HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tafsir Tematik)
Anis Masruroh, Miftarah Ainul Mufid
Universitas Yudharta Pasuruan, East Java, Indonesia anismasruroh08@gmail, [email protected]
ABSTRACT: This research is based on many opinions about family. Marriage is a very noble act with the aim of creating a peaceful and peaceful family. The Qur'an commands Muslims to form a harmonious family. But in fact, not all of them succeeded in achieving this goal. The problems discussed in this study are: 1) What is the general view of family harmony in the Qur'an? 2) What is the interpretation of family harmony based on the Qur'an? To answer these questions, this research is based on a literature study, using descriptive methods and basic data analysis, namely collecting verses related to harmonious families. The data sources of this research used Tafsir asy-sya'rawi, Tafsir Qurtubi, Tafsir Ibn Qoyyim, and Tafsir Misbah. The results of the study of Q.S ar-Rum: 21 regarding the concept of family in harmony with the formation of a family or household and the existence of Sakinah, Mawadah, Warahmah, must be covered by the family. The researcher concludes that they must complement each other. Clothing is used and other things, such as husband and wife must cover all the shortcomings that each have (Surah al-Baqarah: 187), and trust teaches families to be in harmony. It must be included, the preparation of self-quality in education and obedience to Allah SWT (Surat at-Tahrim: 6) and (Surat al- Anfal: 27-28) so that the family is protected from the fire of hell is a righteous deed about the prohibition of betraying Allah and the messenger. Anticipate the destruction of the family, namely the family that comes from children and property, and be careful not to run away and betray God. Finally (Surat al-Furqon: 74) as an application of all the poems discussed is a prayer meditation application that always touches the ideals of all families.
Keywords: Harmonious Family, Al-Qur’an, Thematic PENDAHULUAN/INTRODUCTION
Manusia diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT, agar dapat saling mencintai, menerima, dan saling memberi ketenangan hati saat beribadah kepada Allah SWT.Pernikahan adalah perintah Allah dan memenuhi Sunnah Nabi Muhammad SAW.Pernikahan adalah perjanjian yang dijanjikan antara seorang pria dan seorang wanita dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi.Pernikahan adalah perintah agama yang harus kita patuhi.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Rum : 21 berbunyi:
وِتٰيٰا ْنِمَو ْنِّ ْ ُ َ َ َ َْ َآ ٖ
ٍمْوَ ِّل ٍتٰيَٰلَ َكِلٰذ ِْفِ َّنِاۗ ًةَْحَْرَّو ًةَّدَوَّم ْمُ َنْ يَ ب َلَعَجَو اَهْ يَلِا آْوُ نُ ْسَتِّل اًجاَوْزَا ْمُ ِسُفْ نَا
َنْوُ َّ َفَ تَّ ي
1
1Kementerian Agama RI, al-Quran dan Terjemahan, (Bekasi: PT. Sukses Mandiri, 2012), 586.
Volume 6 Nomor 1 Mei 2021 Volume xx Nomor xx Desember 2020
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Ayat ini memberikan kesan kepada seluruh umat manusia, khususnya umat Islam, bahwa memiliki istri bagi suami adalah agar hidup tenteram dan menghidupi keluarganya.Kedua belah pihak dapat saling mencintai dan peduli, saling memahami sesuai posisinya, dan membangun keluarga yang damai dan harmonis.2
Harmonis adalah upaya mencari keharmonisan dalam interaksi keluarga dalam rangka membangun hubungan yang baik, meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam keluarga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata harmoni diartikan sebagai berhubungan dengan keserasian kata yang sama. Banyak fenomena yang terjadi untuk mempertahankan ikatan tersebut.Begitu banyak orang membuat penemuan.Namun, teorinya tidak sesederhana kelihatannya, karena sifat kehidupan keluarga terus berubah dan ada ujian terus-menerus.
Di zaman modern ini, banyak keluarga yang sangat tidak bahagia, dan pilar-pilar kemajuan negara sedang berbalik.Sebaliknya, yang terjadi sekarang adalah keluarga dalam bahaya dalam arti
"kehidupan keluarga terganggu, anak-anak melawan orang tua, dan orang tua kehilangan hak asuh”.3Jika masalah ini tidak dikendalikan, banyak orang akan saling bermusuhan. Orang yang sudah menikah selalu punya cita-cita.Itu bisa berupa materi, sosial atau spiritual.Namun, tidak semua orang bisa menjabarkan tujuan itu dan menggunakannya sebagai pedoman hidup berumah tangga.Jadi, tujuan membangun keluarga harmonis yang perlu dipertahankan.4
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk membahas bagaimana Al-Qur'an berbicara tentang membangun keluarga yang harmonis dan kontekstualisasinya dalam kehidupan modern.
Peneliti kemudian menganalisis setiap ayat berdasarkan pendapat ahli tafsir.Di sini penulis berfokus pada puisi yang membingkai topik keluarga. Penulis memfokuskan pada surat ar-Rum 21, Surat at- Tahrim : 6, al-Baqoroh : 187, al-Furqon : 74 dan Surat al-Anfal : 28 ayat digunakan sebagai rekomendasi untuk mencapai keluarga yang harmonis.
METODE/METHOD
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan data atau penelitian ilmiah yang berkaitan berdasarkan subjek penelitian. Salim dan Syahrur, dalam bukunya, menyatakan bahwa salah satu pernyataan Ibnu Hajar tentang konsep pendekatan kualitatif adalah menyajikan temuan penelitian dalam bentuk deskripsi naratif.5Sumber informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku teks, jurnal, dokumen, artikel, risalah, makalah, dan sumber lain yang relevan. Jenis penelitian ini berkaitan dengan teori, konseptual atau ide,
2 Fuad Kauma dan Nipan, Membimbing Istri Mendampingi Suami, (Yogyakarta: MitraUsaha, 1997), 7
3Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga, Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga Memecahkan Masalah Komunikasi di dalam Sistem Keluarga, (Bandung: Alfabeta, 2009), 13
4 Faqihuddin Abdul kodir, Qiroaah Mubadalah (Yogyakarta: IRCiSoD, 2019), 333
5Salim dan Syahrur, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Citapustaka Media, 2012), 43.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
gagasan, dll.Sumber literatur untuk penelitian ini berupa literatur dengan Bahasa Indonesia, akademik, Inggris dan Arab yang relevan dan mampu mendukung penelitian ini.Pendekatan penelitian ini menggunakan metode tafsir Maudhu'i, atau yang dikenal dengan tafsir tematik.6
Untuk mempermudah penelitian ini, penulis menggunakan beberapa sumber data yang dibagi menjadi dua bagian, yakni:
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari data itu sendiri.
