KURIKULUM
SD NEGERI SARWADADI 01 KAWUNGANTEN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Sarwadadi RT. 05 RW. 02 Kec. Kawunganten Kab. Cilacap E Mail: [email protected]
KORWIL BIDANG PENDIDIKAN
KECAMATAN KAWUNGANTEN
DINAS P DAN K KABUPATEN CILACAP
LEMBAR VERIFIKASI
Yang bertandda tangan di bawah ini,
Nama : Drs. Taufik Asrori,M.Pd
NIP : 19640321 198405 1 002
Jabatan : Pengawas SD
telah melakukan verifikasi terhadap Kurikulum SekolahTahun Pelajaran 2023/2024 pada:
Nama Sekolah : SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten
Alamat : RT. 05 RW. 02 Sarwadadi Kecamatan Kawunganten
Selanjutnya Kurikulum tersebut dapat disahkan dan diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2023/2024.
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SARWADADI 01
KECAMATAN KAWUNGANTEN Alamat : RT. 05 RW. 02 Sarwadadi
Kode Pos 53251
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor : 421.2/26/K14.38/2023
Setelah memperhatikan hasil workshop dan penyusunan kurikulum oleh Tim Pengembang Kurikulum, serta hasil rapat pleno penetapan kurikulun sekolah, dan hasil verifikasi Pengawas Sekolah, maka Kurikulum SD Negeri Sarwadadi 01 Kecamatan Kawunganten Tahun Pelajaran 2023/2024, ditetapkan, disahkan, dan diberlakukan mulai tanggal ditetapkan.
TIM PENYUSUN
Ketua Turiyah, S.Pd Kepala Sekolah
Sekretaris Suparti, S.E Guru
Anggota RR. Heni Dyah Sutengsih, S.Pd.SD Meilani Sholihah, S.Pd
Sultoni, S.Pd
Ismaul Khoeriyah, S.Pd Faizatul Hikmah, S,Pd Arif Aziz, S.Pd
Rosi Fatmala, S.Pd
...
...
………(pengawasgugus)
Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
Unsur Komite Tokoh Masyarakat
Nara Sumber/Dinas Pendidikan
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat inayah, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga dapat menyusun Kurikulum Sekolah Tahun Pelajaran 2023/2024, yang terdiri dari kurikulum 2013 untuk kelas 3dan kelas 6 serta Kurikulum Merdeka untuk kelas 1,2, 4 dan kelas 5. untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, melalui Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Kawunganten, untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada :
1. Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Kawunganten yang telah mendukung dan membantu kelancaran selama penyusunan Kurikulum.
2. PengawasSD yang telah membimbing dan mengarahkan penyusunan Kurikulum ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.
3. Bapak Ibu guru yang telah ikut mengkaji dan mendiskusikan kurikulum ini.
4. Komite sekolah yang telah mendukung dan menyetujui penyusunan Kurikulum.
5. Tokoh Masyarakat sekitar sekolah yang telah banyak membantu penyusunan Kurikulum
6. Nara Sumber dalam hal ini adalah ahli Pendidikan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Kurikulum
Penyusunan Kurikulum SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami memerlukan binaan, bimbingan, serta masukan dari berbagai pihak.
Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum bagi suatu sekolah, merupakan rencana dan pengaturan yang menjadi pedoman operasional mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, idealnya, penyusunan kurikulum perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti: rapor pendidikan, hasil analisis pelaksanaan kurikulum sebelumnya, analisis lingkungan, perkembangan global, kearifan lokal, dan kekhasan dari sekolah serta masukan dari praktisi dan ahli pendidikan. Ramuan dari berbagai faktor tersebut, akan berpengaruh secara positif terhadap pengembangan visi, misi dan tujuan sekolah, dan program-program kurikuler dalam kurikulum.
Berkaitan dengan proses pembelajaran, dikembangkan dengan mendasarkan pada keputusan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang sudah menyiapkan Standar Kompetensi Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian yang baru di awal tahun 2022. Regulasi baru ini, tidak serta merta menghapuskan regulasi lama yang sama, karena secara substansi regulasi baru dan yang lama berbeda dan keduanya masih digunakan untuk menjadi dasar dari kurikulum yang sedang berjalan dan yang akan dilaksanakan. Munculnya regulasi baru tersebut, merupakan persiapan untuk menghadirkan kurikulum baru yang akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2022/2023 pada kelas 1 dan kelas 4, yaitu Kurikulum Merdeka.
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, maka mulai tahun pelajaran 2023/2024, SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten masih memberlakukan 2 kurikulum untuk menjadi pedoman pelaksanaan pembelajaran, yaitu Kurikulum Merdeka untuk kelas 1, 2, 4 dan kelas 5, serta Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan kelas 6. Semoga dua kurikulum yang dikembangkan kemudian benar-benar dapat menjadi pedoman operasional segala kegiatan kurikuler sekolah, baik kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Untuk membantu proses berfikir dalam menyusun kurikulum, baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka, maka prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang sudah
dirumuskan oleh pemerintah, dituangkan dalam kurikulum ini. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum tersebut, yaitu:
1. Berpusat Pada Peserta Didik
Yaitu bahwa pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan, dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Pendidikan Pengembangan Karakter (PPK) menjadi rujukan dalam kurikulum 2013, dan Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah, Kurikulum Merdeka.
2. Kontekstual
Kurikulum operasional yang disusun hendaknya menunjukkan kekhasan dan karaktristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan. Untuk itu perlu adanya analisis konteks, dan analisis terhadap semua kondisi, baik internal maupun eksternal, agar kurikulum yang tersusun sesuai dengan kontekstualitas yang ada di lingkungan sekolah
3. Esensial
Kurikulum sebaiknya memuat semua informasi penting atau utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkar, dan mudah dipahami.
