• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PELATIHAN PENULISAN KREATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DI DESA SINDANGSARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PELATIHAN PENULISAN KREATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DI DESA SINDANGSARI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PENULISAN KREATIF DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DI DESA SINDANGSARI

Veni Tiyas Sari1, Siti Khadijah2, Ria Marginingsih3 Universitas Islam 451,2,3

[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3

Abstract

Writing activities are basically good activities for children to do. By writing, children's creativity can be increased and a child is like immersing himself in the creative process which means the child creates something which also means asking questions, experiencing doubts and confusion until finally finding a solution. And when the creative process is increasingly practiced, it becomes easier for children to transfer their skills to other fields that also require creative solutions, such as school and other activities. From the results of observations of junior high school children and adolescents in the village of Sindangsari, Cabangbungin District, Bekasi Regency. has a high interest in reading short stories and is quite interested in trying to write stories, but there are still some children who have minimal interest in reading and writing, therefore the writer is interested in helping them develop their abilities and express feelings through writing stories in the service of the writer's KKN It is hoped that it can attract children's interest and motivation to write by using an approach that emphasizes the importance of the learning process for students, namely Story Telling or Reading stories, and Writing Training.

Keyword: Writing, Reading, Creativity

1. Pendahuluan

Pembelajaran menulis permulaan sangat penting diajarkan di sekolah dasar agar anak-anak dapat terlibat kegiatan baca tulis. Minimnya kemampuan menulis yang memadai sejak dini akan mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya (Natalita & Situngkir, 2019). Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan menggunakan Bahasa yang sebagian besar sulit di kuasai oleh anak-anak baik dari pendidikan dasar dan menengah. Letak kesulitannya juga bermacam-macam seperti mencari ide atau gagasan, tetapi juga dalam menerjemahkan ke dalam tulisan. Menulis juga disebut keterampilan puncak dalam mengekspresikan perasaan yang dituang kedalam tulisan. Keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan latihan (Agusniatih & Manopa, 2019; Ramadhan et al., 2023).

Menurut Listiani (2020) salah satu bentuk praktik dan latihan untuk memperoleh penguasaan menulis, sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran. Pernyataan ini sependapat

(2)

yang diwariskan turun-menurun, akan tetapi merupakan hasil proses belajar mengajar dan ketekunan berlatih. Jadi keterampilan menulis itu mengalami proses pertumbuhan melalui latihan. Untuk memperoleh keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis, melainkan tumbuh melalui proses pelatihan. Kenyataan dilapangan, menunjukan bahwa pembelajaran menulis kurang mendapat perhatian sewajarnya. Astuti & Mustadi (2014) mengatakan bahwa pembelajaran membaca dan menulis yang dulu merupakan pembelajaran latihan pokok, kini kurang mendapatkan perhatian baik dari siswa maupun dari tenaga pendidikan guru.

Pembelajaran menulis tidak ditangani sebagaimana mestinya, hal ini mengakibatkan bahwa rendahnya mutu kemampuan menulis bagi anak-anak (Hamzah, 2020).

Dalam optimalisasi hasil belajar terutama bidang keterampilan menulis, diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar dan kreativitas para anak-anak. Kegiatan menulis pada dasarnya merupakan kegiatan yang baik dilakukan oleh anak. Dengan menulis, keterampilan anak dapat ditingkatkan (Krismasari Dewi et al., 2019; Kurniawan &

Masjudin, 2018). Penulisan kreatif merupakan sebuah produk dari kegiatan menulis untuk meningkatkan kreativitas seseorang sehingga menghasilkan produk yang berupa tulisan. Produk yang dihasilkan tersebut merupakan hasil kreativitas yang bisa dinikmati oleh pembaca. Produk penulisan kreatif ada bermacam- macam seperti artikel pop, cerpen, karya sastra, pidato, dan lain sebagainya.

Penulisan kreatif bisa dilatih melalui usaha rutin melalui pendampingan seseorang yang ahli di bidang tulis menulis. Hal utama yang harus diperhatikan adalah memahami karakter tulisan yang akan dibuat dengan membaca dulu berbagai tulisan dari jenis tulisan serupa (Ahsin, 2016; Juliana et al., 2022).