Rujukan utama untuk penelitian ini adalah Al-Qur'an dan terjemahannya, karena ayat adalah pusat diskusi ini.
b. Data sekunder, referensi pelengkap, atau data pelengkap yang berkaitan dengan subjek yang diteliti, seperti Ismail bin Umar Katsir bin Dhau'bin Katsir al-Quraisy al-Dimasyqi7, tafsir al- Misbah karya M. Quraish Shihab dan karya-karya tafsir lainnya yang relevan dengan pembahasan ini. Buku-buku, beberapa jurnal, skripsi, tesis dan artikel yang telah ditulis oleh beberapa penulis terdahulu juga menjadi penunjang dari karya tafsir yang sudah ada.
Teknik analisis bahan tulisan penelitian ini adalah analisis isi.Dalam teknik ini, bahan penelitian yang dianalisis disebut sebagai teks berupa dokumen atau arsip tentang Analisis Data Dengan Metode Maudhu`i.
HASIL DAN PEMBAHASAN/RESULT AND DISCUSSION A. Analisis Ayat-ayat
Surat ar-Rum ayat 21
ٍمْوَ ِل ٍتَيَ َلَ َكِلَذ ِفِ َّنِإ ًةَْحَْرَو ًةَّدَوَم ْمُ َنْ يَ ب َلَعَجَو اَهْ يَلِإ اوُنُ ْسَتِل اًجاَوْزَأ ْمُ ِسُفْ نَأ ْنِم ْمُ َل َقَ َخ ْنَأ ِوِتَيَآ ْنِمَو َنوُ َّ َفَ تَ ي
8
Adapun redaksi lainnya, Surah Albakara menyatakan bahwa bagian yang menyatakan bahwa Allah adalah Pencipta (
نْكُمْ وَ وَ وَ وَ نْ أَ مِ مِ وَ آ نْ مِ وَ )
telah dibahas. Ketika berbicara dalam bahasa yang berbeda, diucapkan dengan cara yang berbeda. Arab, Turki, AS, dll. Juga, ada perbedaan warna kulit antara hitam, putih dan merah. Ini adalah hasil dari nutfa yang sama, dan tidak ada yang diciptakan selain Allah.
6 Nasrudin Baidan, Metodologi penafsiran al-Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000). 151-158
7Ibnu Katsir lahir pada abad ke-8, lebih tepatnya pada tahun 701/1301 M, di desa Magidal Al-Krya, masih di wilayah Basrah, dan meninggal pada tanggal 15 Syaban tahun itu. 774/1373 M Keistimewaan Tafsir Ibnu Katsir adalah menafsirkan Al- Qur'an dalam hubungannya dengan Al-Qur'an, dan jika Anda masih tidak dapat menemukan penjelasan rinci, cari di Sunnah dan tampilkan banyak bagian. Ini bermakna, termasuk rekoleksi sejarah Israel, berdasarkan narasi para rasul Allah, para sahabat mereka, dan Tabiin, studi hukum Alquran. Lihat, Forum Kajian Tafsir LPSI, Mengenal Tafsir dan Mufassir Klasik dan Kontemporer (Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 1438 H), 63.
8 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, 408.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Beberapa makna ayat
( نْكُمْ وَ وَ وَ وَ نْ أَ مِ مِ وَ آ نْ مِ وَ )
memiliki ta`dimta`hir, yang berarti bagian dari kekuasaan Tuhan yang menciptakan siang dan malam.Hal ini dikarenakan siang hari digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan malam hari digunakan untuk tidur.Tidur di malam hari disamakan dengan kematian, dan aktivitas siang hari disamakan dengan kebangkitan kuburan.Perlu memahami apa yang didengar dan apa yang dipikirkan.9
Imam al-Kurtubi menggambarkan keluarga bahagia. Dengan kata lain, cinta untuk istri yang membawa kedamaian dan ketenangan dalam keluarga. Artinya mereka berdua membentuk keluarga SakinahMawadah dan Warahma.Al-Qurtuby menjelaskan bahwa dasar keluarga adalah cinta kepada istri seorang laki-laki, maka membawa ketentraman dan kedamaian dalam keluarga adalah tentang membangun keluarga yang Bahagia mawaddah dan warahmah.Al-Qurtubi mengartikan kata mawaddha sebagai jima dan warahmah berarti anak.Dipahami bahwa bagi pria dan wanita, tahap pertama dari ketenangan adalah adanya nafsu yang menggebu-gebu, yang disebut hubungan intim.indah dengan keinginan.10
Menurut Wahba Zuhayyli, ayat di atas menandakan penciptaan wanita untuk pria dan jenisnya, wanita mulai diciptakan dari tubuh pria, dan dengan diciptakan di antara keduanya, membawa ketenangan dan kedamaian bagi keduanya yang berarti maawaddah. Sedangkan rahmah yang berarti kasih sayang dan perhatian pada pasangan, saling membantu dalam semua urusan mereka. Tuhan juga menjadikan mahabba antara pria dan wanita Ini memungkinkan pria dan wanita untuk bekerja sama untuk mengatasi berbagai beban dan masalah hidup bersama dan untuk mencapai perdamaian dan kerukunan berdasarkan tatanan yang paling kuat.11
M. Habib Quraish Shihab berpendapat bahwa penjelasan kata mawaddah berarti bahwa secara kodrat pemiliknya tidak mau membiarkan pasangannya menyentuh hal-hal yang mengganggunya. Mawada adalah cara memusatkan perhatian pada mawada dan memprioritaskan semua kesenangan bagi orang-orang yang tidak dapat memutuskan hubungan apa pun yang terjadi.12
Imam Nawawi al-Bantani dalam bukunya mengatakan bahwa kata listakunu adalah perolehan untuk mencapai kedamaian yang diresapi dengan emosi cinta Mawadda, dan Rahmah adalah emosi cinta.Imam Nawawi al Bantani berpendapat bahwa Mawada terasa kecil menjadi besar, rahmat cinta dari besar menjadi kecil, atau kebalikan dari kata Mawada, karena suami istri berasal dari tanah.13
9Al-Qurtubi, Al-Jami‟ Lī Ahkam Al-Quran, Juz21, 411.