4. Akuntabel
Rumusan dan kegiatan yang dituangkan dalam kurikulum hendaknya berbasis data yaang valid dan aktual, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada stake holder sekolah.
5. Melibatkan berbagai Pemangku Kepentingan
Pengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan sendiri oleh pihak sekolah, sehingga perlu melibatkan komite sekolah, dan pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, dan lembaga pemerinth dibawah koordiansi dinas pendidikan atau kantor kementrian yang membidangi urusan pemerintahan atau keagamaan sesuai dengan kewenangannya.
C. Karakteristik Sekolah
Hasil evaluasi diri sekolah yang dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, memberikan rekomendasi-rekomendasi dari setiap Standar Nasional Pendididikan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum, demikian pula hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum pada tahun pelajaran sebelumnya, serta hasil observasi
lingkungan, sosial budaya, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, kemitraan, sumber dana, semua itu akan memberikan gambaran yang nyata tentang karakteristik sekolah.
Peserta didik di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten sering mengalami fluktuatif dari segi jumlahnya. Ada kalanya naik, dan kadang juga mengalami penurunan.
Hal ini dipengaruhi oleh beberpa faktor anta lain natalitas di daerah yang menjadi zona sekolah. Faktor lainnya adalah faktor kompetisi dengan sekolah lain di sekitar sekolah.
Dalam tiga tahun terakhir, peserta didik kelas 1 mengalami penurunan. Peserta didik baru berkisar antara 15 s.d 20 peserta didik. Jumlah keseluruhan fluktuatif juga berkisar antara 100 s,d, 120 peserta didik. Solusi yang dilakukan oleh sekolah antara lain meningkatkan kegiatan keagamaan, melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar, bersama dengan komite dan tokoh masyarakat. Kemampuan peserta didik berkisar dari lambat belajar sampai normal, tidak ada yang menonjol sekali, baik di atas cerdas maupun di bawah lambat belajar.
Kondisi masyarakat yang menjadi orang tua peserta didik merata antara golongan ekonomi lemah, menengah dan ekonomi tinggi. Namun hubungan di antara orang tuaa peserta didik tetap baik, bahkan terjadinya subsidi silang merupakan ciri khas dari budaya yang dikembangkan di sekolah. Budaya kehidpan pedagang lebih mewarnai orang tua peserta didik, kehadiran ke sekolah menjadi kurang penting, namun mereka tetap konsisten memberikan kontribusi sesuai hasil keputusan musyawarah.
Pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten sebanyak 9 orang, yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama, 1 guru PJOK. Semua guru kelas dan kepala sekolah sudah memenuhi standar kualifikasi akademik sebagai pendidik. Semangat, kekompakan dan kebersamaan, serta sikap kekeluargaan menjadi ciri kas dari komunitas guru di sekolah ini. Kondisi demikian menjadikan dan menumbuhkan soliditas yang tinggi sehingga akhirnya meningkatkan akuntabilitas pula.
D. Dasar Hukum,
Secara yuridis Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka ini dikembangkan dan dirumuskan berdasarkan:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
3. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang KTSP Pendidikan Dasar dan Menengah 4. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Tentang SKL
5. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi 6. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses 7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
8. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang KI dan KD.
9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal wajib diSekolah/Madrasah.
10. PP No 57 Tahun 2021 tentang SNP sebagaimana telah diubah dengan PP No 4 Tahun 2022 tentang Perubahan PP No 57 Tahun 2021
11. Permendikbudristek No 5 Tahun 2022 tentang SKL PAUD dan dikdasmen 12. Permendikbudristek No 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
13. Permendikbudristek No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses 14. Permendikbudristek No 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
15. Kepmendikbudristek No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
16. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022 atas perubahan dari Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022, tentang Capaian Pembelajaran untuk PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
17. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
18. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/04678 Tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Jawa Tengah.
E. Tujuan Penyusunan Kurikulum
Kurikulum operasional sekolah ini disusun dan dikembangkan dengan tujuan untuk:
1. Merekonstruksi kurikulum sebelumnya untuk mempertahankan kesinambungan perkembangan dan kemajuan;
2. Mengakomodir inovasi-inovasi baru yang muncul dari sekolah maupun dari luar sekolah;
3. Mengadaptasi perubahan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial;
4. Menyiapkan pedoman operasional pelaksanaan kegaiatan sekolah baik kegiatan kurikuler, yang meliputi intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, serta kegiatan pengambangan yang non kurikuler
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab II pasal 3, disebutkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasioanl bertujuan untuk mengambangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
C. Visi
"Unggul dalam Prestasi Dilandasi Iman Dan Taqwa”
D. Misi
1. Memberikan Pelayanan Pendidikan Secara Optimal, Sehingga Siswa Memiliki Dasar Untuk Melanjutkan Kejenjang Pendidikan Berikutnya
2. Menanamkan Nilai-Nilai Religius Melalui Pendidikan Agama Terhadap Siswa Sehingga Terbangun Generasi Berpendidikan Dan Bertaqwa
3. Mendorong Terciptanya Lulusan Berkualitas, Berprestasi, Berakhlak Tinggi, Dan Bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4. Menciptakan Hubungan Harmonis Dengan Masyarakat dan walimurid
E. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, maka tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan sebagai berikut:
1. Berkualitas yang berbasis pada kebudayaan nasional.
2. Mampu bersaing dalam prestasi lomba bidang akademis maupun non- akademis di tingkat Kecamatan, tingkat kabupaten dan di tingkat propinsi.
3. Meningkatnya dalam perolehan nilai ASAS, ASAT dan ASAJ 4. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Menjadi pelopor kebersihan, keindahan, keamanan dan penghijauan sekolah.
6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal dan sosial.
