• Tidak ada hasil yang ditemukan

xiv RA ISLAM TERPADU NURUL ILMI Kab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " xiv RA ISLAM TERPADU NURUL ILMI Kab"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang pesat dan mendasar untuk kehidupan selanjutnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, perkembangan sosial emosional sangat penting bagi siswa karena merupakan tercapainya kematangan dalam hubungan sosial dan landasan kepribadian siswa. Strategi pengembangan sosial siswa dimulai dengan memperkuat ikatan antara orang tua dan siswa melalui interaksi yang penuh perhatian dan intensif.

Kemudian ajaklah siswa untuk menunjukkan kebiasaan sosial, seperti membantu orang, mengungkapkan kasih, dan mengajak mereka untuk berbagi dengan anak-anak lain. Gowa, mempelajari kegiatan profesional untuk mengetahui perilaku sosial emosional melalui metode bercerita, siswa fokus pada pengenalan profesi dan masih terasa konvensional pada satu siswa yang menggunakan metode bercerita, hanya sedikit siswa yang memperhatikan guru, sedangkan siswa lainnya sibuk bercerita dengan teman, dan melakukan aktivitas di luar pembelajaran. Guru juga menyampaikan bahwa perilaku sosial emosional anak masih sangat kurang, seperti: siswa masih kurang bekerjasama dengan guru dalam menyelesaikan pembelajaran, siswa masih selektif dalam berteman dan siswa kurang disiplin dalam mengikuti pembelajaran, karena masih ada anak yang terlambat ke sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul 'perilaku sosial-emosional dalam kegiatan bermain peran'.

Rumusan Masalah

Saat wawancara dengan salah satu guru kelas berinisial D pada tanggal 3 Agustus 2020, guru tersebut mengatakan bahwa pihak sekolah tidak menerapkan metode role play dalam pembelajaran di sekolah.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku sosio emosional dalam kegiatan bermain peran di RA Islam Terpad Nurul Ilmi Kab.

Manfaat Penelitian

Untuk membantu guru mendapatkan informasi tentang tingkat perkembangan sikap kooperatif, ekspresi emosi, kedisiplinan dalam kegiatan bermain peran. Kemampuan sosial emosional siswa meningkat, anak lebih percaya diri dan fokus dalam belajar, anak mampu bekerjasama dengan anak lain, dapat bersosialisasi dengan teman, lebih mandiri, bertanggung jawab, dan anak memperoleh pengalaman.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kemampuan sosial emosional dalam kegiatan bermain peran dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional siswa. Sedangkan nilai rata-rata keterampilan yang diajarkan dengan metode selain role play kurang maksimal dibandingkan dengan kegiatan yang dilakukan guru yaitu role play. Perkembangan emosi anak usia dini terjadi bersamaan dengan perkembangan sosial anak usia dini.

Hal ini disoroti oleh Moeslichatoen Margaretha Corry, dkk. 2014: Jurnal.untan.ac.id.), bahwa: “Metode bermain peran sama dengan bermain peran, yaitu bermain yang menggunakan imajinasi dengan menggunakan bahasa atau berpura-pura bertingkah laku seperti benda tertentu, situasi tertentu, orang tertentu. dan beberapa binatang." Metode role play dan sosiodrama merupakan dua metode pengajaran yang mengandung makna yang dapat diutarakan secara bersama-sama, sedangkan bermain peran berarti mengambil fungsi orang yang bermain, misalnya berperan sebagai kepala desa, penjudi, nenek tua, dan sebagainya.

Selain itu metode role play menyenangkan bagi anak dan efektif dalam meningkatkan aspek perkembangan perilaku sosial anak. Mengetahui ciri-ciri role play akan memudahkan guru dalam merencanakan dan melaksanakan metode role play pada anak. Dapat membantu siswa untuk menganalisis dan memahami situasi serta memikirkan masalah yang muncul dalam permainan peran.

