• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zat Gizi Makro dan Mikro yang Digunakan Untuk Kebugaran Kardiovaskuler

N/A
N/A
Anggreyni Purba

Academic year: 2024

Membagikan "Zat Gizi Makro dan Mikro yang Digunakan Untuk Kebugaran Kardiovaskuler"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

oleh

Anak Agung Ayu Dyah Anggreni Anggreyni Purba

Zat Gizi Makro dan Mikro yang Digunakan Untuk

Kebugaran

Kardiovaskuler

(2)

PERANAN ZAT MAKRO 1. Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai peran penting dalam makanan karena merupakan sumber energi utama.

Karbohidrat yang dikonsumsi dapat tersimpan sebagai glikogen yang merupakan energi siap pakai terutama untuk olahraga bertenaga dan intensitas tinggi.

2. Lemak

Lemak yang digunakan sebagai sumber energi bagi proses katabolisme aerobic adalah lemak endogen yaitu lemak yang dibentuk tubuh dalam keadaan energi melebihi kebutuhan. Lemak memiliki peran penting dalam tubuh sebagai cadangan energi. Lemak sangat diperlukan Ketika karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh telah habis terpakai, saat itulah lemak yang sebagai cadangan energi dipakai untuk melanjutkan aktivitas terutama aktivitas fisik yang melelahkan dalam latihan maupun pertandingan.

(3)

PERANAN ZAT MIKRO 1. Vitamin C

Vitamin C merupakan komponen penting dalam pemecahan kolesterol. Vitamin C sebagai antioksidan yang larut dalam air dapat mencegah terjadinya oksidasi. Vitamin C sebagai anti oksidan berfungsi menangkap radikal peroksil sehingga dapat melindungi LDL dari kerusakan oksidatif. Konsentrasi vitamin C yang tinggi dalam darah akan menurunkan kadar LDL. Diantara anti oksidan yang ditambahkan dari luar tubuh yang penting adalah vitamin E dan vitamin C.

2. Vitamin E

Vitamin E adalah anti oksidan yang berperan mencegah terjadinya oksidasi LDL. Vitamin E berperan mampu mencegah anterosklerosis melalui penghambatan LDL. Anti oksidan bersifat mengurangi anterosklorosis dengan cara menghambat metabolism LDL dalam lesi anterosklorosis sekunder untuk mencegah oksidasi LDL pada lesi anterosklorosis. Vitamin E dapat mencegah serangan jantung, penyumbatan pembuluh darah perifer dan stroke juga menghambat oksidasi kolesterol LDL. Vitamin E dapat menhancurkan gumpalan darah yang terdapat dalam saluran pembuluh nadi.

(4)

3. Zat Besi (Fe)

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki avinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin didalam sel darah merah. Dengan

melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa, beta, gama dan delta) berada didalam eritrosit dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah

ditentukan oleh kadar hemaglobin. Fungsi hemaglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan dalam peredaran darah untuk dibawa ke jaringan. Tingkatan hemaglobin dengan oksigen disebut HbO2 atau (oksihemoglobin). Disamping oksigen, hemaglobin juga membawa

karbondioksida dan dengan karbon monoksida membentuk ikatan karbon monoksida membentuk ikatan HbCO ( karbon monoksihemoglobin), juga berperan dalam keseimbangan pH darah. Sintesis hemaglobin terjadi selama proses eritropoisis, pematangan sel darah merah akan mempengaruhi fungsi hemaglobin.

(5)

Kekurangan Zat Gizi makro 1. Karbohidrat

Kekurangan asupan makro nutrien dapat membuat seseorang mengalami kuasiokor, marasmus dan kekurangan energi.

2. Lemak

Bila tubuh kekurangan lemak, timbul bahaya seperti energi yang melemah, fungsi sel terganggu, hingga meningkatkan resiko penyakit jantung ataupun demensia.

(6)

Kekurangan Zat Mikro 1. Vitamin C

Kurang asupan vitamin C akan menurunkan kadar kolagen dalam tubuh, yang kemudian menimbulkan potensi menimbulkan berbagai masalah pada kulit, misalnya kulit kering dan kasar.

2. Vitamin E

Kekurangan vitamin E umunya disebakan karena pencernaan yang membuat lemak dan vitamin larut lemak, yaitu vitamin A,D,E dan K sulit diserap oleh tubuh.

3. Zat Besi

Kekurangan zat besi akan mengalami gejala-gejala seperti kelelahan dan gangguan konsentrasi.

Jika zat besi berkurang maka hemoglobin yang terbentuk juga akan berkurang dan berdampak pada sedikitnya “kendaraan” bagi oksigen untuk bisa memenuhi kebutuhan tubuh

Referensi

Dokumen terkait

antara intensitas latihan, frekuensi latihan, durasi latihan, aktivitas fisik, status gizi, tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, persen kontribusi lemak,

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah asupan zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) dan aktivitas fisik, sedangkan variabel terikatnya adalah Rasio

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro (protein, lemak dan karbohidrat) dengan status gizi siswi

Kontribusi zat gizi makro makan siang yang diberikan oleh sekolah untuk kelompok umur 7 - 9 tahun rata - rata untuk energi dan karbohidrat termasuk kategori kurang, protein dan

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan tidak terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dengan persentase lemak tubuh pada atlet, disebabkan karena

Aktivitas fisik yang berat (100%) dengan defisit tingkat berat asupan lemak (62%) serta defisit tingkat sedang asupan energi (55%) dan karbohidrat (62%) juga

Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro yaitu protein, lemak, dan karbohidrat memiliki hubungan yang signifi kan dengan status gizi,

Penjelasan Kerangka Konsep : Peneliti melakukan penelitian analisis asupan energi, zat gizi makro karbohidrat, protein, lemak, serat, dan aktivitas fisik terhadap indeks massa tubuh