• Tidak ada hasil yang ditemukan

YUYU KRISDIYANSAH 58410418 OK (1)

N/A
N/A
Anis Fridina

Academic year: 2024

Membagikan "YUYU KRISDIYANSAH 58410418 OK (1)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 CINIRU

KABUPATEN KUNINGAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Oleh:

YUYU KRISDIYANSAH NIM: 58410418

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2012M / 1433H

(2)

ABSTRAK

Yuyu Krisdiyansah:

58410418

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan”

Pendidikan Agama yang diajarkan di sekolah tidak hanya berkewajiban untuk mencerdaskan siswa dalam aspek pengetahuan, tapi tanggung jawab utama Pendidikan Agama justru terletak pada pembinaan sikap dan keyakinan siswa terhadap ajaran Islam sehingga membentuk pribadi siswa yang bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlakul karimah. Salah satu upaya sekolah dalam mendukung Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah melalui kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan. Ekstrakurikuler keagamaan merupakan jam tambahan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pembinaan tambahan kepada siswa.

Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan diasumsikan akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Namun demikian, dari studi pendahuluan di objek penelitian penulis menemukan masalah yaitu masih adanya siswa yang mendapatkan prestasi belajar PAI rendah padahal siswa tersebut aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, sehingga dari masalah ini menimbulkan pertanyaan penelitian, seberapa besarkah pengaruh kegiatan ekstrakuriuler keagamaan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMAN 1 Ciniru, untuk mengetahui perolehan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI, serta untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi sbelajar PAI.

Penulis mengumpulkan data melalui observasi langsung di objek penelitian, wawancara dengan beberapa narasumber, menyebarkan angket kepada siswa yang dijadikan sampel, studi dokumentasi, serta melakukan studi kepustakaan sebagai landasan teorinya. Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, penulis melakukan analisis data dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

Dari hasil penelitian menghasilkan kesimpulan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan dilaksanakan dengan cukup baik yang dibuktikan dengan cukup tingginya prosentase tanggapan positif siswa (60,59%). Prestasi belajar rata-rata siswa pada mata pelajaran PAI berada pada angka 78,88 , siswa yang mendapatkan nilai 65- 69 sebanyak 9 orang (16,07%), yang mendapatkan nilai 70-79 sebanyak 20 orang (35,71%), yang mendapatkan nilai 80-89 sebanyak 22 orang (39,29%), dan yang mendapatkan nilai 90 sebanyak 5 orang (8,93%). Sedangka hasil perhitungan korelasi product moment menunjukkan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 0,341 yang berarti korelasi antara kedua variabel tersebut berada pada kategori rendah. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan memiliki pengaruh yang rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahir rahmanirrahim

Segala puji hanyalah milik Allah. Alhamdullilah berkat kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan” .

Tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Melalui pengantar ini, secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, M.A, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2. Bapak. Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh

Nurjati Cirebon

3. Bapak Drs. H. Suteja, M.Ag, Ketua Jurusan PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon

4. Bapak Drs. H. Taqiyuddin, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi

5. Ibu Dra. Hj.Nurlela, M.Ag, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis

i

(4)

7. Bapak Drs.H.Soebandi, M.M.Pd, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru 8. Bapak dan Ibu guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru 9. Bapak dan Ibu staf Tata Usaha Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Ciniru

Demikian skripsi ini disusun dengan harapan bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, namun sebagai manusia biasa penulis menyadari atas segala keterbatasan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, apabila di dalam Skripsi ini ditemukan banyak kesalahan, baik yang bersifat tekhnis maupun isi, besar harapan penulis akan adanya saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan di masa mendatang.

Semoga skripsi ini memiliki nilai maslahat yang tinggi bagi kita semua.

Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita kembalikan segala urusan.

Cirebon, Juni 2012

Penulis

ii

(5)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR………...

DAFTAR ISI ………...

DAFTAR TABEL ………...

BAB I PENDAHULUAN ………...

A. Latar Belakang Masalah ………...

B. Perumusan Masalah ………...

C. Tujuan Penelitian ………...

D. Kerangka Pemikiran ………...

E. Langkah-Langkah Penelitian ………...

F. Hipotesis ………...

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG KEGIATAN EKSTRA

KURIKULER KEAGAMAAN DAN PRESTASI BELAJAR...

A. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan ………...

B. Prestasi Belajar siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)...

C. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)...

BAB III DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN... ...

A. Letak Geografis dan Lingkungan Sosial Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan...

B. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan ...

C. Kondisi Sarana dan Fasilitas Belajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan ...…...

D. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan ...

i iii v 1 1 6 8 8 11 15

16 16 21

25 32

32

35

40

43 iii

(6)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN...52

A. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan...52

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan...71

C. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan...78

BAB V PENUTUP...83

A. Kesimpulan...83

B. Saran... 84 DAFTAR PUSTAKA ………...………...

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………...

iv

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1. Daftar Nama dan Bidang Studi Guru SMA Negeri 1 Ciniru 36 Tabel 2. Keadaan Karyawan SMA Negeri 1 Ciniru 38

Tabel 3. Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Ciniru 39

Tabel 4. Kondisi Sarana dan Fasilitas Belajar SMA Negeri 1 Ciniru 41 Tabel 5. Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan 53 Tabel 6. Rasa Senang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan 54

Tabel 7. Variasi Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan 55 Tabel 8. Waktu yang digunakan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan 56

Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Secara

Rutin 57

Tabel 10. Dorongan Guru PAI dalam Pelaksanaan Kegiatan

Ekstrakurikuler Keagamaan 58

Tabel 11. Ketertarikan terhadap Pembimbing/Narasumber 59 Tabel 12. Ketaatan Setelah Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan 60

Tabel 13. Ekstrakurikuler Keagamaan Memotivasi untuk

Mempelajari Islam 61

Tabel 14. Ekstrakurikuler Keagamaan Mendorong untuk berakhlakul

Karimah 62

Tabel 15. Ekstrakurikuler Keagamaan Menambah Pengetahuan

tentang Fiqih 63

Tabel 16. Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Menambah

Pengetahuan tentang Sejarah Islam 64

v

(8)

Tabel 17. Ekstrakurikuler Keagamaan Menambah Pengetahuan

tentang Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid 65

Tabel 18. Perasaan Suka Mata Pelajaran PAI setelah mengikuti

Ekstrakurikuler Keagamaan 66

Tabel 19. Rekapitulasi Prosentase Perolehan Skor Angket tentang

Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan 67

Tabel 20. Mean Skor Angket tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan 68

Tabel 21. Median Skor Angket tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan 69

Tabel 22. Modus Skor Angket tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan 71

Tabel 23. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) 72 Tabel 24. Prosentase Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI 74

Tabel 25. Mean Prestasi Belajar PAI 75

Tabel 26. Median Prestasi Belajar PAI 76

Tabel 27. Modus Prestasi Belajar PAI 77

Tabel 28. Tabel Penolong Korelasi Variabel X dan Variabel Y 78

vi

(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 dikemukakan bahwa, pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui masyarakat (Nurul Zuriah 2007:6). Ini menegaskan bahwa dalam proses pendidikan menekankan suatu perubahan positif yang mendorong siswa menjadi lebih baik. Siswa diarahkan untuk mengenal dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, baik potensi intelektual, emosional, maupun spiritual.

Perubahan dalam proses pendidikan merupakan suatu keharusan dan syarat mutlak berhasilnya pendidikan, di samping harus mempertahankan nilai-nilai positif yang telah terbentuk. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar- Ra’du: 11 yang berbunyi:

3 κÍ à

Ρ'r $tΒ #(

ρŽç żt

ム4Ž

ym

s) Î /

$ Βt

Žç

żt ム#$ Î)

Artinya:“…Sesungguhnya Allah tiada mengubah keadaan suatu kaum kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri….”

(Depag RI 2008:250) .

(10)

1

(11)

2

Jelaslah bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam membina masyarakat untuk berubah ke arah yang lebih baik. Nurul Zuriah (2007:7) menegaskan tiga peran pendidikan sebagai berikut:

1. Menjaga generasi sejak masa kecil dari berbagai penyelewengan ala jahiliyah. Mengembangkan pola hidup, perasaan dan pemikiran mereka sesuai dengan fitrah agar mereka menjadi fondasi yang kukuh dan sempurna di masyarakat.

