• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya guru seni budaya dan keterampilan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "upaya guru seni budaya dan keterampilan dalam"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI KELAS IV MI AL-ISHLAHUDDINY KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh:

Baiq Yulin Usnawari 180106169

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2022/2023

(2)

ii

UPAYA GURU SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI KELAS IV MI AL-ISHLAHUDDINY KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Baiq Yulin Usnawari 180106169

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2022/2023

(3)

iii

(4)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Baiq Yulin Usnawari, NIM: 180106169 dengan judul “Upaya Guru Seni Budaya dan Keterampilan Dalam mengembangkan Bakat Siswa di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri Tahun Pelajaran 2022/2023” telah memenuhi syarat dan disetujui oleh:

Disetujui Pada Tanggal:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Tamjidillah H.M.Amin, M.Pd. Erna Anggraini, M.Pd Nip.196005151992031002 Nip.199201212019032019

(5)

v

NOTA DINAS PEMBIMBING Mataram, Hal : Ujian Skripsi

Kepada Yang Terhormat

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr, Wb

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Baiq Yulin Usnawari

NIM : 180106169

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Judul : Upaya Guru Seni Budaya dan Keterampilan Dalam Mengembangkan Bakat Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV Mi-Al Ishlahuddiny Kediri Tahun Pelajaran 2022/2023 Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di munaqasyah kan.

Wasalammu’alaikum, Wr.Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H.Tamjidillah H.M Amin, M.Pd . Erna Anggraini, M.Pd.

NIP: 196005151992031002 NIP.199201212019032019

(6)

vii

PENGESAHAN

Skripsi oleh : Baiq Yulin Usnawari, NIM : 180106169 dengan judul “Upaya Guru Seni Budaya dan Keterampilan Dalam Mengembangkan Bakat Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri Tahun Pelajaran jaran 2022/2023” telah di pertahankan depan dewan penguji Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal.

Dewan Penguji

Dr. H. Tamjidillah H.M. Amin, M.Pd (Ketua Sidang/Pemb. I)

Erna Anggraini, M.Pd (Sekertaris Sidang/Pemb. II)

Dr. Ahmad Sulhan, S.Ag, M.Pd.I (Penguji I)

Amalia Taufik, MA (Penguji II)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Jumarim, M.HI NIP. 19761231200501100

(7)

viii MOTTO

َذَورِخه ْلْا َمْوَيْلاَو َ هّاللّ اوُجْرَي َناَك ْهَمِّل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُا ِ هّاللّ ِلْوُسَر ْيِف ْمُكَل َناَك ْدَقَل اًرْيِثَك َ هّاللّ َرَك

Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah” (Qs. Al-Ahzab [33]: 21)1

1 1

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan Surat Al-Ahzab 21. (Bandung:

Jawa Barat, 2009), Hal. 421

(8)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan rahmat dan karunia Allah SWT, serta kemuliaan baginda Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan skripsi ini untuk:

 Ayahanda tercinta Lalu Wirenate& Ibunda ku tercinta Baiq Usnaini yang selalu memberiku semangat, dukungan dan mengorbankan segalanya untuk ananda.

 Adikku tersayang Lalu Apdal Hadiwinata terimakasih sudah menjadi penyemangat dan penghibur selama ini.

\

(9)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis skripsi ini yang berjudul

UPAYA GURU SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DALAM

MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI KELAS IV MI AL-ISHLAHUDDINY KEDIRI” .

Tidak lupa pula kita haturkan shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang menekankan kepada umatnya untuk belajar terus menerus sepanjang hayat dan berbagai ilmu dan pengalaman kepada sesama.

Dalam penyusunan skrisi ini, peneliti mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Tamjidillah HM Amin, M.Pd sebagai Pembimbing 1dan Ibu Erna Anggraini, M.Pd sebagai Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatannya untuk membimbing dan memberikan saran dalam penyusunan proposal ini.

2. Bapak Dr. Muammar, M.Pd sebagai ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah;

3. Ibu Ramdhani Sucilestari, M. Pd sebagai sekertaris Program Studi Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah.

4. Bapak Dr. Jumarim, M.HI selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan;

5. Bapak Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi peneliti untuk memberi ilmu Dan memeberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

6. Staf jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(10)

xi

7. Semua Dosen-dosenku jurusan Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah yang selalu memberi motivasi dan banyak membantu peneliti dari awal masuk kuliah hingga sekarang.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas amal ibadah dan bantuan yang diberikan dengan tulus ikhlas, serta limpahan rahmat dan karunia- Nya senantiasa tercurahkan kepada kita semua.

Sebagai sesorang yang masih dalam tahap belajar, tentu saja skripsi ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu peneliti berharap dan dengan hati terbuka akan senantisa menerima keritikan dan saran yang sifatnya membangun dari dosen maupun teman-teman sekalian (pembaca).

Mataram, 3 Januari 2022 Peneliti

Baiq Yulin Usnawari 180106169

(11)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

BAB I PENDAHALUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat ... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 8

E. Telaah Pustaka ... 9

F. Kerangka Teori ... 13

1. Guru ... 13

a. Definisi Guru ... 13

b. Upaya Guru ... 15

2. Seni Budaya dan Keterampilan ... 18

a. Pengertian Seni Budaya dan Keterampilan ... 18

b. Manfaat Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan ... 19

3. Pengembangan Bakat ... 19

a. Pengertian Baka ... 19

b. Jenis-jenis Bakat ... 23

c. Pengembangan Bakat di SD/MI ... 24

4. Ekstrakurikuler ... 24

a. Pengeertian Ekstrakurikuler ... 24

b. Pungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler ... 26

G. Metode Penelitian ... 27

1. Jenis Penelitian ... 27

2. Kehadiran Peneliti ... 29

3. Lokasi Penelitian ... 30

4. Sumber Data ... 30

5. Prosedur Pengumpulan Data ... 31

6. Teknik Analisis Data ... 33

7. Teknik Keabsahan Data ... 35

H. Sistematika Pembahasan ... 40

(12)

xiii

I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian ... 41

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 42

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

1. Sejarah Berdirinya MI Al-Ishlahuddiny ... 42

2. Profil MI Al-Ishlahuddiny ... 42

3. Visi, misi MI Al-Ishlahuddiny... 42

4. Letak Geografis MI Al-Ishlahuddiny ... 43

5. Keadaan Guru MI Al-Ishlahuddiny ... 43

6. Keadaan Siswa Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny ... 45

7. Sarana dan Prasaran MI Al-Ishlahuddiny ... 46

8. Struktur Organisasi MI Al-Ishlahuddiny ... 47

B. Upaya Guru Seni Budaya Dan Keterampilan Dalam Mengembangkan Bakat dan Keterampilan Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri. ... 48

