• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya keluarga yang tidak memiliki anak dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "upaya keluarga yang tidak memiliki anak dalam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA KELUARGA YANG TIDAK MEMILIKI ANAK DALAM MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN RUMAH TANGGANYA

DI JORONG IRIAN NAGARI UJUNG GADING KECAMATAN LEMBAH MELINTANG

KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL

Oleh:

Efriani NPM 12070074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)
(3)

The Strategi Of Several Families Who Have Not Any Children To Remain Survive Or Always Be United Together In Harmony Their Beloved

Families Till Their Beloved Families Till Their Dying Day On Jorong Irian, Nagari Ujung Gading, Subdistrict

Lembah Melintang, District West Pasaman

Oleh:

Efriani 1, Drs. Nilda Elfemi, M.Si2, Hefni, S.Pd, M.Pd3

ABSRACT

One purpose of marrige is to continue descent, but in fact, not all of couplest can have children in society. Even there was some families who has separated because of not having children. But this thing was not happen in jorong irian, there are some couples who is still harmoniocis in relation ship intergrity of the household. That’s why the writer was interested to research the family who do not have a children yet inorde to maintain the integrity of the haose hold. The objectives in this research was to describe the eforts of family with no children in within maintain the integrity of the house hold.The theory that be used in this research was talcott parson theory about structural funcsionalisme the approach that be used in this research was kualitative research. Informant of the research was taken by purposive sampling. the informans of this research was twenty persons. they are consist of a family with no children as many as ten persons, consisting of five husbands and five wive. Then, the family couple who dont have children or extended family consost of five persons, and also the neighbour of family with no children consist of five persons. Kind of data is devided into primary and secondary data, data collection that be used in this research was obser vation, interview or document study. Data analize in this research was collecting data, after that, disaggregated or reduved, after disaggregated, next to presentation of data, and finally, concluded or veri fication.The result of thisresearch shows us that the effort of the family without children on Jorong Irian, Nagari Ujung Gading, Subdistrict Lembah Melintang, district Pasaman Barat. They are doing some efforts such as : 1) the cooperation of couples, 2) trying to plese couples, 3) doing adoption, 4) religious orientation.

Key word: families, household, and children

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

ABSTRAK

Upaya Keluarga Yang Tidak Memiliki Anak Dalam Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangganya Di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.Padang, 2017.

Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan, namun kenyataannya dalam masyarakat tidak semua pasangan suami isteri yang bisa memiliki anak.Bahkan ada beberapa keluarga yang malah memutuskan keluarga karena faktor yang tidak memiliki anak tersebut.Namun hal ini tidak terjadi di Jorong Irian, ada beberapa pasangan suami isteri masih tetap harmonis dalam membina hubungan keutuhan rumah tangganya.Oleh karena itulah penulis tertarik untuk meneliti keluarga yang belum memiliki anak dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya.Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya.Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya keluarga yang tidak memiliki anak dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Talcott Parsonstentang fungsionalisme struktural.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, Informan penelitian diambil secara purposive sampling. Informan dalam penelitian ini dua puluh orang yaitu keluarga yang tidak memiliki anak sebanyak sepuluh orang diantaranya suami lima orang, isteri lima orang dan keluarga pasangan yang tidak memiliki anak atau keluarga luas dari pasangan yang tidak memiliki anak lima orang, tetangga dari pasangan yang tidak memiliki anak lima orang.

Jenis data dibagi kedalam data primer dan data sekunder.Studi pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data, setelah dikumpulkan data dipilah-pilah atau direduksi, setelah data dipilah kemudian masuk kepada penyajian data, setelah data disajikan terakhir data disimpulkan atau verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya keluarga yang tidak memiliki anak di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat yaitu dengan 1)Kerjasama Antara Suami Isteri, 2)Berusaha Menyenangkan Pasangan Suami Isteri, 3)Melakukan Pengangkatan Anak, 4)Orientasi Keagamaan.

Kata kunci: Keluarga, Rumah Tangga dengan Anak

PENDAHULUAN

Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan serta tinggal bersama. Keluarga berkaitan dengan sebuah sistem, dimana setiap individu berangkat dari sistem sosial, sebelum ia memasuki sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat kemudian kembali dalam sistem sosial keluarga. Sistem sosial dan norma yang berlaku dalam kehidupan keluarga merupakan faktor utama dan pertama dalam membentuk kepribadian individu (Suhendi, 2001:8).

