• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPDATE SITUASI PROGRAM HIV AIDS & PIMS

N/A
N/A
Allex

Academic year: 2023

Membagikan "UPDATE SITUASI PROGRAM HIV AIDS & PIMS "

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan pada:

SOSIALISASI HIV AIDS DI

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

UPDATE SITUASI PROGRAM HIV AIDS & PIMS

Oleh

KASUBDIT HIV AIDS & PIMS, DIT P2PML,

DITJEN P2P- KEMENKES

(2)

SITUASI EPIDEMI

▪ Epidemi HIV Terkonsentrasi, prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26%

▪ Papua dan Papua Barat Epidemi meluas tingkat rendah (2,6%)

▪ Estimasi Jumlah Populasi Kunci (PS, LSL, waria, penasun, pelanggan) = 5.546.953

▪ Estimasi jumlah ODHA 2020 = 543.100

EPIDEMI HIV DI INDONESIA 543.100 ODHA TAHUN 2020

Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(3)

ESTIMASI JUMLAH INFEKSI BARU HIV PER SUB POPULASI

Sumber: Pemodelan HIV 2016, Ditjen P2P 3

(4)
(5)
(6)

KASUS HIV DAN PENGOBATAN HIV DI INDONESIA

PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2019 VS JANUARI - SEPTEMBER 2020

(7)

KASKADE HIV DAN ART DI INDONESIA

S.D SEPTEMBER 2020

(8)

Kelompok Umur Jenis Kelamin

KASUS HIV MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN

PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020

(9)

Target Nasional di 514 Kabkota

No Indikator Tes HIV Odha

terdiagnosa % (+) Keterangan

1 LSL dites HIV 281,680 22,051 7.83%

2 Waria dites HIV 19,440 752 3.87%

3 Penasun dites HIV 19,360 625 3.23%

4 WPS dite sHIV 155,440 3,616 2.33%

5 WBP dites HIV 134,000 1,037 0.77%

6 Pasangan Odha dites HIV 64,087 12,817 20.00%

7 Penduduk dites HIV 925,000 15,554 1.68% di Papua Papbar, termasuk pengunjung Faskes 8 Ibu Hamil dites HIV 4,205,200 11,423 0.27%

9 Bayi dites VL HIV (EID) 5,711 diutamakan bayi usia 2 bln 10 Pasien TB dites HIV 472,388 19,013 4.02%

11 Odha baru terdiagnosa 86,888 86,888 Total Odha baru

12 Odha terdiagnosa mulai ART 69,511 Target: 80% Odha baru memulai ART

13 Odha sedang dapat ART 241,865 TARGET UTAMA – 45% Odha dapat ART 14 Odha ART 12 bln dites VL 96,746 Target: 40% Odha ART diperiksa VL

15 Odha tersupresi VL 87,071 ditargetkan 90% Odha ART tersupresi VL

Target tes HIV harus tercapai agar target ART juga tercapai

9

(10)

