bahwa dalam rangka meningkatkan manfaat mineral bagi rakyat dan untuk kepentingan pembangunan daerah, maka perlu peningkatan nilaí tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pernurnian sumber daya mineral di dalam negeri sebagaimana dirnaksud dalarn Pasal 103 dan Pasal 170 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaímana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan PeraturanPemerintah tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanPemerintahNomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertarnbangan Mineral dan Batubara;
(5) Peraturan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus sudah ditetapkan oleh bupati/walikota dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkannya keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri. 4. Ketentuan ayat (1) Pasal 15 diubah, sehingga berbunyi sebagai
(2) Bimbingan teknis kepada Pelaku Usaha mikro dan kecil yang belum mendapatkan kredit dan/atau pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bimbingan teknis dalam pemenuhan dasar kelayakan usaha, persyaratan pengajuan kredit dan/atau pembiayaan, dan penyusunan proposal pengajuan pinjaman.
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
Dengan diundangkannya PeraturanPemerintahNomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor1Tahun2014 tentang Organisasi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun2014Nomor1 ), Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun2014Nomor 2), Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun2014 tentang Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun2014Nomor 3); sudah tidak sesuai lagi, oleh karena itu perlu ditinjau kembali
(1) IUPHHK-HTI yang telah terbit dan sudah beroperasi sebelum berlakunya PeraturanPemerintahNomor 71 Tahun2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 57 Tahun 2016 tentang Perubahan atas PeraturanPemerintahNomor 71 Tahun2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, izinnya dinyatakan tetap berlaku sampai jangka waktu izin berakhir, dengan wajib melakukan penyesuaian tata ruang IUPHHK-HTI dan RKUPHHK-HTI berdasarkan Peraturan Menteri ini. (2) IUPHHK-HTI yang telah terbit sebelum berlakunya
Dalam hal sisa masa jabatan kepala Desa yang berhenti lebih dari 1 (satu) tahun karena diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf a dan huruf b serta ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d, huruf f, dan huruf g, bupati/walikota mengangkat pegawai negeri sipil dari pemerintah daerah kabupaten/kota sebagai penjabat kepala Desa sampai terpilihnya kepala Desa yang baru melalui hasil musyawarah Desa.
b. bahwa berdasarkan Pasal 96 ayat (1) dan ayat (4) PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa, Pemerintah Daerah mengalokasikan Alokasi Dana Desa dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun anggaran yang tata cara pengalokasian dan pembagiannya untuk masing-masing Desa diatur dengan Peraturan Bupati; c. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 99 ayat (2)
(Definisi Dana Desa sama dengan definisi dalam Pasal 1 angka 8 PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa dan Pasal 1 angka 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa))
b. bahwa berdasarkan Pasal 112 ayat (1) dan Pasal 114 PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa, Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat di Daerah membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan Desa meliputi pemberdayaan masyarakat Desa melalui pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan;
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 131 ayat (1) PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa, memberikan kewenangan kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk menetapkan pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan;
Rencana Strategis Kecamatan Kota Pati Kabupaten Pati tahun 2008 - 2013. Rizal,M.,Idrus,M.S.,Mintarti,R.D.,2014, Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari City), International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X, www. ijbmi. Org, Volume 3,Issue 2 February 2014,PP. 64-79
2. PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas PeraturanpemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa dan PeraturanPemerintahNomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- undang nomor 6 Tahun2014 tentang Desa, Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Desa wajib : menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap akhir tahun anggaran kepada Bupati, menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada akhir masa jabatan kepada Bupati, memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran; dan memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhir tahun anggaran.
(1) Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, satuan pendidikan dan atau pihak swasta memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan literasi berupa perpustakaan, taman bacaan masyarakat, rumah baca, sudut baca, dan fasilitas lain beserta alat kelengkapannya.
18. Peraturan Bupati Bantul Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 34) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 71 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 71);
(6) Format Rekapitulasi seluruh laporan dari tingkat desa di wilayah sebagaimana dimaksud ayat (5) sebagaimana tersebut dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (7) Bapermades selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi
(3) PTPKD menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan keuangan ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan bertanggung jawab terhadap kebenaran materiil dan akibat yang timbul dari surat bukti dimaksud.
Undang-Undang Desa juga memberi jaminan yang lebih pasti bahwa setiap desa akan menerima dana dari pemerintah melalui anggaran negara dan daerah yang jumlahnya berlipat, jauh diatas jumlah yang selama ini tersedia dalam anggaran desa. Kebijakan ini memiliki konsekuensi terhadap proses pengelolaannya yang seharusnya dilaksanakan secara profesional, efektif dan efisien, serta akuntabel yang didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen publik yang baik agar terhindarkan dari resiko terjadinya penyimpangan, penyelewengan dan korupsi.