Ketidakhadiran anak dalam keluarga mengakibatkan kesunyian pasangan suami isteri dalam rumah tangga, karena kehadiran seorang anak dalam keluarga menjadi harapan yang cukup besar bagi

pasangan yang sudah menikah. Oleh karena itu, pasangan yang sudah berumah tangga berusaha untuk memiliki anak karena anak dipandang sebagai hal penting dalam berkeluarga. Nilai anak bagi keluarga atau orang tua dalam kehidupan sehari-hari dapat diketahui antara lain dari adanya kenyataan bahwa anak menjadi tempat orang tua mencurahkan kasih sayang, anak merupakan sumber kebahagiaan keluarga, anak sering dijadikan pertimbangan oleh sepasang suami isteri untuk membatalkan keinginan bercerai, dan juga menjadi tempat orang tua menggantungkan berbagai harapan (Ihromi, 2004:226-227).

pasangan yang sudah menikah lebih dari setengah tahun tanpa kontrasepsi dan tidak mempunyai anak, dalam ilmu kedokteran disebut dengan infertilitas.

Walaupun masalah infertilitas tidak berpengaruh pada aktivitas fisik sehari hari

(5)

dan tidak mengancam jiwa, bagi banyak pasangan hal ini berdampak besar terhadap kehidupan berkeluarga (dalam Aishiyah, 2007:2).

Keberadaan anak dalam suatu keluarga berkaitan dengan fungsi anak terhadap orang tua atau kebutuhan orang tua yang akan terpenuhinya sebagai penyambung garis keturunan, penerus tradisi keluarga, curahan kasih sayang, harapan orang tua kepada anak, karena anak sangat berharga pada pasangan suami isteri (Ihromi, 2004:226).

Menurut Desyta Faridtor (2015).

Setiap pasangan yang telah menikah pasti sangat mendambakan kehadiran keturunan atau seorang anak dalam keluarga. Anak adalah buah hati hasil perkawinan antara suami isteri, sehingga keluarga tanpa anak terasa ada yang kurang. Untuk mempunyai anak tidaklah mudah bagi sejumlah pasangan. Ada yang mungkin mengalami kesulitan sehingga walaupun telah bertahun- tahun menikah namun belum dikarunia buah hati. Keberadaan anak dalam sebuah rumah tangga bukan satu-satunya faktor yang membuat keluarga itu harmonis. Pada kenyataannya ada saja keluarga yang belum memiliki keturunan namun tetap bahagia dan rumah tangganya pun tetap berjalin harmonis.

Berdasarkan observasi di lokasi penelitian bahwa terdapat keluarga yang belum memiliki anak di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang sudah lama menjalani hubungan keluarga tanpa kehadiran anak dalam rumah tangga tetapi masih bisa juga menjalankan hubungan dengan suami isteri untuk membentuk keutuhan rumah tangganya.

Mereka sebagai pasangan suami isteri menjalankannya dengan ikhlas dengan tabah. Dengan cara seperti itulah rumah tangga mereka sebagai pasangan suami isteri bisa bertahan dibina dengan harmonis.

Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan, namun kenyataannya dalam masyarakat tidak semua pasangan suami isteri yang bisa memiliki anak. Bahkan ada beberapa keluarga yang malah memutuskan keluarga karena faktor yang tidak memiliki anak tersebut. Namun hal ini tidak terjadi di Jorong Irian ada beberapa pasangan suami

isteri masih tetap harmonis dalam membina hubungan rumah tangganya, menggapa dipilih jorong irian untuk sampel untuk melakukan penelitian karena jorong ini lebih dominan terdapat pasangan suami isteri yang belum memiliki anak.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka tujuan penelitian adalah

“Mendeskripsikan Upaya Keluarga Yang Tidak Memiliki Anak Dalam Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangganya Di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat”.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif.Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain–lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010:4-6).