Kerangka Pikir

Berdasarkan permasalahan di atas, perilaku sosial emosional dalam bermain peran diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar anak dalam memahami topik profesional dengan menggunakan model kolaboratif dalam metode pembelajaran role play dan melibatkan anak dalam semua cerita sehingga pembelajaran dapat hidup. . dan berjalan dengan lancar sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dan direncanakan, anak dapat mengekspresikan emosinya sesuai dengan peran individu siswa dan siswa mampu datang ke sekolah dengan disiplin tepat pada waktunya. Kehati-hatian terhadap orang asing (membangun kepercayaan pada orang dewasa yang pantas), 3. Mengenali emosi diri sendiri dan mengendalikannya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu subjek, sedangkan penelitian kualitatif deskriptif.

Dalam penelitian ini tindakan yang dilakukan adalah Penentuan Perilaku Sosial Emosional Dalam Kegiatan Role Playing di RA Islam Terpadu Nurul Ilmi Kab.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti melaksanakan tugasnya menganalisis dan mengamati terkait perilaku sosial emosional selama bermain peran di RA Islam Terpadu Nurul Ilmi Kab.

Informan Penelitian

Fokus Penelitian

Instrumen Penelitian

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Dokumen tersebut berupa keadaan sekolah 3 tahun yang lalu dan juga catatan guru tentang perilaku sosial emosional siswa 3 tahun yang lalu di sekolah.

Teknik Analisis Data

Menunjukkan kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan situasi Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2021 di kelas B saat kegiatan role play berlangsung, siswa mampu menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan situasi yang ada. Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2021 di kelas B pada saat dilakukan kegiatan bermain peran, siswa mampu mengendalikan emosinya (marah, senang, sedih) secara alami selama kegiatan bermain peran. “Sampai saat ini, sebelum kegiatan role play dilakukan, siswa sering kali mengambil mainan temannya dan membuat temannya menangis.”

Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11/1/2021 di kelas B terlihat jelas bahwa guru memberikan instruksi tertulis kepada siswa saat melakukan kegiatan bermain peran. Situasi kelas setelah melakukan kegiatan bermain peran, siswa mampu mengikuti aturan dan melakukan kegiatan bermain peran sesuai dengan peran yang diberikan oleh guru. Terlihat siswa sudah mampu mengatur dirinya walaupun belum maksimal ketika kegiatan role play berlangsung.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2021 di kelas B terlihat siswa dapat menggunakan pikirannya untuk memecahkan masalah pada kegiatan bermain peran. Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2021 di kelas B, pada saat kegiatan role play berlangsung siswa sudah mampu bermain. Anak mampu menghargai hak siswa lain 5. memecahkan masalah dalam kegiatan bermain peran.

BB Jika anak belum mampu mengembangkan rasa percaya pada guru ketika guru menjelaskan bahwa pakaian yang akan dikenakan dalam kegiatan bermain peran akan dikenakan oleh siswa lain. MB Ketika anak-anak mulai belajar, mereka akan mengembangkan kepercayaan kepada guru ketika guru menjelaskan bahwa pakaian yang akan dikenakan saat kegiatan bermain peran akan dikenakan oleh siswa lain. BB Jika anak belum mampu belajar menghargai hak siswa lain yang ditentukan oleh guru.

MB Ketika anak mulai belajar menghargai hak siswa lain yang ditentukan oleh guru. BSH Ketika anak mampu belajar menghargai hak siswa lain sesuai dengan apa yang diharapkan guru. BSB Ketika anak dapat belajar menghargai hak siswa lain pada saat bermain peran.

Apakah siswa mampu memahami tugas yang diberikan guru selama proses pembelajaran? Apakah siswa mampu mengatur dirinya sendiri ketika bermain di rumah atau di luar rumah? Siswa menyesuaikan diri dan menyesuaikan diri selama kegiatan bermain peran dengan bersiap bermain bersama teman-temannya dengan rasa percaya diri.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perilaku Sosial-Emosional anak dalam kegiatan bermain peran di

Pembahasan

Hal ini terjadi secara terus menerus dan konsisten, sehingga tujuan perilaku sosial emosional siswa dapat tercapai dengan baik. BSH Jika anak dapat belajar beradaptasi dalam memainkan peran sesuai yang diharapkan. BSB Jika anak bisa belajar beradaptasi dengan baik saat bermain peran.

