• Tidak ada hasil yang ditemukan

UV-Vis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UV-Vis "

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Penentuan kandungan fenolik total ekstrak etanol daun, batang dan akar temu tanah (Elephantopus mollis Kunth) secara umum. Judul Skripsi : Penentuan kandungan fenolik total ekstrak etanol daun, batang dan akar temu tanah (Elephantopus mollis Kunth) menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENENTUAN KANDUNGAN TOTAL FENOLAT EKSTRAK ETANOL” untuk mengkompilasi dan menyelesaikan. DAUN, TONGKAT DAN AKAR PENUTUP BUMI (Elephantopus mollis Kunth) DENGAN SPECTROPHOTOMETER UV-Visˮ yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Pionir Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fenolik total ekstrak etanol daun, batang dan akar tanaman penutup tanah (Elephantopus mollis Kunth) yang diperoleh melalui metode maserasi dengan pelarut etanol. Berdasarkan hasil penelitian, persentase rendemen ekstrak daun, batang dan akar tudung tanah (Elephantopus mollis Kunth) masing-masing sebesar 6,0694%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fenolik total ekstrak etanol daun, batang dan akar cap bumi (Elephantopus mollis Kunth) yang diperoleh dengan metode maserasi dengan pelarut etanol.

Latar Belakang

2 bioaktivitas sampel akar, batang dan daun menunjukkan bahwa ekstrak metanol tanaman ini mengandung fenol, flavonoid dan aktivitas antioksidan yang kuat, dengan aktivitas antioksidan ketiga bagian tersebut menunjukkan perbedaan yang nyata (Efendi, 2017). Penelitian menunjukkan adanya senyawa bioaktif pada ekstrak metanol yaitu asam caffeoyl quinic (Ooi et al., 2011). Berdasarkan penelitian di atas, tanaman Elephantopus mollis Kunth diketahui mengandung senyawa fenolik yang potensial.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui kandungan fenolik total pada bagian tanaman tertentu yaitu daun, batang, dan akar.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

5 Kunth mollis berbentuk roset dengan panjang sekitar 30 cm, bila membentuk batang jumlah daunnya berkurang, batangnya mempunyai bulu-bulu halus yang panjang. Daunnya lonjong atau lanset, permukaan atas kasar, permukaan bawah berbulu, panjang sekitar 5-15 cm, lebar sekitar 3-10 cm, tepi daun bergerigi tajam. Kepala bunga pada setiap dahan biasanya ditutupi oleh tiga helai daun kecil berbentuk lonjong dengan panjang 1-1,5 cm dan panjang 1-1,5 cm serta berbentuk hati pada bagian pangkalnya.

Elephantopus mollis Kunth merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh cepat mencapai ketinggian lebih dari satu meter. Tanaman yang biasa tumbuh di daerah tropis dan subtropis ini dianggap sebagai gulma yang sangat mengganggu area pertanian dan peternakan. Tanaman ini terutama tersebar di Hindia Barat dan Amerika tropis, namun saat ini Elephantopus mollis Kunth tersebar di berbagai negara tropis.

Kandungan Kimia Elephantopus mollis Kunth

Ekstrak Elephantopus mollis Kunth memiliki aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap sel melanoma B16 murni (Hesegawa, Furuya, dan Omishio 2010). Pemeriksaan in vivo menunjukkan bahwa molefanthin dan fantomolin merupakan penghambat asites Ehrlich dan karsinosarcoma Walker 256. Sejauh ini, kami belum menemukan groundcover (Elephantopus mollis Kunth) dalam sediaan farmasi, meskipun beberapa penelitian telah dilakukan pada tanaman Elephantopus mollis Kunth.