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan tentang situasi kondisi serta permasalahan yang berhubungan dengan penelitian, berguna untuk membantu penelitian dalam menjelaskan permasalahan yang diteliti.Artinya, informan adalah orang- orang yang mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dan bersedia meluangkan waktu agar peneliti bisa mendapatkan informasi yang valid dan faktual (Moleong, 2010:132).Dalam penelitian ini informan penelitian diperoleh melalui purposive sampling.Purposive sampling yaitu penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sangadji, 2010:188).

Jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu

(6)

observasi, wawancara dan studi dokumen.

Unit adalah seluruh hal yang diteliti untuk mendapatkan penjelasan ringkas mengenai keseluruhan unit. Umumnya unit analisis dalam riset ilmu sosial terdiri atas individu, kelompok, organisasi, interaksi sosial dan artefaksosial (Morissan, 2012:48-49).

Analisis data dalam penelitian ini yang peneliti gunakan yaitu menurut Miles dan Huberman (Miles Huberman, 1992:15- 19). Diantaranya yaitu :pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Informan Secara Umum

Profil adalah gambaran, karakteristik yang memberikan fakta tentang hal-hal yang mencakup kegiatan sehari-hari perorangan maupun kelompok (Ali, 1985:104).Profil informan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui dalam suatu penelitian.Informan dalam penelitian yaitu keluarga yang belum memiliki anak dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya, yang berjumlah 10 orang suami isteri (5 pasangan) yang tinggal di Jorong Irian Nagari Ujung Gagading Kecamatan Lembah Melintang Kaupaten Pasaman Barat.

Setiap informan memberikan alasan, pandangan serta tanggapan yang dapat dijadikan pedoman untuk menganalisis dan menjelaskan bagaimana upaya pasangan suami isteri dalam mempertahankan utuhan rumah tangganya, sehingga informan telah ditentukan atau ditetapkan ini bisa menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.Usia pernikahan pasangan suami isteri lama menjalankan pernikahan antara 10 sampai 32 tahun menjalankan keutuhan rumah tangganya.

Pasangan suami isteri yang belum memiliki anak di jorong irian ini, memiliki kegiatan yang berbeda beda dalam rumah tangga nya, ada pasangan yang membantu suami nya berjualan bahan mentah pakaian belum jadi dirumah, ada pasangan yang berkebun jeruk ikut suaminya dan ada juga yang jualan makanan sampai malam hari untuk kebutuhan keluarga mereka, ada juga anak

tetangga di bawa kerumah atau anak saudara yang main dengan keluarga yang belum memiliki anak, itulah hal-hal yang di lakukangan pasangan suami isteri untuk melakukan kebahagiaan tersendiri bagi pasangan yang belum memiliki keturunan yang menjadi bagian bagi mereka dalam menjalankan kehidupan rumah tangga.

Masing-masing pasangan yang dijadikan informan merupakan pasangan yang telah menikah lebih dari 10 tahun.Selain itu pasangan ini juga telah melakukan berbagai usaha atau upaya yang ditempuh untuk mendapatkan anak.Mulai dari pengobatan tradisional seperti yang dilakukan pasangan Erawati dan Epi Hadi setiap bulan, maupun dengan upaya medis seperti pasangan Uliana dan Isron.Namun upaya yang dilakukan masing-masing pasangan belum membuahkan hasil sehingga mereka sampai saat ini masih belum dikaruniai anak.Namun ada juga pasangan yang mengangkat anak seperti pasangan Uliana dan Isron.

Usaha yang ditempuh untuk mendapatkan anak bagi masing-masing pasangan menurut mereka sudah merupakan usaha yang maksimal.Masing-masing mereka telah mengusahakan pengobatan meski ada yang percaya dengan dokter dan ada yang percaya dengan pengobatan tradisional, namun masing-masing jalan yang ditempuh mereka rasakan sudah sangat maksimal. Masa-masa sulit yang di rasakan masing-masing pasangan adalah saat usia pernikahan mereka mulai memasuki 3 tahun.

Mereka mulai gelisah dan mulai merasakan adanya tekanan baik dari dalam dirinya maupun dari dalam keluarga sendiri dan keluarga pasangan.

B. Upaya Keluarga Tidak Memiliki Anak Dalam Mempertahankan Keutuhan RumahTangganya.

1.Kerjasama antara Suami dan Isteri Menurut Charles H Cooley, seperti dikutip Soekanto (1982 : 66) Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan yang sama dan

(7)

adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam menjalin kerja sama.

