• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol 5. No.2 DESEMBER 2021 ISSN: 25805851

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Vol 5. No.2 DESEMBER 2021 ISSN: 25805851"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman nilai-nilai antikorupsi pada anak prasekolah melalui tinjauan pustaka dari berbagai sumber primer berupa buku cerita Tunas Integritas terbitan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Topik penelitiannya adalah buku cerita Tunas Integritas terbitan KPK. Penelitian ini berjenis kualitatif, pengumpulan datanya dilakukan melalui teknik dokumentasi dan dianalisis menggunakan analisis isi naratif buku cerita Tunas Integritas terbitan KPK. Indeks Persepsi Korupsi, yang diterbitkan oleh Transparency International, didasarkan pada survei dan laporan tentang bagaimana para pebisnis dan pakar pemerintah memandang korupsi di sektor publik.

Namun ternyata, meski diketahui perkembangan korupsi di Indonesia masih tergolong tinggi, namun pemberantasannya masih sangat lambat. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dan menekankan pada gagasan, pendapat, teori, argumen dan pernyataan inovatif yang digunakan untuk menganalisis dan menyelesaikan sengketa korupsi di Indonesia. Basis informasi penelitian ini mengacu pada metodologi pembelajaran membaca sastra, keunikan dan keunikan anak merupakan akar dan kebutuhan akan komunikasi serta cara untuk menunjukkan kehadiran pribadinya. Sumber data terdiri dari data utama yang digunakan Peniti yaitu buku terbitan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam cerita Tunas Integritas, dan data sekunder.

Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka akan dibahas tentang konsep pendidikan antikorupsi bagi anak usia dini yang tertuang dalam buku petualangan berjudul Tunas Integritas terbitan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat, ditulis oleh Børnenes Læseforum (FBA) . Buku petualangan Tunas Integrita merupakan media pengajaran yang penting bagi orang tua, guru dan anak. Rangkuman pembelajaran antikorupsi dalam penelitian ini dalam hal penanaman sifat kasih sayang, kebaikan terhadap sesama manusia, keterbukaan, simpati, taat aturan, kemandirian, komitmen, kerja keras, kesopanan, keberanian dan keadilan merupakan norma-norma yang harus diterapkan dalam siswa prasekolah agar terbentuk anak yang baik, bermoral dan eksklusif.

AMBIGUITAS DALAM JUDUL DONGENG ANAK

Para peneliti berpendapat bahwa hampir semua dongeng anak mempunyai pesan positif di dalamnya, namun orang tua, terlebih lagi anak-anak, akan tetap mempunyai keinginan untuk memilih judul dongeng yang menurut mereka menarik. Judul dongeng yang menarik tentu saja akan mudah diingat oleh anak, jika demikian maka akan sangat mudah mengikuti pesan moral dan nilai-nilai positif dalam cerita tersebut. Judul dongeng harus mempunyai arti yang jelas, karena akan memudahkan pembaca dalam menentukan apakah akan membacanya atau tidak.

Oleh karena itu, penelitian ini akan mencari jawaban atas rumusan masalah ‘apa yang menjadi ambiguitas pada beberapa judul petualangan anak?’. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ambiguitas yang terdapat pada beberapa judul petualangan anak. Sumber data yang peneliti rujuk adalah 28 judul dongeng anak yang diunggah dari situs https://www.1000dongeng.com dongeng-indonesia.html.

Dalam penelitian ini, dokumen yang relevan adalah judul dongeng yang diperoleh dari laman 1000dongeng.com. Data yang akan direduksi disajikan dalam bentuk tabel sehingga dapat dilihat judul dongeng yang mengandung ambiguitas dan yang tidak. Hasil dan pembahasan atau analisis dalam penelitian ini terfokus pada kerancuan yang terdapat pada sumber data (28 judul dongeng anak) yang peneliti kumpulkan kemudian data tersebut direduksi sehingga terlihat pada tabel judul dongeng mana saja yang terkandung. ambiguitas dan mana yang tidak.

Teori Barsalou: Judul ini tergolong ambiguitas lemah karena makna frasa ini banyak tafsir dan informasi yang perlu ditelaah. Teori Empson dan Ullmann : Judul ini tergolong ambigu pada tataran gramatikal karena merupakan kelompok kata/kalimat yang bersifat amfibolik, yaitu mempunyai makna pada kedua sisinya dan tentunya mempunyai makna lebih dari satu (kalimat ambigu) . ). Teori Barsalou: Judul ini tergolong ambiguitas lemah karena makna frasa ini banyak tafsir dan informasi yang perlu ditelaah.

