• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yogurt Teh Hijau : Senyawa Fenolik Utama dan Pertumbuhan Mikroba

N/A
N/A
Chy Nkmh

Academic year: 2023

Membagikan "Yogurt Teh Hijau : Senyawa Fenolik Utama dan Pertumbuhan Mikroba"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Yogurt Teh Hijau : Senyawa

Fenolik Utama dan Pertumbuhan Mikroba

Shabboo Amirdivani dan Ahmad Salihin Hj Baba

Kelompok 8 :

Siti Masitoh (17511241013)

Lutfi Cahyaningsih (17511241039)

(2)

Latar Belakang

(3)

Mengevaluasi fermentasi susu dengan adanya teh hijau (Camellia sinensis)

Senyawa fenolik utama

Perubahan aktivitas antioksidan

Pertumbuhan bakteri

asam laktat. Menentukan aktivitas antioksidan Menentukan senyawa fenolik dari teh hijau yang biasa

Menentukan perubahan senyawa fenolik setelah fermentasi dan penyimpanan

Mengevaluasi efek senyawa fenolik pada pertumbuhan Lactobacillus spp. dan S.

thermophillus.

Tujuan

(4)

Bahan Baku

1. Teh hijau komersial diperoleh dari toko-toko lokal dalam bentuk daun teh kering dalam kantong teh (BOH dan OSK masing-masing merk dari Malaysia dan Jepang).

(5)

Bahan Baku

2. Susu dan Bakteri Yogurt

Susu sapi segar, pasteurisasi dan homogenisasi susu, dengan

bakteri : Lactobacillus acidophilus LA-5,

Bifidobacterium Bb-12,

Lactobacillus casei LC-01,

Streptococcus thermophilus Th-4 dan Lactobacillus delbrueki spp.

bulgaricus pada rasio 4: 4: 1: 1: 1.

(6)

Bahan Baku

3. Persiapan Biakkan awal

a. Inokulasi 1 L susu full cream (4%)

b. Dipasteurisasi dengan bakteri yogurt (1% b/v).

c. Diinkubasi pada suhu 41°C selama 12 jam

d. Disimpan pada suhu 4°C dan digunakan 3 hari

e. pH biakkan awal berkisar antara 4,1 dan 4,3

(7)

Bahan Baku

4. Persiapan Infusi Teh

Teh (2 g) diseduh dalam 100 ml air panas (87 - 90°C, 10 menit,

2,0% (b/v)).

Disaring melalui kertas saring Whatman No. 4 kertas

(8)

Bahan Baku

5. Persiapan Teh Tawar dan Teh Yogurt

• 2 bagian susu dengan perlakuan teh hijau (MGT atau JGT) pada 2,0%

 Teh diseduh 10 menit

 Susu didinginkan 45°C, inokulasi dengan 10% (v/v) biakkan awal

 Inkubasi suhu 42°C sampai pH mencapai 4,5

• 1 bagian susu perlakuan yogurt biasa

(9)

Bahan Baku

6. Persiapan Yogurt Untuk Pengujian Fermentasi

(10)

Metode

1. A nalisis Fenolik Total

2. Penentuan aktivitas antioksidan

3. Ferric Reducing Antioxcidant Power (FRAP) 4. Penghitungan jumlah sel yang layak (VCC)

dalam yogurt

5. Analisis LC-MS senyawa fenolik

6. Analisis statistik

(11)

Hasil dan Pembahasan

(12)

Tabel 1. Jumlah Lactobacillus spp. pada yogurt yang dipengaruhi oleh suplementasi teh hijau selama fermentasi

Keterangan :

Jumlah bakteri Lactobacillus spp. dalam yogurt dengan CFU (× 108 sel/ ml) dengan nilai ± SD (n=3)

PY Yogurt biasa, MGT-Y Malaysia yogurt teh hijau, JGT-Y Jepang yogurt teh hijau

ab menunjukkan berbeda nyata untuk setiap jenis yogurt, dengan tingkat signifikansi (p<0,05)

xy menunjukkan berbeda nyata untuk lama fermentasi yang sama, dengan tingkat signifikansi (p < 0,05)

