Disampaikan pada:
SOSIALISASI HIV AIDS DI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
UPDATE SITUASI PROGRAM HIV AIDS & PIMS
Oleh
KASUBDIT HIV AIDS & PIMS, DIT P2PML,
DITJEN P2P- KEMENKES
SITUASI EPIDEMI
▪ Epidemi HIV Terkonsentrasi, prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%
▪ Papua dan Papua Barat Epidemi meluas tingkat rendah (2,6%)
▪ Estimasi Jumlah Populasi Kunci (PS, LSL, waria, penasun, pelanggan) = 5.546.953
▪ Estimasi jumlah ODHA 2020 = 543.100
EPIDEMI HIV DI INDONESIA 543.100 ODHA TAHUN 2020
Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
ESTIMASI JUMLAH INFEKSI BARU HIV PER SUB POPULASI
Sumber: Pemodelan HIV 2016, Ditjen P2P 3
KASUS HIV DAN PENGOBATAN HIV DI INDONESIA
PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2019 VS JANUARI - SEPTEMBER 2020
KASKADE HIV DAN ART DI INDONESIA
S.D SEPTEMBER 2020
Kelompok Umur Jenis Kelamin
KASUS HIV MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020
Target Nasional di 514 Kabkota
No Indikator Tes HIV Odha
terdiagnosa % (+) Keterangan
1 LSL dites HIV 281,680 22,051 7.83%
2 Waria dites HIV 19,440 752 3.87%
3 Penasun dites HIV 19,360 625 3.23%
4 WPS dite sHIV 155,440 3,616 2.33%
5 WBP dites HIV 134,000 1,037 0.77%
6 Pasangan Odha dites HIV 64,087 12,817 20.00%
7 Penduduk dites HIV 925,000 15,554 1.68% di Papua Papbar, termasuk pengunjung Faskes 8 Ibu Hamil dites HIV 4,205,200 11,423 0.27%
9 Bayi dites VL HIV (EID) 5,711 diutamakan bayi usia 2 bln 10 Pasien TB dites HIV 472,388 19,013 4.02%
11 Odha baru terdiagnosa 86,888 86,888 Total Odha baru
12 Odha terdiagnosa mulai ART 69,511 Target: 80% Odha baru memulai ART
13 Odha sedang dapat ART 241,865 TARGET UTAMA – 45% Odha dapat ART 14 Odha ART 12 bln dites VL 96,746 Target: 40% Odha ART diperiksa VL
15 Odha tersupresi VL 87,071 ditargetkan 90% Odha ART tersupresi VL
Target tes HIV harus tercapai agar target ART juga tercapai
9
Target Nasional Tes HIV di 514 Kabkota
10
PROV LSL WPS Waria Penasun Pasien TB Ibu Hamil WBP Pasangan
Odha Paien IMS Lainnya
34 281,680 155,440 19,440 19,360 472,388 4,205,200 134,000 64,087 25,000 750,000 Aceh 1,181 2,494 315 38 9,692 101,572 4,169 151 401 8,675 Sumut 13,094 9,372 1,479 320 32,486 266,249 17,548 3,231 1,507 41,882 Sumbar 6,853 3,298 426 133 13,438 96,300 2,927 601 530 12,396 Riau 6,629 6,120 479 239 16,166 136,293 6,317 1,052 984 16,014 Jambi 3,003 2,654 326 221 3,784 57,871 2,233 331 427 5,166 Sumsel 7,301 5,870 684 457 19,757 140,720 7,204 664 944 6,993 Bengkulu 3,539 1,797 402 195 3,576 32,651 1,388 161 289 3,335 Lampung 4,107 3,916 568 399 13,638 132,216 4,635 731 630 13,938 Babel 1,295 1,453 46 70 2,585 24,138 1,160 312 234 3,677 Kepri 2,673 2,988 159 202 6,342 36,131 2,312 1,612 481 10,871 DKI 11,727 12,384 1,060 3,528 27,747 146,693 9,079 10,694 1,992 91,027 Jabar 56,847 18,717 2,916 3,802 74,914 768,748 11,772 7,324 3,010 89,258 Jateng 54,413 16,883 1,295 2,397 48,599 464,142 7,016 5,839 2,715 72,745 DIY 2,649 2,561 304 95 5,207 47,632 818 1,158 412 12,781 Jatim 27,764 14,430 2,118 2,092 56,128 498,346 14,527 9,693 2,321 81,914 Banten 11,838 4,936 758 1,043 21,514 211,353 5,661 1,577 794 23,214 Bali 10,837 4,621 309 214 4,877 56,796 1,781 4,020 743 35,899
Target Nasional Tes HIV di 514 Kabkota
11
PROV LSL WPS Waria Penasun Pasien TB Ibu Hamil WBP Pasangan
Odha Paien IMS Lainnya
