i
ABSTRAK
Pengaruh Pelepasan Thermostat pada Sistem Pendingin Air Terhadap Kandungan Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon
(HC) pada Sepada Motor Jupiter MX 135 CC Tahun 2008 Oleh: Supawit/ 2014
Sistem pendingin merupakan hal yang sangat penting dalam kendaraan bermotor, dimana sistem pendingin berfungsi untuk menjaga temperatur kerja dari kendaraan bermotor agar temperaturnya tidak melebihi ambang batasnya (over heating).Salah satu komponen pada sistem pendingin air yang adalah thermostat.
Yamaha Jupiter MX 135 CC merupakan sepeda motor merk Yamaha yang menggunakan thermostat pada sistem pendingin air. Dari data yang didapat di lapangan banyak masyarakat yang melepas thermostat pada sistem pendingin air, hal ini bisa terjadi karena masyarakat menganggap thermostat menyebabkan temperatur mesin naik dari yang semestinya. Hal ini tentunya dapat menyebabkan suhu kerja mesin lambat atau lama tercapai, dengan demikian maka proses pembakaran di ruang bakar menjadi tidak sempurna karena suhu kerja mesin lama tercapai. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menyebabkan kadar emisi gas buang kendaraan menjadi meningkat. Dari pemaparan tersebut maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana pengaruh pelepasan thermostat pada sistem pendingin air terhadap kandungan emisi gas buang karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) pada sepeda motor Jupiter MX 135cc Tahun 2008?.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Pengujian dilakukan pada tanggal 23 dan 30 Juni 2014, dengan menggunakan Sepeda motor Yamaha Jupiter MX 135 CC tahun 2008, untuk pengujian emisi gas buang, dilakukan pada putaran 1400 RPM, 1800 RPM, dan 2500 RPM. Yang mana pengujian dimulai dari sepeda motor yang dipasang thermostatnya kemudian dilanjutkan ke sepeda motor yang dilepas thermostatnya.
Dari hasil penelitian dengan melepas thermostat menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kandungan emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter MX 135 CC tahun 2008.Pada putaran 1400 RPM terjadi peningkatan CO sebesar 0.45% dan HC mengalami penurunan sebesar 23.3 ppm.Selanjutnya pada Putaran 1800 RPM terjadi peningkatan CO sebesar 1.94% dan HC mengalami peningkatan sebesar 228.3 ppm.Sedangkan pada putaran 2500 RPM terjadi peningkatan CO sebesar 1.18% dan HC mengalami peningkatan sebesar 69.7 ppm.Dengan demikian, maka hipotesis yang penulis ajukan diterima, yang mana dengan melepas thermostat pada sistem pendingin air dapat meningkatkan kandungan emisi gas buang CO dan HC pada seluruh putaran mesin.