Target Nasional Tes HIV di 514 Kabkota

10

PROV LSL WPS Waria Penasun Pasien TB Ibu Hamil WBP Pasangan

Odha Paien IMS Lainnya

34 281,680 155,440 19,440 19,360 472,388 4,205,200 134,000 64,087 25,000 750,000 Aceh 1,181 2,494 315 38 9,692 101,572 4,169 151 401 8,675 Sumut 13,094 9,372 1,479 320 32,486 266,249 17,548 3,231 1,507 41,882 Sumbar 6,853 3,298 426 133 13,438 96,300 2,927 601 530 12,396 Riau 6,629 6,120 479 239 16,166 136,293 6,317 1,052 984 16,014 Jambi 3,003 2,654 326 221 3,784 57,871 2,233 331 427 5,166 Sumsel 7,301 5,870 684 457 19,757 140,720 7,204 664 944 6,993 Bengkulu 3,539 1,797 402 195 3,576 32,651 1,388 161 289 3,335 Lampung 4,107 3,916 568 399 13,638 132,216 4,635 731 630 13,938 Babel 1,295 1,453 46 70 2,585 24,138 1,160 312 234 3,677 Kepri 2,673 2,988 159 202 6,342 36,131 2,312 1,612 481 10,871 DKI 11,727 12,384 1,060 3,528 27,747 146,693 9,079 10,694 1,992 91,027 Jabar 56,847 18,717 2,916 3,802 74,914 768,748 11,772 7,324 3,010 89,258 Jateng 54,413 16,883 1,295 2,397 48,599 464,142 7,016 5,839 2,715 72,745 DIY 2,649 2,561 304 95 5,207 47,632 818 1,158 412 12,781 Jatim 27,764 14,430 2,118 2,092 56,128 498,346 14,527 9,693 2,321 81,914 Banten 11,838 4,936 758 1,043 21,514 211,353 5,661 1,577 794 23,214 Bali 10,837 4,621 309 214 4,877 56,796 1,781 4,020 743 35,899

(11)

Target Nasional Tes HIV di 514 Kabkota

11

PROV LSL WPS Waria Penasun Pasien TB Ibu Hamil WBP Pasangan

Odha Paien IMS Lainnya

34 281,680 155,440 19,440 19,360 472,388 4,205,200 134,000 64,087 25,000 750,000 NTB 4,353 1,554 340 488 11,528 90,917 1,474 342 250 8,247 NTT 4,200 3,888 387 317 9,875 122,440 1,676 931 625 13,968 Kalbar 4,304 3,383 419 220 7,656 88,204 2,782 1,155 544 13,790 Kalteng 3,673 2,151 180 53 5,247 47,347 2,198 214 346 6,746 Kalsel 3,967 3,091 377 34 8,826 70,787 4,766 560 497 10,198 Kaltim 7,182 3,991 489 331 8,458 65,945 5,101 1,224 642 12,553 Kaltara 342 1,041 34 64 1,621 10,682 1,194 209 167 1,739 Sulut 5,303 2,302 480 349 5,583 35,906 1,349 728 370 15,202 Sulteng 2,199 2,315 466 199 5,978 55,183 1,743 285 372 6,493 Sulsel 8,655 5,427 1,419 1,251 18,148 148,004 5,650 1,823 873 32,810 Sultra 2,688 1,857 342 289 4,740 55,059 1,395 193 299 7,014 Gorontalo 2,690 709 219 - 2,519 20,994 502 64 114 1,672 Sulbar 550 686 94 16 2,601 28,909 422 35 110 1,594 Maluku 2,075 2,258 243 - 3,853 39,275 738 678 363 5,518 Malut 341 747 117 63 2,318 25,692 609 212 120 3,516 Papbar 1,151 1,492 62 93 2,145 19,228 550 880 240 18,357 Papua 2,257 4,053 130 148 10,840 62,779 1,304 5,401 652 60,795

(12)
(13)

PERKEMBANGAN HIV DAN AIDS DI INDONESIA S.D SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(14)

KASUS HIV DAN AIDS DI INDONESIA PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(15)

POSITIVITY RATE HIV DI INDONESIA S.D SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(16)

TES HIV, KASUS HIV, DAN MULAI PENGOBATAN ART PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(17)

KASUS HIV DAN AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

KASUS HIV KASUS AIDS

(18)

KASUS HIV DAN AIDS MENURUT KELOMPOK RISIKO DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

KASUS HIV KASUS AIDS

(19)

KASUS HIV DAN AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

KASUS HIV KASUS AIDS

(20)

KASUS AIDS MENURUT PEKERJAAN

DI INDONESIA PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

KASUS AIDS

(21)

ANGKA KEMATIAN SETELAH PENGOBATAN HIV DI INDONESIA S.D SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(22)

KASKADE HIV DAN ART DI KALIMANTAN TENGAH S.D SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(23)

PERKEMBANGAN HIV DAN AIDS

DI KALIMANTAN TENGAH S.D SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(24)

KASUS HIV DAN AIDS DI KALTENG

PADA JANUARI-SEPTEMBER 2019 VS JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(25)

