencanaan pengolahan air bersih dengan sumber air bersih Danau Toba

Klasifikasi kualitas air bersih dapat dilakukan menggunakan metode Naïve Bayes, untuk menentukan kualitas air yang layak