PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan
Dasar Hukum
Konsep Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
PROSES PENCAPAIAN WILAYAH BIROKRASI
Role Model
Seorang pemimpin polisi harus memberikan contoh dan perilaku yang dapat diikuti oleh orang lain. Padahal dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan iptek, masyarakat melihat dan menilai bagaimana seorang pemimpin berperilaku. Oleh karena itu, seorang pemimpin sebagai seorang pemimpin, baik dalam organisasi maupun pemerintahan, harus dapat memberikan teladan dengan berperilaku baik, sehingga memperoleh pengikut dan mempermudah tercapainya tujuan perusahaan.
Hambatan
Dalam pelaksanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi, terdapat perubahan bidang dan program yang menghasilkan beberapa capaian dan perkembangan penting. Dengan banyaknya hambatan dan tantangan yang dihadapi, pelaksanaan reformasi birokrasi yang berkelanjutan memiliki peran penting dalam mewujudkan tata kelola organisasi kepolisian yang baik. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi dasar pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahap selanjutnya.
Yel-Yel
Pembenahan Sistem Pelayanan Publik Berbasis IPTEK
Namun yang diharapkan adalah kesempatan bagi seluruh jajaran Polrestabes Medan untuk mendapatkan penempatan yang sesuai dengan kompetensinya dan distribusinya merata. Model ini membantu organisasi kepolisian memberikan layanan masyarakat yang efektif, meningkatkan efisiensi, memiliki efisiensi tinggi dan meningkatkan kerja sama/koordinasi. Sistem informasi manajemen pelayanan publik yang dibuat langsung oleh Polrestabes Medan merupakan bentuk proses kerja yang transparan, efisien dan memudahkan transaksi dan pelayanan kepada masyarakat. Upaya ini dapat menjadi dorongan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dimana informasi Polrestabes dapat dicari atau diperoleh tanpa harus datang secara fisik ke kantor, karena bahan informasi tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu tanpa bergantung pada pembukaan jam.
Penguatan Peraturan
Polisi sipil menghormati hak-hak sipil; masyarakat demokratis membutuhkan polisi sipil yang mampu bertindak sebagai pelayan publik. Dalam perpolisian sipil ciri utamanya adalah sikap budaya yang santun, santun, ramah, tidak melakukan kekerasan dan persuasi yang memihak. Dan kualitas polisi sipil diukur dari kemampuannya menjauhkan diri dari karakter militer dan mendekati masyarakat (Mardianto.
Leadership
- Kepemimpinan Pelayan (Servant Leadership)
- Kpemimpinan Transformasional
- Kepemimpinan Pengarah (Directing Leadership)
- Keteladanan
Berdasarkan grafik dan diagram di atas dapat diketahui pendapat responden tentang ketertiban dan keamanan masyarakat menurut jenis kejahatan dengan nilai persentase tertinggi dan terendah. Respon responden mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat terhadap jenis kejahatan memiliki persentase paling rendah yaitu 0%, dan 0 orang untuk kategori jawaban perdagangan manusia dan teroris. Hasil sosialisasi tentang keamanan dan ketertiban umum menunjukkan bahwa 43% masyarakat tidak pernah mendapatkan sosialisasi tentang keselamatan dan ketertiban umum dari pihak kepolisian, yang kemungkinan dipengaruhi oleh akses dan kurangnya kunjungan lapangan oleh Polrestabes Medan dan kurangnya informasi publik tentang keamanan dan ketertiban masyarakat. apati.
Hal ini tidak terlepas dari dorongan dan motivasi dari Kapolrestabes Medan yang terus melakukan upaya penyadaran masyarakat agar tetap bersinergi dengan kepolisian, untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Masyarakat merasa repot sendiri ketika harus membantu tugas polisi, padahal tugas keamanan dan ketertiban pada hakekatnya adalah tugas bersama. Dapat dikatakan bahwa mayoritas responden menanggapi positif kemampuan Kapolri dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat, karena 85 persen responden setuju dan sangat setuju, dan hanya 15 persen responden yang berpendapat negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju). .
Gaya kepemimpinan Kapolres dalam menangani ketertiban dan keamanan masyarakat dengan demikian adalah kolaborasi dengan pegawai dan partisipasi, sehingga responden berpendapat bahwa Kapolres mampu menangani keamanan dan ketertiban masyarakat. Jawaban responden negatif 15%, hal ini dikarenakan responden tersebut tidak merasakan keamanan dan ketertiban di lingkungannya. Artinya, semakin banyak masyarakat yang merasakan kehadiran Binmas/Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan pelayanan dan patroli yang memperhatikan keamanan dan ketertiban.
