• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk Pemantapan Jati Diri Itmu Administrasi Negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Untuk Pemantapan Jati Diri Itmu Administrasi Negara"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Selain itu acara simposium juga digunakan untuk “kltlo nuwnu”, Program Studi Ilmu Administrasi Publik yang baru ingin berintegrasi ke dalam masyarakat. Istilah Administrasi Negara sudah lama dirasa terabaikan, bahkan bisa dikatakan “terabaikan”.Dalam dunia pers di Indonesia, departemen atau penulis belum pernah menggunakan istilah Administrasi Negara ini.

Kami yakin tidak, tapi hanya karena kurang pahamnya istilah-istilah Administrasi Negara. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kekhawatiran kami terhadap menurunnya popularitas penggunaan istilah Administrasi Negara. Beberapa bukti empiris di atas membuktikan bahwa istilah Administrasi Publik di Indonesia saat ini sudah mulai terabaikan.

Selanjutnya, puncak keprihatinan kami terjadi ketika universitas terbesar di Indonesia ini mulai menyelenggarakan Program Studi Ilmu Administrasi Publik beberapa tahun lalu dan menjadi role model bagi banyak perguruan tinggi. Kata Pengantar Redaksi/Mantan Ketua Panitia Simposium Nasional Ilmu Administrasi Publik untuk Indonesia, FISE, Universitas Negeri Yogyakarta, 23 – 26 Maret 2011.

BAGIAN II

Upaya Pemberantasan Korupsi di Birokrasi Indonesia Oleh: Chasidin, S.Sos dan Dr. Peta Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto).

BAGIAN III

PENDAHULUAN

Salah satu mentalitas kerja buruk yang masih banyak terjadi pada masyarakat Indonesia (tenaga kerja) menurut Andi Hamzah (1ggO:22) antara lain keinginan bekerja di instansi publik, sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan keengganan bekerja di sektor produktif, seperti sebagai sektor swasta atau wiraswasta. Selama ini terlihat motivasi menjadi pegawai negeri sipil di kalangan masyarakat Indonesia sangat tinggi. Selain persoalan mentalitas kerja yang buruk, persoalan lain yang juga menjadi gejala para pekerja di Indonesia, khususnya PNS, adalah persoalan sewa. sebuah )- n )- sebuah.

Hal ini antara lain bertujuan untuk memberikan alternatif peningkatan kualitas pelayanan publik di kalangan PNS. Rendah dan buruknya kualitas kinerja birokrasi di Indonesia juga terungkap dari hasil penelitian pemeringkatan negara-negara Asia dalam penerapan good governance yang dilakukan oleh PERC (Political and Economic Risk Consultancy) dan Price Water Hodse Cooper pada tahun 2001. Menurut Berdasarkan survei, birokrasi di Indonesia dinilai termasuk yang terburuk dan belum mengalami perbaikan signifikan dibandingkan situasi tahun 1999.

Selain itu, menurut Siagian (19g4:21), rendahnya kinerja PNS di Indonesia antara lain disebabkan oleh maraknya olahraga. Kondisi ini sesuai dengan apa yang disampaikan Miftah Thoha bahwa pemimpin atau birokrat di Indonesia lebih memilih kekuasaan dibandingkan melayani dan memperhatikan kepentingan rakyatnya. Faktanya, tidak hanya saat ini, permasalahan kualitas dan kekacauan fungsi birokrasi di Indonesia sudah muncul sejak Sukarno menjadi presiden.

Bahkan dengan bahasa yang sangat ironis, mantan Presiden Megawati pernah mengibaratkan birokrasi di Indonesia dengan birokrasi keranjang sampah (Nuggroho, 2006: 271). Gelombang reformasi yang terjadi dalam pemerintahan di Indonesia sejak tahun 1998 telah memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan birokrasi yang lebih baik. Namun kenyataannya, peluang reformasi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah Indonesia untuk memperbaiki citra dan taraf birokrasi di Indonesia.

MOTIVASI PELAYANAN PUBLIK SELAMA BIROKRASI ATAU PNS DARI PANDANGAN TEORI PSM (PUB LIC PELAYANAN MOT'UATlOl'll.