34 281,680 155,440 19,440 19,360 472,388 4,205,200 134,000 64,087 25,000 750,000 NTB 4,353 1,554 340 488 11,528 90,917 1,474 342 250 8,247 NTT 4,200 3,888 387 317 9,875 122,440 1,676 931 625 13,968 Kalbar 4,304 3,383 419 220 7,656 88,204 2,782 1,155 544 13,790 Kalteng 3,673 2,151 180 53 5,247 47,347 2,198 214 346 6,746 Kalsel 3,967 3,091 377 34 8,826 70,787 4,766 560 497 10,198 Kaltim 7,182 3,991 489 331 8,458 65,945 5,101 1,224 642 12,553 Kaltara 342 1,041 34 64 1,621 10,682 1,194 209 167 1,739 Sulut 5,303 2,302 480 349 5,583 35,906 1,349 728 370 15,202 Sulteng 2,199 2,315 466 199 5,978 55,183 1,743 285 372 6,493 Sulsel 8,655 5,427 1,419 1,251 18,148 148,004 5,650 1,823 873 32,810 Sultra 2,688 1,857 342 289 4,740 55,059 1,395 193 299 7,014 Gorontalo 2,690 709 219 - 2,519 20,994 502 64 114 1,672 Sulbar 550 686 94 16 2,601 28,909 422 35 110 1,594 Maluku 2,075 2,258 243 - 3,853 39,275 738 678 363 5,518 Malut 341 747 117 63 2,318 25,692 609 212 120 3,516 Papbar 1,151 1,492 62 93 2,145 19,228 550 880 240 18,357 Papua 2,257 4,053 130 148 10,840 62,779 1,304 5,401 652 60,795
PERKEMBANGAN HIV DAN AIDS DI INDONESIA S.D SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV DAN AIDS DI INDONESIA PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
POSITIVITY RATE HIV DI INDONESIA S.D SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
TES HIV, KASUS HIV, DAN MULAI PENGOBATAN ART PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV DAN AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV KASUS AIDS
KASUS HIV DAN AIDS MENURUT KELOMPOK RISIKO DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV KASUS AIDS
KASUS HIV DAN AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV KASUS AIDS
KASUS AIDS MENURUT PEKERJAAN
DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS AIDS
ANGKA KEMATIAN SETELAH PENGOBATAN HIV DI INDONESIA S.D SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASKADE HIV DAN ART DI KALIMANTAN TENGAH S.D SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
PERKEMBANGAN HIV DAN AIDS
DI KALIMANTAN TENGAH S.D SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV DAN AIDS DI KALTENG
PADA JANUARI-SEPTEMBER 2019 VS JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
TES HIV DAN MULAI PENGOBATAN ART DI KALTENG
PADA JANUARI-SEPTEMBER 2019 VS JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS HIV MENURUT KELOMPOK UMUR
DAN KELOMPOK POPULASI DI KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KELOMPOK UMUR KELOMPOK POPULASI
KASKADE PPIA HIV DAN SIFILIS
DI KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
KASUS PIMS DI KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
38
11 13
6 13
2
- - -
Kasus IMS Berdasarkan Pendekatan Diagnosa Laboratorium
ODHA DI SKRINING TB DAN ODHA INH DI KALIMANTAN TENGAH s.d. SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
ODHA KO-INFEKSI TB-HIV DAN OAT+ART DI
KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
LAYANAN HIV AIDS DAN PIMS DI KALIMANTAN TENGAH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
LAYANAN KT DAN PDP DI KALTENG
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
LAYANAN PIMS DAN PPIA DI KALTENG
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
TANTANGAN, HAMBATAN DAN UPAYA TEROBOSAN DI KALIMANTAN TENGAH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
