• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN "

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seseorang yang kecanduan game online akan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bermain game dibandingkan melakukan aktivitas lainnya. Game online sudah menjadi tren baru yang banyak diminati, karena seseorang tidak lagi bermain sendiri (single), namun memungkinkan untuk bermain bersama puluhan orang sekaligus dari lokasi berbeda (multiplayer). Namun kenyataannya siswa SMP Negeri 4 Bontonompo kurang memperhatikan budaya belajar dan lebih tertarik bermain game online.

Sedangkan objek penelitiannya adalah dampak game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti “dampak game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kegiatan budaya belajar sehingga dapat mengetahui dampak game online terhadap budaya belajar siswa di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kab. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kreativitas dalam upaya pembatasan game online di SMP Negeri 4 Bontonompo.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kontribusi terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan mengenai dampak game online terhadap budaya belajar siswa.

Defenisi Operasional

Game online adalah salah satu jenis permainan komputer yang menggunakan jaringan komputer, jaringan internet dan sejenisnya serta selalu menggunakan teknologi yang ada saat ini seperti modem dan sambungan kabel. Biasanya, game online ditawarkan sebagai layanan tambahan oleh penyedia layanan online atau diakses langsung melalui sistem terlampir dari perusahaan penyedia game tersebut. Game online tersebut dapat dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan komputer yang terhubung pada jaringan tertentu. Siswa adalah siswa tingkat menengah pertama dan atas, siswa merupakan komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya dalam proses pendidikan.

Agar menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan pendidikan nasional Sebagai komponen pendidikan, peserta didik dapat dilihat dari berbagai pendekatan, antara lain pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan pendidikan/pedagogis.

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

  • Penelitian yang Relevan
  • Tinjauan siswa
  • Landasan teori

Penelitian yang dilakukan oleh Sainaqri (2014) dengan judul “Pengaruh bermain game online terhadap aktivitas belajar siswa di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto Kabupaten Wonogiri”. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah (2013) dengan judul “Pengaruh Game Online Terhadap Perubahan Perilaku Anak di SMP Negeri 1 Samboja”. Hasil penelitian terlihat bahwa dengan mengakses game online, siswa SMP Negeri 1 Samboja cenderung berperilaku positif dan negatif.

Sedangkan konsep yang dikembangkan dalam penelitian menyatakan bahwa variabel permainan online akan berhubungan langsung dengan variabel hasil belajar.

Kerangka pikir

Bermain game online memberikan dampak yang besar terhadap budaya belajar dan dampak siswa menjadi kecanduan bermain game online. Dampak positif game online bagi siswa adalah interaksi sosial siswa akan lebih mudah dipantau oleh orang tua, otak siswa akan lebih aktif berpikir, reflek berpikir siswa akan lebih cepat merespon, emosi siswa dapat terpicu dengan bermain game, siswa akan berpikir lebih kreatif. . Dampak negatif game online bagi siswa adalah siswa akan malas belajar dan sering menggunakan waktu luangnya untuk bermain game online, siswa akan mencuri waktu dari jadwal belajarnya untuk bermain game online, waktu untuk belajar dan membantu orang tua sepulang sekolah. hilang karena game, uang saku atau uang sekolah akan disalahgunakan untuk bermain game online, lupa waktu, pola makan akan terganggu, emosi siswa juga akan terganggu akibat efek dari permainan ini, siswa terkadang mengabaikan jadwal sholat, siswa cenderung membolos sekolah demi berjudi, kekasihnya.

Di sisi lain, game online di lingkungan sekolah juga mempunyai peranan dalam mempengaruhi budaya belajar siswa, namun game online mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap budaya belajar siswa.

Gambar 2.1 bagan kerangka  pikir Game Online
Gambar 2.1 bagan kerangka pikir Game Online

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Instrument Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Teknik Pengabsahan Data

Fokus penelitian ini adalah pengaruh dan dampak game online terhadap budaya belajar siswa di SMP 4 Negeri Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa. Metode ini digunakan untuk menggali data terkait pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka. Kepala sekolah; untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh dan dampak game online terhadap budaya belajar siswa.

induk; untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh dan pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa. Pada pembahasan berikut ini penulis akan membahas dampak game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Kabupaten Gowa. Dampak Game Online Terhadap Budaya Belajar Siswa SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Provinsi Gowa.

