• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya hukum verzet terhadap putusan verstek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "upaya hukum verzet terhadap putusan verstek"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

  • Teori Putusan
  • Teori Equality Before The Law
  • Teori Keadilan

Hakim Mertokusumo mengartikan putusan pengadilan sebagai suatu pernyataan yang dibuat oleh hakim sebagai pejabat yang berwenang dalam suatu sidang dan bertujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau perselisihan antara para pihak. Muhammad Nasir mengartikan putusan pengadilan sebagai suatu pernyataan yang dibuat oleh seorang hakim sebagai pejabat negara yang berwenang untuk itu dan mengucapkannya di hadapan pengadilan dengan maksud untuk mengakhiri atau menyelesaikan perkara antara para pihak yang bersengketa. Moh. Taufik Makarao mengartikan putusan pengadilan sebagai suatu pernyataan yang dibuat oleh seorang hakim sebagai pejabat pemerintah yang diberi wewenang untuk itu di muka pengadilan dan dimaksudkan untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau perselisihan antara para pihak.

Pada sidang pertama, mungkin ada pihak-pihak yang tidak hadir dan tidak memerintahkan wakilnya untuk hadir di sidang, padahal para pihak telah diundang secara sah oleh pengadilan. Berdasarkan Pasal 124 HIR, hakim berhak memutus tanpa memandang ada atau tidaknya penggugat dengan ketentuan sebagai berikut: 16. Mengadili hukum terhadap suatu putusan di luar kehadiran tergugat (putusan perwalian). Dasar hukum perwalian dapat dilihat dari Pasal 129 HIR. Verzet dapat dilakukan dalam waktu 14 hari (termasuk hari libur) setelah keputusan otoritas agama diambil. diberitahukan atau diteruskan kepada terdakwa karena ia tidak hadir.

Terdakwa/Tergugat sengaja tidak datang dengan perhitungan bahwa perceraian tidak mungkin terjadi apabila salah satu pihak tidak hadir dalam persidangan. Aristoteles selanjutnya membedakan keadilan menjadi keadilan distributif dan keadilan kumulatif.Keadilan distributif adalah keadilan yang mengharuskan setiap orang menerima apa yang menjadi haknya, sehingga bersifat proporsional.

Kerangka Konseptual

Keadilan yang kedua ini adalah keadilan yang berupa segala macam perintah dan larangan Allah SWT, karena di dalam perintah dan larangan tersebut terdapat keadilan. Putusan Verstek merupakan suatu acara peradilan dimana tergugat/termohon tidak pernah hadir dalam persidangan, hal ini dikarenakan tergugat/tergugat tidak merasa perlu untuk ikut serta dalam persidangan karena merasa kepentingannya ada pada dirinya.

Bagan Kerangka Pikir

Dalil-dalil mengenai perceraian didasarkan pada Al-Kitab, As-Sunnah dan ijma para ahli agama dan ahlussunnah. bahwa terdakwa, meskipun telah dipanggil secara resmi dan sah, tidak hadir di persidangan dan tidak jelas juga bahwa ketidakhadirannya karena adanya hambatan hukum; Bahwa terdakwa yang telah dipanggil secara resmi dan sah tetapi tidak hadir, dinyatakan tidak hadir dan sidang disidangkan secara in-absentia;

Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, majelis hakim berpendapat dalil-dalil gugatan Pemohon dinyatakan terbukti menurut hukum, oleh karena itu gugatan Pemohon dikabulkan. Penelitian ini menggunakan metode yang mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah (makalah dan skripsi) yang diterbitkan oleh STAIN Parepare yang kini menjadi IAIN Parepare, serta mengacu pada referensi metodologi lainnya. penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.29.

Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Di Pare-Pare masih terdapat tiga pengadilan agama yang belum terbentuk yaitu Pengadilan Agama Pinrang, Pengadilan Agama Sidrap dan Pengadilan Agama Enrekang, sehingga Inspektorat Pengadilan Agama Makassar mengeluarkan surat pada tanggal 15 Juli 1966. rekomendasi penambahan pendirian Pengadilan Agama (PA) Pinrang. Pengadilan Agama (PA) Pinrang bersama 14 PA lainnya, dibentuk berdasarkan keputusan Menteri Agama/Pengadilan Syar'iyah Tk.II wilayah Sulawesi dan Maluku, dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1967 (terlampir), terletak di Watang Sawitto, ibu kota Kabupaten Pinrang, Jalan Jenderal Soekawati, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, dan wilayah hukumnya meliputi bekas Sawitto, Batulappa, Kassa dan Suppa Swaprajas, dan dari tahun 1967-1987 melalui kerja keras dan jasa Qadhi /Kali Alitta K.H. Abd. Samad Bennu, PA Pinrang kelas II dapat berfungsi secara efektif dan hadir dalam masyarakat pencari keadilan di Kabupaten Pinrang.