HIV AIDS & PIMS INDONESIA
• Tidak semua layanan mampu tes dan pengobatan HIV dan PIMS (one stop service)
• Terdapat Layanan yang tidak lagi melaporkan kasus HIV dan PIMS
• Penurunan Laporan AIDS di 2020
• Belum semua Ibu Hamil ODHA mendapat tatalaksana sesuai pedoman
• Layanan serta pelaporan PPIA pada bayi lahir perlu ditingkatkan
• Tingginya angka ODHA yang tahu status namun belum akses ARV
• Layanan PDP belum ada di semua kabupaten/ kota
• Tingginya angka LFU
• Skrining TB pada ODHA baru dilaksanakan di satu kota
• Tes dan pelaporan Viral Load belum ada
Penguatan SDMK dalam perluasan
layanan tes dan Pengobatan HIV
dan PIMS
Penguatan koordinasi
dan kolaborasi dalam LKB
Analisis dan validasi data berjenjang untuk
menetapan langkah strategis
Dorong Petugas yang terlatih dan pernah melaporkan
kasus untuk memberikan layanan HIV dan
PIMS kepada masyarakat
Melakukan pertemuan koordinasi
untuk meningkatkan
tes dan pelaporan Viral
Load
Pendampingan ODHA dan Penelusuran ODHA
LFU dengan kerja sama LSM ataupun
Puskesmas wilayah pasien ODHA berada
UPAYA TEROBOSAN
Pasal 1
1) Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib menerapkan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
2) Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Pasal 2
3) SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.
4) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi; dan b. pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.
3) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
d. Pelayanan kesehatan balita;
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.
STANDAR PELAYANAN
Permenkes 4/2019
Pemeriksaan sesuai standar : 1. Deteksi Dini, (R1)
2. Pencatatan Pelaporan
Pelayanan sesuai standar : 3. Diagnosis (R1, R2, R3)
Stadium Klinis, 4. Konseling ARV, 5. Pemberian ARV,
6. Pemantauan kepatuhan, 7. Pemantauan klinis
8. Pemantauan Laboratoris (VL) 9. Viral Load Tidak Terdeteksi, A0
darah
Non-Reaktif
Reaktif
A2
A3 Reaktif
Reaktif A1 Reaktif
RDT HIV
Positif
Pengobatan ARV (gratis) patuh terus
VL undetect
Tindak lanjut
Tidak menular
PMK 15/15
PMK 87/14
Sasaran : 1. Ibu hamil 2. Pasien TBC 3. Pasien IMS 4. Penjaja seks 5. Waria
6. LSL
7. Penasun 8. WBP
POCI
Lain-kain Pelanggan Pas Pelanggan Pas Odha
SPM HIV
6 bln diteruskan NIK &
Domisili
Kab/Kota
Surat Edaran Dirjen P2p Nomor HK.02-02/1/1564/2018
Penatalaksanaan Odha Untuk Eliminasi HIV AIDS Tahun 2030
Surat Edaran Dirjen YANMED
Nomor : HK.02.02/II/1739/2019
Dukungan Eliminasi Penularan HIV
Penularan hepatitis B 95%
Risiko : 95% Bayi Hepatitis B
PERMENKES 52/THN 2017 (3 ELIMINASI) PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan
HEPATITIS B Penularan Sifilis 67- 90%
Risiko abortus, lahir mati atau sifilis kongenital
Penularan HIV 45%
Risiko 45% bayi HIV
Dari ibu ke anak yang dikandung, dilahirkan atau disusui
Penularan hepatitis B
95%
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
Deteksi dini
Segera ARV KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Segera Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
Pengawasan kasus hepatitis dirujuk, lainnya puskesmas
IBU
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B
Hasil + + +
ARV profilaksis
AFASS : ASI Eksklusif or PASI Eksklusif – unmixed) PCR EID usia 6 mgg + Cotrim profilaksis
Obati 50.000IU/kgBB IM, sblm pulang.