Gambar 2. Senyawa Elephantopus mollis Kunth  4.3  Tinjauan Farmakologi Tumbuhan Elephantopus Mollis Kunth
Gambar 2. Senyawa Elephantopus mollis Kunth 4.3 Tinjauan Farmakologi Tumbuhan Elephantopus Mollis Kunth

Tinjauan Umum .1 Ekstrak .1 Ekstrak

  • Fenolik
  • Asam galat
  • Metode Folin-Ciocalteu
  • Spektrofotometer UV-Vis

Warna biru yang dihasilkan dari reaksi ini akan menjadi lebih pekat, setara dengan konsentrasi senyawa fenolik dalam larutan uji, dan mempunyai serapan yang kuat pada panjang gelombang 760 nm (Blainski et al., 2013). Spektrofotometer menghasilkan cahaya dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat untuk mengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diserap. 17 Spektrofotometri UV-vis adalah metode yang digunakan untuk menguji jumlah cahaya yang diserap pada setiap panjang gelombang dalam rentang UV dan sinar tampak.

Tergantung pada panjang gelombang radiasi pada struktur komposit, hanya sebagian radiasi yang diserap (Mulja, 1995). Panjang gelombang sinar UV dan cahaya tampak jauh lebih pendek dibandingkan panjang gelombang radiasi infra merah. Molekul yang membutuhkan lebih banyak energi untuk promosi elektron akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek.

Ketika cahaya mengenai sampel, elektron di permukaan tanah akan tereksitasi ke tingkat tereksitasi dan sebagian energi cahaya diserap pada panjang gelombang ini. Radiasi UV-Vis memiliki panjang gelombang antara 180-380 nm untuk UV dan panjang gelombang 380-780 nm untuk sinar tampak. Biasanya cahaya tampak merupakan campuran cahaya yang mempunyai panjang gelombang berbeda-beda antara 400 nm sampai 750 nm, seperti pada Tabel 1.

Deteksi senyawa secara sederhana menggunakan spektrofotometer ultraviolet dilakukan pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm. Radiasi komposit pada panjang gelombang 254 nm menunjukkan radiasi gelombang pendek, sedangkan pada panjang gelombang 366 nm menunjukkan radiasi gelombang panjang. Dalam spektrofotometer cahaya tampak, persepsi mata terhadap warna dihasilkan dari penyerapan selektif panjang gelombang tertentu dari cahaya yang masuk oleh objek berwarna (Vogel, 1979).

Lampu tungsten merupakan campuran gas tungsten-iodine (halogen), sehingga sebagai lampu tungsten-iodine pada panjang gelombang spektrofotometer sebagai sumber radiasi pada daerah pengukuran cahaya tampak dengan rentang panjang gelombang 380-900 nm. Lampu merkuri adalah lampu yang mengandung uap merkuri bertekanan rendah dan biasanya digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasi panjang gelombang spektrofotometer pada daerah ultraviolet terutama daerah sekitar 366 nm sekaligus untuk memeriksa resolusi monokromator. Cahaya tampak merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 380-780 nm, merupakan cahaya putih yang merupakan campuran cahaya dengan panjang gelombang berbeda.

Gambar 4. Reaksi pembentukan dan penggabungan radikal fenoksil (Bruneton,  1999).
Gambar 4. Reaksi pembentukan dan penggabungan radikal fenoksil (Bruneton, 1999).

Waktu dan Tempat Penelitian

Alat dan Bahan .1 Alat .1 Alat

Bahan

Prosedur Kerja

  • Pengambilan Sampel
  • Penyiapan Sampel
  • Pembuatan Ekstrak
    • Pemeriksaan Organoleptis
    • Susut Pengeringan (DepKes RI, 2000)
  • Pembuatan larutan
    • Pembuatan Larutan Induk Asam Galat (500 µg/ml) (Waterhause, 1999)
    • Pembuatan Larutan Natrium Karbonat 1 M (Waterhause, 1999) Natrium karbonat ditimbang sebanyak 10,6 g kemudian dilarutkan dengan
    • Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Sampel
  • Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Asam Galat dengan Folin-Ciocalteu (Pourmorad dkk., 2006) dengan Folin-Ciocalteu (Pourmorad dkk., 2006)
  • Penentuan Kurva Kalibrasi Asam Galat (Mosquira dkk., 2007)
  • Penetapan Kadar Fenolat Total Sampel dengan Metoda Folin- Ciocalteu (Pourmorad dkk., 2006) Ciocalteu (Pourmorad dkk., 2006)
  • Analisa Data