(13)

Tabel 2. Jumlah S. thermophilus di yogurt yang dipengaruhi oleh suplementasi teh hijau selama

fermentasi

(14)

Tabel 3. Senyawa fenolik utama di infusi teh hijau

Malaysia dan Jepang Keterangan :

Ekstrak MGT yaitu ekstrak teh hijau Malaysia, ekstrak JGT yaitu ekstrak teh hijau Jepang, dan ND yaitu tidak terdeteksi

(15)

Tabel 4 Konsentrasi senyawa bioaktif dalam yogurt teh hijau Malaysia

(MGTY) selama 28 hari di penyimpanan dingin

Tabel 5 Konsentrasi senyawa bioaktif dalam

yogurt teh hijau Jepang (JGTY) selama 28 hari di

penyimpanan dingin

(16)

Grafik 1 Jumlah konten fenolik (ugGAE / mL) di plain yogurt dan yogurt teh hijau selama fermentasi. Dengan nilai SD (n = 3), fermentasi. Jumlah fenol dinyatakan

sebagai ug setara asam galat (ugGAE) / mL. PY = Yogurt biasa; MGTY = Malaysia yogurt teh hijau;

JGTY = Jepang yogurt teh hijau

(17)

Grafik 2. Kapasitas antioksidan (% penghambatan oksidasi DPPH) oleh plain yogurt dan yogurt teh hijau

selama fermentasi. Nilai ( n = 3). PY = Yogurt biasa;

MGTY = Malaysia yogurt teh hijau; JGTY = Jepang yogurt teh hijau

(18)

Grafik 3. Nilai FRAP dari yogurt tanpa estrak teh hijau.

Nilai SD (n = 3). PY = Yogurt biasa; MGTY =

Malaysia yogurt teh hijau; JGTY = Jepang yogurt teh hijau

(19)

Kesimpulan

Perubahan kapasitas antioksidan dalam yogurt dengan adanya teh hijau yang meningkatkan pertumbuhan Lactobacillus spp. dan

S.thermophillus selama fermentasi susu.

Peningkatan aktivitas metabolisme mikroba dalam yogurt teh hijau mendorong degradasi komposisi senyawa fenolik yang memiliki efek kecil pada aktivitas antioksidan yogurt teh hijau setelah fermentasi susu dan selama penyimpanan.

“Teh hijau adalah hal baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri yogurt dan meningkatkan aktivitas antioksidan yogurt.”

(20)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

“ Perbandingan Aktivitas Antioksidan Kombucha Teh Hijau ( Camelia sinensis ) dengan Kombucha Daun Mangga ( Mangifera indica ) Dipengaruhi Lama Fermentasi ”.. Skripsi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi waktu dan suhu penyeduhan teh terhadap aktivitas antioksidan teh hijau dan teh hitam dalam bentuk curah dan

Pengeringan ekstrak menggunakan oven dengan suhu yang sesuai dapat menjaga komposisi dari senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan sehingga, kandungan senyawanya

Pengaruh Penambahan Bubuk Daun Stevia rebaudiana (Bertoni) terhadap Komposisi Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan pada Minuman Teh Hitam, Skripsi S-1, Fakultas

Hasil review menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada pengolahan jenis teh seperti teh hijau, teh oolong, dan teh hitam memiliki perbedaan yang cukup

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fenolik, flavonoid, vitamin C dan aktivitas antioksidan bayam hijau yang ditanam secara organik dengan perlakuan

Lokasi tumbuh juga berkorelasi sangat kuat dengan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan yang terkandung dalam tanaman Celosia

J Food Sci Technol July 2015 527:4652–4660 DOI 10.1007/s13197-014-1670-6 SHORT COMMUNICATION Yogurt Teh Hijau : Senyawa Fenolik Utama dan Pertumbuhan Mikroba Shabboo Amirdivani &