Artinya masyarakat selalu mengajak keluarga untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat mulai dari yang terkecil sampai yang terkecil dimulai dari lingkungan keluarga saling mengingatkan dan menasihati anggota keluarga untuk selalu menghindari hal-hal yang mencurigakan, maupun yang memiliki anak remaja. untuk menghindari pergaulan bebas.. Dari hasil prosentase tersebut terlihat bahwa peran keluarga dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat sangat rendah dan hanya sedikit orang yang mengajak keluarga, hal ini dikarenakan keluarga tidak memiliki komunikasi yang baik sehingga harmoni itu tidak tercipta. Dalam keluarga. Dari hasil persentase tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam kaitannya dengan partisipasi masyarakat dalam penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat sangat tinggi dan hanya sebagian masyarakat yang tidak ikut memberikan partisipasinya.
Kepercayaan Masyarakat
- Media Sosial
- Komitmen
- Marketting Media
- Forum Media
- Ekpose
- Punisment dan Reward
- Sistem Kemitraan
Media sosial telah didefinisikan sebagai "aplikasi berbasis Internet yang memungkinkan pembuatan konten buatan pengguna". Jika kita amati, dalam beberapa tahun, jaringan media sosial telah menunjukkan tingkat peningkatan penggunaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan media lain. Sebuah laporan penelitian yang dikeluarkan oleh COMPOSITE (Comparative Police Studies in The EU) menunjukkan bahwa beberapa polisi di negara-negara Eropa menggunakan media sosial dengan sangat aktif.
Sementara itu, polisi di beberapa negara lain belum memutuskan kebijakan apa yang akan diterapkan ketika berhadapan dengan media sosial. Hingga saat ini, belum ada SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas tentang bagaimana menghadapi perkembangan media sosial terkait kepolisian. Banyak penelitian telah dilakukan di media sosial dan bagaimana polisi berinteraksi dalam mendukung pekerjaan mereka di berbagai aspek.
Di satu sisi, polisi dapat menggunakan informasi di media sosial untuk mendukung penyelidikan mereka, misalnya. Sementara itu, berbagai jenis media sosial yang sedang berkembang memerlukan adaptasi pelatihan untuk dapat mengenalkannya kepada polisi di lapangan. Masih banyak yang harus dipelajari dari perkembangan media sosial saat ini dan bagaimana polisi dapat memanfaatkannya untuk kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kelompok sasarannya adalah orang-orang yang menggunakan jejaring sosial dengan cara tertentu, baik dengan smartphone atau di rumah di komputer desktop atau laptop. Pemasaran media sosial proaktif, di mana konten buatan sendiri dan pengguna dibuat dan didistribusikan untuk mencapai tujuan dan fungsi utama kepolisian. Selain itu, selalu ada pelatihan pemasaran media online atau pemanfaatan jejaring sosial untuk memberikan pemahaman kepada aparat kepolisian dengan mengundang pimpinan yang profesional.
INDIKATOR PENGUNGKIT
Penataan Tatalaksana
Tujuan manajemen manajemen adalah untuk meningkatkan pelayanan publik atas penggunaan teknologi informasi untuk tas, kursi, serta jajaran polisi di wilayah hukum Polrestabes Medan dan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas sesuai tugas masing-masing dalam rangka pemantauan, evaluasi pelaksanaan kinerja, memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan capaian, memantau tindak lanjut kesesuaian rencana dengan pelaksanaannya dan menemukan kendala yang ditemukan serta cara mengatasinya. LAYANAN IMPLEMENTASI PUBLIK YANG DIGUNAKAN DALAM SAT INTELKAM, SAT REKRIME DAN SAT LANTAS. IMPLEMENTASI LAYANAN MONITORING MASYARAKAT YANG DIGUNAKAN DALAM SAT INTELKAM, SAT KEJAHATAN RISIKO DAN SAT TRAVEL SERTA MONITORING KINERJA OPERASIONALISASI SDM.
CONVERSATIONS AND TEST CASE UNTUK 1 (SATU) JENIS LAYANAN, MEMASTIKAN KEJELASAN PROSEDUR, WAKTU DAN BIAYA SERTA PENGADUAN ATAS LAYANAN DAN PELAKSANAAN YANG DIDUKUNG DAN LAPORAN YANG TERDOKUMENTASI. SKCK online, SP2HP online dan layanan SIM online untuk masyarakat menggunakan aplikasi Polisi Kita. 3. Diskusi dan test case untuk 1 (satu) jenis layanan, memastikan kejelasan prosedur, waktu dan biaya, dan pengaduan layanan, serta pelaporan kinerja yang didukung dan didokumentasikan.
Laporan monev layanan pemerintah dalam rangka zi WBK ke Wbbm dan monev terhadap kinerja penyelenggara layanan publik. 5. Satuan Intel Polrestabes Medan memberikan layanan berupa seperangkat monitor dan Wi-Fi gratis bagi masyarakat yang belum melakukan registrasi online. Sistem mekanisme prosedur, biaya dan himbauan dalam memperoleh SIM Card mudah diakses oleh masyarakat dan terbuka untuk pelayanan publik.