Dwi Kartikasari & Karyani (2014) mengatakan bahwa menulis kreatif merupakan sebuah kompetensi. Hal itu karena menulis kreatif tidak cukup jika mengandalkan bakat semata. Menurutnya, menulis juga tidak terbatas pada minat dan tidak cukup dibangun oleh kebiasaan. Penulis harus memiliki kemampuan mengenai aspek pengetahuan, sikap, proses, keterampilan, hasil, dan profesi dalam menulis. Tulisan kreatif memiliki tiga karakter utama, yaitu : (Imajinatif) menekankan pada daya khayal penulis untuk mengggali dan mengeksplorasi bahan dan ide tulisan secara optimal. Meskipun khayalan tersebut bersumber dari pengalaman pribadi, penulis harus mampu membuat tulisan tersebut menarik dan lebih baik, (Ekspresif) penulis harus mampu memggungah pengalaman batin pembaca melalui ekspresi penulis yang berkaitan dengan pengalaman dan pengetahuannya, (Apresiatif) menekankan pada kesengajaan penulis dalam menyenangi dan menikmati ide cerita yang disajikan dalam tulisan sehingga mampu menciptakan nilai baru terhadap karya yang dihasilkan, termasuk nilai- nilai baru dalam kehidupan (Putera & Khairussibyan, 2018; Rejo & Kharisma, 2021).

Cerita pendek atau disebut juga cerpen adalah bentuk prosa naratif aktif, lebih padat dan langsung pada inti cerita tersebut. Berbeda dari novel dan

(3)

sejenisnya yang lebih panjang dan lebih klompleks. Cerpen memiliki kesederhanaan seperti memiliki satu plot, satu cerita, setting tunggal serta tokoh yang terbatas. Cerpen memiliki dua unsur, yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik (Nurfitriani et al., 2022). Menurut Hartani, (2018) ukuran cerpen ialah dapat selesai dibaca dalam waktu sekali duduk sekurangnya satu jam. Definisi cerpen, tentu tidak hanya cerita pendek dan kesederhanaan struktur saja. Cerpen memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan jenis cerita lainnya. Cerita pendek dibangun oleh unsur-unsur yang saling terpadu yang meliputi tokoh (penokohan), alur, latar, gaya Bahasa, dan sudut pandang dengan ciri utama dalam cerpen adalah intensif, singkat, dan padu. Memiliki unsur seperti tokoh, gerak, dan adegan serta Bahasa yang tajam, memikat perhatian (Wijaya et al., 2022).

Berdasarkan hasil observasi anak-anak dan siswa sekolah menengah pertama di Desa Sindangsari Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi menunjukkan anak-anak yang masih kesulitan dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan kreatif berupa cerita pendek hasil karya anak-anak. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi lapangan berupa adanya beberapa anak-anak yang masih kesulitan untuk menuangkan idenya sehingga membuat binggung dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah cerita. Faktor tersebut disebabkan kurangnya imajinasi dan kreatifitas yang menjadi pondasi sebuah karya, sehingga menyebabkan hasil karya cerita mereka hanya berhasil dalam beberapa paragraf saja dan hanya memperoleh cerita yang terkesan mengambang belum ada unsur yang menarik didalamnya. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa mereka banyak yang tidak tahu tentang macam-macam cerita pendek seperti dongeng dan cerita rakyat. Kondisi sosial dan ekonomi yang masih terbilang kurang memadai di desa tersebut mengakibatkan tidak semua anak beruntung untuk meraih pendidikan. Minimnya tenaga pendidikan, kondisi ekonomi dan ilmu pengetahuan baca tulis berhitung pada anak-anak menjadikan faktor utama penulis melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan terkait penulisan kreatif dalam meningkatkan keterampilan anak-anak di Desa Sindangsari. Dari pemaparan tersebut bahwa penulisan cerpen atau cerita pendek mempunyai peran aktif dalam membangun penulisan kreatif pada anak. Anak-anak usia dini dan juga remaja masih memiliki imajinasi yang dapat disalurkan kedalam sebuah cerita sehingga menghasilkan karya yang luar biasa. Metode yang dipilih dalam melakukan pengabdian melalui program kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Islam 45 dengan mengunakan metode BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi) yang berguna untuk meningkatkan keaktifan dan aktivitas anak-anak untuk mengikuti kegiatan pelatihan penulisan kreatif baik dalam situasi apapun.