TES HIV DAN MULAI PENGOBATAN ART DI KALTENG

PADA JANUARI-SEPTEMBER 2019 VS JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(26)

KASUS HIV MENURUT KELOMPOK UMUR

DAN KELOMPOK POPULASI DI KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI - SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

KELOMPOK UMUR KELOMPOK POPULASI

(27)

KASKADE PPIA HIV DAN SIFILIS

DI KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(28)

KASUS PIMS DI KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

38

11 13

6 13

2

- - -

Kasus IMS Berdasarkan Pendekatan Diagnosa Laboratorium

(29)

ODHA DI SKRINING TB DAN ODHA INH DI KALIMANTAN TENGAH s.d. SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(30)

ODHA KO-INFEKSI TB-HIV DAN OAT+ART DI

KALIMANTAN TENGAH PADA JANUARI-SEPTEMBER 2020

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(31)

LAYANAN HIV AIDS DAN PIMS DI KALIMANTAN TENGAH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(32)

LAYANAN KT DAN PDP DI KALTENG

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(33)

LAYANAN PIMS DAN PPIA DI KALTENG

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

(34)

TANTANGAN, HAMBATAN DAN UPAYA TEROBOSAN DI KALIMANTAN TENGAH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

HIV AIDS & PIMS INDONESIA

• Tidak semua layanan mampu tes dan pengobatan HIV dan PIMS (one stop service)

• Terdapat Layanan yang tidak lagi melaporkan kasus HIV dan PIMS

• Penurunan Laporan AIDS di 2020

• Belum semua Ibu Hamil ODHA mendapat tatalaksana sesuai pedoman

• Layanan serta pelaporan PPIA pada bayi lahir perlu ditingkatkan

• Tingginya angka ODHA yang tahu status namun belum akses ARV

• Layanan PDP belum ada di semua kabupaten/ kota

• Tingginya angka LFU

• Skrining TB pada ODHA baru dilaksanakan di satu kota

• Tes dan pelaporan Viral Load belum ada

Penguatan SDMK dalam perluasan

layanan tes dan Pengobatan HIV

dan PIMS

Penguatan koordinasi

dan kolaborasi dalam LKB

Analisis dan validasi data berjenjang untuk

menetapan langkah strategis

Dorong Petugas yang terlatih dan pernah melaporkan

kasus untuk memberikan layanan HIV dan

PIMS kepada masyarakat

Melakukan pertemuan koordinasi

untuk meningkatkan

tes dan pelaporan Viral

Load

Pendampingan ODHA dan Penelusuran ODHA

LFU dengan kerja sama LSM ataupun

Puskesmas wilayah pasien ODHA berada

UPAYA TEROBOSAN

(35)

Pasal 1

1) Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib menerapkan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

2) Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.

Pasal 2

3) SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.

4) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas:

a. pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi; dan b. pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.

3) Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas:

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil;

b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;

c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;

d. Pelayanan kesehatan balita;

e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;

f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;

g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;

h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;

i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;

j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;

k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan

l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.

STANDAR PELAYANAN

Permenkes 4/2019

(36)

Pemeriksaan sesuai standar : 1. Deteksi Dini, (R1)

2. Pencatatan Pelaporan

Pelayanan sesuai standar : 3. Diagnosis (R1, R2, R3)

Stadium Klinis, 4. Konseling ARV, 5. Pemberian ARV,

6. Pemantauan kepatuhan, 7. Pemantauan klinis

8. Pemantauan Laboratoris (VL) 9. Viral Load Tidak Terdeteksi, A0

darah

Non-Reaktif

Reaktif

A2

A3 Reaktif

Reaktif A1 Reaktif

RDT HIV

Positif

Pengobatan ARV (gratis) patuh terus

VL undetect

Tindak lanjut

Tidak menular

PMK 15/15

PMK 87/14

Sasaran : 1. Ibu hamil 2. Pasien TBC 3. Pasien IMS 4. Penjaja seks 5. Waria

6. LSL

7. Penasun 8. WBP

POCI

Lain-kain Pelanggan Pas Pelanggan Pas Odha

SPM HIV

6 bln diteruskan NIK &

Domisili

Kab/Kota

(37)

