• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya peningkatan hasil belajar ips - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "upaya peningkatan hasil belajar ips - etheses UIN Mataram"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Juliana, 2011: Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui penggunaan metode mind mapping (mind MAPP) pada siswa kelas VI MIN Sanggeng Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/1011. Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: “Adakah peningkatan hasil belajar IPS melalui penggunaan metode peta pikiran (mind MAPP) pada siswa kelas VI MIN Sanggeng Pusat Praya? Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2011. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran empiris, sejalan dengan konteks permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS melalui penggunaan mind mapping. metode (mind MAPP) pada siswa kelas VI di MIN Sanggeng Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah tahun pelajaran 2011.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan upaya penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode mind mapping pada siswa kelas VI. kelas di MIN Sanggeng, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, tahun ajaran 2011. Berdasarkan latar belakang di atas, sasarannya adalah semua siswa VI. kelas di MIN Sanggeng Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah tahun pelajaran 2011 dengan jumlah siswa 30 orang yang dalam penelitian ini menggunakan metode yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS dengan mata pelajaran kenampakan alam dan kondisi sosial negara tetangga menggunakan akal metode peta (peta pikiran). Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: “Adakah peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode mind map pada siswa kelas VI MIN Sanggeng Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah? Tahun Akademik 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empiris, sesuai dengan konteks permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode peta pikiran pada siswa kelas VI. kelas di MIN Sanggeng, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah. Pelajaran 2011.

Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hal ini terkadang tergantung pada preferensi masing-masing siswa dalam suatu mata pelajaran, yang disebabkan oleh keterampilan dasar atau bakat yang dimilikinya untuk mata pelajaran tertentu. Siswa yang berbakat dalam mata pelajaran biologi biasanya tertarik, tekun, bersemangat dan selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dalam mata pelajaran tersebut. Pengetahuan tentang tingkat kemampuan intelektual atau kecerdasan siswa akan membantu menentukan apakah siswa mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan menerapkan keberhasilan atau kegagalan siswa yang bersangkutan jika telah mengikuti pelajaran yang diberikan.

Fakta menunjukkan bahwa siswa yang cerdas umumnya lebih mampu belajar dan berdampak positif terhadap prestasi belajar dibandingkan dengan siswa yang kurang cerdas. Pada dasarnya setiap orang cerdas tergantung dari jenis kecerdasan apa yang mereka asah kecerdasannya karena setiap orang memiliki struktur otak yang sama.

Faktor Eksogen

Metode Peta Pikiran (mind map) 1 Konsep Peta Pikiran (mind map)

Barbara Prashing menyarankan Pemetaan Pikiran dipopulerkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an, awalnya dibuat oleh Gelb. Michael Gelb masuk. 10 Mind Mapping dapat diartikan sebagai suatu sistem revolusioner dalam perencanaan dan pencatatan yang telah mengubah kehidupan jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alami otak dan mampu memantik percikan kreativitas di otak karena melibatkan kedua belahan otak kita.

Mind Mapping menggunakan memori visual dan sensorik dalam pola ide-ide terkait. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya menggunakan gambar visual dan infrastruktur grafis lainnya untuk membentuk impresi pada otak. Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang pekerjaannya diarahkan pada fungsi dua belahan otak (belahan otak kiri dan belahan kanan).

Tony Buzan mengatakan “otakmu seperti raksasa yang sedang tidur, hal ini karena 99% kehebatan otak manusia tidak digunakan secara maksimal”. Pemetaan Pikiran adalah cara membuat catatan yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran. Mind Mapping juga merupakan peta rute. Selain itu, Pemetaan Pikiran adalah sistem luar biasa untuk menyimpan, mengambil data, dan mengakses perpustakaan raksasa di otak manusia yang menakjubkan.

Tujuan Mind map

Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih dapat diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif maka akan berdampak baik pada proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan memberikan sugesti negatif maka akan berdampak negatif pada proses dan hasil belajar. Menurut Michael Michalko dalam Buzan.12, metode Mind Mapping dapat digunakan atau bermanfaat untuk berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.

Selain itu menurut Buzan, metode Mind Mapping dapat bermanfaat untuk 1) Merangsang kerja otak kiri dan kanan secara sinergis.

Setting Penelitian

Sasaran Penelitian

Rancangan Tindakan

Program pembelajaran Program pembelajaran Program pembelajaran Refleksi Refleksi Refleksi Refleksi Pelaksanaan program untuk pembelajaran program pembelajaran. Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus satu dan dua adalah kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dengan langkah refleksi, Anda dapat memperbaiki hasil dengan siklus, jika pada siklus pertama tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, maka lanjutkan ke siklus berikutnya hingga hasil yang ditentukan.

Gambar  : Tahap-Tahapan dalam PTK.
Gambar : Tahap-Tahapan dalam PTK.

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Dari data diatas, persiapan pembelajaran IPS sangat baik, dari instrumen pra observasi. Sebelum pembelajaran dimulai, rekan guru diminta untuk melakukan pre-observasi terhadap kelengkapan alat PBM. Dari hasil observasi awal terlihat bahwa guru benar-benar telah merencanakan metode atau model pembelajaran dengan baik sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam RPP, sehingga dari data diatas terlihat ketuntasan mencapai 100 % pada Tabel 01 di atas .

Pelaksanaan Tindakan

Membuat lembar kerja siswa yang digunakan untuk mengaktifkan pembelajaran siswa dengan pendekatan langkah demi langkah yang mengarahkan siswa untuk menemukan atau memecahkan suatu masalah. Membuat alat evaluasi yang digunakan untuk memperoleh data keterampilan siswa setelah mereka melakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran peta pikiran yang dirancang untuk kelompok besar. Membuat solusi dan langkah-langkah untuk menyampaikan kepada siswa mengenai kelemahan siswa dalam memecahkan masalah yang diujikan oleh guru.