2. Metode Pelaksanaan

Pada kegiatan pelaksanaan pelatihan penulisan kreatif menggunakan metode edukasi melalui metode BCM (Bermain, Cerita, dan Bernyanyi) yang merupakan sebuah cara atau strategi yang menggabungkan beberapa metode menjadi satu agar mencapai tujuan pembelajaran efektif, inovatif, kreatif dan menyenangkan

(4)

(Shabrina, 2022). Selain itu guna mendukung pelatihan penulisan cerita, penulis menambahkan literasi membaca yang bertujuan untuk melatih kemampuan membaca anak-anak. Penulis melaksanakan kegiatan tersebut di Desa Sindangsari Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi dengan beberapa tahapan kegiatan.

Pertama, penulis melakukan persiapan pendekatan terhadap anak-anak melalui strategi bermain dan bernyanyi bersama sambil memasukan suasana cerita yang menyenangkan, pemilihan animasi atau tokoh yang di sukai anak-anak mambantu mempermudah konsentrasi belajar anak. Selanjutnya penulis akan meminta anak- anak membuat cerita dialog bereksporasi ke dalam cerita yaitu membuat kebebasan mengekspresikan perasaannya melalui media penulisan di dalam selembar kertas kosong. Kegiatan yang terakhir pelatihan penulisan kreatif dalam kegiatan ini anak-anak mengerahkan semua kemampuan imajinasi dan kreativitas untuk menghasilkan suatu karya cerita yang menarik.

Metode pelaksanaan konsultasi digunakan untuk membantu anak-anak terkait cerita yang mereka buat melatih pola pikir dalam mengekspresikan perasaannya terhadap penulisan cerita. Memberikan panduan dan langkah- langkah dasar dari penulisan dialog, cerita sampai pada penulisan kreatif. Metode pelaksanaan pelatihan digunakan untuk pelatihan penulisan cerita pendek atau cerpen yang di ikuti oleh anak-anak meliputi beberapa kegiatan yaitu (Basri et al., 2022; Sari, 2013) :

A. Membuat kegiatan penyuluhan dan pengarahan tentang pentingnya belajar malaui membaca cerita atau Story Telling membantu anak-anak mengenal lebih dekat tentang unsur-unsur cerita yang terkandung didalamnya yang nantinya akan di sampaikan secara bergantian. Selain itu dapat memberikan ilmu pengetahuan dan Edukasi dari beberapa karakteristik tokoh cerita dan pesan kesan yang didapatkannya.

B. Pelatihan penulisan cerpen atau cerita pendek adalah sebuah strategi pendekatan melalui media tulisan, yang nantinya anak-anak di bebaskan untuk bereksporasi mengenai sebuah sudut pandang yang berbeda dari cerita yang mereka tulis.

C. Bernyanyi bersama merupakan strategi mengekspresikan suasana yang menyenangkan saat belajar agar anak tidak mudah cepat bosan atau jenuh saat sedang melakukan pembelajaran.

Dalam kegiatan evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap sasaran terkait materi yang telah disampaikan agar progam pelaksanaan tercapai dengan baik.

3. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait pelatihan penulisan kreatif bertujuan agar masyarakat terutama peran orang tua dapat membimbing anak- anak mereka dengan pendidikan yang terbaik untuk masa depan. Dengan adanya pelatihan penulisan kreatif ini membantu mereka yang minim baca dan tulis menjadi anak-anak bisa menghasilkan sebuah karya menarik melalui cerita pendek.

(5)

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan yang bertema “Pelatihan Penulisan Kreatif Dalam Meningkatkan Keterampilan di Desa Sindangsari” dilaksanakan dalam beberapa tahap utama yang bisa dilihat dalam tabel 1 berikut :

Tabel 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

NO Kegiatan Pelaksanaan Lokasi

1. Observasi 1 9 Agustus 2023 Desa Sindangsari

2. Observasi 2 14 Agustus 2023 Desa Sindangsari 3. Pesiapan atau perencanaan Program 15-16 Agustus 2023 Desa Sindangsari 4. Bermain dan bernyanyi bersama

sambil memasukan unsur cerita di dalamnya.

Membaca cerita

Menulis dialog

Pembuatan penulisan kreatif cerita pendek

29 Agustus 2023 – 5 September 2023

Desa Sindangsari Posko Kelompok 3.

SMPN satu atap Cabangbungin.