7. Mampu meningkatkan kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN MUATAN KURIKULUM
SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten pada tahun pelajaran 2023/2024 menggunakan kurikulum merdeka pada kelas 1, 2, 4 dan kelas 6. Kelas 3dan kelas 6 masih menggunakan kurikulum 2013, oleh karena itu pada bab 3, memuat muatan dan struktur kurikulum merdeka, dan struktur serta muatan kurikulum 2013.
A. Kurikulum Merdeka
1. Pengorganisasian Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran merupakan cara SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten dalam mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, termasuk mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, serta proses pembelajaran.
Tahun pelajaran 2023/2024 ini, mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai landasannya. Pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran pada semua mata pelajaran.
Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan sistem reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka masing-masing setiap mata pelajaran. Satu jam pelajaran durasinya 35 menit. Mata pelajaran dan jumlah jam tatap muka setiap minggu dapat dilihat pada tabel 1.
Dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan menggunakan pula sistem blok maupun sistem terintegrasi.
Pengorganisasian pembelajaran dimulai dari konten kurikulum yang dirumuskan dalam capaian pembelajaran, profil pelajar Pancasila, dan mata pelajaran yang diajarkan.
a. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah pusat. Disusun dalam fase-fase dirumuskan dalam kalimat naratif. CP adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa di akhir fase. CP di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten terdiri dari 3 fase (A, B, dan C). Setiap fase dicapai selama 2 tahun, yaitu Fase A dicapai di kelas 1 dan kelas 2. Fase B di kelas 3 dan 4, dan fase C dicapai di kelas 5 dan kela 6. Namun pada tahun pelajaran ini, pelaksanaan Kurikulum Merdeka baru di kelas 1 dan kelas 4, maka fase yang digunakan adalah fase A dan Fase B. CP yang menjadi pedoman berdasarkan pada Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022 tentang perubahan dari Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022, tentang Capaian Pembelajaran untuk PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
b. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar pancasila merupakan penerjemahan dari tujuan pendidikan nasional, sehingga menjadi referensi utama yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk dimensi, elemen dan subelemen, dengan rumusan
yang sederhana, sehingga mudah dipahami. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi, yaitu:
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berakhlak mulia 2) Berkebinekaan global
3) Bergotong royong 4) Mandiri
5) Bernalar Kritis 6) Kreatif
Profil Pelajar Pancasila berpedoman pada Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022, tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka. Elemen dan subelemen dari dimensi di atas selengkapnya ada pada regulasi yang dijadikan rujukan dan pedoman tersebut.Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila ini menjadi rujukan dan muara dari semua kegiatan, baik kurikuler maupun non kurikuler di sekolah. Khusus pelaksanaan penguatan Profil Pelajar Pancasila akan diuraikan operasionalnya pada kegiatan kokurikuler.
c. Mata Pelajaran
CP menjadi muatan dalam beberapa mata pelajaran yang dipisahkan menjadi 2 yaitu Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan.Muatan atau mata pelajaran di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten terdiri dari:
1) Mapel Wajib
a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti b) Pendidikan Pancasila
c) Bahasa Indonesia d) Matematika
e) Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) mulai kelas 3 sd kelas 6 f) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
g) Seni dan Budaya (hanya mengambil Seni Musik dan Seni Rupa) 2) Mapel Pilihan
a) Bahasa Inggris
b) Muatan Lokal Bahasa Jawa
Mata Pelajaran IPAS hanya diajarkan di kelas 4, di kelas 1 belum ada mata pelajara tersebut. Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris, mengacu pada Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022, sedangkan Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa mengacu kepada Surat Keputusan Kepala Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengan Nomor 423.5/04678 Tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Jawa Tengah.
d. Struktur Kurikulum dan Beban Belajar
Pada bagian ini, membahas tentang gambaran konseptualisasi konten kurikulum dala bentuk mata pelajaran, posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten dalam satu fase, kelas, atau tahun. Juga tentang pengeturan beban belajar yang berupa alokasi waktu setiap mata pelajaan dan distribusinya untuk satuan waktu tertentu.
Struktur kurikulum merdeka, terdiri dari Intrakurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, (kokurikuler) dan Ekstrakurikuler
1) Intrakurikuler
Intrakurikuler merupakan kegiatan utama sekolah yang dilakukan secara rutin, mengikat semua warga sekolah, terstruktur, sistematis dan tejadwal dengan jelas dan dilakukan pada hari efektif. Kegiatan yang dimaksud adalah proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran yang ada di kurikulum merdeka, baik pembeajaran untuk mata pelajaran utama maupun mata pelajaran pilihan.
Muatan pelajaran utama terdiri dari Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP), Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) (di kelas 4), PJOK, serta Seni dan Budaya (Seni Musik dan Seni Rupa). Mata pelajaran pilihan ada Bahasa Inggris dan Muatan Lokal Bahasa Jawa.
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksud untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.Muatan Lokal Bahasa Jawa mendasarkan pada Peraturan GubernurJawa Tengah No. 57 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagaiMuatan Lokalwajib diSekolah/Madrasah. KI, KD dan alur tujuan pembelajaran diruaikan pada Bab III bagian B nomor 2 Muatan Lokal.
Durasi pembelajaran Bahasa Jawa 2 jam pelajaran per minggu dengan berbasis pada budaya, tata nilai, dan kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat untuk menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Juga dengan memperhatikan aspek pragmatik, atraktif, rekreatif, dan komunikatif.
Pembelajaran bahasa Jawa diarahkan supaya peserta didik memiliki kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkembangkan apresiasi terhadap hasil karya sastra dan budaya daerah.
Tujuan dari pembelajaran intrakurikuler adalah agar peserta didik dapat mengembangkan dan mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembalajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam proses pembelajaran menggunakan berbagai metode dan pendekatan belajar yang merupakan wujud “merdeka belajar” dan “merdeka bermain”. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaranmengimplementasikan model dan sintak pembelajaran yang sudah ada diantaranya PAKEM,Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery Learning, Inquiry Based Learning, Model Pembelejaran Deferensiasi, dan model pembelajaran lain yang relevan.