Berdasarkan grafik di atas terlihat adanya peningkatan rating sistem manajemen pelayanan dari tahun 2016-2018 sebelum dan sesudah Polrestabes Medan mendapatkan predikat daerah bebas korupsi.
Penataan Sistem Menajemen
Sedangkan Polrestabes telah menetapkan kebijakan pola mutasi internal yang terbuka dalam pembahasan di panwas sayap kiri. Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti penerapan aturan disiplin/aturan etik/kode etik yang diterapkan/dilaksanakan. Penegakan Aturan Disiplin/Aturan Etika/Kepegawaian dan Kode Etik Pegawai Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya.
Namun pada tahun 2018 terjadi peningkatan lagi dalam hal kebutuhan sumber daya khususnya kepegawaian, perencanaan kebutuhan pegawai yang sejalan dengan kebutuhan organisasi, pola perubahan internal, pengembangan berbasis kompetensi pegawai, penetapan kinerja individu, penegakan aturan disiplin/kode etik/kode pegawai perilaku dan staf sistem informasi. Setiap bulan ada update data terkait sengketa pers yang dituangkan dalam DSP real dari anggota Polri dan pejabat Polres Medan. Laporan hasil monitoring dan evaluasi penempatan dan rekrutmen pegawai untuk memenuhi kebutuhan fungsi-fungsi dalam organisasi telah menghasilkan peningkatan kinerja.
Pola mutasi internal merupakan standar operasional prosedur mutasi yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan mutasi bagi anggota Polres Medan dan PNS Polres Medan. Selanjutnya dokumen yang dihasilkan adalah surat pemberitahuan transfer, Renmut, Sprin DPK dan Wanjak, Skep, Telegram, letter of intent dan laporan hasil monitoring dan evaluasi mutasi. Penetapan kinerja individu, yaitu rencana kinerja yang ingin dicapai antara pimpinan atau unit kerja yang menerima tanggung jawab dan pihak yang memberi tanggung jawab dengan menggambarkan prestasi kerja yang akan diwujudkan.
Salah satu bentuk penghargaan yang diberikan Kapolrestabes Medan atas prestasi individu adalah pemberian Pin Emas dan Pin Perak kepada personel Polrestabes Medan yang berprestasi, seperti terlihat pada gambar berikut.
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Adanya upaya peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan akuntabilitas kinerja dengan mengusulkan untuk mengikutsertakan staf Bagren dalam kerjasama diklat/pendidikan dan pembangunan (Bagren tingkat Polda.
Penguatan Pengawasan
Penguatan pengawasan Polrestabes Medan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengecek kinerja tugas atau kegiatan anggota staf, agar proses kerja sesuai dengan hasil yang diinginkan dan tidak menyimpang. Untuk melihat capaian penguatan pengawasan khususnya pada praktek kepuasan diukur secara kuantitatif dengan melihat persepsi kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Polrestabes Medan. Hal tersebut merupakan upaya Polrestabes Medan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan sejalan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, inovasi pelayanan publik.
Tujuan yang ingin dicapai melalui program ini adalah: 1) peningkatan kualitas pelayanan publik (lebih cepat, murah, aman dan mudah diakses) di instansi Polri, 2) peningkatan jumlah pencapaian kepemilikan dokumen berupa (Surat Izin Mengemudi (SIM) ) - Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), c) meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan. Polrestabes Medan sudah memiliki layanan online antara lain aplikasi online yaitu e-Investigasi, Polisi Kita dan SP2HP online yang berguna untuk menyajikan informasi layanan publik yang mudah diakses oleh masyarakat melalui berbagai media online terkait penyidikan tindak pidana. Untuk mewujudkan tuntutan dan harapan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, Bareskrim Polrestabes Medan menindaklanjuti dengan pembenahan bidang pelayanan publik yang berkaitan dengan penyidikan tindak pidana yaitu.
Aplikasi SP2HP online merupakan inovasi dari Bareskrim Polrestabes Medan yang terintegrasi dengan aplikasi Polisi Kita, sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana perkembangan kasus yang mereka laporkan. Kanit Reskrim Polrestabe Medan juga berinovasi dengan menyediakan informasi yang mudah diakses melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, website resmi Bareskrim Polrestabe Medan. . 2. Meningkatkan pelayanan publik dengan terbitnya Informasi Satuan Reserse Kriminal Polres Medan, yang menjadi pedoman bagi seluruh personel yang terkait dengan penyidikan tindak pidana yaitu. Polrestabes Medan telah berhasil melaksanakan beberapa kegiatan terencana untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat guna membangun kepercayaan dan kenyamanan masyarakat terhadap Polri khususnya dalam pelayanan penerbitan SIM, SKCK, SP2HP pada Satpas Polrestabes Medan.
Pembangunan wilayah birokrasi yang bersih dan pelayanan yang mampu menyediakan data dan informasi kepolisian yang valid dan terpercaya.
Penguatan Kualitas Kebijakan Publik
ARAH KEBIJAKAN WILAYAH BIROKRASI