10 Al-Qurtubi, al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, Juz 21, 412.
11Wahbah Zuhaili, al-Tafsir al-Munir al-Aqidat wa al-Syari’at wa al-Manhaj, Jilid 11 juz 21, 92.
12 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan, dan keserasian al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 36.
13An-Nawawi al-Bantani, Marah al-Labib Tafsir al-Munir. Darul ihya. T.t. 163.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Ketika menyampaikan kalimat Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah yang didapatkan ketika dari perkawainan atau pernikahan. Sepertihalnya dalam firman Allah SWT mengawalinya dengan kalimat
مِ مِ وَ آ نْ مِ وَ
yang memberikan pengertian kepada kita bahwasanya pada setiap pernikahan tidak menghasilkan Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah terkecuali dengan pernikahan yang mengikuti ketentuan Allah SWT Saja yang akan membuahkan keluarga tersebut. Sebab demikian, di dalam khutbah nikah Rosulullah Muhammad SAW membaca tiga ayat, yaitu:14Pertama, surat Ali Imran : 102:
َنوُ ِ ْسمُّم مُتنَأَو َّلَِإ َّنُتوَُ َلََو ۦِوِتاَ ُ ت َّقَ ََّٱ ا۟اوُ َّ ت ا۟اوُنَماَ َنيِ َّل اَهمُّ يََٰٓ
15
Kedua, surat an-Nisa‟ : 1:
ًلَاَجِر اَ ُهْ نِم َّثَبَو اَهَجْوَز اَهْ نِم َقَ َخَو ٍةَدِ َٰو ٍسْفَّ ن نِّم مُ َ َ َخ ىِ َّل ُمُ َّبَر ا۟اوُ َّ ت ُساَّنل اَهمُّ يََٰٓ
اًبيِقَر ْمُ ْيَ َع َناَك ََّٱ َّنِإ ۚ َماَ ْرَْلْ َو ۦِوِب َنوُلَ ٓاَسَت ىِ َّل ََّٱ ا۟اوُ َّ ت َو ۚ ً ٓاَسِنَو اًيرِثَك
16
Ketiga, surat al-Ahzab : 70:
اًديِدَس ًلَْوَ ق ا۟اوُلوُقَو ََّٱ ا۟اوُ َّ ت ا۟اوُنَماَ َنيِ َّل اَهمُّ يََٰٓ
17
Ketiga ayat tersebut membuktikan jika Sakinah, Mawaddah, Warahmah dapat terwujud dengan adanya pondasi ketakwaan. Sedangkan keluarga yang jauh dari nilai takwa akan berantakan dan kesengasraan dunia maupun akhirat. Sebab, keluarga yang demikian akan dijauhkan dari keberkahan.
Ayat terahir ditutup dengan redaksi
وَ كُمْ نَّ وَ وَ وَ تٍ نْ وَ مِ تٍ وَ آ وَ وَ مِ وَ مِ نَّ إِ
bahwasannya kita diperintahkan untuk mendengarkan secara faham dan difikirkan.Keterkaitan surat ar-Rum ayat 21 dengan sebelumnya ialah Allah berfirman:
َنوُ ِ َتْ نَ ت رٌ َ َب ْمُتْ نَأ اَذِإ َُّ ٍااَ ُ ت ْنِم ْمُ َ َ َخ ْنَأ ِوِتَيَآ ْنِمَو
18
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
Ayat ini berbicara tentang munculnya manusia hingga mencapai tahap Basyariah, di mana potensi manusia sama, terlepas dari sifat individu atau tingkat kecerdasan atau emosinya. Dan ayat ini menuntun mereka dan anak cucu mereka untuk meninggalkan keturunannya agar
14Ahmad Kusyairi Suhail, Menghadirkan Surga di Rumah. (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2007), 187
15Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya,. 63.
16Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya,.77.
17Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya,. 427.
18 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya,. h.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
mereka bisa menjelajah di ladang-ladang bumi.Allah kemudian menjelaskan Bashariat, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai dengan mencapai kebahagiaan melalui Sakinah, Mawaddah, Warahmah.19
Surah ar-Rum : 21 memberi tahu kita bahwa salah satu tanda kebesaran adalah Allah.Jika dua orang berbeda jenis kelamin yang tidak mengenal satu sama lain memiliki adat istiadat, tradisi, kepribadian, dan bahkan negara yang berbeda, mereka akan berkumpul, berkumpul di rumah yang saling mencintai, saling membantu, saling mencintai, dan hidup. Mengejar kehidupan baru.Dan tanpa kekuatan Allah, kekuatan tidak dapat mencapai ini.Ayat ini merupakan bentuk rencana Allah untuk menghadirkan ketenangan, kedamaian cinta, dan kasih sayang melalui pernikahan.Pada bagian ini disimpulkan bahwa kebahagiaan keluarga adalah perasaan cinta yang terjalin secara harmonis antara suami, istri dan keluarga.Sama seperti Rasulullah memberi contoh untuk istrinya, Siti Aisha dengan penuh kasih disebut sebagai 'Ya Humayroh', yang secara langsung mewakili keharmonisan berrumah tangga.