Kerjasama suami isteri sangat dibutuhkan karena dengan adanya kerjasama antara suami dan isteri akan memperkuat hubungan dan akan menambah kedekatan.

Kebersamaan suami isteri dalam waktu yang lama memberikan pengalaman untuk semakin mengerti akan perasaan dan kebiasaan masing-masing.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, terlihat bahwa beberapa pasangan yang tidak memiliki anak saling bekerjasama.Bentuk kerjasama yang dilakukan pasangan adalah sebagai berikut ini.Pertama, yaitu kerjasama untuk menjaga kerukunan dengan cara mencari nafkah bersama. Kerja sama ini merupakan kekompakan suami isteri untuk bersama- sama bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kerjasama dalam hal ini adalah baik isteri ikut suami dan membantu suami dalam pekerjaannya seperti yang dilakukan ibu Parti yang membantu suami bekerja dikebun, ibu Salohot yang bersama suaminya berjualan ke pasar, dan ibu Ulianan yang membantu suaminya menjual bahan kain di toko, maupun isteri yang bekerja membantu menambah pendapatan seperti yang dilakukan ibu Rifda yeni yang berjualan makanan dan kebutuhan sehari- hari untuk menambah penghasilan dari pekerjaannya sebagai supir. Menurut masing-masing pasangan, ikut membantu suami dalam mendapatkan penghasilan dapat sedikit mengurangi tekanan keinginan untuk memiliki anak.

2.Berusaha Menyenangkan Pasangan Suami Isteri

Pasangan merupakan orang yang selalu mendampingi dalam segala urusan di dalam kehidupan.Pasangan juga dapat memberikan pengaruh penting dalam ketentraman dan ketenangan dalam menjalani kehidupan.Oleh sebab itu menyenangkan hati pasangan adalah hal yang dianggap penting dalam upaya menjaga keutuhan pernikahan.Setiap istri tentu ingin dihargai oleh suaminya.Tidak diremehkan atau dipandang sebelah mata, atau dimaki- maki dan dibentak-bentak. Semua ingin disayang, dihargai dan disikapi secara manusiawi oleh sang belahan hati,seperti memberikan hadiah. Hal ini dilakukan bagi

pasangan Erawati dan Epi Hadi. Salah satu upayanya menyenangkan pasangan adalah dengan cara memberikan hadiah saat ulang tahun pasangan.Selain itu saat dilakukan observasi, perilaku menyenangkan perasaan pasangan terlihat dari cara bapak Epi Hadi yang selalu memuji dan memanjakan istrinya. Terbukti saat dilakukan wawancara, bapak Epi Hadi banyak bercerita bahwa dia beruntung mendapatkan istri yang cantik dan sangat pandai memasak. Pujian itu di berikan di depan istrinya yang membuat ibu Era wati saat itu tersipu malu. Selain itu ibu Erawati juga pandai memanjakan suami, salah satunya dengan sering memasakkan sesuatu yang istimewa untuk suaminya serta memanggil suaminya dengan panggilan sayang yaitu ayah.

3.Melakukan Pengangkatan Anak

Melakukan pengangkatan anak yaitu dengan merawat anak orang lain atau keluarga dekat dan menganggapnya seperti anak sendiri.Keluarga yang mengangkat anak yaitu keluarga pasangan buk ulian dan isron. Pengangkatan anak bukan hanya secara adopsi, namun juga merawat anak dari salah satu keluarga dan ikut serta dalam membiayai kebutuhan hidup anak tersebut juga merupakan pengangkatan anak.

Pegangkatan anak ini, si anak tidak tinggal bersama pasangan tetapi membantu untuk meringkan biaya anak saudara tersebut, karena anak tersebut lagi kuliah jadi tidak tinggal dengan pasangan.Melakukan wawancara dengan orang tua dari si anak itu sendiri. Hal ini juga akan membantu pasangan untuk melupakan kekurangannya dalam memiliki anak. Hal ini terlihat dari keluarga Pasangan Uliana dan Isron yang mengangkat anak saudaranya sendiri sebagai anaknya. Mengangkat anak ini bukan mengambil anak itu dari asuhan orang tuanya, melainkan hanya membantu mencukupi kebutuhan si anak dan juga membawa serta anak ketika akan pergi berwisata.