Hasil yang diharapkan dari pembelajaran dalam intrakurikuler antara lain berupa, kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen (portofolio)
Struktur program intrakurikuler untuk kelas 1, 2, 4 dan kelas 5 yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran sebagaimana tabel 1 berikut.
Tabel 1 STRUKTUR KURIKULUM KELAS 1, 2, 4 DAN KELAS 5 (KURIKULUM MERDEKA)
No Mata Pelajaran
Jumlah JP Per
Minggu Keterangan
I II IV V 1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 4 4 4 4 3 Intrkurikuler dan
1 Projek PPPP 2 Pendidikan Pancasila (PP)
5 5 5 5 4 Intrakurkuler dan 1 Projek PPPP
3 Bahasa Indonesia
8 9 7 7 Intrakurikuler dan Projek PPPP
4 Matematika
5 6 6 6 Intrakurikuler dan 1 Projek PPPP 5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS) - - 6 6 Intrakurikuler dan
1 Projek PPPP 6 Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) 4 4 4 4 Intrakurikuler dan 1 Projek PPPP 7 Seni dan Budaya:
a. Seni Musik b. Seni Rupa
4 4 4 4
Intrakurikuler dan 1 Projek PPPP
8 Bahasa Inggris 2 2 2 2
9 Bahasa Jawa 2 2 2 2
Jumlah Total 34 36 40 40 Keterangan:
- Untuk Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menggunakan waktu 20% dari total jam pelajaran kelas untuk mata pelajaran wajib.
- Kegiatan P5 pada kelas 1, 2, 4, dan kelas 5 memliki alokasi waktu kurang lebih 7 JP setiap minggu.
- Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
- Untuk kelas 1 dan 4, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran,
Untuk mendukung kegiatan intrakurikuler, pendidik perlu menyiapkan perangkat pembelajaran, berupa tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran (ATP) atau silabus, dan modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran, serta modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
Penilaian untuk pembelajaran intrakurikuler mengacu pada Permendikbudristek No 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian, yakni otentik asesmen. Penilaian ada 3 jenis yaitu penilaian diagnostik, penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian diagnotik untuk mengetahui posisi kemampuan dasar, minat, bakat dan kondisi psikologis peserta didik, dan juga untuk merefleksi pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik.
Penilaian formatif untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran dan keberhasilan proses pembelajaran, sehingga dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Penilaian sumatif merupakan penilaian pada akhir setiap waktu tertentu. Penilaian sumatif di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten ada 2 nilai, yaitu sumatif akhir materi pembelajaran dan sumatif akhir semester.
Laporan hasil belajar diakukan setiap akhir semester, di tuangkan dalam rapor, yang terdiri dari nilai kuantitatif dan deskripsi kemampuan penguasaan siswa terhadap materi. Nilai tidak membedakan antara nilai pada sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2) Kokurikuler: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kokurikuler adalah merupakan kegiatan diluar atau di dalam jam pelajaran sekolah yang dilakukan untuk menambah pengetahuan siswa dan menguatkan materi pelajaran yang diberikan di kelas. Dalam kurikulum ini, kokurikuler bertujuan menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Untuk mencapai maksud tersebut, dilakukan dengan kegiatan projek, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tujuan pembelajaran projek tidak harus dihubungkan atau dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran pada intrakurikuler.
Kegiatan P5 ini dilakukan untuk mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek dengan bobot 20% dari jam pembelajaran pada mata pelajaran wajib. Manfaat dari kegiatan projek dimaksudkan untuk memberi ruang lebih banyak kepada peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel. Dapat belajar keluar dari situasi formal, lebih interaktif. Dirancang bersama dengan melibatkan masyarakat dan dunia kerja. Dilakukan dengan cara kolaboratif dan terencana.
Istilah projek, dalam kurikulum ini adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Proyek ini didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam waktu yang sudah dijadwalkan, untuk menghasilkan produk dan atau aksi.
Tema yang dapat dipilih ada 5 tema yaitu: 1) Gaya Hidup Berkelanjutan, 2) Kearifan lokal, 3) Bhineka Tungga Ika, 4) Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, dan 5) Kewirausahaan. Dalam satu tahun sekolah dan atau guru wajib memilih 2 tema untuk menjadi tema kegiatan projek. Uraian mengenai tema projek tersebut, sebagai berikut:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Gaya hidup berkelanjutan sendiri bisa diartikan bahwa kita memprioritaskan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan daripada menggunakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui dan menghasilkan energi kotor.Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku, dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk generasi di masa depan. Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup ramah lingkungan.
Harapan dari SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten adalah Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangkapendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan didunia maupun lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga membangunkesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungansekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi danmemitigasinya.
2. Kearifan Lokal
Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang- undang tersebut, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana. Prabandani (2011) menyimpulkan, kearifan lokal adalah nilai-nilai, norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan-kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman- pengalaman yang diwariskan oleh leluhur yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang digunakan untuk memecahkan permasalahan- permasalahan sehari-hari oleh masyarakat.
Target SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten dalam tema ini adalah Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuirimelalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar. Selain itu, peserta didik mampu mengembangkan kompetensi diri dalam kegiatan kebudayaan dan kearifan local di masyarakat.
3. Bhineka Tunggal Ika
Target SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten adalah Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dananti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentangkeberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
Peserta didik jugamempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritisdan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknyaterhadap terjadinya konflik dan kekerasan.
4. Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun Negeri
Tujuan pengambilan tema ini di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten adalah Peserta didik mampu melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaliguskemampuan berempati untuk berekayasa membangun produkberteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Pesertadidik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikanpersoalan- persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi danpenerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
5. Kewirausahaan
Tujuan pengambilan tema ini di SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten adalah Peserta didik dapat mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat local dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut,serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaanakan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenagakerja profesional penuh integritas. Beberapa pilihan kegiatan yang dapat dipilih, sebagaimana tabel berikut.