َنْوُ ناَتَْتَ ْمُتْ نُك ْمُ َّنَا ُّٰٱا َمِ َع ۗ َّنَُّلَّ رٌساَبِل ْمُتْ نَاَو ْمُ َّل رٌساَبِل َّنُى ۗ ْمُ ِٕى ۤا َسِن ٰلِٰا ُثَفَّ لا ِماَيِّصلا َةَ ْ يَل ْمُ َل َّلِ ُا ََّيََّ بَ تَ ي ّٰتَّ اْوُ بَ ْشاَو اْوُ ُكَو ۗ ْمُ َل ُّٰٱا َبَتَك اَم اْوُغَ تْ باَو َّنُىْوُ ِشَبَ َنٰ ْلاَف ۚ ْمُ ْنَع اَفَعَو ْمُ ْيَ َع َااَتَ ف ْمُ َسُفْ نَا ََۙنْوُفِكاَع ْمُتْ نَاَو َّنُىْوُ ِشاَبُ ت َلََو ِۚلْيَّلا َلِٰا َماَيِّصلا اومُِّ َا َُّ ِِۖ ْجَفْلا َنِم ِدَوْسَْلَا ِطْيَْلْا َنِم ُضَيْ بَْلَا ُطْيَْلْا ُمُ َل وِتٰيٰا ُّٰٱا ُِّيََّ بُ ي َكِلٰ َك ۗاَىْوُ بَ ْ َ ت َلََف ِّٰٱا ُدْوُدُ َكْ ِت ۗ ِدِجٰسَ ْلا ِفِ
َّتَيْ ُهَّ َعَ ِساَّن ِل ٖ َنْوُ ق
20
Bagian ayat ini dikategorikan sebagai bagian tentang yang membatalkan puasa.Namun, Al Kurtubi memaknai ayat ini sebagai makna bahwa keluarga perlu saling melengkapi seperti pakaian.Ibarat baju yang harus menutup aurat, suami istri harus menutupi segala kekurangan yang dimiliki masing-masing.21
Sedangkan Wahbah Zuhaili menafsirkan bahwasannya ayat ini termasuk kelompok ayat- ayat tengtang hukum puasa.Pada penggalan ayat
نَّ كُمْ نَّ سٌس وَ مِ نْ كُمْ نْ وَ وَ نْ كُمْ نَّ سٌس وَ مِ نَّ كُمْ
beliau menafsirkan Laki- laki dan perempuan seperti pakaian bagi pasangannya, saling menutupi. Bagaikan pakaian yang menutupi satu sama lain dan menjaga dari berbuat maksiat, suami istri wajib saling mengingatkan saat berpuasa. Artinya, selama Prapaskah, hubungan seksual antara pria dan wanita dilarang di siang hari, tetapi diperbolehkan di malam hari.22
19 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. 33.
20 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya,. 214.
21Al-Qurtubi, al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, Juz 3, 186
22Wahbah Zuhaili, Al-Tafsīr al-Munīr fi al-Aqīdat wa al-Syarī‟at wa al-Manhāj, Jilid 1, Juz 1 &2, 394
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Allah SWT dalam ayat ini menjelaskan, bahwa puasa kita berbeda dengan puasa umat-umat dahulu.Kita diberi kelonggaran atau rukhsoh untuk beberapa keadaan.Allah pun menelaskan tentang tempo dimana orang harus mulai berpuasa dan sesudahnya.Selain itu ayat ini menjelaskan keharaman bagi suami istri apabila berdekatan pada saat beri‟tikaf dimasjid.Pada penggalan ayat
وَ نْ كُمْ نَّ وَ نْ كُمْ نَّ وَ وَ مِس نَّل مِ هٖ مِ ذٰ ذٰ كُمْ ذٰيِّنُا كُمْ مِيِّنُ وَ كُمْ وَ مِ ذٰ وَ
sedemikianlah kepada manusai Allah SWT menjelaskan ayat-ayat.Untuk menyiapkan mereka kepada ketaqwaan kepada Nya dan menjauhkan mereka dari hawa nafsu.23Jadi, ayat diatas ketika dihubungkan dengan bahasan peneliti ini adalah kita diperintahkan untuk saling menjaga aib antara suami dan istri dengan dicontohkan pada ayat
نْ كُمْ نْ وَ وَ نْ كُمْ نَّ سٌس وَ مِ نَّ كُمْ
نَّ كُمْ نَّ سٌس وَ مِ
Selayaknya pakaian, sepasang suami dan istri harus selalu menjalankan fungsinya sebagaipenutup aurat dari pandangan bagi orang lain, sebagai penjaga dari dingi dan panasnya kehiupan karena jika antara suami istri saling menerima apa adanya tidak saling mengolok-olok .dengan ayat diatas bisa untuk mewujudkan sebagai keluarga yang harmonis dengan adanya kesesuaian ukuran, mode dan pemeliharaan kebersihan.
ً وَ مِ وَ نْ مِ نَّ كُمْمنْ مِ وَلنْ وَ نْج نَّ تٍ كُمْ نْعوَ وَةنَّ كُمْق وَنمِتذٰيِّنُ مِيِّنُركُمْ وَ وَنمِج وَ نْزوَ نْ مِ وَلوَ نْبوَ وَلنَّبوَر وَ نْ كُمْ نْ كُمْ وَ وَ نْيمِ نَّلَّ وَ
24
Ayat di atas menggambarkan sifat laki-laki yang taat yang istri dan anak-anaknya adalah anak-anak hati dan yang selalu mencari Tuhan untuk meredakan demam, menghilangkan segala luka dalam jiwa, dan menyembuhkan luka kehidupan. Contoh hati suami yang berbuat baik, jika istri tidak ditanggapi maka hati suaminya akan terluka. Karena kehidupan Muslim adalah komunitas, bukan individu, keseimbangan dominan di dalam rumah adalah kesatuan arah dan tujuan.25
Keluarga Bahagia Rakyat Sejahtera. Oleh karena itu, studi ini menganalisis bagaimana program-program yang dilaksanakan menurut prinsip ini berkontribusi pada pembangunan keluarga kaya.Beberapa saran dan perbaikan juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kaya yang sebenarnya.Ringkasnya, berdasarkan program yang dimulai dengan prinsip ini, program ini memenuhi sebagian kebutuhan keluarga kaya.Meski demikian, masih ada beberapa celah yang terkadang harus diisi, terutama terkait dengan elemen ilmu, ibadah,
23Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah, at-Tafsiru al-Qayyimu, Jilid 2 (Darul Falah: 1421 H), 307
24Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya,. 368.