Dalam pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan hasil dampak game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Desa Bontonompo. Pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa terdiri dari pengaruh positif dan pengaruh negatif. Kerangka pemikiran yang kemudian diangkat dalam penelitian ini adalah tentang dampak game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa.

Dalam pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan hasil pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa. Pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo yaitu terdapat penurunan budaya belajar siswa atau adanya pengaruh negatif.

DESKRIPSI UMUM DAN KHUSUS DAERAH PENELITIAN 37

Tinjauan Histori Kabupaten Gowa

Pada tahun 1320, Kerajaan Gowa berdiri atas persetujuan sekelompok orang yang disebut Kasuwiyang-Kasuwiyang dan merupakan kerajaan kecil yang terdiri dari 9 Kasuwiyang yaitu Kasuwiyang Kuncio, Lakiyung, Samata, Parang-parang, Data, Agang Je'ne , Bisei, Kalling dan Sero. Suatu saat, Paccallayya dan raja-raja kecil marah karena tidak mempunyai raja, sehingga mereka mengadakan perundingan dan sepakat meminta para dewa menunjuk wakil untuk memerintah Gowa. Kepercayaan ini didasari oleh sejarah bahwa Kerajaan Gowa sendiri merupakan perkumpulan kelompok-kelompok kecil yang sebelumnya berperang, seperti Tombolo', Lakiung, Samata dan lain-lain.

Andi Ijo Karaeng Lalolang, raja Gowa ke-36, meyakini nama Gowa berasal dari kata goa yang berarti lubang. Menurut naskah patturioloang Gowa, konon kerajaan Gowa bermula dari perkawinan antara seorang tumanurung dan seorang Karaeng Bayo sebagai perkawinan antara seorang bangsawan setempat dengan penguasa Bajau. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1320, dengan diangkatnya Tumanurung sebagai raja Gowa, kedudukan kesembilan raja kecil tersebut mengalami perubahan, kedaulatannya di wilayahnya masing-masing dan berada di bawah kekuasaan Tumanurung Bainea sebagai raja Gowa pertama yang memerintah. bergelar Karaeng Sombaya Ri Gowa.

Raja kecilnya hanya Kasuwiyang Salapanga (Tanpa Pembawa Bendera), kemudian lembaga ini berubah menjadi Bate Salapang (Tanpa Pembawa Bendera). Pada tahun 1950, berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1950, wilayah Gowa dibentuk sebagai wilayah Swapraja dari 30 wilayah Swapraja lainnya dalam pembentukan 13 wilayah di Indonesia Timur. Setelah Indonesia Timur dibubarkan dan negara berubah menjadi sistem pemerintahan parlementer berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) tahun 1950 dan Undang-Undang Darurat Nomor 2 Tahun 1957, wilayah Makassar dibubarkan.

Pada tanggal 17 Januari 1957, terbentuknya kembali Daerah Gowa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan dan ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II. Selanjutnya dengan disahkannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pemerintahan Daerah untuk Seluruh Daerah di Indonesia pada tanggal 18 Januari 1957, dibentuklah daerah-daerah Tingkat II.

Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut terdapat pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo yaitu adanya penurunan budaya belajar siswa atau adanya pengaruh negatif. Berdasarkan temuan di atas, pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa mengakibatkan menurunnya budaya belajar siswa atau memberikan pengaruh negatif. Alasan penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi adalah untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan berbagai fenomena Pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa.

Dampak negatif game online pada siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo adalah timbulnya kecanduan yang membuat siswa malas belajar.

Kondisi Keberagaman Kabupaten Gowa

Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Kabupaten Gowa merupakan kabupaten terbesar ketiga di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar dan Kabupaten Bone. Sedangkan untuk jumlah penduduk Kabupaten Gowa berdasarkan struktur umur pada tahun 2011, kelompok umur 5-9 tahun terbanyak sebanyak 69.707 jiwa dan kelompok umur 60-64 tahun terkecil sebanyak 7.605 jiwa. Dari total angkatan kerja sebanyak 298.089 orang, terdapat 178.012 orang laki-laki bekerja dan 10.628 orang sedang mencari pekerjaan.