Disini mengangkat anak dari keluarga bukan mengambil anak diadopsi, tetapi membantu anak saudara dalam memenuhi kebutuhan anak. Seperti contoh membantu anak saudara dengan membantu meringankan kebutuhannya dengan membantu dalam pembayaran uang kuliah si anak dan lain sebagainya. Selain itu sang

(8)

anak juga bisa berbakti kepada orang tua angkatnya dimana si anak dapat membantu pekerjaan orang tua angkatnya sehingga di antara mereka terjalin kedekatan layaknya orang tua dan anak.

4.Orientasi Keagamaan

Orientasi keagamaan yang dimaksudkan disini adalah dengan mendekatkan diri pada kegiatan yang berkaitan dengan keagaman untuk bisa menyibukkan diri dan menghilangkan rasa sedih sebab tidak memiliki anak di dalam keluarga. Orientasi keagamaan ini banyak jenisnya, diantaranya yaitu ikhlas dalam menjalani kehidupan, ikhtiar, pasrah dan yakin atas kekuasaan Allah. Namun bagi keluarga yang tidak memiliki anak di Jorong Irian itu bukanlah hal yang sulit karna didasarkan dengan keimanan dan keihlasan dalam menjalankan rumah tangga tersebut.Berdasarkan observasi pada keluarga Salohot dan Tohiruddin, terlihat orientasi agama ini dilakukan dengan cara saat keduanya berada di rumah, mereka melakukan sholat berjamaah dengan suami yang menjadi imamnya. Selain itu, pasangan Salohot dan Tohiruddin ini sering mengadakan santunan kepada anak yatim dan ikut organisasi Majlis Ta’lim bagi ibu Salohot dan belum lama ini kedua pasangan ini melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka sesuai dengan teori Talcott Parsons dalam skema AGIL, maka dapat diketahui bahwa upaya yang dilakukan pasangan yang tidak memiliki anak dalam menjaga keutuhan rumah tangganya termasuk dalam skema.

1. Fungsi Adaptation, yaitu suatu sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem ini harus beradaptasi dengan lingkungannya dan mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini karena persepsi di masyarakat bahwa pernikahan adalah untuk menghasilkan anak, sehingga hal ini menimbulkan ejekan atau bahkan cacian terhadap mereka yang tidak memiliki anak. Oleh sebab itu perlu adanya adaptasi terhadap persepsi agar pasangan tidak mengalami tekanan dan harus mengakhiri pernikahan dengan cara perceraian dan

pasangan dapat mengupayakan untuk menjaga keutuhan rumah tangganya.

2. FungsiLatency, yaitu yaitu suatu sistem harus melengkapi, memelihara, dan memperbaharui baik motivasi para individu maupun pola-pola kultur yang menciptakan dan menompang motivasi itu. tugas keluarga yaitu melengkapi, memelihara, dan dan memperbaiki hubungan antar anggota keluarga, seperti suami yang harus tetap bisa memelihara keharmonisan keluarga meskipun tidak ada kehadiran anak dalam rumah tangga serta menetapkan motivasi rumah tangga mereka bahwa menciptakan sebuah keluarga bukan semata tujuannya untuk memiliki anak namun juga untuk beribadah kepada Allah, oleh sebab itu butuh peran suami sebagai kepala keluarga untuk mengubah motivasi dari istri maupun keluarga bahwa tujuan hidup dan berkeluarga adalah untuk beribadah kepada Allah dan bukan untuk sekedar memiliki anak dan anak hanya merupakan hadiah dari ibadah pernikahan dari Allah Swt.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa upaya keluarga yang tidak memiliki anak dalam mempertahankan keutuhan keluarga di Jorong Irian Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, terdapat beberapa upaya pasangan dalam mempertahankan keutuhan keluarganya, diantaranya yaitu :

1. Kerjasama antara suami dan istri Pertama yaitu pertama, yaitu kerjasama untuk menjaga kerukunan dengan cara mencari nafkah bersama.

