• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Ibu Balita terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang Dari Keluarga Miskin di Kota Tebing Tinggi"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Angka Kecakupan Gizi
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Tabel 2.2. Pedoman PMT oleh Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi
Gambar 2.1.  Mekanisme Perubahan Perilaku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi rata-rata skor pola asuh pemberian makan sebelum dan sesudah dilakukan konseling gizi dapat dilihat pada tabel 4.8 dan skor pola asuh perawatan kesehatan dapat dilihat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 responden diperoleh data mengenai pola asuh ibu dalam pemberian makanan sangat mempengaruhi status gizi balita didapatkan 27

Sikap ibu yang tidak mempengaruhi status gizi balita karena adanya faktor yang lebih kuat untuk mempengaruhi status gizi balita yaitu konsumsi makanan dengan gizi

HUBUNGAN SIKAP DAN PRAKTIK IBU SELAMA PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA.. PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Rata-rata Status Gizi (LiLA) Sebelum dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Biskuit Sandwich Selama 30 Hari, 60 Hari, 90 Hari. Pada gambar 2 menunjukkan bahwa

Untuk mengatasi masalah gizi pada kelompok usia tersebut perlu diselenggarakan pemberian makanan tambahan (PMT). PMT merupakan program intervensi terhadap balita yang

Pendampingan ibu dalam meningkatkan pola asuh nutrisi pada balita yang mengalami gizi kurang antara sebelum dan sesudah diberikan pendampingan di Desa

Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara cara pemberian makan ibu dengan status gizi balita baik sebelum maupun sesudah dilakukan program pos gizi.. Hal ini seiring