Lahirnya Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Urusan Organisasi, Tata Usaha, dan Keuangan di Lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Agama kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia, khususnya Pasal 2 (2), dan kemudian pada tanggal 30 Juni 2004, Organisasi Peradilan Agama/Peradilan Syariah dialihkan dari (Departemen) Departemen Agama ke (Lembaga Peradilan) Mahkamah Agung Republik Indonesia, termasuk Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Kelas II Pinrang. Untuk meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat pencari keadilan di Pengadilan Agama Kelas II Pinrang, khususnya bagi masyarakat yang beragama Islam dan tunduk pada hukum Islam yang berlaku di Indonesia, termasuk kekuasaan menyelesaikan perselisihan dengan hukum ekonomi syariah, berdasarkan Pasal 49 undang-undang tersebut. Peningkatan klasifikasi Pengadilan Agama Kelas IB Pinrang dan dengan dukungan dana dari Mahkamah Agung untuk pembangunan kantor PA Pinrang sesuai standar prototipe, pada tahun 2009 PA Kelas IB Pinrang dibawah naungan Lembaga Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia, memiliki kantor operasional baru yang berlokasi di Jalan Bintang no.

Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun terakhir) penanganan perkara di Pengadilan Agama Pinrang Kelas I-B mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, hal ini didukung dengan banyaknya penduduk beragama Islam di wilayah hukum Pengadilan Agama Pinrang (distrik Pinrang). ) ) yang berjumlah 355.953 jiwa atau 95% dari jumlah penduduk 377.119 jiwa (2019), dengan kepadatan penduduk 192,23 jiwa/km2, terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan dengan jumlah 111 (seratus bersebelahan) kabupaten/kota, maka PA Pinrang klasifikasi kelas I-B hendaknya ditetapkan sebagai pengadilan agama kelas I-A, berdasarkan ketentuan Keputusan Ketua Mahkamah Agung. 31 Sumber : Pengadilan Agama Pinrang Kelas I-B. 32 Sumber : Pengadilan Agama Pinrang Kelas I-B. a) Visi dan Misi Pengadilan Agama Pinrang – Visi.

Fokus Penelitian

Pemberian pelayanan permintaan bantuan pembagian harta warisan dari perselisihan antar orang yang beragama Islam. Melaksanakan tugas pelayanan lainnya seperti pemberian nasihat hukum, penanganan permasalahan hukum agama, pelayanan penelitian/penelitian, pengawasan terhadap pengacara/penasehat hukum dan lain sebagainya.

Jenis dan Sumber Data

Kewenangan untuk menerima dan mengadili pemberontakan tersebut berada pada pengadilan agama yang semula mengeluarkan putusan atas keyakinan tersebut, sehingga tuntutan pemberontakan harus memenuhi syarat formil; (1) diajukan oleh terdakwa sendiri atau wakilnya yang sah, (2) diajukan kepada pengadilan agama yang mengeluarkan putusan vertek dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129. Jadi, praktik hukum yang mengatur tentang iman dan juga di lingkungan Pengadilan Agama Pasar adalah 149 R.Bg dan Pasal 125 HIR yang berbunyi: 41. Putusan Verstek penting karena banyaknya perkara yang diajukan ke Pengadilan Agama di Pinrang. dari per tahun meningkat pesat, demikian yang diungkapkan informan berdasarkan hasil wawancara dengan informan, selaku hakim Pengadilan Agama Pinrang, Dr.

Hal itu dilakukan Hakim Pengadilan Agama Pinrang dalam perkara nomor 522/Pdt.G/2016/PA.Prg, dimana hakim mempertimbangkan ketidakhadiran terdakwa yang diundang secara sah dan patut, tidak hadir atau memerintahkan yang lain. orang yang bertindak sebagai wakil, dan kuasanya yang sah untuk hadir di muka sidang, dan ketidakhadirannya tidak dapat dibenarkan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan informan, selaku hakim Pengadilan Agama Pinrang, Dr. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hakim pengadilan agama di Pinrang Pertama, dalam menilai alat bukti dalam putusan perkara agama masih mengacu pada HIR dan peraturan hukum lainnya, Kedua, dalam memutus perceraian. Dalam perkara ini, majelis hakim Pengadilan Agama Pinrang hanya mengacu pada bukti-bukti yang diajukan penggugat/penggugat.