25BuyaHamka, Tafsir al-Azhar Juzu XXI, (Pustaka Panji Mas Jakarta: tahun1984), 43
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
persiapan pranikah, dan transportasi. Kata kunci: Keluarga, Kebahagiaan, Kegembiraan, Malaysia, Transformasi Terengganu Baru.26
Tafsiran Quraisy Sihab dalam menafsirkan bagian ini adalah sebagai berikut:
Setelah orang berusaha memenuhi kebutuhannya, salah satu cara untuk memenuhinya adalah dengan berdoa. Dalam hal ibadah, shalat adalah bentuk amal yang mulia, dan ritual termasuk unsur ibadah (Tahabd) berupa pujian, ibadah, dan permohonan kepada Allah SWT.Doa bisa diibaratkan sebagai senjata kekuatan, tergantung dari kekuatan pemakainya. Jika senjata itu bagus dalam arti "kuat" dan tanpa cacat, orang yang menggunakannya juga ahli, yang memahami dan menguasai karakteristik senjata dan digunakan untuk tujuan yang mulia. Hasil yang Anda dapatkan pun akan optimal. Selain itu, doa menunjukkan hubungan yang erat antara manusia dengan penciptanya. Doa juga merupakan bentuk komunikasi yang memungkinkan manusia untuk mencurahkan isi hatinya pada saat ini. Dia bisa menjadi penyembuh rindu yang bisa mengobati siksaan sehingga dia bisa lepas dari kabar duka. Psikolog modern telah membuktikan bahwa doa sangat efektif dalam menjaga keseimbangan jiwa manusia.
Pada ayat tersebut menyertakan: “Dan hamba Allah yang terpuji ituadalah mereka juga “selalu berkata” yaitu berdoa setelah berusaha bahwasanya: “Yaa Tuhan kami! Anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan hidup, yaitu suami atau istri kami” dan anak keturunankami, sekiranya mereka semua akan menjadi penyejuk-penyejuk mata kami danorang lain melalui budi pekerti dan karya-karya mereka yang terpuji dan jadikanlah kami yakni yang berdoa bersama pasangan dan anakketurunannya, jadikan kami”.27
Keluarga merupakan organisasi penting dalam kehidupan seseorang.Keluarga dapat memberikan semangat dun dorongan untukseseorang berjayadalam tugas dun kerjayanya.
Keluarga juga dapat membentuk sahsiah dunperibadi ahlinya sehingga menjadi individu yang cemerlang dun terkenal.Oleh itu tidak hairan apabila kita mendengar idaman seseorang untukmemiliki sebuah keluarga yang bahagia.Mereka tidak mahu keluarga yangbermasalah hingga berlarutan tanpa jalan penyelesaian. Mengapakansesebuah keluarga itu bermasalah.?Banyak faktor yang boleh membawakepada sebuah keluarga itu bermasalah.Antara faktornya ialah masalahkepimpinan keluarga tersebut.Bila dibincangkan mengenai ketua keluarga,kita tidak boleh menolak peranan seorang bapa sebagai pemimpin atau ketuakeluarga.Namun ada juga keluarga yang dipimpin oleh seorang wanita atauibu apabila suaminya telah meninggal dunia atau diceraikan.
26Wan Mohd Yusuf Wan Chik and others, Pembinaan Keluarga Sejahtera:Analisis terhadap Prinsip Keluarga Bahagia Rakyat Sejahtera dalam TransformasiTerenganu Baharu, Buildinga Happy Family: an analysis of the Happy FamilyHappy Nation, Principle in new Terenganu Transformation, Journal of NusantaraStudies (Jonus), 2017, 124.
27Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan keserasian al-Qur’an Vol.9 Surat al-Furqan, (Penerbit Lentera Hati, Jakarta), 544.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Kesimpulan atau analisis yang dapat diambil dari tafsiran yang dikutip oleh penulis adalah bahwa Firman Allah SWT memerintahkan kita untuk berusaha menguasai hal-hal keutamaan agama.Hamba Allah yang benar-benar beriman adalah mereka yang meminta kepada Allah untuk memberi mereka anak-anak yang mengikuti Allah dan menyembah-Nya tanpa bergabung dengan siapa pun selain Allah.Dia juga meminta kepada Allah untuk menjadikannya contoh bagi umat dalam hal iman dan amal. Ayat ini dapat dikatakan sebagai penerapan bhakti, penerapan renungan doa, selalu disinggung oleh cita-cita niat baik.
Berikut, sebuah ayat tentang keluarga harmonis yang memerintahkan agar seorang kepala keluarga harus menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka sebagai mana ayat berikut:
َّلَ رٌداَدِش رٌظ َلَِغ رٌةَ ِٕى ۤ
ٰ َم اَهْ يَ َع ُةَراَجِْلْاَو ُساَّنلا اَىُدْوُ قَّو اًرَنَ ْمُ ْيِ ْىَاَو ْمُ َسُفْ نَا آْوُ ق اْوُ نَمٰا َنْيِ َّلا اَهمُّ يَٰٓيَ
َنْوُ َمْؤُ ي اَم َنْوُ َعْفَ يَو ْمُىَ َمَا ٓاَم َّٰٱا َنْوُصْعَ ي
28
Dalam ayat tersebut memberikan konsep keluarga bahagia dalam penekanan nilai akidah.Penafsiran ayat ini menurut Imam Nawawi bahwasannya sangat penting memberikan pendidikan kepada keluarga, dan anak untuk menjalankan amar ma‟ruf nahi mungkar supaya terhindar dari perbuatan yang keji.29 Sehingga ayat diatas dibahaskan dengan kemampuan menjaga dari api neraka untuk diri dan keluarganya.30
Secara tersurat kedahsyatan api neraka pada ayat di atas dijelaskan kedalam empat hal:
Pertama, pemakaian
ْٓنْ كُمْق
(Peliharalah) Ayat ini menunjukkan bahwa siksaan neraka menyebar ke mana-mana, baik menyerang diri sendiri maupun keluarga. Oleh karena itu, diharapkan untuk melindungi dan melindungi diri dan keluarga dari api neraka. Penggunakan kata "Ibta`idu"(jauhilah neraka) mengambil konteks yang berbeda atau berbeda konteks.