2. Karena pendidikan berjalan seiring dengan perkembangan anak- anak, maka pendidikan akan sangat mempengaruhi jiwa dan perkembangan anak serta akan menjadi bagian dari kepribadiannya untuk kehidupan kelak kemudian hari.

3. Pendidikan sebagai alat terpenting untuk menjaga diri dan meme- lihara nilai-nilai positif. Pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu melestarikan dan mengadakan perubahan.

Pendidikan, terutama pendidikan agama, yang diberikan di Lembaga Pendidikan sekolah bukan hanya bertujuan untuk menjadikan siswa yang pintar dan terampil, akan tetapi jauh daripada itu adalah untuk menjadikan siswa yang memiliki moral dan akhlakul karimah. Dengan kalimat yang berbeda, Mujamil Qomar (2007:146) mengatakan:

“Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik, bahkan metakognitif”. Ini artinya bahwa pendidikan yang sesungguhnya bertujuan untuk mentransformasi nilai dan moralitas, bukan hanya mentransmisi data dan informasi. Tegasnya, pendidikan membentuk siswa yang berakhlakul karimah serta berprestasi secara akademis.

Prestasi belajar merupakan hasil dari serangkaian proses pembelajaran yang melibatkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil akhir inilah yang kemudian menjadi tolok ukur keberhasilan suatu pembelajaran. Menurut

(12)

3

Muhibbin Syah (2004:150), prestasi adalah hasil belajar yang meliputi seluruh ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Proses belajar dalam hal ini tidak terbatas pada kegiatan belajar formal yang dilakukan di dalam kelas, tapi meliputi seluruh proses pembelajaran, pembiasaan dan pengalaman baik yang dilaksanakan dalam intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.

Intrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di sekolah dan telah ditetapkan dalam struktur program sebagai mata pelajaran. Dalam pelaksanaannya, waktu yang disediakan dalam intrakurikuler sering kali kurang memadai sehingga dibutuhkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, yakni kegiatan pendamping diluar jam pelajaran guna memperkaya pengetahuan siswa. Sebagai contoh, di SMA dan sekolah umum lainnya porsi mata pelajaran PAI (intrakurikuler) hanya dua jam pelajaran per pekan. Ini berarti hanya 5% dari keseluruhan jam pelajaran per pekan. Hal ini tentu menjadi masalah bagi guru PAI untuk dapat menyampaikan semua materi yang telah direncanakan. Untuk mengatasi hal ini, di sekolah-sekolah tertentu diadakan jam tambahan untuk pembelajaran agama, baik itu yang bersifat Organisasi kesiswaan seperti Rohaniawan Islam (ROHIS), Ikatan Remaja Mesjid Sekolah (IRMAS), ataupun kegiatan lain yang hanya sebatas jam tambahan yang difasilitasi pihak sekolah (bukan organisasi kesiswaan).

Kegiatan-kegiatan tambahan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah ekstrakurikuler.

(13)

4

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya sekolah untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada siswa-siswinya sebagai sarana pendukung tercapainya standar ketuntasan minimal pembelajaran di dalam kelas. Suryosubroto (1997:271) mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan diluar struktur program yang dilaksanakan diluar jam belajar normal agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa. Meskipun berada diluar koridor struktur terprogram, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang tepat dan matang dalam perencanaannya akan memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan siswa. Hal ini karena kegiatan ekstrakurikuler memberikan ruang lebih terhadap siswa untuk menuangkan minat dan bakatnya.

Salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah ekstrakurikuler keagamaan. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan merupakan bagian dari usaha penanaman nilai-nilai agama, di samping sebagai ajang kreatifitas siswa. Siswa diberikan peran yang lebih aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, mereka bukan saja sebagai peserta tetapi juga penggagas (conceptor) dan pelaksana (actor) suatu kegiatan keagamaan di sekolah. Dalam hal ini, siswa berkesempatan untuk menambah pengetahuannya, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan keorganisasian.

