• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PERJALANAN ULUBELU: Laporan Eksplorasi Geothermal

N/A
N/A
Vito Ryano

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PERJALANAN ULUBELU: Laporan Eksplorasi Geothermal"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERJALANAN ULUBELU

(Laporan Eksplorasi Geothermal)

Oleh

Vito Agung Ryano (2015051041)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

2023

(2)

i

Judul Kegiatan : Laporan Perjalanan Ulubelu Tanggal Kegiatan : 24 Mei 2023

Tempat Kegiatan : PGE ULUBELU

Nama : Vito Agung Ryano (2015051041)

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Bandar Lampung, 6 Mei 2023 Mengetahui,

Dosen Pengampu,

Nanda Hanyfa Maulida, ST., M.T.

NIP. 199308262022032013

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan perjalanan ulubelu. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah eksplorasi geothermal. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang panasbumi yang ada di ulubelu.

Terlebih dahulu, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Nanda Hanyfa Maulida, ST., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah eksplorasi geothermal yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Penulis

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI… ...iii

DAFTAR GAMBAR ... ………iv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kegiatan ... 1

BAB II. TEORI DASAR BAB III. METODE PELAKSANAAN A. Alat dan Bahan ... 4

B. Diagram Alir ... 5

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Data Pengamatan ... 6

B. Pembahasan ... 6 BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.Diagram Alir ... 5

(6)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) adalah pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi panas bumi atau geothermal untuk menghasilkan listrik. Energi geothermal dihasilkan dari panas yang ada di dalam bumi, baik dari perpaduan radioaktif, panas yang tersimpan sejak pembentukan bumi, maupun dari aktivitas magma di dalam kerak bumi.Panas bumi sebagai sumber energi geothermal adalah sumber energi terbarukan yang tersedia secara berkelanjutan. Panas bumi tidak akan habis dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.

PGE (Pertamina Geothermal Energy) Ulubelu adalah salah satu proyek pembangkit listrik geothermal yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Indonesia. Pembangkit listrik ini merupakan salah satu pembangkit listrik geothermal terbesar di Indonesia dan menjadi bagian penting dalam diversifikasi energi nasional.

B. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Memperluas pemahaman mahasiswa tentang energi geothermal, teknologi pembangkit listrik geothermal, dan kontribusi PLTP dalam sektor energi 2. Dapat melihat langsung bagaimana sebuah pembangkit listrik geothermal

beroperasi.

3. Kunjungan ke PGE Ulubelu dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya energi terbarukan dan perlindungan lingkungan.

(7)

II. TEORI DASAR

Seiring perkembangan peradapan kehidupan manusia dewasa ini yang semakin maju, maka energi listrik yang dibutuhkan juga semakin meningkat, karena energi ini sangat dominan untuk pemenuhan hampir setiap keperluan manusia. Hal ini dapat kita perhatikan, sebagai contoh sederhana, apabila pasokan listrik terputus dapat dikatakan kehidupan manusia “mati”, demikian yang dikatakan Jero Wacik (2013).

Sehingga tidak terbantahkan lagi bahwa manusia modern sekarang ini sangat bergantung pada energi ini. Sementara fungsi energi listrik hingga saat ini belum dapat digantikan oleh energi lain, sedangkan yang dicari sebagai alternatif adalah energi primer untuk prime mover pembangkit tenaga listrik. Dengan demikian kebutuhan akan energi listrik makin berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat, perkembangan tekno-logi dan jumlah penduduk.

Energi panas bumi atau geothermal digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik dimulai di Italia pada tahun 1904. Sejak itu energi panas bumi mulai dipikirkan secara komersial untuk pembangkit tenaga listrik. Pada hakekatnya, energi panas bumi adalah termasuk energi primer karena diberikan oleh alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi primer di Indonesia tersedia dalam jumlah terbatas dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia, demikian yang dikatakan oleh Wisnu (1998).

Dengan cadangan energi primer di Indonesia yang sangat terbatas ini dibandingkan dengan cadangan dunia, maka seyogyanya Pemangku Kebijakan Energi di negeri ini segera beralih ke energi primer lain, yaitu panas bumi. Berkaitan dengan energi panas bumi di Indonesia, terdapat beberapa laporan studi mengenai resource dan reserve energi panas bumi menyajikan angka-angka yang berbeda. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Karbani (2012), bahwa di seluruh wilayah Indonesia sampai di ujung tahun 2009 telah diketahui terdapat sedikitnya 265 lokasi sumber energi panas bumi dengan potensi 28,1 GWe setara dengan 12 milyar barel minyak bumi untuk masa pengoperasian 30 tahun.