Kedua, penyebutakan kata
ًر وَنَ
(neraka) dalam bentuk nakirah yang mempunyai kandungan arti peangagungan.Ketiga, menunjukkan bahwasanya orang kafir (manusia yang tidak beriman) kepada Allah merupakan manusa yang rugi dan hina, sehingga mereka memiliki kedudukan yang sama di dalam neraka. Yaitu menjadi bahan bakar sebagai mana ungkapan sepenggal ayat 6 at-Tahrim
ةوَر وَجمِحنْ وَ كُمْس نَّل وَ كُمْدنْ كُمْقنَّ
(yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu).Sebagai mana pendapatmufassir bahwa batu yang dimaksud adalah berhala-berhala yang disembah. Seperti dalam firman Allah surat al-Anbiya‟ ayat 98 yang berbunyi
وَ نْ كُمْدمِر وَ وَ وَ نْ كُمْ نْ وَ َۗوَ نَّنّوَ وَجَ كُمْب وَصوَح مِ ذٰيِّنُا مِ نْ كُمْد نْ مِ وَ نْ كُمْدكُمْ نْ وَ وَ وَ نْ كُمْ نَّنمِ
28 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, 561.
29 Imam Nawawi, Marahh Labid, 387.
30 Ahmad Kusyairi Suhail, Menghadirkan Surga di Rumah, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2007), 208
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
sungguh, kamu (orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah bahan bakar Jahanam. Kamu (pasti) masuk ke dalamnya.
Keempat, penjelasan tentangapi neraka yang sangat mengerikan apabila dibayangkan.
Karakter malaikat bukan lah tipe pembangkang, melainkan mereka patuh apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Dalam artian malaikat tidak bisa dilobi atau dipengaruhi sebagaimana penggalan ayat 6 surat tahrim
وَ نْيْوَ وَع
سٌد وَد مِ سٌ وَ مِ سٌ وَ
إِ ذٰ وَ
(penjaga malaikat-laikat yang kasar, yang keras). Dalam ayat 6 at-Tahrim Allahmenunjukkan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah dan rosul Nya yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga dirinya daari api neraka. Diantara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan shalat dan bersabar, sebagaimana firman Allah:
رٌميِ َع رٌمْ ُ َل َ ْ ِّ ل َّنِإ ِۖ َِّٱ ِب ْ ِ ْ ُت َلَ
“Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Kata larangan di sini merupakan bentuk penegasan bahwa mereka yang banyak diedit tidak terhubung dengan Allah SWT.Di bagian ayat ini, ketika orang tua diminta untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, mereka mengatakan hal-hal yang baik dan penuh nasihat.Peran orang tua di sini menyoroti pentingnya ilmu agama dan tanda kebesaran Allah SWT. Bahkan, dalam menyusun ayat ini, tidak ada seorang anak pun yang menoleh dan bertanya mengapa ia tidak bisa menyembah selain Allah SWT.31
Konsep keluarga bahagia pada bagian ini menekankan nilai iman bahwa hidup adalah tentang mempertahankan iman yang teguh. Pesan Rosulullah SAW adalah: Ayat ini menganjurkan perlindungan dari keluarga, nilai ketaatan dalam kehidupan sehari-hari, dan nilai iman dengan meyakini adanya surga dan neraka..
Adapun keluarga harmonis dalam surat al-Anfal yakni:
ْمُكُد َلَْوَاَو ْمُ ُلاَوْمَا ٓاََّنََّا آْوُ َ ْعاَوَ نوُ َ ْعَ ت ْمُتنَأَو ْمُ ِتَٰنَٰمَأ ا۟آوُ نوَُتََو َلوُسَّ ل َو ََّٱ ا۟اوُنوَُتَ َلَ ا۟اوُنَماَ َنيِ َّل اَهمُّ يََٰٓ
هَدْنِع َّٰٱا َّنَاَّوَۙ رٌةَنْ تِف َ رٌ ْجَآ ٗ
رٌمْيِ
32
Menurut M. Habib Quraish Shihab, dalam tafsir Almisva pada bagian ini, orang-orang beriman berhati-hati untuk tidak mengabaikan perintah bersyukur. Sedikit saja agar kamu tidak menaatinya, tidak berterima kasih padanya, dan tidak mengkhianati Nabi. Dan sejauh yang
31 Imam Nawawi al-Bantani, Uqudul Jain, Pustaka „Alawiyah. Semarang, 6.
32 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, 276.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
kamu ketahui, janganlah kamu mengungkapkan kewajiban yang dipercayakan kepadamu dari kewajiban keluargamu, seperti anak-anak dan istri, besar atau kecil..33
Sementara itu, para ulama menunjukkan bahwa kasus Abu Lubawa dan Bani Kryza adalah penyebab turunnya ayat ini. Seperti diketahui, kota Madinah adalah kota yang indah, rasul Allah.