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Upaya Guru Dalam Mengembangkan Bakat dan Keterampilan Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri. ... 54

D. Cara Mengatasi Hambatan-hambatan Upaya Guru Dalam Mengembangkan Bakat dan Keterampilan Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri. ... 60

BAB III PEMBAHASAN ... 62

A. Upaya Guru Seni Budaya Dan Keterampilan Dalam Mengembangkan Bakat dan Keterampilan Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri. ... 62

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Guru Dalam Mengembangkan Bakat dan Keterampilan Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri. ... 66

C. Cara Mengatasi Hambatan-hambatan Upaya Guru Dalam Mengembangkan Bakat dan Keterampilan Siswa Melalui Kegitan Ekstrakurikuler di Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri. ... 70

BAB IV PENUTUP ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar data guru dan pegawai MI Al-Ishlahuddiny Kediri, 44 Tabel 2.2 Daftar Data siswa MI Al-Ishlahuddiny Kediri, 45

Tabel 2.3 Daftar data sarana dan prasarana MI Al-Ishlahuddiny Kediri, 46

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Pedoman Observasi,81 Lampiran II Pedoman Narasi Observasi,81 Lampiran III Pedoman Wawancara,82 Lampiran IV Hasil Wawancara,85 Lampiran V Pedoman dokumentasi,91 Lampiran VI Hasil Dokumentasi,92

Lampiran VII Surat Permohonan Rekomendasi Penelitian UIN Mataram Surat Rekomendasi Penelitian Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri. (Mataram), 96

Lampiran IX Surat Rekomendasi Penelitian Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri. (Mataram), 97

Lampiran X Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di MI Al- Ishlahuddiny Kediri.98

Lampiran XI Kartu Konsul.99

(15)

xvi

UAPAYA GURU SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DALAM

MENEGEMBANGKAN BAKAT SISWA MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI KELAS IV MI AL-ISHLAHUDDINY KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2022/2023.

Oleh:

Baiq Yulin Usnawari 180106169 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi upaya guru seni budaya dan keterampilan dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kendala-kendala dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya guru MI Al-Islahuddiny dalam mengembangkan bakat dan keterampilan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yaitu guru memberikan perhatian, Kerjasama (orang tua dan guru), Belajar atau latihan, Menjaga kesetabilan motifasi, dan guru memberikan penguatan.

Hambatan-hambatan guru seni budaya dan keterampilan saat mengembangkan bakat yaitu lingkungan keluarga yaitu banyak anak yang kurang kasih sayang dan perhatian orang tua, dikarnakan orang tua sibuk dengan pekerjanya. Sehingga anak tersebut malas untuk mengembangkan bakatnya, Faktor kecerdasan yaitu siswa lamban dalam memahami pembelajaran. Cara guru seni budaya dan keterampilan mengatasi hambatan-hambatan dalam pengembangan bakat yaitu guru mengadakan pertemuan dengan wali murid untuk bekerjasama, memberikan waktu khusus untuk latihan bagi siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.

Kata kunci: Upaya Guru Seni Budaya dan Keterampilan, Mengembangkan Bakat, kegiatan Ekstrakurikuler. . .

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai aspek keperibadianya.Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta dalam kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok, dan kehidupan setiap individu.Pendidikan berurusan langsung dengan pembentukan manusianya.2Untuk membentuk manusia yang pintar dan berpotensi, pendidikan menunjuk guru untuk berfungsi mendidik para generasi muda bangsa agar berkulaitas.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru.

Peranan guru ini akan senantiasa akan menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai intraksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun setaff yang lain. Berbagai kegiatan intraksi belajar mengajar, dapat di pandang sebagai sentral bagi peranya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak tercurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berintraksi dengan nya.3

Guru harus menyadari bahwa mengajar memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjukkan pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan, karena guru itu mendampingi peserta didik menuju kesuksesanbelajar atau kedewasaan.Aspek pesikologis menunjuk pada kenyataan bahwa peserta

2 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profisional Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan , (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), hlm. 3-4.

3Sardiman A.M, Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta:Rajagranfindo Persada,2009)43.

(17)

didik yang belajar pada umumnya memiliki taraf perkembangan yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga menuntut materi yang berbeda pula.Demikian halnya kondisi peserta didik, kopetensi, dan tujuan yang mereka capai berbeda pula. Aspek didaktis menunjuk pada pengaturan belajar peserta didik oleh para guru yang menuntut sebagai prosedur dedaktis, berbagai cara mengelompokkan peserta didik, dan beraneka ragam media pembelajaran. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai jenis-jenis belajar yang ada dan kondisi-kondisi internal peserta didik, serta kondisi eksternal yang mempengaruhinya.4

Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik.Sesuai kemajuan dan tuntutan jaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikanya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar.5 Guru harus mengenal diri siswanya. Bukan saja mengenal sifat dan kebutuhanya secara umum sebagai sebuah katagori, bukan saja mengenal jenis minat dan kemampuan, serta cara dan gaya belajarnya, tetapi juga mengetahui secar khusus sifat, bakat atau pembawaan, minat, kebutuhan, peribadi serta aspirasi masing-masing anak didiknya.6

Pendidikan seni budaya dan keterampilan yang bersifat multilingual, multidimensional, dan multicultural.Multilingual bermakna perkembangan kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk mngekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai caradan media seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai paduanya. Multidemensinal bermakna perkembangan yang dimiliki seorang peserta didik yang memiliki berbagai macam kemampuan diantaranya meliputi konsep (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan harmonis

4 Mulyasa, Menjadi Guru Profisonal Menciptakan Pembelajran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2009), hlm. 21.

5E Mulyasa, Menjadi Guru Profisional, hlm. 21.

6Ibid, hlm. 142.

(18)

unsure estetika, logika, kinestika, dan etika. Sifat multicultural mengandung makna pendidikan seni dapat menumbuh kambangkan kesadaran dan kemampuan yang dimiliki seseorang dapat memberikan apresiasi terhadap budaya Nusantara dan Mancanegara.