Namun demikian, kegiatan-kegiatan keagamaan tidak serta merta menjadikan siswa memiliki pemahaman keagamaan yang mendalam, ada kalanya siswa yang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut justru lemah dalam aspek kognitif, tapi bagus dalam afektif dan psikomotorik. Sebaliknya,

(14)

5

adapula siswa yang memiliki nilai kognitif bagus, namun lemah dalam afektif dan psikomotorik. Hal ini tentu tidak sesuai dengan harapan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Karena sejatinya, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan melahirkan pemahaman dan pengamalan siswa yang lebih baik terhadap nilai-nilai keagamaan sebagaimana yang termaktub dalam Peraturan Menteri Agama No 16 tahun 2010 pasal 10, bahwa pembelajaran ekstrakurikuler pendidikan agama bertujuan untuk memberikan pendalaman, penguatan, pembiasaan, serta perluasan dan pengembangan dari kegiatan intrakurikuler.

Dalam penelitian ini, penulis menjadikan siswa SMA Negeri 1 Ciniru sebagai objek penelitian. Di SMA Negeri 1 Ciniru terdapat serangkaian kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang semuanya bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang taat pada ajaran agama Islam. Dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Negeri 1 Ciniru, Bapak Suha, ditemukan informasi bahwa minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme siswa dalam mengikuti berbagai kegiatan keagamaan. Salah satu contohnya dalam pelaksanaan kegiatan tilawatil Qur’an, hampir seluruh (sekitar 95%) siswa yang beragama Islam mengikutinya dengan baik. Namun dari sejumlah siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut, 32% diantaranya mendapatkan prestasi belajar PAI rendah (dibawah KKM).

(15)

6

Berdasarkan uraian di atas, terdapat permasalahan yaitu adanya siswa yang mendapatkan prestasi belajar PAI rendah, padahal siswa tersebut selalu mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Dari sinilah muncul pertanyaan, sejauh manakah pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciniru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam? Oleh karena pentingnya peningkatan prestasi belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul

“Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan”.

B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

a. Wilayah Penelitian

Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah Ilmu Pendidikan Islam b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan empirik, yakni peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang dibutuhkan

c. Jenis Masalah

Jenis masalah dalam Penelitian ini adalah korelasional, yaitu meneliti pengaruh kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi

(16)

7

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Ciniru.

2. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam tahapan penelitian yang akan dilaksanakan, maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini di batasi sebagai berikut:

a. Pengaruh kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan, yaitu: pengaruh semua kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di luar jam belajar terencana terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Prestasi belajar adalah nilai raport mata pelajaran PAI siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2011/2012 semester genap.

3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan?

2) Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan?

3) Seberapa besar pengaruh kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan?

(17)

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang:

1. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru

2. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Ciniru

3. Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

D. Kerangka Pemikiran

Tujuan Pendidikan Nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 3 bahwa,

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pertama yang dicantumkan dalam UU tersebut adalah menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini secara tegas mengamanatkan kepada seluruh komponen pendidikan, bahwa tujuan utama pendidikan Nasional bukanlah hanya mencerdaskan siswa, tapi menjadikan siswa sebagai manusia yang berakhlak mulia, demokratis, bertanggung jawab dan taat pada Penciptanya. Itu pulalah yang menjadi tujuan Pendidikan Agama Islam.

Prestasi belajar mata pelajaran PAI tidak sepenuhnya dapat digam- barkan dalam nilai dan angka, namun harus terealisasikan sebagai sebuah

(18)

9

kebiasaan positif yang didasarkan pada ketaatan terhadap ajaran Islam.

Dengan demikian, siswa dinyatakan berprestasi dalam mata pelajaran PAI, apabila ia mampu memahami, meyakini dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya.

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah pada dasar- nya menuntut siswa untuk memahami dan melaksanakan apa yang telah diajarkan kepadanya. Namun demikian, peran sekolah sangatlah terbatas mengingat siswa berada di sekolah hanya sekitar 6 jam. Oleh karena itu, keluarga dan masyarakat sangat berperan dalam membentuk kepribadian siswa, karena betapapun sekolah menekankan Pendidikan Agama, jika tanpa didukung lingkungan keluarga dan masyarakat, maka akan menghambat keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Dalam proses pemahaman dan pengamalan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), tentunya siswa dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam dirinya sendiri maupun yang berasal dari luar.

Faktor dari dalam adalah faktor biologis dan psikologis, sementara faktor dari luar adalah lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dalam lingkungan sekolah, salah satu faktor yang menunjang tercapainya tujuan PAI adalah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.