Surat Edaran Dirjen P2p Nomor HK.02-02/1/1564/2018

Penatalaksanaan Odha Untuk Eliminasi HIV AIDS Tahun 2030

(38)

Surat Edaran Dirjen YANMED

Nomor : HK.02.02/II/1739/2019

Dukungan Eliminasi Penularan HIV

(39)

Penularan hepatitis B 95%

Risiko : 95% Bayi Hepatitis B

PERMENKES 52/THN 2017 (3 ELIMINASI) PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan

HEPATITIS B Penularan Sifilis 67- 90%

Risiko abortus, lahir mati atau sifilis kongenital

Penularan HIV 45%

Risiko 45% bayi HIV

Dari ibu ke anak yang dikandung, dilahirkan atau disusui

Penularan hepatitis B

95%

(40)

Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B

Deteksi dini

Segera ARV KDT 1 tab/24jam

seumur hidup

Segera Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin Penisilin G 2,4 juta IU

boka-boki

Pengawasan kasus hepatitis dirujuk, lainnya puskesmas

IBU

R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B

Hasil + + +

ARV profilaksis

AFASS : ASI Eksklusif or PASI Eksklusif – unmixed) PCR EID usia 6 mgg + Cotrim profilaksis

Obati 50.000IU/kgBB IM, sblm pulang.

tanda2 : lesi kulit, Snuffles, Trias

Hutchinson,

Vit K HB0 < 24jam HBIg< 24jam

BBL

TATALAKSANA IBU HAMIL

DETEKSI DINI (PEMERIKSAAN LAB) PENANGANAN DINI

HIV – SIFILIS – HBV

(41)

ALGORITMA PEMERIKSAA

N VL HIV

(42)

Indikasi Pemeriksaan Viral Load

 Monitoring rutin terapi ARV ( 6 Bulan atau 12 bulan pertama setelah on ART, 24 bulan dan seterusnya setiap tahun sekali)

 Kecurigaan resistensi ARV: > 1000 copies/ml

 Monitoring pada ibu hamil ODHA/pemilihan

persalinan ( Bersalin sesuai indikasi obstetri, jika ARV <6

bulan atau VL terdeteksi  SC

(43)

90% ODHA VIRAL SUPRESI Tes Viral Load

Direktorat - Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kemenkes RI 19 November 2020 U=U

Undetectable

=

Untransmittable

Tidak Terdeteksi

=

Tidak Menularkan

=

Tetap Produktif

(44)

Cak Gareng, ODHA yang berhasil jalan kaki keliling Indonesia

SEBELUM MINUM ARV

SEBELUM MINUM ARV SESUDAH MINUM ARVSESUDAH MINUM ARV

JIKA POSITIF HIV SEGERA MULAI TERAPI ARV

AGAR TETAP SEHAT DAN PRODUKTIF

(45)

45

1. Orang berisiko (SPM) = Bumil + Pasien TBC + Pasien IMS + PS+LSL+TG+PENASUN + WBP

Partner Notifikasi = Pasangan ODHA (60%)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

STRATEGI

(46)
(47)

UPAYA PERCEPATAN STOP HIV

(48)

STRATEGI PROGRAM HIV AIDS DAN PIMS

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Ditjen P2PML

1. Penguatan komitmen dari kementerian/lembaga yang terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota,

2. Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan bermutu, 3. Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS

berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan,

4. Penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional maupun

internasional,

5. Pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah, dan

6. Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak

lanjut.