BSH Jika anak bisa belajar mengendalikan emosi (marah, senang, sedih) secara alami selama kegiatan bermain peran sesuai yang diharapkan. BSH Jika anak mampu belajar beradaptasi ketika memainkan peran sesuai yang diharapkan. BSB Jika anak mampu belajar menaati peraturan dengan baik ketika bermain peran 6.

BSB Ketika anak dapat belajar bekerja sama dengan sangat baik ketika melakukan kegiatan bermain. Mampukah siswa menggunakan pikirannya untuk memecahkan permasalahan di lingkungan sosial dan di rumah? Siswa menghibur teman sebayanya pada saat kegiatan bermain peran dengan mengucapkan kata sabar dan mengungkapkan emosi dengan sikap antusias, senang dan sedih.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

BB Jika anak belum bisa belajar mengendalikan emosi (marah, senang, sedih) secara alami pada saat kegiatan bermain peran MB Jika anak sudah mulai belajar mengendalikan. BSB Jika anak sudah mampu belajar mengendalikan emosi (marah, senang, sedih) dengan baik secara alami pada saat kegiatan bermain peran. BSB Jika anak mampu belajar beradaptasi dengan baik pada saat proses bermain peran.

BSB Jika anak belajar dengan baik untuk bertanggung jawab atas perilakunya sendiri selama proses bermain peran. BSB Jika anak dapat bermain dengan baik bersama teman sebayanya pada saat proses bermain peran. BSH Apabila anak mampu menghibur atau menunjukkan kasih sayang kepada teman sebayanya seperti yang diharapkan oleh guru.

BSB Jika anak sangat pandai menghibur atau menunjukkan kasih sayang kepada teman-temannya saat bermain peran. BSH Ketika anak sudah mampu belajar berbagi alat bermain yang digunakan dalam melakukan kegiatan bermain peran dengan teman sebayanya, sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. BSB Ketika anak sudah mampu belajar berbagi alat bermain yang digunakan dalam melakukan kegiatan bermain peran dengan sangat baik kepada teman-temannya pada saat proses bermain peran.

MB Ketika anak sudah mampu belajar menggunakan pikirannya untuk memecahkan masalah dalam kegiatan bermain peran. BSH Ketika anak sudah mampu belajar menggunakan pikirannya untuk memecahkan masalah dalam kegiatan bermain peran seperti yang diharapkan oleh guru. BSB Ketika anak mampu belajar menggunakan pikirannya dengan baik untuk memecahkan masalah dalam kegiatan bermain peran 13.

MB Ketika anak dapat bekerja sama melakukan kegiatan bermain yang ditentukan oleh guru. BSH Ketika anak mampu bekerjasama dalam melakukan kegiatan bermain sesuai yang diharapkan oleh guru. BSH Ketika anak mampu mengekspresikan emosi sesuai perannya masing-masing, sesuai yang diharapkan guru.

BSB Ketika anak dapat mengekspresikan emosi dengan sangat baik sesuai perannya masing-masing saat bermain peran.

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

لانیمرت ةرگ 8 : نازرواشک نیا لانیمرت بیسآ طسوتم زا رییغت میلقا ار تفایرد هدرک دنا و نس نآ اه رتلااب زا 44 لاس تسا و رب ساسا جیاتن تخرد میمصت نیا نازرواشک رد خساپ هب رییغت میلقا

Lelithimba lochwepheshe base SAMRC libheka igciwane SARSCoV-2 Okuyigciwane elibanga I COVID-19, ngokuqoqa amasampula amanzi asendle lapho kuhlanzwa khona lamanzi endle eningizimu ne