• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTS Analisis Kestabilan Lereng dan Longsoran

N/A
N/A
Rahma Aulia / 12O15OO11

Academic year: 2024

Membagikan "UTS Analisis Kestabilan Lereng dan Longsoran"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

120150011

UTS Analisis Kestabilan Lereng dan Longsoran

1) a. Diketahui lereng A :

- Nilai strike dip batupasir sebesar N 147o E/ 57o dan batulempung sebesar N 146o E/ 57o - RQD bernilai 50 % , dengan bobot nilai 8

Nilai RQD Rating Kualitas Batuan

90% - 100% 20 Sangat Baik

75% - 90 % 17 Baik

50% - 75% 13 Sedang

25% - 50% 8 Buruk

<25% 3 Sangat Buruk

- Batuan tersebut hancur hanya dengan satu pukulan menggunakan palu geologi (batupasir dan batulempung). Dengan bobot nilai 15

Hammer test UCS Rating

Chipped by geological hammering >250 15

Many blow geoogical hammering

100-

250 12

More than one blow geological hammering 50-100 7 Not scraped or peeled knive - blow

hammering 25-50 4

Hard peeled knive - blow hammer 5-25 2 Crumble and peeled by pocket knive 1-5 1

Thumb nail <1 0

- Rata rata nilai jarak antar kekar 25 cm = 250 mm , dengan bobot nilai 10

Spasi Disontinuitas Bobot Deskripsi

> 2 mm 20 Sangat lebar (very wide)

0,6 - 2m 15 Lebar (wide)

200 - 600mm 10 Sedang (moderate)

60 - 200mm 8 Rapat (close)

(2)

< 60 mm 5 Sangat rapat (very close)

- Panjang diskontinuitas 3 m, bobot nilai 4 - lebar bukaan kekar 3 mm, bobot nilai 1

- kekasaran sedikit kasar bergelombang, bobot nilai 5 - material pengisi tidak ada, bobot nilai 6

- pelapukan , lapuk bobot nilai 3

Parameter Bobot Panjang

diskontinuitas

<1 m 6

1-3 m 4

3-10m 2

10-20 m 1

>20 m 0 Jarak antar

permukaan diskontinuitas

Tidak ada 6

<0,1 mm 5

0,1-1 mm 4

1-5 mm 1

>5 mm 0

Kekasaran diskontinuitas

Sangat kasar 6

Kasar 5

Sedikit kasar 3

Halus 1

Slickenslided 0

Material pengisi

Tidak ada 6

Keras <5 mm 4

Keras >5 mm 2

Lunak

<5 mm 2

Lunak >5 mm

0

Pelapukan

Tidak lapuk 6

Sedikit lapuk 5

Lapuk 3

Sangat lapuk 1

Hancur 0

Kondisi diskontinuitas = 4 + 1 + 3 + 6 + 3 = 17 - kondisi kekar lembab, dengan bobot nilai 10

Kondisi air tanah Bobot

Kering 15

Lembab 10

Basah 7

(3)

120150011

Menetes 4

Mengalir 0

RMR = F1 + F2 + F3 + F4 + F5

= 4 + 8 + 10 + 17 + 10 = 49

kelas I II III IV V

Bobt RMR 81-100 61-80 41-60 21-40 <21

Deskripsi Sangat baik Baik sedang Buruk Sangat

buruk RMR pada lereng ini sebesar 49 termasuk kedalam kelas III dalam keadaan sedang

- strike dip lereng sebesar N 150o E /57o dip direction lereng = strike + 90o

= 150o + 90o = 240o

- strike dip kekar N 236o E/ 56o dip direction lereng = strike + 90o = 236o + 90o = 326o

Dari hasil perhitungan diatas mengenai dip directions lereng dan merujuk pada jurnal Bull Eng Geol Environ 78 oleh Pastor, J.L.. Riquelme, A.J., Tomás dkk.. jika αj - αs <90 dan >270=Lb, jika αj - αs = 90 – 270 = Lg.

αj - αs = 326o - 240o

= 86o (<90 = Lb) F1 = Lg = αj - αs  - 180

(4)

= 86o – 180

= -94o / 352o (F1 >30 = Lb) F2 = 56o (F2 = >45 = 1)

F3 = βj – βs

= 56o – 57o

= -1o (F3 0-(-10) = -50)

Tip e

Kriter ia Fakto r Korek si

Sangat Meng- untungk an

Menguntung kan

Seda ng

Tak Meng- untungk an

Sangat Tak Meng- untungk an

F1

Lb= | αj - αs |

>30 30-21 20-11 10-5 <5

Lg=

| αj - αs  - 180 |

Lb=Lg 0,15 0,4 0,7 0,85 1

F2

Lb =

βj  <20 20-30 30-35 35-40 >45

Lb 0,15 0,4 0,7 0,85 1

Lg 1 1 1 1 1

F3 Lb =

βj – βs >10 10-0 0 0-(-10) <-10

Lg =

βj - βs <110 110-120 >120 - -

Lb = 0 -6 -25 -50 -60

(5)