MOTIVASI PELAYANAN PUBLIK DI KALANGAN BIROKRASI ATAU PNS DALAM PERSPEKTIF TEORI PSM (PUB LIC SERVICE MOT'UATlOl'll

Keempat dimensi tersebut umumnya terdapat pada pegawai di berbagai institusi sektor publik. Di sisi lain, Crewson (1997) menemukan bahwa pegawai di sektor publik memberikan nilai yang lebih tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dibandingkan pegawai di sektor swasta. Pendapat ini juga didukung oleh Houston (2000) yang menyatakan bahwa pegawai di sektor publik memberikan penilaian yang lebih tinggi terhadap imbalan kerja intrinsik dibandingkan dengan imbalan ekstrinsik.

Alasan utama yang sering mendasari berbagai penelitian dan literatur mengenai motivasi kerja di sektor publik adalah karena karakteristik pegawai sektor publik dan lingkungan kerjanya diyakini berbeda dengan karakteristik dan lingkungan kerja di sektor swasta. Oleh karena itu, motivasi dan suasana kerja pegawai di sektor publik jelas berbeda dengan motivasi dan suasana kerja pegawai di sektor swasta. Motivasi pelayanan publik, menurut Perry dan Wise (1990), umumnya berkaitan dengan orientasi normatif seperti keinginan untuk melayani kepentingan publik atau keadilan sosial dan tidak memerlukan sistem insentif atau penghargaan yang berguna untuk membentuk perilaku pelayanan publik. . staf.

Lebih lanjut, Crewson (1997), dengan menggunakan data dari General Social Survey, Federal Empoyee Attitude Survey, dan Institute of Electronic and Electrical Engineers, menyimpulkan bahwa pegawai sektor publik menilai pelayanan masyarakat lebih tinggi dibandingkan pegawai sektor swasta. ... Artinya, pegawai di organisasi atau lembaga pemerintah nampaknya lebih termotivasi oleh kepentingan masyarakat dan keinginan untuk melayani kepentingan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, secara umum dapat dipahami bahwa pegawai di sektor publik harus mengutamakan dan dimotivasi oleh imbalan yang bersifat intrinsik dibandingkan dengan pegawai di sektor swasta.

Pegawai di sektor swasta lebih sering terfokus pada motivasi untuk memperoleh imbalan eksternal, seperti imbalan berupa gaji yang tinggi, promosi, status dan prestise, dan lain-lain. Artinya motivasi yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) lebih berorientasi pada motivasi mengharapkan imbalan yang lebih bersifat ekstrinsik dan memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap imbalan yang bersifat ekstrinsik tersebut, seperti keinginan untuk menerima gaji, jabatan, dan jabatan yang tinggi. pekerjaan. keselamatan dan keamanan hari itu, usia tua yang lebih menjanjikan (boleh pensiun), status dan gengsi, dan sebagainya. Selain itu, orientasi pemberian layanan pada pegawai sektor publik di Indonesia tampaknya memberikan nilai yang lebih rendah terhadap pelayanan masyarakat dibandingkan pegawai di sektor swasta.

Artinya pegawai di organisasi atau lembaga publik nampaknya lebih termotivasi untuk mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan mempertimbangkan masyarakat dan keinginan untuk melayani kepentingan umum.

URGENSI MOTIVASI PELAYANAN PUBLIK DALAM PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI CPNS

Model birokrasi patrimonial yang bertumpu pada patronase, silaturahmi, kekeluargaan, dan kedekatan psikologis masih sering hadir di tataran birokrasi Indonesia saat ini, termasuk dalam seleksi calon pegawai negeri sipil. Dalam setiap proses akuisisi, rekrutmen, dan seleksi calon pegawai negeri sipil, banyak ditemukan oknum pejabat, legislator, dan calo. Berdasarkan hasil berbagai kajian literatur, pada dasarnya ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang sangat tertarik atau termotivasi untuk menjadi PNS di Indonesia karena melihat dan mengharapkan berbagai manfaat jika menjadi PNS.

Selain itu, menurut Cecep Darmawan, sulitnya lapangan kerja dan pemberitaan kenaikan gaji PNS, serta banyaknya isu PHK di berbagai perusahaan swasta semakin meningkatkan daya tarik masyarakat untuk bersaing. untuk menjadi pegawai negeri sipil. . Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa motivasi seseorang untuk menjadi PNS di Indonesia sangatlah berbeda-beda. Keberagaman motivasi menjadi PNS ini jelas akan berdampak pada keberagaman kualitas kinerja dan produktivitas yang ditampilkan pegawai saat menjadi PNS di kemudian hari.