Tema Alternatif Kegiatan Gaya Hidup
Berkelanjutan
• Pemanfaatan sampah organik dan non organik
• Pemisahan sampah organik dan non organik
• Pembiasaan membawa bekal sendiri
• Penghematan listrik
• Pembiasaan hidup bersih dan sehat Kearifan lokal • Pembiasaan budaya 5 S
• Pembiasaan meminta maaf dan berterima kasih
• Meningkatkan rasa peduli
• Meningkatkan keterampilan kesenian daerah
• Memahami kebudayaan daerah Bhineka Tungga Ika • Upacara bendera
• PHBN
• PHBI
• Pembiasaan ibadah
• Pembiasaan toleransi Berekayasa dan
berteknologi untuk membangun NKRI
• Pengenalan digitalisasi
• Pemanfaatan digitalisasi
• Berkreasi dalam media pembelajaran Kewirausahaan • Membuat produk lokal bernilai jual
• Market Day
Kegiatan P5 untuk kelas 1 dan kelas 4 memiliki durasi waktu 252 jam pelajaran dalam waktu 1 tahun atau setara dengan 7 minggu. Karena P5 dilakukan 2 kali dalam 1 tahun, atau setiap semester 1 kali, maka pembagian durasi waktu menjadi 3-4 minggu dalam setiap semester atau setara dengan 108-144 JP.
Pelaksanaan P5 dapat dilakukan dengan cara mengambil 1 hari setiap minggu selama kurang lebih 15 minggu, untuk menyelesaikan projek.
Hasil atau out put yang diharapkan dari kegiatan P5 ini adalah berupa produk dan jurnal kerja yang fokus pada pencapaian projek, serta out cames, berupa perubahan perilaku implementasi dari Profil Pelajar Pancasila. Sekolah akan menyaipkan waktu khusus bagi peserta didik untuk mengadakan pameran atau pertunjukkan hasil P5 tersebut. Hasil P5 akan dilaporkan melalui rapor khusus yang terpisah dari rapor intrakurikuler.
3) Ekstrakurikuler
Kegaitan ekstrakurikuler akan diuraikan secara lengkap pada bagian Bab III, bagian B nomor 3 Ekstrakurikuler.
2. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam upaya mencapai tujuan capaian pembelajaran. Oleh karena itu, desain perencanaan pembelajaran diuraikan untuk membangun interpretasi yang sama pada pendidik supaya memiliki gerak, langkah dan motivasi yang sama dalam mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka ini.
Berangkat dari pemahaman terhadap Profil Pelajar Pancasila, mendasari disusunnya Standar Kompetensi Lulusan, kemudian disusun Standar Isi berupa capaian pembelajaaran (CP). CP ini merupakan satu-satunya konten kurikulum yang disiapkan oleh pemerintah, yang harus dijabarkan menjadi bagian-bagian yang lebih operasional sehingga dapat dicapai dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam perencanaan pembeajaran meliputi dua ruang lingkup, yaitu ruang lingkup sekolah dan ruang lingkup kelas.
a. Ruang Lingkup Sekolah
Sekolah menyiapkan alur tujuan pembelajaran (ATP) atau silabus guna mengarahkan sekolah dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran secara menyeluruh sehingga kualitas pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten dan terukur. ATP ini disusun bersama melalui KKG sekolah maupun KKG Gugus sekolah.
Penyusunan silabus atau ATP dimulai dengan memahami CP, kemudian menguraikan menjadi dua bagian, yaitu kompetensi dan konten. Kompetensi dan konten kemudian disusun atau dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran (TP) dengan menggunakan kata kerja operasional sesuai dengan tingkatan kognitif menurut Bunyamin Bloom. Tujuan pembelajaran disusun dengan menganut sistem sekuensial, yakni di susun berdasarkan tingkat perkembangan anak, dari konkret menuju abstrak, dari mudah menuju sukar, dari sederhana menjuru ke yang lebih rumit.
Komponen yang harus ada dalam ATP antara lain: CP, TP, Jumlah JP, Kata kunci, Topik atau konten inti, Penjelasan singkat, Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan glosarium.
Tabel 2 Komponen ATP
Komponen ATP Keterangan
Capaian Pembelajaran (CP) Tuliskan CP sesuai Fase
Tujuan Pembelajaran (TP) Tuliskan semua TP sesuai materikelas Jumlah Jam Pelajarn (JP) Tuliskan perkiraan jumlah JP utk
mencapai TP yang dirumuskan 1. Kata Kunci
2. Topik atau Konten Inti 3. Penjelasan Singkat
1. Tuliskan semua kata penting dari TP 2. Pilih satu yang harus diajarkan
3.Penjelasan tentang fokus pembelajarannya
Profil Pelajar Pancasila Tuliskan dimensi PPP yang terkait dengan pembelajaran
Glosarium Kata-kata sulit/baru di beri arti atau penjelasan
b. Ruang Lingkup Kelas
Pendidik menyiapkan Modul Ajar (MA) atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada tahap awal ini, MA yang digunakan adalah yang sudah disiapkan oleh pemerintah yang ada di Platform Merdeka Mengajar dengan memodifikasi atau meyesuaikan dengan kondisi sekolah. Sekolah juga memberi kesempatan kepada guru untuk mengeksplorasi diri menysun sendiri MA atau RPP untuk kelasnya masing-masing.
Komponen MA terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 1) Informasi umum, 2) Komponen Inti, dan 3) Lampiran.
Informasi umum memuat: 1) identitas: penulis dan sekolah, kelas, fase, alokasi waktu, 2) Kompetensi Awal: kemampuan prasyarat untuk mempelajari materi baru, 3) Profil Pelajar Pancasila, 4) Sarana dan Prasarana: alat, bahan pembelajaran dan materi dan summber bahan lainnya. 5) Target peserta didik, 6) model pembelajaran yang digunakan.