Manusia secara terus menerus mengalami perkembangan atau perubahan tingkah laku dari hasil belajar selama hidupnya.Perkembangan langsung secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua. Setiap aspek perkembangan individu, baik visik, emosi, intelegensi maupun sosial, satu sama lainya saling mengaruhi.

Terdapat hubungan atau korelasi yang positif di antara asfek tersebut.7Salah satunya adalah bakat.

Bakat adalah semacam perasaan dan perhatian, iamerupakan salah satu metode piker. Kita mengatakan bahwa seseorang mempunyai bakat terhadap kegiatan tertentu, ketikia ia merasakan kelegaan dan kenikmatan, serta apabila ia gembira mengerjakanya dan membicaraknya, ketika ia berusaha atas dasar keinginanya untuk menampakkan seluruh tenaganya, guna mencapai hal itu. Akan tetapi, apabila kita tidak menyukai macam kegiatan, maka hal itu biasanya berat bahawa tidak ada bakat kita terhadap kegiatan tersebut.8

Antara individu dengan yang satu dan yang lainya terdapat perbedaan dalam bakat-bakatnya. Hampir individu yang normal, belajar beberapa aktivitas dengan mudah, orang lain dengan usaha yang sedang- sedang saja, yang lainya dengan waktu yang cuku lama, sedangkan yang

7H. Syamsul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung:Rosdakarya,2009), hlm. 17.

8G Frederic Kuder, Mencari Bakat Anak-Anak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hlm. 12- 13.

(19)

lainya kurang begitu tekun. Perbedaan kekuatan dan kelemahan dari satu bidang dengan bidang lainya di sebut perbedaan dengan diri individu.9

Bakat lahir dan tumbuh pada masa anak-anak dan remaja.Adapun bagaimana berkembangnya bakat dan kemana arah perubahanya, terpengaruh oleh pengalaman anak dalam lingkungan dan oleh pola hidup yang berpengaruh dalam keluarga, masyarakat, sekolah dan teman-teman.10

Bakat seorang anak perlu adanya dorongan. Memang, jika di berikan sendiri maka akan berkembang secara tersendat-sendat. Artinya tidak sehebat dengan orang tua ikut mendukung dan mengembangkanya.Bakat seorang anak jika sudah diketahui maka jangan sampai padam atau menemui hambatan dari berbagai pihak. Sebab sering kita ketahui anak-anak akan tumbuh karena terpengaruh oleh lingkunganya.

Dorongan adalah suatu pupuk yang akan menyuburkan perkembangan bakat, merupakan suatu obat yang mujarab untuk mendewasakn anak dalm meniti bakat serta kemampuanya.11Salah satu dorongan untuk mengembangkan bakat siswa di sekoalah yaitu dengan adanya bakat pengembangan diri.

Kegiatan pengembangan diri di SD/MI dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri dalam beradaptasi terhadapkebutuhan belajar, mengembangkan potensi bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi dan kemampuan.

MI al-ishlahuddiny merupakan salah satu sekolah yang memiliki kegiatan pengembangan bakat. Namun ada saja kelebihan, kekurangan dan faktor penghambat dan pendukung pada sekolah tersebut, dalam mengembangkan bakat siswanya. Padahal di sekolah tersebut sudah ada

9 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nilai Kusawati, Tes Psikologi,(Jakarta:Rhieneka Cipta, 2009) hlm. 108.

10Ibid, hlm. 27.

11Bambang Marhijanto, Bakat dan Kemampuan, (Surabaya: Putra Pelajar, 2003), hlm. 3.

(20)

guru SBK yang berperan dalam mengembangkan bakat siswa. Lalu bagaimana cara guru SBK tersebut mengembangkan bakat siswa yang kurang dalam mengembangkan bakatdengan cara apa guru SBK mengembangkan bakat siswa dan bagaimana cara guru SBK mengatsi habatan dalam pengembangan bakat siswa, begitu juga sebaliknya bagaimana cara guru SBK mengembangkan bakat siswa yang cepat dalam mengembangkan bakat dan dengan cara apa guru mengembangkan bakat siswa lalu bagaimana cara mengatasi hambatan yang ada pada pengembangan bakat siswa dan faktor pendukung apa yang di berikan kepada siswa dalam mengembangkan bakat.12.

Dari latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul ”UPAYA GURU SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI KELAS IV MI AL- ISHLAHUDDINY KEDIRI TAHUAN PELAJARAN 2022/2023”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan beberpa masalah yang dapat diungkap dalam penelitian ini sebebagai berikut:

1. Bagaimana upaya guru seni budaya dan keterampilan (SBK) dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegitatan ektrakurikuler di MI Al-Ishlahuddiny?

2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegitan ekstrakurikuler?

3. Bagaimana caraguru SBK mengatasi hambatan dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikul?

12 Observasi Awal,2021

(21)

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru seni budaya dan keterampilan (SBK) dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di MI Al-Ishlahuddiny.

b. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa di MI Al-Ishlahuddiny.

c. Untuk mengetahui bagaimana cara guru SBK mengatasi hambatan dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

2. Manfaat

a. Manfaat Praktis 1) Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai sarana pembelajaran dalam melatih diri agar memiliki kemampuan berfikir dan bersikap ilmiah dan sebagai salah satu pengalaman peneliti dalam mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik.

2) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan memperkaya wawasan pembelajaran dalam peroses pembelajaran dan guru dapat melaksankan tugasnya sesuai peranya sebaik mungkin.

3) Bagi Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong agar siswa dapatmemecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi secara mandiri serta berani dalam mencoba hal-hal baru yang memebentuk literasi bagi siswa.dan dapat meningkatkan motivasi belajar dan mempermudah memahami materi yang di berikan.

(22)

4) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan masukan dalam menyusun program kualitas sekolah.

b. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan pengetahuan khususnya dalam kaitanya dengan Upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di MI Al-Ishlahuddiny Kediri.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian ini untuk menghindari kesalah fahaman maka peneliti memfokuskan pada bagaimana upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. Bagaiman cara guru SBK mengatasi hambatan dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

a. Objek dalam penelitian ini adalah upaya guru seni budaya dan keterampilan dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

b. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV MI Al-Ishlahuddiny.

2. Setting Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi tempat penelitian yaitu di MI Al- Ishlahuddiny, JL. TGH. Ibrahim Kholidy Kediri Lombok Barat, Kediri, Kec. Kediri, Kab. Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Penelitian ini dilakuakan selama 6 bulan, dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2022.

