ANALISIS KONTROVERSI PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM
Teks penuh
Dokumen terkait
104/Pid/2013/PT.Bdg yang mempersamakan tenggang waktu pengajuan upaya hukum perlawanan dengan upaya hukum banding sudah tepat menurut hukum acara pidana yang
33/PUU-XIV/2016 yang menyatakan bahwa Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum luar biasa yang hanya dapat diajukan oleh terpidana atau ahli warisnya. Perspektif
Dari semua ketentuan pasal-pasal ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa PK merupakan upaya hukum luar biasa yang diberikan undang-undang kepada terpidana atau ahli
Namun terhadap putusan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap, hanya ada dua upaya hukum luar biasa yang dapat dilakukan yaitu, Kasasi demi kepentingan hukum
Permohonan Upaya Hukum Peninjauan Kembali oleh Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi mendapat respon dari berbagai pihak salah satunya dari kuasa hukum Syafruddin
telah diciptakan aturan hukum baru berupa putusan bebas murni tidak dapat dimintakan kasasi, sedangkan putusan bebas tidak murni dapat dimintakan kasasi. Penafsiran ini telah
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan KUHAP yang dikeluarkan Menteri Kehakiman hukum, “Tujuan dari hukum acara pidana yaitu untuk mencari kebenaran dan untuk mendapatkan atau
Untuk membahas secara lebih jelas apakah yang menjadi dasar hukum permohonan peninjauan kembali yang dimajukan oleh Jaksa Penuntut Umum sehingga secara hukum juga Jaksa Penuntut