Saya pindah ke sana dan tinggal dalam tiga kelompok besar. Artinya, yang pertama dan kedua adalah Aws dan Kazraj yang berlawanan.Keduanya adalah penduduk Arab Ash, dan dengan munculnya Islam, keduanya bersatu dan dikenal sebagai kelompok Al Anshdor (Pembela Nabi).dan ajaran Islam). Kelompok besar ketiga adalah Yahudi, terdiri dari suku Bani-an-Nadir, Bani-Kraiser dan Bani-Kainuka.Kedamaian seorang nabi ada padanya.Terjalinnya hubungan kerjasama dan kesepakatan damai antara seluruh warga tiga kelompok utama.Tetapi orang- orang Yahudi agak jauh dari memenuhi perjanjian itu.Dan mereka mengkhianati. Pengkhianatan pertama adalah suku Bani an Nadir sampai Nabi melihatnya. Memutuskan untuk meninggalkan kota Madinah menuju Syria dan memaksanya. Pengkhianatan selanjutnya dilakukan oleh Bani Quraizhah. Nabi saw kepadanya. Pertahanan mengepung orang-orang cukup kuat dan akhirnya mereka menyerah dan meminta diperlakukan seperti Bani an Nadir. Shallallahu 'alaihi wa sallam Nabi. Meskipun dia tidak setuju dengan tuntutan mereka, dia menyarankan agar Sayyid ibnu Muaz mengambil keputusan atas dasar bahwa Said memiliki hubungan baik dengan kelompok- kelompok Yahudi.
Mereka meminta Abu Lubaba untuk berkonsultasi dengan tawaran Nabi. Itu mungkin karena anak-anak, keluarga, dan harta benda Abu Lubaba bersama Bhanu Kraiza. Dengan izin Rasulullah, ketika sahabat Nabi ini mengunjunginya dan ditanya pendapatnya tentang keberadaan Sayid, Abu Rubaba mengatakan bahwa Sayyid dipenggal kepalanya sebagai tanda bahwa dia telah memutuskan untuk membunuhnya. menunjuk ke Setelah kejadian ini, Abu Lubaba sangat menyesal dan mengikatkan dirinya pada salah satu tiang masjid. Selama seminggu dia tidak makan atau minum apa pun. Ini adalah tanda pemenuhan yang telah memaafkannya.Sahabat Nabi lainnya memintanya untuk mengendurkan tali yang mengikatnya, tetapi Abu Lubawa menolak kecuali ketika Nabi melihatnya, yang dengan sendirinya terbuka. ..
Rasul pun membuka kontrak.Nah, kasus gestur leher Abu Lubawa ini disebut-sebut oleh para ulama sebagai alasan turunnya ayat di atas yang dianggap melanggar amanah. Jika kasus ini diterima sebagai penyebab turunnya ayat tersebut, maka akan terlihat sekitar tiga tahun setelah turunnya ayat tersebut sebelum ayat tersebut berbicara tentang Perang Badar, sebagaimana Perang Badar terjadi kedua. pengepungan desa Banu Kryza terjadi pada tahun kelima.34
33 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jilid 5, 421.
34 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jilid 5, 422.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Munasabah dalam ayat tersebut adalah nilai larangan berkhianat dalam hal-hal yang dipercayakan oleh Allah, serta amanat para Rasul kepada mereka dalam hal harta dan keluarga.Kita bisa melalaikan ibadah karena masalah harta atau anak. Sebagaimana Allah sebutkan dalam Surah at Tagabun ayat 14-15:
َّٰٱا َّنِاَف اْوُ ِفْغَ تَو اْوُحَفْصَتَو اْوُفْعَ ت ْنِاَو ۚ
ْمُىْوُرَ ْ اَف ْمُ َّل اًّوُدَع ْمُكِد َلَْوَاَو ْمُ ِجاَوْزَا ْنِم َّنِا آْوُ نَمٰا َنْيِ َّلا اَهمُّ يَا ميِ َع رٌ ْجَأ ٓۥُهَدنِع َُّٱ َو ۚ رٌةَنْ تِف ْمُكُدَٰلْوَأَو ْمُ ُلَٰوْمَأ ٓاََّنَِّإرٌ ْيِ َّر رٌرْوُفَغ
Surah at-Taghabun, ayat 14-15, berbicara tentang kehidupan keluarga. Beberapa keluarga memiliki wanita yang menjadi musuh keluarga, dan bahkan anak-anak bisa menjadi musuh.
Maka Allah diperintahkan untuk menghindarinya.
Dalam hal itu, redaksi ayat 15 hampir sama dengan ayat 28 dalam harta rampasan, menekankan bahwa harta dan anak adalah cobaan. Karena anak-anak bangga dengan mereka yang dikaruniai anak, tetapi ketika mereka suka bertindak, mereka menjadi boomeran bagi orang tua mereka, dari mana para pemberontak memiliki konsep sesegera mungkin untuk diwujudkan. keluarga bahagia. Demikian pula untuk harta, ayat 28 tentang harta rampasan dan ayat 15 tentang penipuan mengatakan bahwa kekayaan adalah lambang kebahagiaan dunia. Dan dianjurkan bagi seseorang untuk memperhatikan kekayaan.
Ayat 14 at-Thagabun menggambarkan kisah Auf bin Malik al-Asyja‟I yang istri dan anak- anak nya sellau menangis jika hendak berangkat perang, sambal melarang untuk ikut perang.
Karena khawatir istri dan anak-anaknya meninggal. Menyadari hal tersebut maka turunlah ayat ini.35.
Menurut mufassir, Ali as-Sabuny, beberapa istri dan anak-anak adalah musuh yang dapat mencegah mereka dari menyembah Allah dan mencegah suami dari menaati Allah. Maka berhati-hatilah dalam mengikuti dan menuruti segala keinginan istri dan anak-anakmu..36
Merujuk pada ayat 27-28 Surat al-Anfal, peneliti menjadikan ayat ini sebagai puisi keluarga bahagia. Alasannya adalah jika keluarga, istri, anak, dan harta benda Anda membuat Anda sibuk, Anda akan mengkhianati mereka dengan bertindak di luar. kepemimpinan. Dan para pemimpin agama akan menderita kerugian besar. Sebaliknya, jika ia mengabdi dengan menjalankan petunjuk agama dan persyaratan Allah dan Rasul-Nya, ia akan diberkati dan akan rukun dalam mengikuti Syariah dan Sunnah di bawah Rasul-Nya, seperti yang dilakukan Allah dalam Sura'al. keluarga. Ayat ke-7 Hasyr artinya ambillah apa saja yang dibawa kepada kalian semua oleh para utusannya, apa saja uang yang diharamkan darinya dan tinggalkanlah.