2 mengingat kembali materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan cara bertanya kepada siswa tentang materi IPS dengan menggunakan metode mind mapping. 1 Membagikan lembar kerja siswa sebagai pedoman kegiatan pembelajaran IPS tentang bentang alam dan kondisi sosial negara tetangga. 3 Berikan kesempatan kepada setiap kelompok kecil untuk mempertimbangkan masalah yang dihadapi setiap kelompok.

1 diberikan lembar kerja materi IPS tentang kejadian alam dan kondisi sosial di negara tetangga. 2 Mencari atau menelusuri informasi terkait materi ilmu sosial tentang fenomena alam dan kondisi sosial di negara tetangga dan menjawab pertanyaan di lembar kerja. Setelah membagikan lembar kerja yang menginstruksikan siswa untuk menemukan masalah dalam materi IPS, siswa terlihat bersemangat untuk mengerjakan lembar kerja tersebut.

Saat mengerjakan LKS yang dibagikan, tidak terlihat siswa sedang bermain atau mengerjakan pekerjaan lain, mereka semua tenggelam dalam mengerjakan LKS yang dibagikan. Dalam pelaksanaan LKS terlihat ada siswa yang mengalami kendala dalam menyelesaikan soal-soal teman terdekatnya, dan ada juga siswa yang mengalami kendala dalam mengerjakan LKS secara langsung saat mengajukan pertanyaan kepada peneliti dan guru.

Kegiatan Inti Kegiatan Guru

Pada pelaksanaan siklus II terlihat jelas bahwa siswa sangat antusias mengerjakan tugas kelompok, semua siswa aktif dengan kelompoknya dalam menyelesaikan LKS yang diberikan oleh peneliti. Pada saat mendiskusikan materi yang diberikan oleh satu kelompok untuk ditanggapi oleh kelompok lain, terkadang terlihat adanya perbedaan pola pikir masing-masing individu dalam menyampaikan ide pemecahan masalah yang diberikan.

Keadaan Siswa

Dilihat dari jumlah kelas dan jumlah mata pelajaran serta jumlah siswa yang ada di MIN Sanggeng akan membutuhkan guru yang sangat banyak terutama mata pelajaran yang berhubungan dengan mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia yang masih kekurangan guru terutama guru yang profesional dalam artian mereka adalah mahasiswa sarjana dan PNS untuk diperbantukan di sekolah swasta seperti MIN Sanggeng agar dapat memajukan pendidikan dan mutu pendidikan dan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang kita harapkan dan dapat hasilkan output yang baik untuk hati sekolah.

Hasil Penelitian

Berikan kesempatan kepada setiap kelompok kecil untuk mempertimbangkan masalah yang dihadapi setiap kelompok. Masih banyak siswa yang apatis terhadap pembelajaran khususnya materi IPS, pokok bahasan fenomena alam dan kondisi sosial di negara tetangga. Mengingat kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sebagian kecil siswa dengan materi konsep inti IPS, maka perlu diberikan penjelasan dasar bagi anak yang mengalami hambatan dengan menggunakan teman sebaya yang sudah memahami materi pelajaran konsep inti sosial untuk menjelaskannya. .

Perlu dibuat catatan dasar bahwa siswa sering melakukan kesalahan pada materi mata pelajaran IPS Penampakan alam dan kondisi sosial negara tetangga. Jumlah keseluruhan siswa yang tidak tuntas 36 siswa 26 siswa yang tuntas 10 siswa sehingga persentasenya ditunjukkan pada tabel di atas.

Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada siklus 1
Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada siklus 1

Dari hasil penilaian yang diberikan selama 1 jam pelajaran atau 45 menit, terlihat 38 siswa mampu mendapatkan poin di atas batas ketuntasan minimal, namun masih terdapat kesalahan yang dilakukan oleh siswa dikarenakan kurang tuntasnya siswa dalam mengerjakan. . Masalah keterampilan dan ketelitian dalam mengambil langkah kerja masih perlu ditingkatkan, agar penguasaan materi IPS topik Penampakan Alam dan kondisi sosial di negara tetangga lebih baik lagi. Keaktifan siswa secara keseluruhan sangat diharapkan oleh peneliti karena dalam mengerjakan LKS kelompok ini 95% aktif dalam diskusi LKS yang diberikan.

Jumlah keseluruhan siswa yang tidak tuntas sebanyak 36 siswa 34 siswa yang tuntas 5 siswa sehingga persentasenya dapat dilihat pada tabel di atas. Pada siklus 1 keaktifan siswa mencari materi IPS pada topik penampakan alam dan kondisi sosial di negara tetangga sebesar 72,50% menjadi 95,00% pada siklus 2.

Grafik Aktifitas Siswa Selama KBM
Grafik Aktifitas Siswa Selama KBM

Hasil

Fakta bahwa siswa yang menggunakan metode peta pikiran pada mata pelajaran IPS lebih cepat memahami penampakan alam dan kondisi sosial negara tetangga dapat dilihat dari penguasaan indikator mata pelajaran dengan proporsi jawaban benar rata-rata di atas minimum. standar kesempurnaan dengan persentase kesempurnaan yang tinggi.

Simpulan

Saran

Gambar

Gambar  : Tahap-Tahapan dalam PTK.
Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada siklus 1
Grafik Aktifitas Siswa Selama KBM

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Herbart dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS siswa