Sampai sekarang angka-angka yang disajikan oleh berbagai sumber tentang panas bumi berbeda-beda, namun demikian, apabila panas bumi akan dimanfaatkan sebagai energi pembangkit tenaga listrik alternatif penting untuk diketahui bagaimana terbentuk panas bumi. Terjadinya lumpur panas dan panas

(8)

3

bumidianalogikan seperti telur yang direbus hingga matang,demikian yang diberitakan di GEMA RIPTEK (2011).

PGE (Pertamina Geothermal Energy) Ulubelu adalah salah satu proyek pembangkit listrik geothermal yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Indonesia. Daerah ini berada pada topografi yang curam, yaitu dari 300 sampai 1600 m, Ketinggian di daerah Ulubelu sendiri sekitar 700 – 800 m, yang dikelilingi oleh gunungapi Rindingan, Kukusan, dan Sula. Pembangkit listrik ini merupakan salah satu pembangkit listrik geothermal terbesar di Indonesia dan menjadi bagian penting dalam diversifikasi energi nasional.

Manifestasi termal permukaan di lapangan panasbumi Ulubelu terdiri dari fumarol- fumarol, mataair panas, telaga dan air panas. Fumarol muncul di lokasi yang lebih atas yaitu di bagian tengah area. Fumarol ini muncul di antara desa Muaradua, Pagaralam dan gunung Duduk. Mata air panas alkali chloride hadir di tempat yang lebih rendah, dari 400-700 meter, yaitu dibagian selatan. Semua ini tersebar di sekitar aliran sungai Ulubelu dan menyebar ke arah baratdaya bagian selatan gunung Kukusan. Telaga Ulubelu terletak di bagian tengah lokasi prospek panasbumi pada ketinggian 700 m dan berada di antara gunung Duduk dan desa Muaradua.

PGE Ulubelu menggunakan sumber daya geothermal yang ada di daerah tersebut untuk menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Energi geothermal merupakan energi panas bumi yang dihasilkan oleh proses alami di bawah permukaan bumi. Proses ini melibatkan panas yang dihasilkan oleh magma dan air panas yang terperangkap di dalam batuan. Dalam kasus PGE Ulubelu, panas bumi ini dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

Pembangunan PGE Ulubelu dimulai pada tahun 2007 dan mengalami beberapa tahap pengembangan. Tahap pertama pembangunan menghasilkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 2x55 megawatt (MW), kemudian tahap kedua ditambahkan dengan kapasitas tambahan sebesar 2x55 MW sehingga total kapasitasnya menjadi 220 MW.

PGE Ulubelu memiliki beberapa keunggulan dan manfaat. Pertama, sebagai pembangkit listrik berbasis geothermal, proyek ini menghasilkan energi bersih dan berkelanjutan. Penggunaan energi geothermal mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

(9)

III. METODE PELAKSANAAN

A. Alat dan Bahan

Dalam kunjungan ke ulubelu alat dan bahan yang dibawa sebagai berikut : 1. Pakaian PDH

2. Buku Catatan 3. Handphone 4. Sepatu 5. Topi Rimba

(10)

5

B. Diagram Alir

Adapun diagram alir pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Alir Mulai

Kumpul di Titik pemberhentian di PGE Ulubelu

Selesai

Persiapan di Gedung Teknik Geofisika

Berangkat menuju PGE Ulubelu

Tour di pengoperasian panas bumi Sambutan dan pemaparan dari PGE Ulubelu

Mengunjungi manifestasi di daerah Ulubelu

(11)

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Adapun data pengamatan terlampir pada lampiran B. Pembahasan

Praktikan pada mata kuliah praktikum eksplorasi geothermal melakukan kunjungan ke PGE (Pertamina Geothermal Energy) Ulubelu pada tanggal 24 Mei 2023 hari rabu. Sebelum keberangkatan praktikan beserta asisten dosen persiapan dan kumpul di gedung Teknik Geofisika Universitas Lampung dan keberangkatan menggunakan satu bus. Ketika sudah dekat wilayah PGE Ulubelu banyak sekali pipa besar dan panjang disepanjang jalan lokasi ulubelu dan unit- unit tempat injeksi dan produksi uap dan air di wilayah sana. Dan ketika sampai disan kita turun di danau ulubelu untuk diberikan arahan oleh pak sarkowi dan asisten dosen.