35 M. Quraish Shihab, Tafsir Misbah, 287.
36 Ali as-Sabuny, Sofwat at-Tafsir, Jilid III., (Beirut: Dar al-Fikr, TT), 394.
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
KESIMPULAN/CONCLUSION
1. Harmonisasi keluarga adalah suatu masyarakat yang terbentuk sebagai hasil perkawinan yang didasarkan pada saling pengakuan antara laki-laki dan perempuan, dan merupakan pembiakan keturunan untuk melanjutkan kehidupan berdasarkan cinta dan kasih sayang. Ini membawa kedamaian, kedamaian di antara keduanya. Direkomendasikan dalam Al-Qur'an, mengingat gambaran perkembangan keharmonisan keluarga. Perintah untuk menjadi keluarga yang harmonis, dan upaya semua orang ke arah itu, berasal dari Al-Qur'an. Melakukan ini adalah ibadah dan menerima pahala dari Allah untuk umatnya.
2. Bagian kerukunan keluarga dalam Al-Qur'an memiliki amanat yang disampaikan oleh Allah SWT. Dengan kata lain melahirkan keluarga atau latar belakang keluarga dan konsep keluarga yang selaras dengan keberadaan keluarga. Sakinah, Mawaddah, Rahmah (Q.S ar-Rum ayat 21) keluarga harus saling menutupi dan melengkapi seperti pakaian yang kita kenakan, sebagaimana suami istri harus menutupi segala kekurangan yang dimiliki satu sama lain. Baqoroh ayat 187), dan keluarga rukun ditanamkan dengan keimanan, ketakwaan dalam pendidikan, dan ketaatan kepada Allah SWT agar keluarga terhindar dari api neraka. (Q.S al-Anfal, ayat 27-28) Larangan menipu Allah dan rasul dalam kebaikan, Nahi Munkal, anggota keluarga, yaitu dengan anak- anak Salah satunya berhati-hati untuk tidak melarikan diri dan mengkhianati manajer, seperti dalam pelaksanaan nubuat keluarga hancur yang berasal dari properti. Dan Tuhan. Syair Terakhir (Q.S al-Furqon : 7) Sebagai aplikasi dari semua ayat yang dibahas, aplikasi doa doa yang selalu menyentuh cita-cita setiap keluarga yang terbentuk. Untuk menyenangkan suami dan istri dan anak-anak kita dan menjadikan kita pemimpin orang-orang benar.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES
Abdul kodir, Faqihuddin. 2019. Qiroaah Mubadalah. Yogyakarta: IRCiSoD Al-Qurtubi. Al-Jami‟ Lī Ahkam Al-Quran
As-Siyuthi, Imam.2014. Asbabun Nuzul terjemah. Dar Kairo: Pustaka al-Kautsar Baidan, Nasrudin. 2000. Metodologi penafsiran al-Qur‟an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bunqin, Burhan. 2007. Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metode Kearah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo
Departemen Agama RI. al-Qur‟an dan Terjemahnya
Hadiyanto, Andy. 2011. Makkah-Madaniyyah: Upaya peristiwa pewahyuan, Vol VI No. I
Hamid, Nasr Abu Zaid. 2001. Tekstualitas al-Qur‟an: kritik terhadap Ulumul Qur‟an. Yogyakarta: LKIS Hamka, Buya. 1984. Tafsir al-Azhar Juzu XXI. Pustaka Panji Mas Jakarta
HARMONISASI KELUARGA DALAM AL-QUR‟AN (Kajian Tafsir Tematik)
Hodgson, Marshal. 1994. The Venture of Islam, dikutip dalam Nur Cholis Madjid, Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina
Juariyah. 2010. Hadis Tarbawi. Yogyakarta. TERAS
Kauma, Fuad dan Nipan. 1997. Membimbing Istri Mendampingi Suami. Yogyakarta: Mitra Usaha KEMENAG. 2012. al-Quran dan Terjemahan. Bekasi: PT. Sukses Mandiri
Kusyairi Suhail, Ahmad Menghadirkan Surga di Rumah. (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2007) Kusyairi Suhail. 2007. Ahmad Menghadirkan Surga di Rumah. Jakarta: Maghfirah Pustaka Qoyyim al-Jauziyyah, Ibnu. 1421. at-Tafsiru al-Qayyimu, Jilid 2. Darul Falah: 1421 H
Rahman, Fazlur. 2000. Islam dan Modernitas: Tentang Transformasi Intelektual, Cet II. Bandung:
Pustaka
Salim dan Syahrur. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media
Shihab, Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan, dan keserasian al-Qur‟an. Jakarta: Lentera Hati Taimiyah, Ibnu. 1997. Muqodimmah Fi Usul al-Tafsir, Cet II. Beirut: Dar Ibnu Hazm
Wan Chik, Wan Mohd Yusuf and others. 2017.Pembinaan Keluarga Sejahtera: Analisis terhadap Prinsip Keluarga Bahagia Rakyat Sejahtera dalam Transformasi Terenganu Baharu, Buildinga Happy Family: an analysis of the Happy Family Happy Nation, Principle in new Terenganu Transformation, Journal of Nusantara Studies (Jonus).
Willis, Sofyan S. 2009. Konseling Keluarga, Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga Memecahkan Masalah Komunikasi di dalam Sistem Keluarga. Bandung: Alfabeta
Zuhaili, Wahbah. al-Tafsir al-Munir al-Aqidat wa al-Syari‟at wa al-Manhaj. Jilid 11 juz 21