120150011

lg

- pada studi kasus kali ini lereng memiliki peledakan secara mekanikal Metode

Penggalian

Lereng

Alamiah Presplitting Peledakan Halus

Bukaan Mekanis

Peledakan Buruk

F4 15 10 8 0 -8

- SMR = RMR + (F1 x F2 x F3) + F4

= 49 + ( 0,15 x 1 x (-50) + 0

= 49 – 7,5 + 0

= 41,5

Klasifik asi

Bobot Massa Jenja ng (SMR )

Kelas Mass a Batua n

Kestabil an

Longsor an

Penyang ga

I 100-81 Sanga

t Baik

Sangat Stabil

Tidak Longsor

Tidak Ada

II 80-61 Baik Stabil Berupa

Blok

Okasiona l

III 60-41 Sedan

g

Stabil Sebagian

Beberapa Kekar/

Banyak Baji

Sistemati s

IV 40- 21 Jelek Tidak

Stabil

Bidang/

baji besar

Sangat diperluka n

perbaikan

(6)

V 20-0 Sanga t Jelek

Sangat Tidak Stabil

Bidang Besar/

Seperti Tanah

Re- excavatio n

Nilai SMR pada lereng ini sebesar 41,5 termasuk kedalam kelas IV dengan kelas massa batuan jelek, kestabilan tidak stabil, tipe longsoran bidang atau baji besar dengan penyangga yang sangat diperlukan perbaikan.

b. jika ketika kedudukan diskontinuitas tidak searah dengan kedudukan lereng, maka kemungkinan terjadinya keruntuhan lereng akan semakin besar. Tipe keruntuhan yang terjadi adalah tipe keruntuhan baji. tipe keruntuhan baji dapat terjadi ketika bidang diskontinuitas yang membentuk sudut pada arah lereng.

c. Diketahui : α = 50o L = 15 m ϕ = 25o C = 5 kN/m2 W = 100 kN

Ditanya : Factor Safety ? Jawab :

FS = C .ln+tanϕ .Wncosα n Wnsinα n

= 5.15+tan 25.100.cos 50 100.sin 50

= 75+29.9736785 76.60444431 = 1.370334051

Pada lereng ini memiliki nilai faktor keamanan sebesar 1,37 menurut Bowles, 1989 apabila nilai Faktor keamanan > dari 1,25, maka lereng dalam keadaan stabil dan keruntuhan atau longsoran jarang terjadi.

(7)

120150011

d. Dari kedua lereng tersebut lereng A dan lereng B, lereng B lebih stabil dan jarang terjadi dibanding dengan lereng A dikarenakan Lereng yang memiliki nilai faktor keamanan (FS) stabil dan lebih baik karena menunjukkan bahwa gaya penahan lebih besar daripada gaya penggerak, sehingga lereng dalam kondisi stabil atau aman. Dalam kondisi ini, lereng dapat menahan beban dan tekanan yang diberikan tanpa mengalami keruntuhan atau longsor. 

Lereng A memiliki kualitas batuan yang buruk dan sering terjadi longsoran dan masih perlu adanya perbaikan.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dalam tugas akhir ini analisis dilakukan dengan mencari nilai faktor keamanan dari suatu lereng dan memahami nilai-nilai faktor keamanan yang didapat.Dalam mencari nilai

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng dapat menghasilkan tegangan geser pada seluruh massa tanah, dan suatu gerakan akan terjadi kecuali tahanan geser

Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui kondisi geologi serta kestabilan lereng dengan mencari nilai faktor keamanan lereng berdasarkan korelasi data Rock Mass Rating (RMR)

Berdasarkan hasil perhitungan SMR (Tabel 5.8), maka dapat disimpulkan bahwa lereng pada scanline I, IV, dan V merupakan lereng kelas III (normal) dengan kondisi lereng stabil

Kosinggolan, secara khusus memprediksi penurunan tanah dengan memperhitungkan konsolidasi yang terjadi pada bangunan dam serta analisa faktor keamanan lereng selama

Kenyataan di lapangan menunjukkan peristiwa yang serupa, namun peningkatan angka keamanan karena penurunan muka air tanah masih belum mampu menciptakan kestabilan

Untuk kondisi MAT yang tidak jenuh dalam pengolahan data didapatkan nilai faktor keamanan untuk overall slope didapatkan nilai faktor keamanan 1,036 pada metode

Tabel 2.10 Nilai Faktor Keamanan untuk Lereng Tanah Biaya dan Konsekuensi dari Kegagalan Lereng Tingkat Ketidakpastian kondisi analisis Rendaha Tinggib Biaya perbaikan sebanding