Kedua,kerjasama untuk membangun citra yang baik dalam masyarakat sehingga tidak timbul fitnah dan ejekan dari masyarakat. Ketiga, kerjasama untuk mencari informasi tentang pengobatan agar bisa memiliki anak dan Keempat, kerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga 2. Menyenangkan Hati Pasangan

Menyenangkan hati pasangan merupakan upaya menjaga keutuhan rumah tangga.Selain pemberian kado,

(9)

memberikan pujian, ucapan sayang dan memanjakan pasangannya juga merupakan upaya pasangan untuk menyenangkan hati pasangannya sehingga rumah tangga mereka dapat dijaga keutuhannya.

3. Melakukan Pengangkatan Anak Salah satu upaya mereka menjaga keutuhan rumah tangganya yaitu dengan cara melakukan pengangkatan anak. Pengangkatan anak disini bukan maksud mengadopsi anak dan membawanya tinggal bersama mereka, namun dengan cara memberikan kenyamanan serta membiayai kebutuhan hidup anak dan sering membawa serta anak dalam kegiatan sehari-hari mereka namun tetap tidak memisahkan anak tersebut dengan ibu kandungnya.

4. Orientasi Keagamaan

Ada beberapa bentuk orientasi keagamaan yang dilakukan pasangan untuk menjaga keutuhan rumah tangganya, diantaranya yaitu dengan berusaha ikhlas dalam menjalani kehidupan, ikhtiar, pasrah dan yakin atas kekuasaan Allah. Hal ini akan membuat pasangan semakin sadar bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah dan tidak adanya anak bukan alasan untuk tidak mengingat Allah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian,maka saran yang dianjurkan, antara lain : 1. Bagi Informan

Informanhendaknya dapat lebihmeningkatkan kualitas hubungansuami istri serta menambahinformasi dan wawasan dalammengatasi setiap kesulitan yangdihadapi kedua subjek denganberpikir positif.

2. Bagi pasangan menikah dan yangakan menikah

a. Bagi pasangan yang akanmenikah sebaiknya melakukan pemeriksaan infertilitas terlebih dahulu supaya dapat mengantisipasi serta mempermudah dalam memperoleh keturunan.

b. Bagi pasangan yang sudah menikah yang belum mendapatkan

keturunan agar dapat menyikapi hal tersebut dengan berpikir positif serta menambah wawasan agar dapat mengatasi permasalahan tersebut.

c. Agar mereka yang

belummendapatkan keturunan

dapatterlebih dahulu

menerimakeadaannya, tapi sambil terusberusaha memperbaiki diri danmeningkatkan potensi untukmemperoleh keturunan.

Selainitu di sarankan untuk bergabungdengan kelompok yang memilikimasalah yang sama sehinggadapat saling membantu antarpasangan yang belum memilikiketurunan untuk menemukandunia lain yang sebelumnya tidakterbayangkan, karena standar nilai masyarakat harus mempunyai keturunan.

Namun bisa juga dengan mendengar cerita sukses perjuangan mendapatkan keturunan dapat membangkitkan semangat bagi para pasangan yang belum memiliki keturunan untuk berusaha lagi dan menerima kenyataan kalau tidak berhasil.Pahami bahwa tidak semua usahaitu harus berakhir dengan suksesdan gagal pun suatu akhir yang mempunyai makna tersendiri.

(10)

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu). Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu). Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Ihromi. 2004. Sosiologi Keluaraga. Jakarta:

Yayasan Bintang Obor.

Lexy, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt Kemaja Rosda Karya.

Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi Dan Melakukan Penelitian. Padang:

Unp Press.

Morissan. 2002. Metode Penelitian Survei.

Jakarta: Kencana Prenada Media Gruop.

Miles, B , Matthew dan A. Micheal Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Terj) Jakarta: UI Pers.

Noor, Julianzah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Ritzer, George. 2004. Teori Sosiologi Modren. Jakarta : Kencana.

Suhendi, Hendi. 2001. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung: CV Pustaka Setia.

SKRIPSI

Rohmah, Desyta Faridtor. 2015.

Keharmonisan Rumah Tangga Pada Keluarga Yang Tidak Memiliki Anak.

Fakultas Psikologi Dan Kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

The shaded area is an area without image data Mapping of minerals in the Ijen Caldera Complex can be seen in Figure 7 as a results of PCA method and Figure 8 as the results of DPCA

[r]