• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yurmaniati-PPDP-T4-Koneksi Antar Materi

N/A
N/A
Yurmaniati Achmad

Academic year: 2024

Membagikan "Yurmaniati-PPDP-T4-Koneksi Antar Materi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Setelah mempelajari topik ini, jelaskan bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan melibatkan tiga aspek penting, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat serta pembentukan karakter disiplin positif pada peserta didik. Kaitkan juga dengan teori Ekologi dari Bronfenbrenner yang telah dipaparkan pada Topik I.

1. Bagaimana kondisi lingkungan dapat berpengaruh terhadap pembentukan tingkah laku individu? Kaitkan dengan pembentukan disiplin positif di kelas.

2. Bagaimana keadaan sosial berpengaruh terhadap kehidupan individu?

3. Seberapa besar dampak dari penerapan disiplin positif pada peserta didik terhadap pembentukan tingkah laku mereka? Jelaskan.

Jawaban:

1. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik, melibatkan tiga aspek penting yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat, serta pembentukan karakter disiplin positif, dapat dilakukan dengan memperhatikan teori Ekologi dari Bronfenbrenner. Teori ini menggambarkan bahwa lingkungan individu terdiri dari beberapa lingkungan yang saling berinteraksi, mulai dari lingkungan terdekat (mikro) hingga lingkungan yang lebih luas (makro).

1) Sekolah (Mikrosistem): Sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Guru dapat membangun hubungan yang positif dengan siswa, memberikan aturan yang jelas, serta menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Program-program sekolah juga dapat didesain untuk mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan yang mendukung pembentukan karakter disiplin positif.

2) Keluarga (Mikrosistem): Keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter disiplin positif pada peserta didik. Orang tua dapat memberikan contoh yang baik, memberikan dukungan yang positif, serta terlibat aktif dalam pendidikan anak. Komunikasi yang terbuka antara sekolah dan keluarga juga penting untuk mendukung pembelajaran di rumah dan di sekolah.

(2)

3) Masyarakat (Eksosistem dan Makrosistem): Masyarakat juga dapat berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Melalui kegiatan-kegiatan komunitas, program-program sosial, dan dukungan terhadap pendidikan, masyarakat dapat memberikan dukungan yang positif bagi pembentukan karakter disiplin positif pada peserta didik.

4) Pembentukan Karakter Disiplin Positif: Pembentukan karakter disiplin positif membutuhkan pendekatan yang holistik, yang melibatkan semua aspek lingkungan individu. Dengan memperhatikan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat, serta membangun kerja sama antara ketiga aspek tersebut, lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dapat tercipta.

Pengaruh lingkungan terhadap pembentukan tingkah laku individu dapat dilihat dari teori Ekologi Bronfenbrenner. Lingkungan yang positif dan mendukung, baik dari sekolah, keluarga, maupun masyarakat, dapat memberikan dorongan positif bagi pembentukan tingkah laku yang diinginkan. Sebagai contoh, ketika lingkungan sekolah memberikan aturan yang konsisten dan memberikan penghargaan terhadap perilaku positif, siswa cenderung untuk menunjukkan tingkah laku yang lebih disiplin dan positif.

Dengan demikian, kondisi lingkungan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk disiplin positif di kelas.

2. Keadaan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan individu.

Lingkungan sosial yang positif dan mendukung dapat memberikan dukungan emosional, psikologis, dan sosial yang diperlukan bagi perkembangan individu. Sebaliknya, lingkungan sosial yang negatif atau tidak mendukung dapat memberikan tekanan dan hambatan bagi perkembangan individu. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, serta memperkuat karakter disiplin positif pada peserta didik melalui kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting untuk memberikan dukungan sosial yang positif bagi peserta didik.

3. Penerapan disiplin positif pada peserta didik memiliki dampak yang sangat besar terhadap pembentukan tingkah laku. Berikut adalah beberapa dampak positif dari penerapan disiplin positif:

(3)

1) Membentuk Karakter yang Baik: Disiplin positif membantu membentuk karakter yang baik pada peserta didik, seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kejujuran.

Mereka belajar untuk mengendalikan diri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

2) Meningkatkan Kemandirian: Peserta didik belajar untuk mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka juga belajar untuk mengelola waktu dan tugas dengan lebih efektif.

3) Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan: Disiplin positif dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4) Membangun Hubungan yang Baik: Penerapan disiplin positif membantu membangun hubungan yang baik antara guru dan peserta didik. Peserta didik merasa lebih dihargai dan di dengarkan, sehingga lebih mudah untuk belajar dan bekerja sama.

5) Meningkatkan Kesejahteraan Mental: Dengan lingkungan yang positif dan mendukung, peserta didik merasa lebih nyaman dan aman secara emosional.

Mereka lebih mampu mengatasi stres dan tekanan, sehingga kesejahteraan mental mereka meningkat.

6) Membantu Mengatasi Konflik: Disiplin positif membantu peserta didik untuk mengatasi konflik dengan cara yang positif dan produktif. Mereka belajar untuk berkomunikasi dengan baik dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Dengan demikian, penerapan disiplin positif tidak hanya membentuk tingkah laku yang baik pada peserta didik, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas terhadap perkembangan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Referensi

Dokumen terkait

Anak yang akan berhasil dalam lingkungan sosial adalah anak yang diasuh dalam keluarga yang mampu menciptakan suasana yang penuh kasih sehingga anak merasa aman dan nyaman

Maternal bonding (kelekatan psikologis dengan ibunya) merupakan dasar penting dalam pembentukan karakter anak karena aspek ini berperan dalam pembentukan dasar

Terdapapat tiga fokus penelitian, yakni bagaimana karakter disiplin di SMPN 4 Kota Malang, cara apa yang dilakukan oleh Guru PAI dalam pembentukan karakter disiplin di SMPN 4

Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol. Berdasarkan tiga karakter tersebut peneliti lebih memfokuskan pada pembentukan karakter disiplin yang harus

Adapun tujuan guru kelas dalam pembentukan karakter disiplin siswa di SDITAl-Kautsar Jerowaru, yaitu agar peserta didik menjadi siswa yang berkarakter disiplin

Strategi pembentukan karakter pada siswa SD dapat melalui beberapa cara antara lain: (1) keteladanan, (2) penanaman disiplin, (3) pembiasaan, (4) menciptakan

Sebagai cara pembentukan karakter melalui kegiatan upacara bendera salah satunya adalah dengan membiasakan peserta didik untuk disiplin waktu dan disiplin

Lingkungan Belajar yang Aman Sekolah memastikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan cara penanaman karakter dan moral agama Islam yang sudah diatur dalam