Alat bukti yang diajukan pada umumnya adalah 2 (dua) orang saksi.Keempat, dalam praktek di Pengadilan Agama Pinrang, terkadang terdakwa/tergugat mengajukan upaya hukum padahal jumlah pihak yang menggunakan upaya tersebut sangat sedikit. Menurut hakim Pengadilan Agama Pinrang, ia menasihati kedua belah pihak mengenai akibat perceraian sehingga keduanya berpesan agar mengurungkan niatnya untuk bercerai. Jadi, praktik hukum yang mengatur tentang Verstek dan juga di lingkungan Pengadilan Pasar Agama adalah 149 R.Bg dan pasal 125 HIR.

Hakim tetap mengacu pada HIR dan peraturan hukum lainnya dalam menilai pembuktian putusan inabstia.Kedua, majelis hakim Pengadilan Agama Pinrang dalam memutus perkara perceraian hanya mengacu pada bukti-bukti yang diajukan penggugat/pemohon yang telah diserahkan. Keempat, dalam praktiknya, terkadang terdakwa melakukan tindakan hukum terhadap perlawanan tersebut di hadapan Pengadilan Agama Pinrang, padahal jumlah pihak yang memanfaatkan hal tersebut sangat sedikit. Demi kodifikasi dan unifikasi hukum, penulis menyarankan agar hukum acara Peradilan Agama yang semula diatur dalam HIR dan R.Bg., diperbaiki menjadi undang-undang.

Perbandingan hak asuh dan hak asuh anak dalam putusan perceraian di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Kota Surakarta, Jurnal Yustisia, Vol.2, No.3. Putusan wanprestasi perkara perceraian di Pengadilan Agama Majene (Studi Kasus Putusan No.14/Pdt.G/2013/PA.Mj)”. Analisis Yuridis Verzet Terhadap Putusan Cidera Janji dalam Perkara Cerai di Pengadilan Agama Slema (Analisis Putusan Verzet Nomor: 208/Pdt.G/2016/PN.Slmn), Skripsi: Tidak dipublikasikan, IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Teknik Pengumpulan dan Pengelolaan Data

Teknik Analisis Data

Merupakan suatu metode analisis data yang menggambarkan kondisi atau status suatu fenomena dalam kata-kata atau kalimat kemudian membaginya ke dalam kategori-kategori untuk diambil kesimpulan. Dengan demikian dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui wawancara atau dokumentasi diuraikan dalam bentuk kalimat, dibagi dan dikategorikan sesuai rumusan masalah. Pelaksanaan penelitian diawali dengan pencarian informasi untuk pengumpulan data dalam penelitian, Penulis melakukan kegiatan tersebut dengan melakukan observasi di Pengadilan Agama Pinrang dan melakukan wawancara informatif kepada hakim Pengadilan Agama Pinrang. diwawancarai sesuai dengan pedoman wawancara, dikembangkan berdasarkan situasi dan interaksi antara peneliti dan informan yang diwawancarai.

Hasil penelitian ini merupakan jawaban yang diperoleh dari pertanyaan peneliti, berikut hasil yang dilakukan peneliti di lapangan :.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Konsekuensi Putusan Versek dalam Perkara

Penyelesaian dan Hambatan Hakim dalam Upaya Perlawanan

PENUTUP

Saran

Penulis menghimbau kepada para hakim Pengadilan Agama Pinrang dan para hakim lainnya pada khususnya untuk memperhatikan secara cermat dan cermat terhadap sistem acara yang berlaku disertai dengan kewaspadaan yang tinggi untuk mengambil keputusan yang seadil-adilnya. “Hubungan kesetaraan di muka hukum dalam penegakan hukum di Indonesia dengan harmonisasi konflik antar lembaga penegak hukum.” Adakah faktor yang menghalangi hakim untuk memutus perkara perceraian antara Verzet dan Verstek?

Gambar

Tabel 2.4  Bagan Kerangka Fikir   32
Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai kedua putusan diatas, dapat dilihat bahwa telah terjadi perbedaan atau disparitas terhadap penjatuhan hukuman oleh hakim dengan kasus yang sama yaitu