(23)

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan kajian terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian seorang peneliti. Telaah pustaka dilakukan guna mengetahui apakah penelitian tersebut pernah dilakukan atau belum, di samping untuk mengetahui perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan. Peneliti menemukan beberapa penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan upaya guru seni budaya dan keterampilan SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegitan ekstrakurikuler.

1. Ina Magdalena, Jurnal dengan judul “Peran Guru Dalam Mengembangkan Bakat Siswa Di SDN Tanah Tinggi 7”.Hasil dari penelitian ini adalah peran guru dalam mengembangkan bakat dan kraeativitas anak didik tidak hanya sebagai pengajar dikelas.

Keberhasilan pelaksanaan program pendidikan di sekolah adalah ditentukan oleh berbagai faktor, kemudian salah satu diantaranya adalah termasuk kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar disuatu sekolah. Untuk lebih jelas mengenai kemampuan atu kualifikasi guru agar proses belajar dan mengajar dapat berhasil secara lebih baik, maka seorang guru harus memiliki kemampuan memiliki gelar sarjana minimal S1, sudah berpengalaman dalam mengajar, mempunyai krativitas yang tinggi, suka dan pandai bergaul. Bahkan dalam proses belajar mengajar tingginya rasa simpatisan anak didik kepada guru hal ini biasanya akan membawa suatu pengaruh positif terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.

Kemudian juga sikap simpatisan ini jugga termasuk salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar

(24)

dan mengajar terutama dalam membina bakat dan kreativitas anak didik dalam belajar.13

Dari penelitian diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Adapun persamaan penelitian Ina Magdalena dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang mengembangan bakat siswa.Sedangkan perbedaan penelitiannya adalah penelitian ini menggunakan penelitaian kualitatif studi kasus sedangakan peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriftif, penelitian Ina Magdalena dilakukan pada tahun 2020 sedangkan peneliti pada tahun 2022.Perbedaan selanjutnya juga terletak pada lokasi penelitian, Ina Magdalena meneliti di SDN Tanah Tinggi 7 sedangkan peneliti melakukan penelitian di MI Al-Ihlahuddiny Kediri.

2. Ni’mah Lailatul Mas’adah, Jurnal dengan judul “Peran Guru Ekstrakurikuler dalam mengembangkan Bakat Siswa Di MI Miftahul Ulum 02 Gumukrejo Karangsono Bangsalsari Jember”.Hasil dari penelitian ini adalah salah satu peran guru dalam mengembangkan bakat anak adalah dengan cara membantu peribadi anak baik dari sisi kemandirian, membimbing, dan mendorong bakat dan aspek-aspek keperibadian kemasyarakatan. Khususnya dalam mengembangkan keterampilan motorik melalui perencanaan pembimbingan dan penyediaan saran penunjang yang memadai. Kegiatan yang menarik dalam pengembangan ini adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti Qiro’ah, pidato dan kaligrafi. Penelitian ini difokuskan terhadap peran guru ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat anak di MI Miftahu Ulum 02 Gumukrejo Karangsono Bangsalsari Jember yang menitikberatkan pada faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan penelitian studi kasus.

13Ina Magdalena, Peran Guru Dalam Mengembangkan Bakat Siswa (Jurnal Pendidikan dan Dakwah: Universitas Muhammadiyah Tanggerang, Vol. 2 Tahun 2020, hlm. 3.

(25)

Peran Guru Ekstrakurikuler dalam Mengembangkan Bakat Anak memunculkan beberapa indikator keberhasilan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi perhatian dan selalu diupayakan guru, ekstrakurikulernya adalah Qiroah, Pidato dan Kaligrafi; dengan didukung oleh: Guru memiliki semangat yang tinggi dan profisional, adanya sarana dan prasarana yang memadai, antusiasme para guru dalam melakukan kerjasama kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan penghambatnya adalah siswa yang hanya mengikuti kegiatan tanpa ada respon, seperti ketika kegiatan qiroah, mereka hanya mengikuti saja, tidak ada semangat untuk menunjukkan kemampuanya.14

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini.Adapun persamaan penelitian Ni’mah Lailatul Mas’adah dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti Upaya guru dalam mengembangkan bakat siswa, sama-sama menggunakan penelitian kualitatif deskriftif.Sedangkan perbedaan penelitiannya adalah penelitian Ni’mah Lailatul Mas’adah dilakukan pada tahun 2019 sedangan peneliti pada tahun 2022 terletak pada lokasi penelitian, Ni’mah Lailatul Mas’adah melakukan penelitian di MI Miftahul Ulum 02 Gumukrejo Karangsono Bangsalsari Jember sedangkan peneliti melakukan penelitian di MI Al-Ishlahuddiny Kediri.

3. Yunus Aris Wibowo, Jurnal dengan judul “Pengembangan Bakat dan Kreativitas Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di MI Muhammadiyah Sabrang Lor, Trucuk, Klaten”. Hasil daripenelitian ini adalah bahwa potensi yang dimiliki oleh siswa akan menjadi bakat apabila diarahkan dengan tepat. Salah satu cara untuk mengasah bakat tersebut yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pengabdian ini di lakukan di MI Muhammadiyah Sabrang Lor, Kelaten, Truck.

14Ni’mah Lailatul Mas’adah, “Peran Guru Ekstrakurikuler Dalam Mengembangkan Bakat Siswa Di MI Miftahul Ulum 02 Gumukrejo Karangsono Bangsalsari Jember”, (Jurnal Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Indonesia, Vol.2 Tahun 2019, hlm. 1.

(26)

Pengabdian di laksanakan dengan menerapkan observasi partisipasi penuh pada kegiatan ekstrakurikuler. MI Muhammadiyah Sabrang Lor, Trucuk, Klaten mempunyai lima program ekstrakurikuler yang berjalan dengan baik. Tiap ekstrakurikuler. Di damping oleh guru pendamping atau intruksi yang profesional. Tujuanya agar bakat dan kreativitas siswa dapat dimunculkan secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler di laksankan setiap hari setelah jam belajar sekolah selesai. Siswa terlihat tanpak antusiasi dalam bersemangat setiap mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang di minati. Luaran yang dicapai tidak hanya predikat juaradan partisipasi dalam kompetisi-kompetisi yang diikuti tetapi juga keberhasilan dalam menggali bakat, kretivitas serta membangun mental untuk membentuk pribadi siswa yang baik.15

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini.Adapun pesamaan penelitian Yunus Aris Wibowo dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pengembangan bakat dan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, sama-sama menggunakan penelitian kualitataif deskriftif.Sedangkan perbedaan penelitiannya adalah terletak pada lokasi, penelitian Yunus Aris Wibowo melakukan penelitian di MI Muhamadiyyah Sabrang Lor, Trucuk, Kelaten sedangkan peneliti melakukan penelitian di MI Al- Ishlahuddiny Kediri adapun perbedanya Yunus Aris Wibowo melakukan penelitian pada tahun 2020 sedangkan peneliti pada tahun 2022.