5. Penyerahan Program Madding di Taman Baca

6 September 2023 Desa Sindangsari PAUD KB.

Flamboyan

6. Evaluasi 21 September 2023 Desa Sindangsari

Kec. Cabangbungin 3.2 Hasil Pelaksanaan Program

Pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa melalui Kuliah Kerja Nyata adalah usaha untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini memberikan suatu nilai tambah bagi masyarakat, baik dalam kegiatan ekonomi, kebijakan, dan perubahan perilaku (sosial). Dalam kegiatan pelatihan penulisan kreatif dalam meningkatkan keterampilan di Desa Sindangsari bertujuan untuk meningkatkan perkembangan anak-anak sekolah menengah pertama terlihat saat mereka bisa menuangkan ide imajinasinya ke dalam cerita sedikit demi sedikit menjadi sebuah rangkaian tulisan dan mereka bisa membuat cerita pendek berdasarkan langkah-langkah atau alur cerita yang sesuai misalnya pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.

Hasil pelaksanaan program pengabdian masyarakat tentang kegiatan edukasi terhadap anak-anak dan siswa-siswi sekolah menengah pertama (SMP). Pada tahap pertama penulis melaksanakan kegiatan edukasi di minggu pertama pada tanggal 28 Agustus 2023. Melalui bernyanyi dan bermain bersama memilih lagu

“si kancil anak nakal” dengan memasukan unsur cerita di dalamnya yang bertujuan agar anak-anak dapat memahami karakteristik dari tokoh dalam cerita tersebut. Selanjutnya penulis memberikan materi atau penyuluhan tentang cerita pendek kepada anak-anak dan juga praktik membaca dan menulis dialog bergambar sebagai metode dasar anak mengenal cerita pendek yang bertempat di posko KKN kelompok 3.

(6)

Gambar 1. Penulisan Kreatif Melalui Bermain Dan Bernyanyi Bersama Sambil Memasukan Unsur Cerita

Pada tahap kedua penulis melaksanakan program kegiatan di sekolah menengah pertama (SMP) pada tanggal 29 Agustus 2023. Sebelum memberikan materi penulis memberikan games tebak-tebakan dan bernyanyi bersama memasukan unsur cerita didalamnya. Selanjutnya penulis memberikan materi dasar penulisan kreatif cerita pendek seperti : struktur cerita pendek, unsur-unsur cerita pendek, jenis-jenis cerita pendek dan langkah-langkah pembuatannya.

Setelah itu penulis meminta adek-adek kelas 7 untuk praktik membuat dialog tertulis tanpa gambar dan terakhir meminta adek-adek untuk memperagakan dialog bersama teman sebangkunya secara bergantian yang bertempat di SMPN Satu Atap Cabangbungin.

Gambar 2. Sosialisasi Konsep Penulisan Kreatif

Selanjutnya pada tahap ketiga senin, 4 September 2023 penulis memberikan pembelajaran terkait penulisan kreatif yaitu memberikan tugas praktik cerita pendek dengan tema dan berdasarkan langkah-langkah cerita pendek.

Selanjutnya penulis mengajarkan membaca dan menulis mulai dari mengenal huruf, kosakata yang benar dan merangkai kata menjadi tulisan yang benar untuk anak yang minim pengetahuan pendidikan membaca dan menulis karena Faktor ketidakmampuan untuk bersekolah. Selanjutnya penulis menentukan pemenang penulisan kreatif cerita pendek terbaik dan terpilih 1 pemenang cerita terbaik yang bertempat di posko kelompok 3.

(7)

Pada tahap keempat penulis memberikan tugas praktik penulisan kreatif cerita pendek sesuai dengan tahap-tahap dan langkah-langkah yang telah di tentukan mendukung skill dan kreatifitas dalam menentukan ide mengasah imajinasi. Selanjutnya penulis juga mengajarkan 3 adek-adek SMP kelas 7 yang tidak bisa membaca. Terakhir penulis menentukan pemenang dari penulisan kreatif pembuatan cerita pendek di nilai dari cerita yang menarik serta kerapihan dalam penulisan. Penulis mendapatkan 3 pemenang terbaik penulisan kreatif cerita pendek.