Komponen Inti memuat: 1) TP, 2) Pemahaman bermakna ( informasi tentng manfaat mempelajari materi tertentu), 3) Pertanyaan pemantik, 4) Kegiatan Pembelajaran, 5) asesmen, 6) pengayaan dan remidial.
Lampiran memuat: 1) LK peserta didik, 2) Bahan Bacaan Guru dan peserta didik, 3) Glosarium, 4) Daftar Pustaka.
3. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesi
Pendampingan dan pengembangan profesi pendidik merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi, oleh karena itu dalam uraian pada bagian ini akan diuraikan evaluasi lebih dahulu, kemudian pendampingan dan pengembangan profesi.
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP).
1) Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan proses berkelanjutan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauhmana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah untuk mengukur keberhasilan pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran. Evaluasi dilakukan setiap akhir semester, baik semester 1 dan semester 2, meskipun data dapat dikumpulkan setiap saat.
Sumber data untuk evaluasi adalah pendidik, kepala sekolah, pengawas, peserta didik, orang tua/wali peserta didik, dan dari rapor pendidikan.
Instrumen yang digunakan antara lain angket peserta didik, angket orang tua, lembar observasi dan refleksi. Data yang terkumpul didiskusikan dengan diskusi terpumpun (FGD) untuk mengkaji hubungan antar data yang diperoleh untuk menganalisis masalah dan menarik kesimpulan serta mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan.
Ringkasan dari uraian tentang evaluasi pembelajaran di atas, dapat dilihat secara garis besar pada tabel 3.
2) Evaluasi KOSP
Evaluasi KOSP merupakan proses berkelanjutan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan bagaimana kepala sekolah, dan pendidik dalam mengelola seluruh program pendidikan yang
direncanakan agar dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan agar hasil lebih optimal.
Tujuan evaluasi KOSP adalah untuk mengukur keberhasilan kepala sekolah dan pendidik dalam mengelola program pendidikan untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
Sumber data untuk evaluasi KOSP adalah data asesmen, artifak peserta didik, pendidik, kepala sekolah, pengawas, peserta didik, orang tua/wali peserta didik, dan dari rapor pendidikan.
Instrumen yang digunakan antara lain angket peserta didik, angket orang tua, lembar observasi dan refleksi. Data yang terkumpul didiskusikan dengan diskusi terpumpun (FGD) untuk mengkaji hubungan antar data yang diperoleh untuk menganalisis masalah dan menarik kesimpulan serta mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan. Cara melakukan evaluasi dengan cara berkolaboratif, reflektif, berbasis data dan berpusat pada peserta didik.
Beberapa permasalahan yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan evaluasi KOSP antara lain:
a) Alur pembelajran, mutu dan relevansi hasil belajar dan prosesnya untuk menentukan tujuan pembelajaran berikutnya.
b) Kompetensi siswa yang memuat sikap, pengetahuan, keterampilan dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila
c) Asesmen pembelajaran
d) Sumber dan materi pembelajaran
e) Persepsi peserta didik dalam menjalani pembelajaran
f) Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Ringkasan dari uraian tentang evaluasi pembelajaran di atas, dapat dilihat secara garis besar pada tabel 3.
Tabel 3 Konsep Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi KOSP No Sumber
Data
Data Yang
Diperoleh Instrumen Waktu 1 Pendidik Catatan hasil
refleksi pembelajaran
Lembar Refleksi Catatan Anekdot
Sewaktu- waktu 2 Kepala
Sekolah, dan Pengawas
Hasil observasi dan monitoring
Instrumen supervisi dan monitoring
Setiap bulan
3 Peserta didik dan Orang tua peserta didik
Testimoni (verbal)
Tanggapan non verbal
Rekaman Angket
Semester
4 Rapor Pendidikan
Nilai literasi, dan numeras peserta didik
Akses dapodik Satu tahun sekali 5 Data
Asesmen
Kekurangan dan kelebihan
pembelajaran dan
Soal, angket, panduan
wawancara,
Perhari, per unit materi, perbulan,
No Sumber Data
Data Yang
Diperoleh Instrumen Waktu
atau KOSP persemester,
pertahun 6 Artifak
peserta didik (portofolio)
Kekurangan dan kelebihan
pembelajaran dan atau KOSP
Daftar tugas, desain P5,
Per unit materi, persemester, pertahun 7 Semua
komponen sekolah
Simpulan Keputusan pemberian
bantuan dan perbaikan
Diskusi
Terpumpun (FGD)
Akhir semester
b. Pendampingan dan Pengembangan Profesi
Pendampingan dan pengembangan profesi, dilakukan secara internal oleh sekolah untuk mengambangkan kapasitas profesionalaisme pendidik agar pembelajaran berjalan dengan baik, sehingga tujuan pembelajrann akan tercapai secara optimal. Sasaran dari pendampingan dan pengembangan profesi ini adalah semua pendidik di sekolah ini.
Pendampingan dan pengembangan profesi dilakuakan oleh kepala sekolah, guru senior dan pengawas sekolah dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode, seperti: coaching, mentoring, monitoring, supervisi, pelatihan, pemberian contoh, dan refleksi.
Kegiatan atau wahana yang dapat digunakan untuk melakukan pendampingan antara lain: KKG, IHT, KKKS, pembinaan, dan FGD.
Pendampingan dilakukan pada permasalahan seperti perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian, sedangkan pengembangan profesi ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pendidik yang akan menunjang pengembangan kepangkatan dan karir, seperti perbaikan pembelajaran, inovasi pembelajaran, melakukan penelitian tindakan kelas dan penelitian lainnya. Tabel berikut merupakan ringkasan kegiatan pendampingan dan pengemmbangan profesi pendidik di sekolah ini.
