Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Strategi Pendidikan Multikultural berbasis Aplikasi Literasi Digital Pada Abad 21. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ujian tengah semester pada mata kuliah Wawasan Pendidikan. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen sebagai pembimbing, dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Disini penulis juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan, dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Latar Belakang
Aplikasi literasi digital memungkinkan siswa untuk belajar tentang budaya yang berbeda dengan cara yang lebih interaktif dan mendalam. Dengan aplikasi literasi digital peserta didik dapat lebih mudah mengakses sumber informasi dari berbagai negara dan kebudayaan serta berkomunikasi dan berkolaborasi secara online dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda. Meskipun peluang untuk menerapkan pendidikan multikultural dengan aplikasi literasi digital cukup memudahkan, namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu tantangan terbesarnya adalah akan adanya kesenjangan akses terhadap teknologi yang masih ada di masyarakat terutama di wilayah pelosok dan peserta didik yang memiliki orang tua dengan penghasilan dibawah rata-rata. Oleh karena itu, kerja sama antara Lembaga pendidikan, masyarakat dan pemerintah sangatlah diperlukan untuk dapat menjamin berjalannya pendidikan berbasis teknologi dengan pemerataan akses terhadap teknologi dan pendidikan multikultural yang berkualitas bagi seluruh peserta didik di Indonesia.
Rumusan Masalah
Tujuan
Pendidikan
Ki Hadjar Dewantoro (dalam Wasitohadi menjelaskan bahwa, pendidikan merupakan suatu tuntutan di dalam kehidupan tumbuh kembang anak. John Dewey menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”. Langeveld dalam (Wasitohadi, 2014:50) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan kedewasaan.
Zaharai Idris dalam (Abd Rahman BP. Et.al., 2022:4) menjelaskan bahwa pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang memiliki tujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuin terhadap perkembangan anak seutuhnya. Horne dalam (Abd Rahman BP. Et.al., 2022:4) mengatakan bahwa Pendidikan merupakan suatu proses adaptasi yang lebih tinggi secara berkesinambungan menuju manusia yang berkembang jasmani dan rohani, merdeka dan mengenal Tuhan, yang diwujudkan dalam sifat intelektual, emosional, dan kemanusiaan seseorang. Belajar merupakan suatu kegiatan dimana informasi dibagikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, dalam hal ini orang dewasa dapat menjadi guru atau dosen dan yang belum dewasa adalah siswa atau peserta didik.
Sebuah teori dapat diartikan sebagai hubungan sebab akibat antar proposisi. et al., 2022) yang berjudul Dasar-dasar dan teori pendidikan.
Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural sesungguhnya tentang kepedulian dan keinginan untuk memahami atau menghargai orang lain yang berbeda (Iis Arifudin, 2007:2). Pengertian pendidikan multikultural dapat disimpulkan sebagai pendekatan pendidikan yang mengakui dan menghormati keberagaman budaya, agama, bahasa, dan latar belakang suku yang ada di masyarakat. Pendidikan Multikultural bertujuan untuk menerapkan prinsip keadilan, demokrasi, dan humanisme pada masyarakat, terlebih lagi Indonesia memiliki latar belakang keragaman kebudayaan di masyarakatnya, sehingga pendidikan multikultural sangatlah penting untuk membentuk masyarakat yang saling menghargai dengan segala perbedaan yang ada.
Pendidikan multikultural bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dengan sejumlah sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam. Untuk dapat membantu peserta didik membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada peserta diidk mengenai perbedaan yang ada. Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpatik, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda.”.
Dari berbagai tujuan pendidikan multikultural yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpati, rasa hormat, apresiasi dan rasa empati terhadap perbedaan dari segi kebudayaan maupun keagamaan. Pendidikan multikultural juga memperluas pendidikan agar peserta didik dapat dilatih mempunyai sikap positif, tidak mementingkan diri sendiri serta dapat menghargai terhadap segala keragaman suku, ras, budaya, dan kelompok. Mendidik dan membentuk karakter peserta didik agar dapat berperilaku demokratis, humanis, dan pluralistic di lingkungannya.
Mengadakan festival dan acara budaya, acara seperti ini berguna untuk mengekspresikan keragaman Kebudayaan di lingkungan sekolah, hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk memperkuat pemahaman dan apresiasi peserta didik dan staf sekolah terhadap keragaman budaya (Primasari, et al. Pembelajaran yang inklusif, Pendidik mengaitkan materi pelajaran dengam pengembangan nilai-nilai multikultural pada peserta didik, pendidik dapat menerapkan pembelajaran dalam bentuk tugas kelompok dan kegiatan diskusi kelas yang melibatkan semua siswa, hal ini dapat mengeratkan hubungan diantara para peserta didik (Primasari, et al. Diperlukannya pengembangan materi pembelajaran yang dapat mencerminkan keragaman Kebudayaan dan latar belakang dari peserta didik.
Keterbatasan sumber daya seperti waktu, dana dan fasilitas dapat menghambat pelaksanaan pendidikan multikultural yang efektif. Partisipasi orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan multikultural di sekolah dengan menciptakan lingkungan pembelajaran.