Teori Barsalou: Judul ini masuk dalam kategori ambiguitas lemah, karena makna frasa 'manusia cabang' memiliki lebih dari satu penafsiran. 'Twig Man Attack', mempunyai arti serangan manusia yang mirip dengan ranting (tipis). , panjang atau pendek) sehingga disebut seperti ranting. Adanya dua makna atau penafsiran yang berbeda menunjukkan bahwa judul ini menimbulkan kebingungan ketika dibaca. Teori Barsalou: Judul ini masuk dalam kategori ambiguitas lemah, karena makna frasa 'pulang perang' menawarkan lebih dari satu penafsiran.

Ambiguitas judul dongeng dalam penelitian ini tergolong ambiguitas lemah dan termasuk pada tataran gramatikal.

PENGARUH PENGGUNAAN BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK USIA DINI

Selain itu, Mariana dan Zubaidah mengatakan bahwa media boneka jari ini juga dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas 5 (Mariana dan Zubaidah 2015). Kemudian Chrisyarani menyampaikan bahwa media wayang sarung dapat digunakan untuk mengasah kemampuan berbahasa Indonesia siswa (Chrisyarani 2018). Bahkan Joko dkk mengatakan bahwa media wayang sarung dapat mengajarkan akhlak mulia karena membuat siswa lebih tertarik dan mudah mempelajari hal-hal yang disukainya (Joko Sulianto, Mei Fita Asri Untari dan Fitri Yulianti 2014).

Guru hanya memberikan motivasi atau guru bermain bersama agar suasana bermain boneka tangan menjadi lebih menarik. Boneka tangan dapat melatih sendiri keterampilan jari ketika anak mencoba menggunakannya, melatih kemampuan berbahasa anak ketika bercerita. Musfiroh mengatakan bahwa boneka tangan adalah boneka yang terbuat dari kain yang dibentuk menyerupai wajah dan bentuk tubuh yang berbeda-beda dengan berbagai jenis ciri yang dimainkan dengan menggunakan tangan dan digerakkan dengan jari (Musfiroh 2005).

Boneka tangan merupakan boneka tangan yang mengandalkan keterampilan menggerakkan ibu jari dan jari telunjuk yang berperan sebagai tulang tangan. Boneka tangan merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk anak usia dini, selain menyenangkan, juga melatih anak untuk mendengar, menyimak dan mengikuti cerita yang disampaikan. Kegiatannya adalah guru terlebih dahulu menceritakan sebuah cerita, dan setelah cerita selesai, anak-anak diajak maju satu per satu untuk mencoba menceritakan cerita tersebut melalui boneka tangan.

Ketika guru selesai bercerita, beliau mengajak anak-anak untuk melangkah maju dan mencoba mengatakan apa yang ingin mereka katakan dengan boneka tangan tersebut. Pada 3 kegiatan mendongeng ditemukan bahwa penggunaan boneka tangan mempunyai kelebihan dan kekurangan jika digunakan pada anak usia dini. Penggunaan boneka tangan sebagai media pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi anak untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Penggunaan boneka tangan akan semakin menarik jika digunakan dengan adegan wayang, namun penggunaan boneka tangan pun dapat membuat anak merasa senang. “Pengembangan Media Boneka Tangan Menggunakan Metode Bercerita pada Siswa Kelas V SDN Sudimoro 2 Kabupaten Malang.” Jurnal Pendidikan Dasar (JBPD. Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Keterampilan Bercerita Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus 4 Kabupaten Bantul".

Meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode berbicara Menggunakan boneka tangan pada anak kelompok AIDI Kartika III-38 di TK AIDI.

Gambar 1.  Anak melakukan pemanasan gerakan ke-3
Gambar 1. Anak melakukan pemanasan gerakan ke-3

PENGARUH MBKM KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

PENGARUH MBKM KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN. Media Pengajaran Berorientasi dan Anak) Volume 5 Edisi 2 Desember 2021. Menurut Byrd (1988), minat berwirausaha mengacu pada ekspresi ketertarikan individu untuk menciptakan bisnis baru, membangun konsep bisnis baru, atau menciptakan nilai baru dalam suatu perusahaan. . perusahaan yang ada. Minat berwirausaha yang dimaksud di sini adalah kesediaan individu untuk menunjukkan perilaku wirausaha, terlibat dalam kegiatan wirausaha, menjadi wirausaha, atau membangun bisnis baru (Mcstay, 2008; Dohse & Walter, 2010).

Diketahui minat berwirausaha siswa tertinggi meningkat dari 3 (10%) pada kategori teratas menjadi 9 (30%) setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil analisis deskriptif pada Tabel 1, sebelum diberikan perlakuan mayoritas siswa memiliki minat berwirausaha yang rendah dengan persentase 60%. Hasil berbagai pengujian terhadap variabel minat berwirausaha menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara minat berwirausaha siswa sebelum dan sebelum proses pembelajaran.