Gambar 3. Praktik Penulisan Kreatif

Pada tahap terakhir malam harinya penulis membuat program tambahan dari Madding mulai dari merangkai, menyusun dan menempelkan yang merupakan hasil dari para pemenang penulisan kreatif cerita pendek adek-adek SMPN satu atap Cabangbungin dan juga anak-anak yang penulis ajarkan di posko kelompok 3. Program tambahan tersebut akan di letakan di Taman Baca PAUD KB.

Flamboyan bertepatan dengan penyerahan buku-buku cerita. Selanjutnya pada 6, September 2023 yaitu penyerahan madding yang diterima langsung oleh guru- guru paud, penyerahan madding di taman baca tersebut bertujuan untuk meningkatkan keaktifkan taman baca dan juga isi dalam madding tersebut dapat berguna dan bermanfaat untuk adek-adek di masa yang akan datang tidak hanya itu juga penulis diberikan kesempatan untuk membacakan cerita pendek dari buku-buku tersebut untuk siswa PAUD.

Gambar 4. Penyerahan Mading

(8)

3.3 Kendala-kendala yang dihadapi dan Cara mengatasi

Ada beberapa kendala yang di hadapi oleh penulis salah satunya dalam melaksanakan program di antaranya yaitu masih adanya siswa dan siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang tidak bisa membaca sehingga menghambat penyampaian pembelajaran materi karena harus mengajari membaca terlebih dahulu. Cara mengatasinya penulis berupaya maksimal mungkin dalam membagi waktu antara mengajar materi dengan mengajar membaca agar bertujuan para siswa tersebut dapat ikut belajar bersama dan mendapatkan ilmu yang sama.

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat terkait kegiatan edukasi pembelajaran pelatihan penulisan kreatif dengan target anak-anak dan siswa-siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Desa Sindangsari dapat disimpulkan bahwa program edukasi tentang pelatihan penulisan kreatif dalam cerita pendek sangat di butuhkan bagi anak-anak untuk membantu meningkatkan kelancaran membaca dan menulis. Berdasarkan fakta di lapangan dalam pelaksanaan program penulis menemukan berbagai permasalahan dari faktor-faktor yang terjadi seperti social dan ekonomi keluarganya kurang memadai terkait pendukung pendidikan anak tersebut dan juga kurangnya guru-guru pendukung terhadap perkembangan siswa dalam sekolah terliat bahwa masih ada anak yang bersekolah tetapi minim ilmu pengetahuan membaca. Hal tersebut dapat di simpulkan adanya pelatihan penulisan kreatif ini dapat meminimalisir anak-anak yang minim ilmu yang bisa berdampak pada masa depan generasi muda nantinya. Sarannya yaitu meningkatkan tenaga pengajar di sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru pengajar, memberikan fasilitas yang memadai seperti buku bacaan dan lain-lain, serta memberikan bimbingan belajar untuk anak dengan mengajak anak belajar membaca sesuai dengan kemampuan dan pemahaman anak karena tidak semua anak bisa memahami secara langsung tapi ada juga anak yang bisa memahami secara bertahap dengan jangkau yang lumayan lama.

Daftar Pustaka

Agusniatih, A., & Manopa, J. M. (2019). Keterampilan Sosial Anak Usia Dini: Teori dan Metode Pengembangan. Edu Publisher.

Ahsin, M. N. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Dan Metode Quantum Learning. Refleksi Edukatika, 6(2). https://doi.org/10.24176/re.v6i2.607

Astuti, Y. W., & Mustadi, A. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD. Jurnal Prima Edukasia, 2(2), 250. https://doi.org/10.21831/jpe.v2i2.2723

Basri, H., Putra, P., Supratno, S., Irham, I., Rofieq, A., Rusham, R., Maysaroh Chairunnisa, N., & Amin Ash Shabah, M. (2022). Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Era Covid-19 Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022.

Dwi Kartikasari, N., & Karyani, U. (2014). Hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

Hamzah, N. (2020). Pengembangan sosial anak usia dini. IAIN Pontianak Press.