Literasi Digital
Literasi digital dapat menambah wawasan seseorang dari berbagai informasi yang dibacanya, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan pengetahuan individu pada teknologi. Merujuk literasi digital sebagai upaya sadar untuk membantu individu semakin selektif dalam mengakses media baru, bisa menganalisis, kritis terhadap isinya, mampu mengevaluasi, memiliki kesanggupan merespon, dan mampu mengoptimalkan pemanfaatan informasi yang diperoleh dari media baru untuk hal-hal yang produktif bagi kehidupannya (Sholichah, et al, 2022:439). Fungsi lain dari literasi digital adalah untuk memungkinkan seseorang dappat mengakses dan menyampaikan informasi, komunikasi, pendidikan dan pembelajaran, pengembangan keterampilan, dan pengembangan karir.
Perkembangan literasi digital dalam pendidikan di Indonesia adalah bagian integral dari upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.” (Iriyani, et al. Pengembangan literasi digital dalam pendidikan menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan memudahkan pembelajaran. Literasi digital tidak hanya mencakup keterampilan teknis perangkat lunak atau perangkat digital, tetapi juga mencakup berbagai keterampilan kognitif, sosial, dan emosional yang diperlukan agar masyarakat dapat berfungsi dengan baik di lingkungan digital (Dewi, et al.
Penggunaan aktivitas literasi digital dalam pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa, misalnya penghindaran tanggung jawab, kewajiban komunitas online dan kegiatan yang berdampak negatif terhadap masyarakat. Oleh karena itu, literasi digital tidak hanya berfokus pada aspek teknis, namun juga pada karakter. Hal ini menunjukkan bahwa literasi digital telah menjadi bagian integral dari pendidikan modern, yang bertujuan untuk menghasilkan siswa yang kompeten secara teknis dan berpengetahuan luas.
Kemampuan dalam mengendalikan privasi dan keamanan, literasi digital memerlukan kemampuan dalam mengendalikan privasi dan keamanan data pribadi serta mengidentifikasi ancaman online. Literasi digital sangat diperlukan di dalam dunia pendidikan, dengan literasi digital maka pendidik maupun peserta didik dapat terhubung meskipun terpisah jarak dan peserta didik dapat mendapatkan informasi yang lebih banyak dan lebih lengkap dari seluruh dunia. Memastikan literasi digital tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi, namun juga pada pemahaman, analisis, dan kreativitas dalam memanfaatkannya.
Aplikasi literasi digital merupakan aplikasi yang dirancang untuk dapat membantu meningkatkan kemampuan dan pemahaman penggunanya mengenai teknologi atau literasi digital. Aplikasi literasi digital dapat berupa platform permainan, pembelajaran online, atau bahkan dapat menjadi alat bantu lainnya yang dapat memungkinkan penggunanya untuk belajar mengenai keamanan online, keterampilan penelusuran internet, dan kemampuan lain yang berhubungan dengan literasi digital.
Asuti, et al dalam bukunya yang berjudul Budaya Bermedia Digital, menjelaskan beberapa konsep kebudayaan dengan literasi digital atau media digital adalah sebagai berikut;. Media massa memainkan peran yang sangat penting dalam ruang digital.Kebebasan setiap individu untuk menghadirkan budaya di ruang digital tidak bisa dihindari.Sehingga budaya dihargai di ruang digital. Penerapan literasi digital dalam pendidikan multikultural memiliki peran yang penting dalam mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup dan berinteraksi dalam kehidupan masyarakat yang semakin terhubung secara digital.
Literasi digital digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dan interaksi antar peserta didik dari latar belakang budaya yang berbeda. Literasi digital memungkinkan peserta didik untuk belajar tentang keragaman budaya, menghargai perbedaan, dan menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang masyarakat multikultural. Menerapkan literasi digital pada pendidikan multikultural membantu peserta didik memahami perspektif yang berbeda, memperluas pandangan dunia mereka, dan mendorong toleransi dan kerja sama antarbudaya.
Oleh karena itu, penerapan literasi digital dalam pendidikan multikultural menekankan pentingnya teknologi digital dalam menciptakan pendidikan inklusif. Selain menonton konten, aplikasi literasi digital juga melibatkan interaksi siswa dan menantang mereka untuk berpikir kritis sambil memecahkan masalah. Dengan menerapkan aplikasi literasi digital dalam pendidikan multikultural, siswa diharapkan memiliki pemahaman yang lebih luas tentang keragaman budaya, mengembangkan toleransi dan mempersiapkan diri untuk hidup dalam masyarakat multikultural dengan kemampuan beradaptasi yang baik.
Menurut penelitian Ryberg and Georgsen dalam (Silalahi, et al model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mampu meningkatkan literasi digital siswa tentu dengan memberikan permasalahan yang dapat diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet. Dengan kesadaran akan tantangan ini, pendidikan multikultural berbasis literasi digital dapat diimplementasikan secara lebih efektif dan inklusif. Implementasi pendidikan multikultural berbasis aplikasi literasi digital dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap beragama kebudayaan dan nilai-nilai multikultural yang ada di masyarakat.
Menerapkan literasi digital pada pendidikan multikultural juga dapat membantu siswa mendapatkan akses terhadap beragam informasi dan sumber belajar dari budaya yang berbeda. Menggunakan aplikasi literasi digital dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara efektif. Aplikasi literasi digital memberikan akses luas ke berbagai sumber belajar seperti buku digital, video, audio, dan konten multimedia.
Secara umum, penerapan pendidikan multikultural berbasis aplikasi literasi digital dapat memberikan efek positif pada peningkatan pemahaman, keterampilan, dan keberagaman budaya.