Skor variabel jiwa kewirausahaan siswa sebelum proses pembelajaran sebesar 4,27, sedangkan sebelum proses pembelajaran sebesar 5,60 (Tabel 2). Artinya, minat berwirausaha siswa meningkat dengan diterapkannya pembelajaran kewirausahaan berbasis MBKM Kewirausahaan. Efek jangka panjang dari berkembangnya minat berwirausaha akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Mentalitas menghindari risiko dan upaya mencari stabilitas keuangan seringkali menjadi penghambat tumbuhnya minat berwirausaha. Minat berwirausaha dalam hal ini diartikan sebagai kesediaan individu untuk menunjukkan perilaku wirausaha, berpartisipasi dalam kegiatan wirausaha, menjadi wirausaha atau membangun usaha baru (Dohse & Walter, 2010; Mcstay, 2008; Farouk et al., 2014; Hattab, 2014 ). 2014, Khalifa dan Diaf, 2016). Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi meningkatnya minat berwirausaha adalah lingkungan keluarga, teman sebaya, pendidikan dan lain-lain.

The role of entrepreneurship education and the regional context in the formation of entrepreneurial intentions (Working Paper Present at Document de Treball de IIEB). An Investigation of Undergraduate Students' Self-Employment Intention and the Influence of Entrepreneurship Education and Previous Entrepreneurial Experience Presented by [School.

PENGGUNAAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PERSIAPAN SISWA

MENGHADAPI DUNIA KERJA

Hasil belajar keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep kelas eksperimen meningkat setelah pembelajaran menggunakan ICT (Najib, Sulhadi & Sopyan, 2013). YouTube bukanlah situs berbagi video pendidikan, namun dalam perkembangannya pada tahun 2009, YouTube meluncurkan layanan khusus untuk pendidikan (www.youtube.com/edu). Setiap siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mempunyai tujuan untuk menjadi pembelajar yang baik.

Hasil belajar menyatakan bahwa indikator peningkatan pengetahuan dan kompetensi terlihat pada perubahan persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan perilaku (Hamalik, 2005). 322 (atas inisiatif sendiri) yang memanfaatkan YouTube sebagai sumber belajar sehingga menimbulkan motivasi dan hasil belajar yang baik. YouTube juga sering dijadikan sebagai sarana pembelajaran untuk memahami bagaimana mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

Seseorang dapat mempelajari kompetensi-kompetensi yang perlu dimilikinya di dunia kerja melalui YouTube sebagai media pembelajaran, apalagi jika proses pembelajaran berlangsung secara mandiri dan jarak jauh. YouTube sebagai media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam situasi pandemi dan penerapan pembelajaran jarak jauh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana YouTube digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja.

Selain keberadaan infrastruktur TIK yang memadai untuk digunakan dalam sistem pembelajaran, keberadaan YouTube sangat mendukung untuk digunakan sebagai sumber belajar yang terintegrasi dalam sistem pembelajaran. Namun hingga saat ini pemanfaatan YouTube sebagai sumber belajar belum banyak diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran YouTube, siswa dapat memperoleh berbagai informasi tentang persiapannya memasuki dunia kerja.

Misalnya membuat resume yang baik, mempersiapkan wawancara kerja, manajemen waktu yang baik agar pekerjaan dapat diselesaikan, dan soft skill lainnya yang dapat menunjang mahasiswa dalam persiapan memasuki dunia kerja. YouTube sebagai salah satu sarana pembelajaran sering digunakan oleh pelajar sebagai sumber informasi untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

Gambar

Gambar 1.  Anak melakukan pemanasan gerakan ke-3
Gambar 2.  Boneka tangan yang digunakan untuk mendongeng

Referensi

Dokumen terkait

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga yang diberi wewenang oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 untuk melakukan pemberantasan korupsi

Upaya represif eksistensi tim pengawal dan pengaman pemerintah dan pembangunan daerah tentang aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi di wilayah hukum

Setelah ditelaah berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit tahun 2019 dari hasil observasi tersebut 4 RS yang dijadikan sebagai

Teori perkembangan anak tersebut seharusnya dapat menjadi dasar pijakan bagi orangtua dan guru dalam merencanakan pendidikan yang tepat untuk anak usia dini,

Upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dengan cara pemberian status justice collaborator atau saksi pelaku tindak pidana yang bekerjasama sebenarnya sudah memiliki

Pola bimbingan orang tua dan lingkungan sosial terhadap anak usia dini adalah suatu upaya yang di lakukan oleh orang tua untuk melindungi, mendidik dan membimbing seorang anak usia dini

318 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOBA LAW ENFORCEMENT AGAINST UNDERAGE CHILDREN AS CRIMINAL ACTS OF DRUG ABUSE

Sedangkan untuk permasalahan yang kedua dengan Bagaimana Peran/ Tindakan Polri dalam menangani Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasaan dimasa yang akan datang/ideal di wilayah Hukum