Ekstrakurikuler keagamaan merupakan wahana kreatifitas sekaligus sarana pembinaan siswa yang digerakkan oleh siswa untuk siswa. Dengan demikian, siswalah yang mengelola berbagai kegiatan keagamaan yang ada

(19)

10

disekolah sebagai media dakwah ilallah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Ali Imran ayat 104:

4

̎s3Ψßϑø9$

# ǎãt

tβöθy γ tƒuρ

Å∃ρ Rp

$

$

tβρãŽã Β'ù tƒρu ŽÎ Žö

is ø: ’

<n tβθ ô‰tƒ

×π é& ä

3Ψ Žä3ũt 9ø uρ

∩⊇⊃⊆∪ šχθ =Î ø9

$

#

èδ y7×Í ≈‾

9s

&é ρu

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu (segolongan) umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Depag RI, 2008:63)

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah meru- pakan sebuah harapan besar bagi peningkatan pemahaman keagamaan siswa.

Karena melalui kegiatan-kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai ajaran agama Islam.

Keberadaan Ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru maupun di sekolah-sekolah lainnya diharapkan menjadi faktor pendukung meningkatnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu, diharapkan pula kegiatan-kegiatan tersebut menjadi salah satu agen pembawa virus positif yang menjadikan siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa seagaimana tujuan pendidikan Nasional.

Mengingat pentingnya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang disertai dengan ketaatan siswa pada ajaran Islam, maka kegiatan ekstrakurikuler keagamaan selayaknya dilaksa- nakan dengan serius dan menjadi tanggung jawab semua pihak. Dengan

(20)

11

dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, besar kemungkinan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan meningkat.

E. Langkah - Langkah Penelitian 1. Sumber Data

a. Data teoritik diperoleh dari beberapa buku sumber dan literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini untuk dija-dikan rujukan.

b. Data empirik diperoleh dari hasil penelitian di lapangan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Ciniru, dengan menggunakan tekhnik observasi, wawancara, angket, dan studi dokumentasi.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Ciniru yang berjumlah 412 orang. Namun karena kelas XII sudah tidak dilibatkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, maka penulis hanya mengambil kelas X dan XI yang berjumlah 284 orang.

b. Sampel

Penulis mengambil sampel dalam penelitian ini sebanyak 20% dari keseluruhan populasi yang diteliti, yaitu sebanyak 56 orang. Hal ini di dasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto (1996:120) yang mengatakan, Untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

(21)

12

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya 15% atau 20% – 25% atau lebih.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Teknik Pengumpulan Data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono:

2008:203). Pengamatan yang dilakukan penulis adalah dengan mengamati keberadaan kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru.

b. Wawancara

Sugiyono (2008:194) mengatakan bahwa tekhnik interview atau wawancara digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan hal-hal penting terkait penelitian, atau peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Wawancara dapat dilaksanakan apabila jumlah respondennya sedikit.

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, penulis melakukan wawancara terhadap kepala SMA Negeri 1 Ciniru, Kepala Tata Usaha (TU) dan guru mata pelajaran PAI. Adapaun hal yang ditanyakan yaitu mengenai gambaran umum SMAN 1 Ciniru serta kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciniru.

(22)

13

P =x 100%f N

c. Kuesioner / Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau per- nyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono :2008:199)

Teknik ini merupakan metode primer dalam penelitian penulis, yakni dengan membagikan angket tertutup kepada responden untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan di SMA Negeri 1 Ciniru.

d. Study Dokumentasi

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data mengenai guru, karyawan, siswa, dan inventarisasi data-data SMAN 1 Ciniru.