Tabel 4 Kegiatan Pendampingan dan Pengembangan Profesi
Nama Kegiatan Metode/Teknik Waktu SDM Keterangan Pendampingan
pendidik dalam
merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran
Coaching Pelatihan FGD
Pemberian contoh
Studi banding Supervisi Monitoring Evaluasi
Mingguan Semester Tahunan
Pengawas, Kepala Sekolah, Pendidik, dan
Tim TPMPS .
Tersusun rencana pembelajaran
Kualitas pembelajaran meningkat
Kurikulum
Operasional Sekolah tersusun tepat waktu
Nama Kegiatan Metode/Teknik Waktu SDM Keterangan Pendampingan
Kurikulum Operasional Sekolah.
Coaching Pelatihan FGD
Pemberian contoh
Studi banding Supervisi Monitoring Evaluasi.
Setiap akhir semester dan akhir tahun
pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan Kurikulum Operasional Sekolah.
Terlaksananya refleksi pembelajaran atas proses dan hasil belajar yang telah dilaksanakannya.
Pengembangan Profesi, Pembelajaran inovatif, penelitian tindakan kelas, pembuatan karya ilmiah
Pelatihan FGD Bimtek Seminar Workshop KKG
Setiap semester
Pendidik Kepala Sekolah Pengawas Narasumber
Meningkatnya kapasitas profesi pendidik
Adanya pendidik yaang melakukan penelitian
B. Kurikulum 2013 1. Muatan Nasional
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk sikap sosial;
3)Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk pengetahuan; dan 4)Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi inti dalam kurikulum SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten Tahun Pelajaran 2022/2023, yang mendasarkan pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang KI dan KD, sebaagaimana tabel berikut,
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1.Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2.Menunjukkan Perilaku:
a.jujur, b.disiplin, c. santun, d.percaya diri, e. peduli,dan
f. bertanggung jawab
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI dalam berinteraksidengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3.Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a.mengamati, b.menanya, dan c. mencoba
Berdasarkan rasa ingintahu tentang dirinya,makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya dirumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4.Menunjukkan keterampilan berfikirdan bertindak:
a.kreatif b.produktif, c. kritis, d.mandiri,
e. kolaboratif,dan f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas,sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis,dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
b. Muatan Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun muatan pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk sekolah dasar berdasarkan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 sebagaimana tabel berikut,
KOMPONEN MUATAN PELAJARAN Kelas dan alokasi waktu perminggu I II III IV V VI JML A Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 4 4 8
2. Pendidikan Pancasila
Kewarganegaraan 6 5 11
3. Bahasa Indonesia 10 7 17
4. Matematika 6 6 12
5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3
B Kelompok B
7. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 8
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 4 4 8
Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 4
Jumlah 36 38 74
Keterangan:
- Sekolah menambah 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum nasional untuk setiap kelas
- Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Bahasa Jawa - Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
- Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan Lokal menggunakan pendekatan mata pelajaran.
- Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika, dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran
c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kurikulum SD Negeri Sarwadadi 01 Kawunganten Tahun Pelajaran 2023/2024 menggunakan muatan nasional yang normal, yakni KI dan KD berdasarkan pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018, tentang KI dan KD. Dalam kurikulum ini, akan diuraikan KI dan KD untuk setiap muatan pelajaran dan setiap kelas seutuhnya, sebagaimana tabel berikut,
a. Muatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti KELAS:III
KOMPETENSI INTI1(SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI2 (SIKAP SOSIAL) 1. menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan
tartil 2.1 menunjukkan sikap peduli
terhadap sesama sebagai implementasi pemahaman Q.S.an- Nasrdan Q.S. al-Kausar 1.2 meyakini Hadis yang terkait
dengan perilaku mandiri,
percayadiri,dan bertanggung jawab
2.2 menunjukkan perilaku mandiri, percayadiri, dan bertanggung jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang Maha Pencipta berdasarkan
pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan Nya yang
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
2.3 menunjukkan sikap kerjasama sebagai implementasi
pemahaman keesaan Allah Swt.
1.4 meyakini adanya Allah Swt.Yang Maha Pemberi,Maha Mengetahui, dan Maha Mendengar
2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat baik, dan berhati-hati sebagai implementasi
pemahamanal- Asmaual- Husna:al-Wahhab,al-‘Alim,dan as- Sami‘
1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan
sebagai cerminan dari iman 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan 1.6 meyakini bahwa sikap peduli
terhadap sesama sebagai cerminan dari iman
2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai
implementasi pemahamanQ.S.al- Kausar
1.7 menerimadan mensyukuri nikmat Allah Swt.yang diberikan kepada makhluknya
2.7 menunjukkan sikap bersyukur
1.8 menjalankan salat secaratertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib sebagai implementasi
pemahaman makna ibadah salat
1.9 menerima makna zikir dan doa setelah salat sebagai wujud berserah diri kepada Allah Swt.
2.9 menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi
pemahaman makna zikir dan doa setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan tertib
2.10 menunjukkan perilaku kerjasama sebagai implementasi pemahaman hikmah ibadah salat
1.11 meyakini kebenaran kisah
NabiYusuf a.s. 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah NabiSyu’aib a.s.
2.12 menunjukkan sikapjujur sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah NabiIbrahim a.s. dan Nabi Ismaila.s.