(49)

Direktorat - Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular Langsung – Kemenkes RI 27

November 2020

STRATEGI MENUJU AKSELERASI ODHA ON ARV (40%) TAHUN 2020

1. Penemuan ODHA Baru: Penerapan SPM HIV + Telusur Kontak (seksual, Suntikan, Perinatal)

2. Inisiasi pemberian ARV “test and treat all”

3. Peningkatan kepatuhan minum ARV: Penguatan Konseling ARV, Kordinasi intensif antara Layanan dengan Komunitas dan masyarakat

4. Peningkatan sarana dan prasarana yang baik ( penambahan layanan pengobatan, perbaikan catpor yang baik (SIHA), dan logistik pendukung)

ODHA on ART

2019

127.613 (20%)

Des 2020

ODHA on ART

(40%)

258.340 40%

Tanpa Aksel ODHA on ART 138.386

ODHA FLU ODHA

FLU

ODHA BELUM ARV ODHA BELUM

ARV

PENEMUAN ODHA BARU + NOTIFIKASI

PARTNER PENEMUAN ODHA BARU + NOTIFIKASI

PARTNER

TEST AND TREAT ALL

KEPATUHAN MINUM OBAT (Bersama KOMUNITAS) TEST AND TREAT ALL

KEPATUHAN MINUM OBAT (Bersama KOMUNITAS)

(50)

ODHA COVID-19

18 Nov 2020

Distribusi Kasus

Bali DKI

Jakarta Gorontal

o Jabar Jateng Jatim Kalbar Kalsel Kaltim Maluku NTB Riau Sulbar Sulsel Sumbar Sumsel Sumut Total

2 18 1 4 4 15 3 6 1 2 5 5 1 9 1 3 2 82

Sumber: Survey Covid-ODHA

(51)

(SURAT DIRJEN P2P NO. PM.02.02/3/2022/2020)

PROTOKOL LAYANAN HIV :

PDP dilaksanakan sesuai Kewaspadaan Standar

Mendahulukan pelayanan kepada ODHA dengan batuk, demam, atau gejala flu lain

Faskes layanan PDP yang juga menjadi rujukan covid-19 agar mengalihkan layanan PDP ke faskes lain diikuti pengalihan logistic sesuai dengan prosedur yang berlaku

Layanan PTRM dapat mempertimbangkan pemberian THD (Take Home Dosage) maksimal 7 hari

Pemberian ARV untuk 2-3 bulan dengan mempertimbangkan kondisi ODHA dan ketersediaan ARV terutama di wilayah episentrum covid-19

Bagi ODHA dengan IO, stadium lanjut, atau pertama kali mendapat ARV maka tetap perlu control setiap bulan

Perlu kerjasama dengan komunitas/pendukung ODHA

ODHA diberikan informasi agar selalu menerapkan PHBS berkelanjutan untuk mencegah penularan covid-19

Dinkeprov memantau dan memastikan keberlangsungan layanan ARV untuk menjaga kepatuhan dan mencegah LFU

PROTOKOL PELAKSANAAN LAYANAN HIV AIDS

SELAMA PANDEMI COVID-19

(52)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

BAB III KERJASAMA AUSTRALIA-INDONESIA PARTNERSHIP FOR HIV(AIPH) DALAM MENANGGULANGI HIV/AIDS DI INDONESIA 3.1 Australia Partnership for HIV (AIPH)

PELAYANAN DILAKUKAN SECARA KONFREHENSIF DAN TERPADU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS DAN MENGURANGI DAMPAK SOSIAL DARI HIV/AIDS3. MENINGKATKAN

Rangkuman Eksekutif Upaya Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia 2006 - 2011: Laporan 5 Tahun Pelaksanaan, Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan

Ditjen PP&amp;PL, Kemenkes RI, 2013.laporan perkembangan HIV/AIDS Triwulan I.

Penguatan lingkungan kondusif dan dukungan kebijakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terlaksananya program penanggulangan HIV dan AIDS yang komprehensif dan efektif

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktifitas kampanye yang dilakukan oleh Yayasan AIDS Indonesia dalam Upaya Pencegahan HIV/AIDS

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang HIV-AIDS melalui buku cerita terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan daya terima remaja

KESIMPULAN United Nations on HIV/AIDS UNAIDS sebagai organisasi tertinggi yang memiliki tanggung jawab untuk menangani permasalahan kasus HIV/AIDS di semua negara tidak terkecuali