Selain itu, semakin besar motivasi pelayanan publik dan kinerja aparatur pemerintah, maka semakin besar pula kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dan kewenangan pemerintah. Sebaliknya, jika motivasi pelayanan publik dan kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat rendah, maka kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dan kewenangan pemerintah juga akan menurun. Namun tanpa adanya motivasi pelayanan publik yang tinggi dan tulus dari aparatur untuk memposisikan diri sebagai penyelenggara negara dan aparatur sipil negara yang wajib melayani masyarakat dengan baik, maka upaya pemerintah tersebut tidak akan membuahkan hasil, dan motivasi pelayanan publik yang tinggi dan tulus tersebut. Tentu saja hal ini harus diperhatikan sejak seseorang direkrut dan diseleksi menjadi PNS.

Sistem rekrutmen dan seleksi PNS kurang memperhatikan dan mengkaji permasalahan motivasi seorang calon PNS untuk memasuki dunia pelayanan publik secara tepat dan baik. Kesalahan tujuan dan motivasi seseorang menjadi PNS diyakini akan berdampak pada kinerjanya setelah diterima menjadi pegawai. Dalam perencanaan atau rekrutmen dan seleksi calon pegawai negeri sipil selama ini, pemerintah lebih mempertimbangkan kemampuan dibandingkan kemauan atau motivasi.

Artinya pertanyaan mengenai motivasi calon PNS menjadi PNS jarang dieksplorasi dan dipertanyakan oleh para calon PNS.

PENUTUP

Di satu sisi hal ini dapat dimaklumi karena peserta tes seleksi cukup banyak, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menggali dan menilai motivasi seseorang melalui wawancara tidak mungkin dilakukan karena waktu yang sedikit dan terbatas. Padahal untuk mendalami, memahami dan menilai berbagai permasalahan yang berkaitan dengan motivasi, persepsi, kepribadian, sikap dan aspek psikologis lain dari seseorang, hal tersebut harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang psikologi. Tulisan singkat tentang Motivasi Pelayanan Publik (Public Service Motivation) dan Urgensinya dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi CPNS ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak terkait khususnya pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan menentukan sistem atau model bagi pegawai. rekrutmen dan seleksi serta dapat dijadikan pilihan yang efektif dalam merekrut PNS, sehingga kualitas kinerja PNS dapat lebih baik dari yang diharapkan.

Selain itu, artikel ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif peningkatan kualitas kinerja pelayanan publik, seiring dengan perbaikan sistem rekrutmen dan seleksi calon pegawai negeri sipil di masa depan yang diperkirakan memerlukan perhatian dan perhatian lebih. akan dibayarkan pada masalah motivasi pelayanan publik. 1999. “Reformasi Pelayanan Publik: Kajian dari Perspektif Teori Administrasi” – Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Eesar Universitas Brawijaya Malang. Brewer, Gene A, Sally Coleman Selden, dan Rex L Facer mendiskusikan pandangan individu tentang motivasi pelayanan publik.”

Motivasi Pelayanan Publik: Membangun Bukti Empiris tentang Incidence and Effect” Jurnal Penelitian dan Teori Administrasi Publik U-PART).ilrr,.ilri ll.Mengurai Benang Kusut Birokrasi: Upaya Atletik Meningkatkan Nilai Perenang Rekrutmen PNS Revitalisasi Pelayanan Publik sektor publik menghadapi keterbukaan ekonomi dan demokratisasi politik".

34; Peran strategis penyerapan tenaga kerja PNS dalam mendukung pelayanan publik oleh birokrasi” dalam Eko Prasojo, et.al.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kajian Hukum Administrasi Negara Mengenai Penerimaan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Honorer di Pemerintahan Kota Medan. Dalam hukum administrasi negara kita mengenal yang

Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang

Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemikiran Islam tentang hubungan agama dan negara saling berkaitan antara satu dengan lainnya,

Permasalahan dalam penggunaan lahan sifatnya umum di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang, terutama akan menjadi menonjol bersamaan dengan

Bahkan di suatu negara yang telah maju, terutama di dalam penggunaan alat ber- hitung otomatis yang modern (komputer), tidak jarang di dalam menemukan model ekonominya

Bahkan di suatu negara yang telah maju, terutama di dalam penggunaan alat ber- hitung otomatis yang modern (komputer), tidak jarang di dalam menemukan model ekonominya

Yaitu pemerintahan baru yang merupakan kombinasi dari unsur federal dan bentuk nasional, dimana dalam struktur legislatif, negara bagian mempunyai perwakilan yang sama, terutama

Hukum perizinan merupakan hukum publik yang pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah di pusat maupun di daerah sebagai aparatur penyelenggaraan negara mengingat