Kemudian diarahakan untuk memasuki ruangan gsg untuk mendengarkan pemaparan materi seputar PGE Ulubelu oleh pekerja disana, pemaparan materi dipaparkan mengenai sejarah PGE Ulubelu, proyek go green yang dilakukan oleh ulubelu, potensi geothermal untuk menyokong listrik di lampung, kapasitas panas bumi di dunia, Indonesia, dan lampung dalam MW, serta sistem kerja pengolahan uap di uubelu untuk pembangkit listrik.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina adalah salah satu perusahaan yang melakukan pemanfaatan terhadap potensi-potensi yang dimiliki sejumlah wilayah di Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi hak pengelolaan bagi PT Pertamina Geothermal Energy, yaitu Area Kamojang-Jawa Barat, Area Lahendong-Sulawesi Utara, Area SibayangSumateraUtara, Karaha dan di provinsi Lampung sendiri terdapat wilayah dengan potensi sumber daya alam yaitu kecamatan Ulubelu kabupaten Tanggamus sebagai salah satu pemilik potensi sumber panas bumi di Lampung.

PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu adalah bagian dari PT Pertamina Geothermal Energy yang merupakan anak dari perusahaan PT Pertamina (persero) yang melakukan pemanfaatan energi panas bumi di

(12)

7

Indonesia. PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu melakukan pemanfaatan energi panas bumi untuk digunakan sebagai pembangkit listrik yang berlokasi di Lampung tepatnya di kecamatan Ulubelu kabupaten tanggamus yang mulai beroperasi secara resmi sejak tahun 2012.

Daerah panasbumi Ulubelu terletak di daerah Tanggamus Lampung sekitar 50 km dari kota propinsi Lampung, berada pada topografi yang curam dengan ketinggian antara 300 sampai 1600 m. Lokasi terendah antara 300 – 400 meter terletak dibagian selatan, sedangkan dataran terluas ada dibagian tengah dengan ketinggian antara 700 – 800 meter dikelilingi oleh gunung api Rindingan, Kurupan, Kabawok, Sula dan Kukusan.

Area Ulubelu terletak di WKP Gunung Way Panas, sekitar 125 km dari kota Bandarlampung, Provinsi Lampung. PLTP Ulubelu unit I beroperasi secara komersial sejak tahun 2011. Hingga saat ini, 4 unit PLTP telah beroperasi dengan total kapasitas terpasang sebesar 220 MW dan berkontribusi terhadap 25% kebutuhan listirk di Lampung.

Kontribusi PT Pertamina Geothermal Energy juga merambah pada bidang keagamaan seperti pemberian bantuan baik secara langsung atau tidak langsung pada pembangunan atau perbaikan infrastruktur rumah ibadah, bantuan untuk perayaan Hari Besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra Miraj dan Hari Raya Idul Adha. Kontribusi tersebut tentu membawa respon positif masyarakat pada PT PGE, karena kontribusi yang diberikan sangat membantu masyarakat dengan adanya pembangunan rumah ibadah masyarakat dapat melaksanakan berbagai kegiatan seperti shalat berjamaah, shalat jumat, dan kegiatan keagamaan lain.

Pembangunan prasarana peribadatan bertujuan meningkatkan kesadaran dan ketaatan terhadap ajaran agama yang mereka yakini kebenarannya.Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Pembangunan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016)

Manifestasi termal permukaan di lapangan panasbumi Ulubelu terdiri dari fumarol-fumarol, mataair panas, telaga dan air panas. Fumarol muncul di lokasi yang lebih atas yaitu di bagian tengah area. Fumarol ini muncul di antara desa Muaradua, Pagaralam dan gunung Duduk. Mata air panas alkali chloride hadir di tempat yang lebih rendah, dari 400-700 meter, yaitu dibagian selatan. Semua ini tersebar di sekitar aliran sungai Ulubelu dan menyebar ke arah baratdaya bagian selatan gunung Kukusan. Telaga Ulubelu terletak di bagian tengah lokasi prospek panasbumi pada ketinggian 700 m dan berada di antara gunung Duduk dan desa Muaradua.

Pengembangan lapangan panas bumi Ulubelu dimulai dengan tahap eksplorasi yang dilakukan pada tahun 1991 hingga 2007. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi survei geologi, geofisika, geokimia, studi dan penilaian reservoir, pemboran eksplorasi dan penyiapan lahan. Tahap selanjutnya adalah

(13)

8

tahap pengembangan yang dilaksanakan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. Kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan infrastruktur, pemboran delineasi sumur produksi dan sumur reinjeksi serta pembangunan steam above ground system (SAGS) Unit-1 dan Unit-2. Tahap produksi dimulai pada tahun 2012 dan berlangsung hingga saat ini. Pada tahap ini, Unit-1 dan Unit-2 mulai memproduksi listrik dengan kapasitas terpasang masing-masing 55 MW. Sejalan dengan kegiatan operasional Unit-1 dan Unit-2, dikembangkan dua unit lagi yaitu Unit-3 dan Unit- 4 yang masing-masing berkapasitas terpasang 55 MW.