(9)

Hartani, A. (2018). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menyimak Cerita Pendek

Melalui Model Picture And Picture Berbantuan Media CD Cerita Pada Siswa Kelas V SD 1 Mejobo Kudus. KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 2(1).

https://doi.org/10.24176/kredo.v2i1.2576

Juliana, R., Juliani, R., Husna, A., Fahrimal, Y., & Husna, C. A. (2022). Pelatihan Penulisan Kreatif Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar. MEUSEURAYA - JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 11–22.

https://doi.org/10.47498/meuseuraya.v1i2.1278

Krismasari Dewi, N. N., Kristiantari, M. G. R., & Ganing, N. N. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture Berbantuan Media Visual Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Journal of Education Technology, 3(4), 278. https://doi.org/10.23887/jet.v3i4.22364

Kurniawan, A., & Masjudin, M. (2018). Pengembangan buku ajar microteaching berbasis praktik untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru. 9–

16.

Listiani, F. D. (2020). Faktor Penyebab Kesulitan Menulis Fabel Dan Model Pembelajaran Yang Diharapkan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 4(1), 112–128. https://doi.org/10.24176/kredo.v4i1.4883

Natalita, R. K., & Situngkir, N. (2019). Meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung dengan menggunakan metode drill pada siswa kelas 1 SD.

COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education), 2(1), 18–

25.

Nurfitriani, A. I., Karim, A. A., Hartati, D., & Pratiwi, W. D. (2022). Dokumentasi Sosial dalam Kumpulan Cerita Pendek #ProsaDiRumahAja. EDUKATIF :

JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), 1315–1322.

https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2143

Putera, L. J., & Khairussibyan, Muh. (2018). Pelatihan Penulisan Kreatif

Terstruktur. JCES | FKIP UMMat, 1(1), 52.

https://doi.org/10.31764/jces.v1i1.114

Putri, R. M., & Rismawati, R. (2018). Pelaksanaan Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Perjanjian Baku Yang Mengandung Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Parkir. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan, 2(2), 399–411.

Ramadhan, A., Nandini, E. Z., Febriyanti, I. N., & Putra, P. (2023). Membangun Budaya Literasi Melalui Peningkatan Minat Baca Pada Masyarakat Desa Pantai Sederhana. An-Nizam, 2(1), 205–2011.

Rejo, U., & Kharisma, G. I. (2021). Efektivitas Metode Mind Mapping dalam Penulisan Kreatif Teks Cerita Pendek di SMP Negeri Kota Baru Melalui Gerakan Literasi Sekolah. Darmabakti : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan

Masyarakat, 2(2), 52–60.

https://doi.org/10.31102/darmabakti.2021.2.2.52-60

Sari, I. P. T. P. (2013). Pendidikan kesehatan sekolah sebagai proses perubahan perilaku siswa. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 9(2).

(10)

Shabrina, L. M. (2022). Kegiatan Kampus Mengajar dalam Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 916–924.

Wijaya, A. E., Sonyaruri, A., Indriyani, D. M., & Utomo, A. P. Y. (2022). Analisis Penggunaan Frasa Nomina Pada Cerita Pendek Berjudul Robohnya Surau Kami Karya A. A. NAVIS. Jurnal Skripta, 8(1).

https://doi.org/10.31316/skripta.v8i1.2685

Referensi

Dokumen terkait

PELATIHAN MENJADI ORANGTUA EFEKTIF (MOE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI.. ORANGTUA DENGAN ANAK

Hasilnya dengan melakukan sosialisasi kewirausahaan, pelatihan bisnis kreatif, pelatihan digital marketing, pelatihan membuat daun garing singkong, pelatihan membuat

Hal tersebut sejalan dengan (Irvan et al., 2020) yang menyatakan bahwa pelaksanaan pelatihan berbasis karya kreatif mendapatkan respon positif dari masyarakat,

Hasil analisis tes keterampilan berpikir kreatif Indikator Persentase Kriteria Skor Tertinggi Skor Menengah Skor Terendah Fluency 61,11 % Baik 5 orang 15 orang 10 orang Flexibility

Maka dapat diambil kesimpulan: adanya pengaruh implementasi pembelajaran keterampilan berbahasa sebagai upaya meningkatkan pengetahuan anak pra sekolah hal ini terlihat dari anak usia

Dengan mengatasi masalah pengangguran melalui pelatihan keterampilan berbasis komunitas, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat , Judul : “Pelatihan Keterampilan Digital Content Creator Dalam Meningkatkan life skill Generasi Muda Untuk

Memberikan Edukasi untuk meningkatkan keterampilan dan penghasilan anak asuh Yayasan Masjid Chengho melalui Pelatihan Pembuatan Bucket beserta Pemasarannya.. Memberikan Pelatihan