Dilihat dari sektor usaha, sebagian besar penduduk Kabupaten Gowa bekerja pada sektor pertanian yaitu laki-laki sebanyak 62.460 orang dan perempuan sebanyak 21.453 orang. Jumlah penduduk menurut jumlah penduduk di Kabupaten Gowa pada tahun 2011 sebanyak 298.089 jiwa, terdiri atas laki-laki sebanyak 188.640 jiwa dan perempuan sebanyak 109.449 jiwa. Abdul Aziz, MM pada tahun 2008 lalu dipimpin oleh Adurrahim Hayyong S, Pd M, Pd pada tahun 2012-2014, kemudian pergantian kepemimpinan di sekolah ini berlanjut dari periode ke periode dan beberapa kali dipimpin oleh Pengurus, dan yang terakhir dipimpin sampai saat ini oleh Bapak Drs.

SMP Negeri 4 Bontonompo merupakan salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Gowa yang menjalankan program kurikulum K-13. Seperti SMP pada umumnya, SMP Negeri 4 Bontonompo juga menyelenggarakan pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII hingga kelas IX dan setelah itu dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya 2. SMP Negeri 4 Bontonompo terletak di Desa Passalanggang, Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo , Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Juni 2008 dan diresmikan oleh Kepala Perwakilan P&K Sulawesi Selatan dengan Nomor SK : 11044/BPN-GW/VII/2008. Lokasi sekolah ini cukup strategis karena tidak jauh dari pemukiman penduduk dan cukup jauh dari kebisingan lalu lintas sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Visi dan Misi Sekolah

Menjadikan peserta didik terdidik, terlatih, terampil dan kompeten di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengacu pada keimanan dan ketakwaan.

Struktur Organisasi Sekolah

Keadaan Guru

Jumlah Peserta Didik

Keadaan Lingkungan Sekolah

Pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa dapat dilihat pada informasi yang diberikan oleh Bapak. AR (48 tahun) diberikan sebagai kepala SMP Negeri 4 Bontonompo saat wawancara. Dimana dilakukan observasi atau pemusatan perhatian terhadap objek yang akan digunakan untuk mengetahui pengaruh game online terhadap budaya belajar siswa di SMP Negeri 4 Bontonompo Desa Katangka Kabupaten Gowa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Pengaruh Game Online terhadap Budaya Belajar Siswa
  • Dampak Game Online terhadap Budaya Belajar Siswa

Pembahasan

  • Pengaruh Game Online terhadap budaya Belajar Siswa

Kendala Penelitian

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Game online mempengaruhi budaya belajar siswa, dimana siswa menghabiskan waktu belajar sambil bermain game online, yang berakibat pada menurunnya budaya belajar siswa. Sebaliknya siswa lebih suka menyendiri dan tidak bersosialisasi dengan teman sebayanya, karena mereka akan menghabiskan waktu bersama teman-temannya di dunia nyata dengan bermain bersama teman-temannya di dunia game, sehingga menjadikan siswa anti-sosial. Bermain game online secara berlebihan dapat membuat siswa menjadi malas dalam belajar dan merusak mata akibat paparan radiasi layar ponsel/smartphone dalam jangka waktu lama, serta dapat menyebabkan menurunnya kesehatan dan daya tahan tubuh siswa.

Salah satu dampak positif dari bermain game online adalah dapat menambah jumlah teman. Game online juga dapat memberikan manfaat bagi pelajar, termasuk dapat dimainkan dengan mudah.

Saran

Rocky Sainaqri, 2014,”Pengaruh Bermain Game Online Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 JAtiroto Kabupaten Wonogiri, Jurnal Pendidikan, Volume II/I? 2014, Yogyakarta: UNY.

Gambar

Gambar 2.1 bagan kerangka  pikir Game Online
Gambar 2.1 bagan kerangka  pikir Game Online

Referensi

Dokumen terkait

 Parking; 13 My evidence will include the following:  Relocation of the pocket park  The creation of the ‘crow’s nest’  Provide comment on the height of the consent and proposed