Kegiatan produksi dan monitoring Unit-1 dan Unit-2 dilakukan secara paralel dengan kegiatan pengeboran delineasi, serta engineering, procurement, construction dan commissioning SAGS serta Unit-3 dan Unit-4 yang selesai pada pertengahan tahun. 2017.

Ada dua skema bisnis pemanfaatan panas bumi di lapangan panas bumi Ulubelu.

Pertama, Perjanjian Jual Beli Uap (PJBU) untuk Unit-1 dan Unit-2 dan kedua, Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) untuk Unit-3 dan Unit-4. Dalam skema PJBU, PT PERTAMINA Geothermal Energy (PT PGE) memiliki tanggung jawab untuk membangun SAGS dan menyalurkan uap ke pembangkit listrik milik PT PLN (Perusahaan Listrik Negara). Dalam skema PJBL, PT PGE memiliki tanggung jawab untuk membangun SAGS dan pembangkit listrik.

Listrik dari pembangkit tersebut akan dijual ke PT PLN sebagai pembeli tunggal listrik di Indonesia.

Lapangan panas bumi Ulubelu merupakan salah satu lapangan panas bumi di Indonesia yang bercirikan fluida dua fasa. Fraksi uap dalam total cairan dua fase rata-rata sekitar 20%. Pembangkit listrik tenaga panas bumi Unit-1 dan Unit-2 yang telah beroperasi sejak tahun 2012 dipasok dari tiga cluster sumur produksi dan dua cluster sumur reinjeksi.

Area Geothermal Ulubelu Merupakan WKP Milik PGE yang mengoperasikan pemanfaatan energy panas bumi Di Daerah Kabupaten Tanggamus-Lampung.

Energi listrik sebesar 220 MW rencananya akan didapat dengan selesai pembangunan PLTP Unit 3 yang diharap mulai commercial on date (COD) pada pertengahan triwulan tiga Ini, dan akan menyumbang tambahan listrik Sebesar 55 MW, sementara melalui total project PLTP unit 4 diharapkan dapat CODPada Juni 2017 sehingga akan menambah pemanfaatan energi panas bumi sebesar 55 Mw.

Saat ini PGE memiliki 12 Wilayah Kerja Panasbumi dengan total kapisitas pembangkitan sebesar 437 MW yang dihasilkan dari 3 Area Geothermal yaitu:

Kamojang (235 MW), Ulubelu (110 MW), Lahendong (80 MW) dan Sibayak (12 MW). Selain itu saat ini secara paralel PGE juga sedang melakukan pembangunan proyek-proyek panas bumi dengan total kapasitas sebesar 510 MW, yang terdiri dari:

(14)

9

1. Ulubelu unit 3 kapasitas 55MW, direncanakan COD Agustus 2016 2. Lahendong unit 5 kapasitas 20 MW, direncanakan COD Desember 2016 3. Karaha unit 1 kapasitas 30 MW, direncanakan COD Desember 2016 4. Lumutbalai unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Desember 2016 5. Ulubelu unit 4 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2017

6. Lahendong unit 6 kapasitas 20 MW, direncanakan COD Juli 2017 7. Lumutbalai unit 2 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2018 8. Hululais unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Januari 2018 9. Sungai penuh unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2019 10. Lumutbalai unit 3 kapasitas 55 MW, direncanakan COD 2022 11. Lumutbalai unit 4 kapasitas 55 MW, direncanakan COD 2023.

Khusus untuk tahap awal pengembangan PLTP di proyek Hululais dan Sungai Penuh PGE menjual uap ke PLN (Persero) sehingga pembangunan PLTP menjadi kewajiban bagi PLN.

Hingga saat ini PGE telah mengebor sebanyak 50 sumur, 23 di antaranya untuk PLTP 3 & 4 dan sisanya untuk Ulubelu 1 & 2 dengan 16 juta jam kerja tanpa fatality. Hanya sekitar 150 ha permukaan lahan dari total 92.000 ha lahan wilayah kerja panas bumi PGE yang digunakan untuk memproduksi uap dan listrik dengan seluruh infrastruktur pendukungnya.