15Yunus Aris Wibowo, “Pengembangan Bakat dan Kreativitas Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler”, ( Jurnal FTK Universitas Muhammadiyah Surakarta,2020), hlm 2.

(27)

F. Kerangka Teori 1. Guru

a. Defenisi Guru

Dalam kamus besar bahasa Indonesia guru memiliki arti orang yang pekerjanya (mata pencaharianya, profesinya) mengajar.16Secara teriminologi, guru sering diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi (fitrah) siswa, baik potensi kognitif, potensi afektif, maupun potensi psikomotorik.Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada siswa dalam perkembangan jasmani dan ruhaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, maupun berdiri sendiri memenuhi individual yang mandiri.17

b. Upaya Guru

1) Guru Memberikan Perhatian

Bimo Waligito, dalam bukunya Pengantar Psikologi Umum mengemukakan bahwa perhataian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang di tunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dengan demikian maka apa yan di perhatikan akan betul-betul disadari oleh individu, dan akan betul-betul jelas bagi individu yang bersangkutan. Karena itu perhatian dan kesadaran akan mempunyai korelasi yang positif. Makin diperhatikan suatu objek itu dan makin jeklas bagi individu18

16Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Balai Pustaka, 200)

17Chaerul Rochman dan Heri Gunawan, Pengembangan Kopetensi Kepribadian Guru Menjadi Guru Yang Dicintai Dan Diteladani Oleh Siswa, (Bandung: Nuansa Cendikia, 2011), hlm.24.

18 Bimo Walgito, Pengantar Pskologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 2010, hlm. 110- 111

(28)

Slameto mengungkapkan perhtian itu adalah kegiatan yang dilakukan seorang dalam hubunganya dalam pemilihan rangsangan yang datang dari lingkunganya.19 Sedangkan menurut Suryadi Sumadi Suryabrata perhatian adalah pemusatan tenaga pisikis tertuju kepada suatu objek.20

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian itu merupakan suatu kegiatan jiwa atau batin seorang guru yang tertuju kepda siswa yang menyebabkan guru itu mempunyai aktivitas, daya konsentrasi, dan kesadaran dalam memperhatikan sisdwanya. Pentingnya pemberian perhatian oleh guru khususnya guru SBK yang berperan dalam mengembangkan bakat siswa, karena bagi siswa, guru adalah termasuk figure yang dijadikan suri teladan, yang mana sikap guru akan membekas dalam jiwa mereka yang diaplikasikan melalui tingkah laku anak didikdalam kehidupan sehari-hari.

2) Kerjasama Guru dan Orang Tua

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang secara formal dan potensial memiliki peran penting dan strategis bagi pembina generasi muda, khususnya bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar. Sementara orang tua peserta didik merupakan pemberi pendidkan pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembinaan dan perkembangan pribadi peserta didi. Oleh karena itu pembinaan yang tepat sangat dirasakan perlu agar terjalin hubungan yang harmonis antara sekolahj dalam hal ini guru dengan orang tua peserta didik.21

19 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, hlm.105

20 Sumadi Suryabrata, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 14

21 Mulyasa, Kerjasama Guru dan Orang Tua, 2009, hlm.142.

(29)

Kerjasama antara kedua orang tua dan guru sangat penting dilakukan, supaya tidak tertjadi kesalah pahman antara nilai- nilai yang disampaikan oleh guru di sekolah dan yang akan diterapkan atau dikembangkan di lingkungan keluarga atau rumahnya. Pola kerjasama yang diperlukan orang tua dan guru bukan yang brsifat formal berupa penandatanganan surat perjanjian atau yang serupa dengan itu, tetapi secara alamidan berkesninambungan 22

3) Belajar atau latihan

Belajar atau latihan adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamnya yang berulang-ulang dalm situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kencendrungan respon pembawaan.

Menurut Morgan menyatakan bahwa belajar atau latihan dalah merupakan salah satu yang relatif tetapi tingkah laku akibat dari pengalman. Dengan demikian dapat diketahui belajar atau latihan dalah usaha sadar yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku yang relative tertap. Sebgai akibat dari latihan.

Dalam pengertian diatas, tidak berartisemua perubahan berarti belajar atau latihan, tetapi dapat dimasukkan dalam pengertian belajar tau latihan yaitu

,perubahan yang mengandung suatu usahan secara sadar, untuk mencapai tujuan tertentu.23

22 Zuchdi, Kerjasama Guru dan Orang Tua, 2010, hlm. 133

23 Sukamadinata, teori belajar dan latihan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(30)

4) Menjaga Kesetabilan Motivasi

Menurut Mc. Donld bahawa menjaga kesetabilan motivasi adalah prubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi utuk mencapai tujuan.

Salah satu tugas guru sebagai seorang motivator. Oleh karena itu menjaga kesetabilan motivasi siswa itu sangat penting dilakukan oleh seorang guru.24

5) Guru Memberikan Penguatan

Penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa atas perbuatan atas responya yang diberikan sebgai suatu dorongan atau koreksi. Melalui keterampilan penguatan yang diberikan guru, maka siswa akan merasa terdorong selamnya untuk meberikan respon setiap kali muncul stimulasi dari guru;

atau siswa akan berusaha menghindari respon yang dianggap tidakbermanfaat. Dengan demikian punsi keterampilan penguatan itu adalah untuk memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa akan berbesar hati dalam meningkatkkan bakat dan keterampilanya.25

2. Seni Budaya dan Keterampilan SBK

a. Pengertian Seni Budaya dan Keterampilan

Seni budaya merupakan mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pelestarian budaya nusantara.Mata pelajaran seni budaya selain belajar keanekaragaman budaya, siswa juga ditanamkan rasa untuk saling menghargai terhadap keanekaragaman budaya bangsa.Selain itu pendidikan seni budaya diberikan sekolah

24 Oemar Hamlik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hal 158

25 Wina Sanjaya, Loc. Cit.

(31)

karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik.26

Pendidikan SBK adalah pendidikan yang merupakan pendidikan seni berbasis kebudayaan yang memiliki beberapa aspek diantaranya: seni rupa, seni musik dan seni keterampilan.