1 kg bagian tanaman Elephantopus mollis Kunth dibersihkan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran kemudian ditiriskan. Masing-masing simplisia yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam botol maserasi atau wadah lain yang berwarna gelap, tambahkan pelarut etanol hingga simplisia terendam. Cawan porselen beserta tutupnya dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105ºC selama 30 menit, dinginkan lalu ditimbang dengan takaran (A), kemudian masing-masing ekstrak dimasukkan ke dalam wadah seberat 1 gram, wadah dikocok perlahan agar ekstrak merata (B) , lalu masukkan ke dalam oven selama 1 jam.

B = berat pot yang diberi ekstrak sebelum dibakar C = berat pot yang diberi ekstrak setelah dibakar 3.3.5.3 Kadar abu. Ekstrak akar, batang dan daun Elephantopus mollis Kunth ditimbang 2-3 gram ke dalam panci yang sudah dinyalakan dan ditara kemudian diratakan. Ekstrak etanol akar, batang, dan daun sebanyak 0,10 g dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml kloroform dan 5 ml aquades.

Pipet lapisan air tersebut ke dalam drop plate, kemudian tambahkan FeCl3 hingga menghasilkan warna hitam kehijauan yang menunjukkan adanya senyawa fenolik. Timbang asam galat 12,5 mg, lalu tambahkan 0,5 ml metanol, tambahkan air suling sampai tanda batas dalam labu takar 25 ml. Panjang gelombang serapan maksimum diperoleh dengan mengukur serapan larutan standar 500 µg/ml asam galat dalam pipet, 1,2 ml dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml lalu diencerkan dengan metanol: air suling (1:1) sampai batas konsentrasi yang ditandai 60 µg/ml.

Diamkan pada suhu ruang selama 15 menit kemudian ukur panjang gelombang serapan maksimum dengan Spektrofotometer UV-Vis. Pipet 0,5 ml masing-masing larutan lalu campur dengan 5 ml pereaksi Folin-Ciocalteu (encerkan air suling 1:10), tambahkan 4 ml larutan natrium karbonat 1 M, diamkan selama 15 menit lalu ukur panjang gelombang serapan maksimum ( λ ). Pipet 0,5 larutan ekstrak sampel, tambahkan 5 ml Folin-Ciocalteu (encerkan air suling 1:10), kemudian tambahkan 4 ml larutan natrium karbonat.

Untuk menentukan kandungan fenolik total dihitung dengan memasukkan persamaan regresi linier y = a + bx, dimana y adalah serapan dan x adalah konsentrasi.

Hasil Penelitian

Penentuan panjang gelombang asam galat – Folin-Ciocalteu menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 755,0. Berdasarkan kurva kalibrasi larutan standar asam galat dengan lima rentang konsentrasi, diperoleh persamaan regresi linier yx dengan koefisien korelasi r = 0,9993 (Lampiran XV, Tabel 8, halaman 60). Pada penelitian ini ditentukan kandungan fenolik total dari ekstrak etanol daun, batang dan akar Elephantopus mollis Kunth dari daerah Lubuk Minturun, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat.

Dari hasil uji identifikasi, sampel ekstrak daun, batang dan akar menunjukkan hasil positif terhadap adanya senyawa fenolik. Reaksi antara asam galat dan pereaksi Folin Ciocalteau menghasilkan warna kuning yang menandakan adanya asam galat. Sebelum menentukan kandungan fenolik dengan metode Folin-Ciocalteu, terlebih dahulu diukur panjang gelombang serapan maksimumnya.

Hal ini dilakukan untuk menentukan panjang gelombang asam galat dengan hujan Folin-Ciocalteu mana yang menghasilkan serapan maksimum tertinggi. Dari hasil pembacaan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 550-780 diperoleh serapan sebesar 0,462 dan diperoleh panjang gelombang serapan maksimum sebesar 755,0 mm. Untuk mengetahui linearitas, serapan asam galat diukur pada konsentrasi 20 µg/ml, 40 µg/ml, 60 µg/ml, 80 µg/ml dan 100 µg/ml.