Uap yang terkandung dlam fluida panas bumi di lapagan panas bumi Ulubelu adalah sebesar 20%. Sampai saat ini fluida cairnya (brine) hanya diinjeksikan kembali ke dalam perut bumi. Dengan tekanan dan temperatur brine masing- masing sebesar 8 bar dan 170oC ini merupakan sumber energi potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tambahan.

Lapangan panas bumi Ulubelu adalah sistem yang didominasi air. Untuk sistem seperti itu, aliran fluida dari sumur adalah aliran dua fase, yang terdiri dari uap dan air. Fraksi steam rata-rata 20% berarti persentase steam hanya 20% dari total aliran dua fasa. Pola aliran dua fase dalam pipa akan bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti orientasi pipa (horizontal atau vertikal), diameter pipa, laju aliran fluida, fase cair atau gas, tekanan, suhu, dll. Klasifikasi keduanya Pola aliran -fasa akan dibagi menjadi dua. Pertama, aliran dua fase dalam pipa vertikal yang dapat ditemukan pada aliran dari reservoir tempat fluida mengalir di lubang sumur hingga kedua fase dikeluarkan dari sumur. Kedua, aliran dua fasa dalam pipa horizontal, mengalir dari kepala sumur ke separator. Karena kajian ini tentang SAGS, maka akan dijelaskan teori dasar pola aliran dua fasa pada pipa horizontal. Dalam pipa horizontal, penentuan pola aliran didasarkan pada rasio kecepatan superfisial gas dan cairan.

(15)

V. KESIMPULAN

Dari kegiatan kewirausahaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. PGE Ulubelu merupakan pembangkit listrik berbasis geothermal, proyek ini menghasilkan energi bersih dan berkelanjutan.

2. Seluruh wilayah Indonesia sampai di ujung tahun 2009 telah diketahui terdapat sedikitnya 265 lokasi sumber energi panas bumi dengan potensi 28,1 GWe setara dengan 12 milyar barel minyak bumi untuk masa pengoperasian 30 tahun.

3. Pembangunan PGE Ulubelu dimulai pada tahun 2007 dan mengalami beberapa tahap pengembangan. Tahap pertama pembangunan menghasilkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 2x55 megawatt (MW), kemudian tahap kedua ditambahkan dengan kapasitas tambahan sebesar 2x55 MW sehingga total kapasitasnya menjadi 220 MW.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Dwiatmanto, Lukas Joko. (2015). PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMU (PLTP) DAN KENDALA PEMBANGUNANNYA. Orbith. 60-67 Sarkowi, Muh. (2010). IDENTIFIKASI STRUKTUR DAERAH PANASBUMI

ULUBELU BERDASARKAN ANALISA DATA SVD ANOMALI BOUGUER. Jurnal Sains MIPA. 111-118

Harmen dkk, (2022). SIMULASI CFD ALIRAN DUA FASE CAMPURAN AIR- UAP PANAS BUMI PADA KONDISI PIPA MENURUN DAN MENDAKI PADA BERBAGAI SUDUT KEMIRINGAN. Laporan Akhir Penelitian.

Anggraeni, Rina (2022). KONTRIBUSI PT PERTAMINA GEOTHERMAL

ENERGY TERHADAP KONDISI SOSIAL KEAGAMAAN

MASYARAKAT KECAMATAN ULUBELU KABUPATEN

TANGGAMUS. Socio Religia

(17)

LAMPIRAN

(18)
(19)
(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak merupakan perusahaan yang menjalankan usaha dibidang produksi uap yang diperoleh dari panas bumi yang berasal dari gunung sibayak,

Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak merupakan perusahaan yang menjalankan usaha dibidang produksi uap yang diperoleh dari panas bumi yang berasal dari gunung sibayak,

geothermal adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas. bumi dibandingkan dengan pembangkit

Energi Panas Bumi Uap Basah Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk

Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan software Global Mapper dan Surfer untuk mengidentifikasi struktur geologi panas bumi pada peta DEM wilayah panas bumi sehingga menghasilkan

Sistem panas bumi adalah sistem penghantaran panas di dalam mantel atas dan kerak bumi dimana panas dihantarkan dari suatu sumber panas heat source menuju suatu tempat penampungan panas

Laporan praktik tentang proses pendinginan uap panas bumi di PT Pertamina Geothermal Energy Unit IV Kamojang Jawa Barat, membahas sistem pendinginan dan prinsip

Proposal kerja praktek tentang proses pendinginan uap panas bumi di PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, Jawa Barat, untuk memenuhi syarat akademik mahasiswa Teknik