Pentingnya pendidikan kesenian memiliki sifat multi lingual, multi dimensional, dan multi kultural.

Pendidikan SBK di sekolah dasar memiliki fungsi dan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan dalam mengembangkan kreativitasnya, pendidikan SBK memiliki peran dalam pembentukan pribadi peserta didik yang humoris dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai kecerdasanya.Dalam pembelajaran SBK diperlukan pemilihan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanpeserta didik.27

b. Manfaat Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Manfaat mempelajari pembelajaran seni budaya adalah untuk mengasah bakat dan keterampilan peserta didik serta menigkatkan pengembangan bakat dan keterampilan yang dimilikinya.28

3. Pengembangan Bakat

Pengembangan merupakan upaya memperluas atau mewujudkan potensi- potensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu yang lebih lengkap,

lebih benar, dan lebih baik, memajukan sesuatu dari yang lebih awal

26 Luqman Hakim, “Pop-UP Sebagai Media Seni Rupa Terapan Untuk Sekolah Dasar Pop-UP As Instruktional Of Applied Fine Arts For Elementary School” (Jurnal Pendidikan Seni Rupa Edisi Oktober 2015).

27 Ibid..

28 Ibid..

(32)

kepada yang lebih akhir atau yang lebih sederhana kepada tahapan perubahan yang lebih kompleks.29

a. Pengertian Bakat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bakat memiliki arti dasar (kepandaian, sifat dan pembawaan)yang di bawa sejak lahir.30

Menurut Soegarda Poerbakawatja, bakat adalah benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika iamendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang.31

Gulford memberikan definisi yang lain lagi coraknya yaitu:

yang menyatakan bahwa ”bakat bagian dari kemampuan untuk melakukan/menunjukkan. Sebenarnya ada banyak kemampuan karna ada tindakan yang akan dilakukan, karena sifat-sifat semacam ini sangat banyak” Didalam penjelasanya Guilford mengemukakan 3 dimensi psikologi, yaitu:

1) Dimensi Perceptual

Dimensi perceptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi dan ini meliputi faktor-faktor antara lain:Kepekaan indra, Perhatian, Orientasi ruang, Orientasi waktu, Luasnya daerah persepsi, Kecepatan persepsi dan sebagainya.

2) Dimensi Psiko-Motor

Dimensi psiko motor ini mencakup empat faktor yaitu:

a. Faktor kekuatan b. Faktor impuls

29http/jagad.id/ Pengertian–Bakat–Macam–Jenis–dan contoh bakat. Pada tanggal 07 september 2019 pukul: 19:15

30Departemen Pendidikan Nasioanal, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm 93.

31H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Trbiyah Walisongo, 2001), hlm 140.

(33)

c. Faktor kecepatan gerak

d. Faktor ketelitian/ketepatan, yang terdiri dari dua macam yaitu: faktor kecepatan statis, yang menitik beratkan pada posisi dan faktor kecepatan dinamis, yang menitik beratkan pada gerakan,

e. Faktor keoordinasi

f. Faktor keluasan (flexibility).

3) Dimensi Intelektual

Dimensi inilah pada umumnya yang mendapatakan penyorotan secara luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas.

Jadi, bakat adalah suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang.32

Bakat sangat kecilkemungkinan untuk berubah.Bakat itu adalah

relative tetap sepanjang waktu tertentu.Karena bakat itu relative stabil, maka dalam bidang kependidikan dan karir.Serta memberikan suatu landasan untuk mengambil keputusan karir.Skor bakat dapat berpengaruh terhadap taraf pendidikan, latihan, praktik tetapi mereka cendrung menghadap banyak perubahan, tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan minat.

Bakat yang dimiliki setiap individu pasti berbeda. Antara individu satu dengan individu lainya terdapat perbedaan satu sama laindalam bakat-bakatnya. Hampir setiap individu yang normal, belajar beberapa aktivitas dengan mudah, orang lain dengan usaha yang sedang-sedang saja, yang lainya dengan

32Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kuswati, Tes Psikologi, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2009), hlm 107.

(34)

waktu yang cukup lama, sedangkan orang yang lainya lagi kurang begitu tekun. Perbedaan kekuatan dan kelemahan dari suatu bidang denganbidang yang lainya di sebut perbedaan dalam diri individu.

Orang-orang sangat berbeda antara yang satu dengan yang lainya dalam bakat-bakatnya.Perbedaan ini disebut perbedaan antar individu.Suatu kurve tertentu menunjukkan distribusi yang berbeda, juga hampir semua karakteristik yang dapat diungkap dalam suatu kontinum (rangkaian kesatuan).Kurve ini disebut kurve normal.Dalam hubungan dengan bakat, faktor dasar adalah gen manusia dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perkembanganya.Disamping faktor keluarga dan lingkungan yang mempengaruhi perkembanganya. Faktor lain yang mempengaruhi tampilanya bakat adalah nilai-nilai (value), yaitu bagaimana cara seseorang memberikan makna negative pada pekerjaan yang diembanya yang menjadi bakatnya niscaya bakat-bakatnya akan terhambat.

Jadi dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa manusia berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, terutama dalam bakat-bakatnya. Perbedaan ini bukan saja terjadi di sebabkan oleh faktor yang dibawa sejak lahir (keturunan) tetapi juga terjadi oleh pengaruh keluarga dan lingkungan serta nilai-nilai yang lainya.33

Cara mencari bakat anak-anak, orang tua dan guru dapat memperoleh gambaran yang benar tentang bakat anak-anak mereka dengan cara berikut ini, yaitu dengan:Memperhatikan apa yang dikerjakan anak, Menganalisa jawabanya terhadap

33Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nilai Kusawati, Tes Psikologis, hlm. 108-109.

(35)

beberapa pertanyaan yang dihadapkan kepadanya dalam bentuk angket,Meneliti jawabnya terhadap pertanyaan- pertanyaan tes bakat yang telah setandar.34

b. Jenis-Jenis Bakat

Jenis-jenis bakat yang dimiliki manusia begitu banyak, adapun pembagianya sebgai berikut. Ada dua jenis bakat menurut fungsinya:35

1) Bakat Umum

Bakat umum adalah kemampuan yang memang berupa potensi dasar yang sifatnya sudah umum.Bisa juga diartikan bahwa bakat umum ini dimiliki oleh semua orang dan sudah menjadi hal yang lumrah.