2.13 menunjukkan sikap rasa ingin tahu,sabar,rela berkorban, hormat, dan patuh kepada orangtua sebagai implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s.dan Nabi Ismail a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.14 menunjukkan sikap percaya diri dan mandiri sebagai
implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
KOMPETENSI INTI3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual
dengan caramengamati
[mendengar,melihat,membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhlukciptaan Tuhan dan
kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,sistematis dan logis,dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna Q.S.an-Nasr
dan al-Kausar 4.1.1membaca kalimat-kalimat dalam Q.S.an-Nasrdan al-Kausar
dengan benar
4.1.2menulis kalimat-kalimat
dalamQ.S. an-Nasrdan al-Kausar dengan benar
4.1.3menunjukkan hafalan Q.S.an- nasrdan al-Kausar dengan
lancar 3.2 memahami Hadis yang terkait
dengan perilaku mandiri, percaya diri,dan bertanggung jawab
4.2 mencontohkan perilaku mandiri, percayadiri,dan bertanggung jawab sebagai implementasi makna Hadisyang terkandung 3.3 memahami keesaan Allah Yang
Maha Pencipta berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang
dijumpai disekitar rumah dan sekolah
4.3 melakukan pengamatan terhadap diri dan makhluk ciptaan Allah yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman terhadap keesaan Allah Yang Maha Pencipta
3.4 memahami makna al-Asmaual- Husna: al-Wahhab,al-‘Alim, dan as- Sami‘
4.4 membaca al-Asmaual-Husna: al- Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
dengan jelas dan benar 3.5 memahami perilaku tawaduk,
ikhlas, dan mohon pertolongan 4.5 mencontohkan perilaku tawaduk, ikhlas,dan mohon pertolongan
3.6 memahami sikappeduli terhadap sesama sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Kausar
4.6 mencontohkan perilaku peduli terhadapsesama sebagai
implementasi pemahamanQ.S.al- Kausar
3.7 memahami sikapbersyukur 4.7 mencontohkan sikapbersyukur 3.8 memahami maknasalat sebagai
wujuddari pemahamanQ.S. al- Kausar
4.8 menunjukkan contohmaknasalat
sebagaiwujuddari pemahaman Q.S.al-Kausar
3.9 memahami maknazikirdan doa
setelah salat 4.9 mempraktikkan tata
carazikirdan doa setelah salat secarabenar
3.10 memahamihikmahibadah salat melalui pengamatan dan
pengalaman di rumahdan sekolah
4.10 menceritakan pengalaman hikmah pelaksanaan ibadah salat di rumah dan sekolah 3.11 memahami kisah keteladanan
NabiYusuf a.s.
4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan NabiSyu‘aib a.s.
4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan
NabiIbrahim a.s.dan Nabi Ismaila.s. 4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s.dan Nabi Ismail a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan
nabiMuhammad saw. 4.14menceritakan kisah
keteladananNabi Muhammad saw.
KELAS:VI
KOMPETENSI INTI1(SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI2(SIKAP SOSIAL) 1. menerima,menjalankan,dan
menghargai ajaran agamayang dianutnya
2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,santun, peduli,dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru,dan tetangganya serta cintatanah air
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSIDASAR
1.1 terbiasamembacaal-Qur’andengan tartil
2.1 menunjukkan perilaku toleran, simpati,waspada,berbaiksangka, dan hidup rukun sebagai
implementasi pemahamanQ.S.al- Kafirun,Q.S.al-Maidah/5:2-3dan Q.S.al- Hujurat/49:12-13
1.2 meyakini adanya Allah Swt.
tempat meminta, Maha Berkuasa, Maha Mendahulukan, dan Maha Kekal
2.2 menunjukkan sikap peduli
sebagai implementasi pemahaman makna al-Asmaual-Husna: as- Samad, al-Muqtadir, al-Muqaddim, dan al-Baqi
1.3 meyakini adanya hari akhir
sebagai implementasi pemahaman Rukun Iman
2.3 menunjukkan perilaku rendah hati yang mencerminkan iman kepada hari akhir
1.4 menyakini adanya qadha dan qadar
2.4 menunjukkan perilaku berserah diri kepadaAllah Swt.yang mencerminkan iman kepada qadha dan qadar
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat dan patuh kepada orangtua,guru, dan sesama anggota keluarga sebagai cerminan dari iman
2.5 menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru,dan sesama anggota keluarga
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai cerminan dari iman
2.6 menunjukkan sikap toleran dan simpatik terhadap sesama
1.7 menjalankan kewajiban berzakat sebagai implementasi pemahaman rukun Islam
2.7 menunjukkan sikap peduli
sebagai implementasi pemahaman hikmah zakat,infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam 1.8 meyakini kebenaran kisah Nabi
Yunus a.s. 2.8 menunjukkan sikap tanggung jawab sebagai implementasi pemahaman kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
1.9 meyakini kebenaran kisah
NabiZakariya a.s. 2.9 menunjukkan sikapkasih sayang sebagaiimplementasipemahaman kisah keteladan NabiZakariyaa.s.
1.10 meyakini kebenaran kisah NabiYahya a.s.
2.10 menunjukkan sikappatuh dan taat sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa a.s.
2.11 menunjukkan sikappeduli
sebagai implementasi pemahaman kisah keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw
2.12 menunjukkan sikap semangat dalam belajar sebagai
implementasi pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabat- sahabat Nabi Muhammad saw
2.13 menunjukkan sikap peduli
sebagai implementasi pemahaman kisah keteladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
1.14 meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an
2.14 menunjukkan sikap teguh pendirian sebagai implementasi pemahaman kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an
KOMPETENSI INTI3(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI4(KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara mengamati, menanyadan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
4. menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna Q.S.Al-Kafirun, Q.S.Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.1membaca Q.S.Al-Kafirun, Q.S. Al- Maidah/5:2-3 dan Q.S.al-
Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan benar
4.1.2menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al- Maidah/5:2-3dan Q.S.al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar 4.1.3menunjukkan hafalan Q.S.Al-
Kafirun, Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S.al-Hujurat/49:12-13 dengan benar
3.2 memahami makna al-Asmaual- Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al- Muqaddim,dan Al-Baqi
4.2 membaca al-Asmaual-Husna: As- Samad, Al-Muqtadir, Al-
Muqaddim, dan Al-Baqi dengan jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia
4.3 menunjukkan contoh hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat membentuk perilaku akhlak mulia