tanda2 : lesi kulit, Snuffles, Trias
Hutchinson,
Vit K HB0 < 24jam HBIg< 24jam
BBL
TATALAKSANA IBU HAMIL
DETEKSI DINI (PEMERIKSAAN LAB) PENANGANAN DINI
HIV – SIFILIS – HBV
ALGORITMA PEMERIKSAA
N VL HIV
Indikasi Pemeriksaan Viral Load
Monitoring rutin terapi ARV ( 6 Bulan atau 12 bulan pertama setelah on ART, 24 bulan dan seterusnya setiap tahun sekali)
Kecurigaan resistensi ARV: > 1000 copies/ml
Monitoring pada ibu hamil ODHA/pemilihan
persalinan ( Bersalin sesuai indikasi obstetri, jika ARV <6
bulan atau VL terdeteksi SC
90% ODHA VIRAL SUPRESI Tes Viral Load
Direktorat - Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kemenkes RI 19 November 2020 U=U
Undetectable
=
Untransmittable
Tidak Terdeteksi
=
Tidak Menularkan
=
Tetap Produktif
Cak Gareng, ODHA yang berhasil jalan kaki keliling Indonesia
SEBELUM MINUM ARV
SEBELUM MINUM ARV SESUDAH MINUM ARVSESUDAH MINUM ARV
JIKA POSITIF HIV SEGERA MULAI TERAPI ARV
AGAR TETAP SEHAT DAN PRODUKTIF
45
1. Orang berisiko (SPM) = Bumil + Pasien TBC + Pasien IMS + PS+LSL+TG+PENASUN + WBP
Partner Notifikasi = Pasangan ODHA (60%)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
STRATEGI
UPAYA PERCEPATAN STOP HIV
STRATEGI PROGRAM HIV AIDS DAN PIMS
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML
1. Penguatan komitmen dari kementerian/lembaga yang terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota,
2. Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan bermutu, 3. Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan,
4. Penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional maupun
internasional,
5. Pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah, dan
6. Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut.
Direktorat - Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kemenkes RI 27
November 2020
STRATEGI MENUJU AKSELERASI ODHA ON ARV (40%) TAHUN 2020
1. Penemuan ODHA Baru: Penerapan SPM HIV + Telusur Kontak (seksual, Suntikan, Perinatal)
2. Inisiasi pemberian ARV “test and treat all”
3. Peningkatan kepatuhan minum ARV: Penguatan Konseling ARV, Kordinasi intensif antara Layanan dengan Komunitas dan masyarakat
4. Peningkatan sarana dan prasarana yang baik ( penambahan layanan pengobatan, perbaikan catpor yang baik (SIHA), dan logistik pendukung)
ODHA on ART
2019
127.613 (20%)
Des 2020
ODHA on ART
(40%)
258.340 40%
Tanpa Aksel ODHA on ART 138.386
ODHA FLU ODHA
FLU
ODHA BELUM ARV ODHA BELUM
ARV
PENEMUAN ODHA BARU + NOTIFIKASI
PARTNER PENEMUAN ODHA BARU + NOTIFIKASI
PARTNER
TEST AND TREAT ALL
KEPATUHAN MINUM OBAT (Bersama KOMUNITAS) TEST AND TREAT ALL
KEPATUHAN MINUM OBAT (Bersama KOMUNITAS)
ODHA COVID-19
18 Nov 2020
Distribusi Kasus
Bali DKI
Jakarta Gorontal
o Jabar Jateng Jatim Kalbar Kalsel Kaltim Maluku NTB Riau Sulbar Sulsel Sumbar Sumsel Sumut Total
2 18 1 4 4 15 3 6 1 2 5 5 1 9 1 3 2 82
Sumber: Survey Covid-ODHA
(SURAT DIRJEN P2P NO. PM.02.02/3/2022/2020)