2) Bakat Khusus

Bakat khusus adalah kemampuan yang memang berupa potensi khusus yang dimiliki oleh seseorang.Bisa juga diartikan bahwa semua orang tidak memilikinya.Misalnya bakat olahraga, seni, kepemimpinan, public speaking, dan masih banyak yang lainya.

c. Pengembangan Bakat di SD/MI

Sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (human resources), pada dasarnya pendidikan di sekolah maupun di madrasah bertujuan untuk mengembangkan aspek-aspek kemanusiaan peserta didik secara utuh, yang meliputi aspek

34 G Frederic Kuder, Mencari Bakat Anak-Anak,(Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hlm. 28.

35http/jagad.id/ Pengertian–Bakat–Macam–Jenis–dan contoh bakat. Pada tanggal 07 september 2019 pukul: 19:15

(36)

kedalam spiritual, aspek prilaku, aspek ilmu pengetahuan dan intelektual, dan aspek keterampilan.36

Kegiatan pengembangan diri di SD/MI dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan serta mengekspresikan diri dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah, teman, keluarga, dan masyarakat sekitarnya yang luas, meningkatkan potensi bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi dan kemampuan SD/MI. salah satu kegiatan sekolah untuk mengembangkan bakat yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler.37

4. Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Dalam kamus ilmiah popular, kata ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana pembelajaran, atau pendidikan di luar kurikulum.Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakuakan diluar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangakan potensi sumber daya manusia (SDM) yang di miliki oleh peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang di dapatkanya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada pada dirinya melalui kegitan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.38

Menurut Suharsmi, yang dimaksud dengan program ialah sederatan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu

36Mulyono MA, Manajemen Administrasi dan Orientasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar- Ruzz, 2008), hlm. 186.

37Muhaimin, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (ktsp), hlm.

241.

38 Mulyono MA, Manajemen Administrasi dan Orientasi Pendidikan, hlm. 187.

(37)

tujuan tertentu. Farida Yusuf mendiskripsikan program sebagai kegiatan yang direncankan. Jadi program merupakan kegiatan yang di rencanakan untuk dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa.

Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi hari dan dilaksankan pagi hari untuk sekolah yang masuk sore hari.Kegitan ekstrakurikuler untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misal olahraga, kesenian, berbagai keterampilan dan keterampilan lainya.39

Ekstrakurikuler yang ada di sekolah memiliki beberapa katagori.Kegiatan ekstrakurikuler bersifat langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pelajaran di kelas.Kegiatan yang langsung berhubungan dengan pelajaran di kelas yang di sediakan oleh sekolah, antara lainya adalah olahraga (prestasi dan non prestasi), seni, bimbingan belajar dan karya ilmiah remaja, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak langsung berhubungan dengan pelajaran di kelas adalah Paskibra, OSIS, Pramuka dan PMR.Kegitan ini di bombing oleh pelatih atau pembimbingan yang berasal dariguru/luar sekolah.40

Bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler juga perlu dikembangkan dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik serta tuntutan-tuntutan madrasah berada.Sehingga melalui kegiatan yang diikutinya, peserta didik mampu belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang berkembang di lingkungan dengan tetap tidak melupakan masalah- masalah global tertentu saja yang juga harus pula di ketahui oleh peserta didik.41

39 Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta,2009), hlm. 287.

40Popi Sopianti, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, hlm. 100.

41 Mulyono MA, Manajemen Adminitrasi dan Orientasi Pendidikan, hlm. 18

(38)

Untuk menjalankan kegiatan ekstrakurikuler pastinya sangat diperlukan partisipasi dari semua pihak terutama dari peserta didik.Partisipasi menurut The Liang Gie merupakan suatu aktivitas untuk membangkitkan perasaan diikut sertakan dalam organisasi, diikut sertaknya bawahan dalam kegiatan organisasi.42

b. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler

Sebagai kegiatan pembelajaran dan pengajaran di luar kelas, ekstrakurikuler ini mempunyai fungsi dan tujuan untuk:43 1) Menigkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota

masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingukungan sosial, budaya dan alam semesta.

2) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar dapat menjadi manusia yang berkreatifitas tinggi dan penuh dengan karya.

3) Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas.

4) Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan Tuhan, Rasul, manusi alam semesta, bahkan diri sendiri.

5) Mengembangkan sensivitas peserta didik dalam melihat persoalan-persoalan sosial keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif terhadap permasalahan sosial keagamaan.

6) Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.

7) Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk berkomunikasi (human relation) dengan baik; secara verbal dan non verbal.

42Ibid, hlm. 189.

43Ibid, hlm. 188-189

(39)

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kulitatif jenis deskriptif, penelitian jenis deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.penelitian diskriptif memusatkan pada masalah aktual sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung.Penelitian berusaha mendeskripsikan pristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.44

Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegitan ekstrakurikuler di MI Al- Ishlahuddiny Kediri.Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi, fenomena, maupun masalah yang berkaitan dalam lokasi penelitian.Menurut Sugiyono masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentative, dan berkembang atau berganti setelah penelitian berda di lapangan. Terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu:

a. Tahap deskripsi atau orientasi, ditahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperoleh.

b. Tahap reduksi, ditahaf ini peneliti mereduksi segala informasi yang di peroleh pada tahap pertama untuk mempokuskan pada masalah tertentu.

c. Tahap seleksi, pada tahap ini peneliti menguaraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara

44Juliyansyah Noor, Metedologi Penelitian, (Jakarta: PT Fajar Interpratama, 2017), hlm.

33-34.

(40)

mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasrkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.45

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan pemahaman dan hasil yang diperoleh dalam penelitian.Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data deskriptif mengenai upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegitan ekstrakurikuler di MI Al-Ishlahuddiny Kediri.Sehingga peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian untuk pengumpulan data dan hasil sebgai makna penelaran peneliti yang membentuk kesimpulan secara umum dari kejadian tersebut.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam rangka melaksanakan penelitian yang berperan sebagai instrumen kunci yang berlangsung melibatkan diri dalam jangka waktu penelitian yang telah ditentukan peneliti.Kehadiran peneliti tersebut hanya untuk mendapatkan data-data akurat.