4. Teknik Analisis Data

Penulis melakukan analisis data dengan menggunakan dua pendekatan, untuk data yang sifatnya kualitatif penulis menggunakan pendekatan logika sedangkan untuk data yang sifatnya kuantitatif penulis menggunakan pendekatan prosentase dengan rumus sebagai berikut:

P = Jumlah prosentase yang diperoleh

F = Jumlah frekuensi yang diperoleh pada setiap kemungkinan jawaban N = jumlah responden yang dijadikan sampel

(23)

14

Untuk memudahkan dalam penafsiran, maka dalam menilai skala prosentase diatas, digunakan kategori sebagai berikut:

100% : Seluruhnya

90 – 99% : Hampir seluruhnya 60 – 89% : Sebagian besar

51 – 59% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

40 – 49% : Hampir setengahnya 20 – 39% : Sebagian kecil 1 – 19% : Sedikit sekali

0% : Tidak ada (Suharsimi Arikunto,1993:167)

Dalam penafsiran hasil analisis data,penulis menggunakan kriteria berikut:

76% - 100% : Baik

56% - 75% : Cukup Baik

40% - 55% : Kurang Baik

<40% : Tidak Baik (Suharsimi Arikunto, 1996:196) Sedangkan untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel, penulis

menggunakan Rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

N∑XY − (∑X)(∑Y) rxy =

√(𝑁∑X2 − (∑X)2)(𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌)2)

r

xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑XY = Jumlah perkalian antara variabel X dengan Y

∑X = Jumlah seluruh skor variabel X

∑Y = Jumlah seluruh skor variabel Y

(24)

15

Penafsiran atau interpretasi dari hasil perhitungan rumus diatas adalah dengan menggunakan pedoman interpretasi sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008:257) sebagai berikut :

Nilai “r” Product Moment Interpretasi

0,00 – 0,199 Korelasi/pengaruh sangat rendah 0,20 – 0,399 Korelasi/pengaruh rendah

0,40 – 0,599 Korelasi/pengaruh sedang 0,60 – 0,799 Korelasi/pengaruh kuat

0,80 – 1,000 Korelasi/pengaruh Sangat kuat

Selanjutnya untuk menguji signifikansi korelasi, yaitu apakah korelasi yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi atau tidak, maka penulis membandingkannya dengan tabel r product moment (Sugiyono, 2008:258). Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka korelasi yang ditemukan adalah signifikan. Dan sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, berarti korelasi yang ditemukan tidak signifikan.

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

Ho : Tidak ada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1993, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta:

Rineka Cipta

--- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:

Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma’mur, 2011, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Jogjakarta: Diva Press.

Depag RI, 2008, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung: Diponegoro.

Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan agama Islam, 2005, Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Departemen Agama RI.

Herabuddin, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Latif, Abdul, 2007, Pendidikan Berbasis Kemasyarakatan, Bandung: Refika Aditama.

Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution, 2004, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Qomar, Mujamil, 2007, Manajemen Pendidikan Islam, Malang: Erlangga.

Shaleh, Abdul Rachmad, 2005, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT. Grafinda Persada

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

(26)

Sopiatin, Popi, 2010, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, Bandung:

Ghalia Indonesia

STAIN Cirebon, 2005, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Cirebon: STAIN PRESS

Sudjana, Nana, 2001, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2004, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto, 1997, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta Sutisna, Oteng, 1989, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek

Profesional, Bandung: Angkasa.

Syah, Muhibin, 2004, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zuchdi, Darmiyati, 2010, Humanisasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara Zuriah, Nurul, 2007, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif

Perubahan, Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan MI Ma’arif NU Assa’adah Bungah Gresik selain terdapat mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI, sekolah ini juga memperkuat keagamaan siswa dengan membuat kelas

PENGARUH PRESTASI HAFALAN ALQURĀN JUZ ‘AMMA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TAHUN AJARAN 2012/2013.

Pengaruh prestasi hafalan alqurān juz ‘amma terhadap prestas i belajar siswa kelas v sekolah dasar Dalam mata pelajaran pendidikan agama islam (pai).. Universitas

Pengaruh prestasi hafalan alqurān juz ‘amma terhadap prestas i belajar siswa kelas v sekolah dasar Dalam mata pelajaran pendidikan agama islam (pai). Universitas

bahwa agar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada SD, SMP, dan SMA/ SMK pada tahun pelajaran 2011/2012 dapat

Di lembaga pendidikan seperti sekolah, kurikulum yang memuat nilai moderasi beragama adalah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).. Diharapkan mata pelajaran

Pengaruh Intensitas Komunikasi Terbuka Orang Tua dengan Anak Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Peserta Didik Kelas XI SMA Negri 02

KETUJUH : Kisi-kisi soal dan Pedoman Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SD, SMP, dan SMA/SMK tahun pelajaran