Pengukuran absorbansi asam galat berguna untuk menentukan konsentrasi fenolik sampel menggunakan persamaan regresi dari kurva kalibrasi dengan persamaan regresi yx dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9993. Kemudian ditentukan kandungan fenolik total ekstrak etanol daun dengan konsentrasi 1000 µg/mL sehingga diperoleh kandungan fenol sebesar 8,89% b/b, ekstrak etanol batang dengan konsentrasi 1000 µg/mL diperoleh kandungan sebesar 9,08% b/b b, dan ekstrak akar etanol dengan konsentrasi 1000 µg/mL mencapai kandungan fenolik sebesar 7,16% b/b. Dari ketiga ekstrak tersebut, ekstrak batang mempunyai kandungan total fenolik tertinggi, disusul ekstrak daun dan ekstrak akar.

Berdasarkan data hasil, kadar fenolik daun, batang dan akar mempunyai kadar yang cukup tinggi.

Kesimpulan

Saran

Blainski, A., Cristiny G., dan de Mello J., 2013, Penerapan dan Analisis Metode Folin Ciocalteu untuk Penentuan Kadar Fenolik Total Limonium Brasiliense L., J. Efendi, M.Rifqi. 2017, Isolasi Senyawa Aktif Inhibitor Tirosinase dari Berbagai Tumbuhan Sumatera (Elephantopus mollis KUNTH, Mangifera indica L. dan Mussaenda frondosa L.) Tesis Magister Universitas Andalas. Ghosh, D., dan Konishi, T., 2007, Antosianin dan ekstrak kaya antosianin: peran dalam diabetes dan fungsi mata, Asia Pac, J.

Jasson, N., 2005, The Determination of Total Phenolic Compounds in Green Tea, http://folinciocalteu/method/colorimetric, diakses pada January 24, 2014 Javanmardi, J., Stushnoff, C., Locke, E., then Vivanco, JM, 2003, Antioxidant. Antitumor agents XXXVIII: isolation and structural elucidation of novel germacranolides and triterps from Elephantopus mollis, Journal of Pharmaceutical Sciences, 68, 9. Mustafa, R., Hamid, A, Mohamed, S., & Bakar, F, 2010, Total phenolic compound, flavonoid and radical sea defense activity of 21 selected tropical plants, Journalof Food Science,75,C28-C25.

Proestos, C., Sereli, D., dan Komaitis, M., 2006, Penentuan Senyawa Fenolik pada Tanaman Aromatik oleh RP-HPLC dan GC-MS, J. Penentuan Kandungan Fenolik Total dari Ekstrak Etanol Bunga Rosella Merah (Hibiscus subdariffa L) Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Triterpen sitotoksik dan lakton seskuiterpen dari Elephantopus mollis dan induksi apoptosis pada sel neuroblastoma.

Penentuan Kandungan Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Menggunakan Metode Spektrofotometer UV-Vis. Serbuk simplisia dari daun, batang dan akar sebanyak 200 gram dimasukkan ke dalam botol berwarna coklat.

Gambar 7. Tumbuhan Elephantopus mollis Kunth
Gambar 7. Tumbuhan Elephantopus mollis Kunth

Kurva Kalibrasi

Gambar

Gambar 1. Tumbuhan Elephantopus mollis Kunth (Chaves rcpol.2020)  Elephantopus  mollish    Kunth  merupakan  tumbuhan  perdu  dengan  tinggi  kurang  lebih  0,5-1  M  dan  kadang-kadang  mencapai  2  M
Gambar 2. Senyawa Elephantopus mollis Kunth  4.3  Tinjauan Farmakologi Tumbuhan Elephantopus Mollis Kunth
Gambar 4. Reaksi pembentukan dan penggabungan radikal fenoksil (Bruneton,  1999).
Tabel 1. warna dan warna komplementer (Underwood, 2001).
+7

Referensi

Dokumen terkait

1 Where a person has been directed by a member of the police force acting pursuant to section 3 3 to abate excessive noise forthwith on 3 separate occasions within any period of 6