Adapun data yang dapat diperoleh adalah rata-rata yang berhubungan dengan upaya guru SBK dalam mengembangkan bakat siswa melalui kegitan ekstrakurikuler.Untuk memperoleh data penelitia langsung terjun di lokasi penelitian sehingga dapat terjalin hubunganakrab dan kerja sama dengan Guru dan Siswa untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Al-Ishlahuddiny, terletak di jalan TGH. Ibrahim Khalidiy Kediri, Kediri Lombok Barat Nusa tenggara Barat.

45Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakar: PT Bumi Aksara, 2015), hlm. 108.

(41)

Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di MI Al-Ishlahuddiny karena untuk mendeskripsikan tetang upaya guru dalam mengembangkan bakat dan keterampilan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri.

4. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto bahwa sumber data merupakan subjek penelitian darimana data itu diperoleh baik berupa gerak , benda, manusia, dan lain sebagainya.46Adapun sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari data primer dan data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara lansung dari suber asli atau tidak melalui perantara sehingga akan mendapat kesimpulan dari objek yang diteliti. Tepatnya “Sumber data primer merupakan sumber data yang secara langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian dengan wawancara”.47Adapun sember data dalam penelitian ini adalah guru SBK dan siswa kelas IV di MI Al-Ishlahuddiny.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data atau informasi yang diperoleh oleh peneliti melalui orang lain atau dokumen-dokumen, artinya informasi yang di dapat tidak langsung didapatkan dari lapangan oleh peneliti.48Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SBK, kepala sekolah, siswa dan berupa dokumen, foto, sebagai pendukung dalam penelitian.

46 Suharismi Arikunto, Metedologi Penelitian ,(Yogyakarta: Rosda Karya, 2005), hlm.157.

47Lexy J Meleong, Metodelogi, hlm.157.

48Ibid, hlm. 225.

(42)

5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang akan dibutuhkan peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Guna memperoleh data yang valid di lapangan sesuai dengan data yang digunakan, maka peneliti menggunakan teknik:

a. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistemati.49

Teknik tersebut dari pengamatan secara langsung ke lapangn dapat memperoleh informasi ikut terlibat dalam obyek penelitian.

Peneliti harus tau bagaimana kondisi awal sekolah yang akan diteliti.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan peroses Tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.50Teknik wawancara yang digunakan peneliti tersebut adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara Tanya jawab sambil bertatap muka anatara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman. Karena degan metode ini peneliti mendapatakan informasi valid yang langsung dari sumbernya, agar tidak terjadi rekayasa semata. Wawancara disini dibagi menjadi tiga bagian:51

49Ibid, hlm. 143.

50Ibid, hlm. 160

51 Ibid, hlm 233

(43)

1) Wawancara terstruktur adalah sebuah prosedur sistematis untuk menggali informasi mengenai responden dengan kondisi dimana satu set pertanyaan dinyatakan dengan urutan yang telah disiapkan oleh pewawancara dan jawabanya direkam dalam bentuk yang terstandardisasi.52

2) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas diman peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.53 3) Wawancara semi terstruktur adalah bentuk wawancara dalam

kualitatif yang memiliki serangkaian pertanyaan premeditasi sehingga memungkinkan pewawancara untuk mengeksplorasi perkembangan baru dalam penyebab wawancara semi terstruktur sehungga memungkinkan pewawancara untuk mengeksplorasi perkembangan baru dalam penyebab wawancara.

Di antara tiga bagian wawancara di atas didalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur54.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, karya mumental dari seseorang.55Dengan dokumentasi ini peneliti dapat mengumpulkan data yang dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian.Dalam penelitian ini dokumen yang diperlukan berupa catatan jumlah siswa, keadaan sekolah, guru- guru foto-foto kegiatan dan lain sebagainya.

52 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metdologi Penelitaian Kualitatif, hlm 130

53 Ibid, hlm 233

54 Ibid, hlm 233

55Ibid, hlm.176.

(44)

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dipahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan ke pada orang lain.56

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat komponen dalam analisis data, sebagaimana yang dilakukan oleh Miles dan Huberman bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara intraktif dan berlangsung terus menerus smpai tuntas. Aktifitas dalam analisis data peneliti yaitu:

a. Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian kegiatan utama yang harus dilakukan yaitu mengumpulkan data.Dalam penelitian kualitatif data-data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi atau ketiganya (tringulasi).Pengumpulan data yang dilakukan selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan sehingga dapat memperoleh banyak data.57

b. Data reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mempokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

56Sugiyono, Metode Penelitian Kualitati, Kuantitatif, R dan D,(Bandung: CV Alfhabeta, 2018), hlm. 246.

57Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, April, 2019), hlm.439.

(45)

memberian gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.58

Dalam hal ini peneliti memasuki sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam mereduksi data peneliti akan memfokuskan pada murid-murid yang dikatagorikan oleh peneliti.

c. Data display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi,maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan atara katagori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif, juga dapat berupa gerafik, matrik, network (jaring kerja) dan chart.59

d. Conclusion Drawing/Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.60

58Ibid, hlm. 247.

59Ibid, hlm. 249.

60Ibid, hlm. 252

Gambar

Foto Wawancara Dengan Kepala Sekolah
Foto Wawancara Dengan Salah Satu Siswa Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny
Foto Kegiatan Pengembangan bakat Ekstrakurikuler Tari

Referensi

Dokumen terkait

Judul skripsi : Peningkatan Keterampilan Memainkan Alat Musik Melodis Melalui Penerapan Model Quantum pada Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) Siswa Kelas IV SD

Upaya yang ditempuh untuk mengatasi berbagai hambatan dalam pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Kreativitas Dan Bakat Siswa Melalui Ekstrakurikuler Seni Tari Di

Abstrak: Penelitian kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan layanan anak berbakat seni di sekolah-sekolah umum, melalui kegiatan ekstrakurikuler seni budaya. Anak berbakat

Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan peleksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) materi seni tari pada siswa kelas V SD Negeri 06 Angata Konawe Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP

Abstrak: Penelitian kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan layanan anak berbakat seni di sekolah-sekolah umum, melalui kegiatan ekstrakurikuler seni budaya. Anak berbakat

Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam menjaga kelestarian corak batik Majalengka melalui penyelenggaraan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan adalah metode pembelajaran

Kompetensi Setelah Mempelajari Seni Budaya di Sekolah Dasar/Madrasyah Ibtidaiyah Kelas I-III Kelas IV-VI Memiliki kemampuan dalam berpikir, bertindak, dan berkarya seni melalui