• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM WARISAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM WARISAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut maka anak hasil Nikah Wisata tersebut kedudukannya adalah anak luar perkawinan dan menurut Pasal 43 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Akibat hukum yang ditimbulkan dari perkawinan ayah tiri dengan anak tiri (musyaharah) menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Islam yaitu

Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Bab IX Pasal 42 dan Pasal 43 bahwa status anak yang lahir di luar perkawinan (termasuk perkawinan siri ) dianggap sebagai

dilangsungkan. Perjanjian perkawinan menurut Undang-undang Perkawinan pada asasnya tidak dapat diubah kecuali jika kedua belah pihak bersepakat untuk mengubah dengan

tentang Perkawinan (selanjutnya disebut UU Perkawinan) mengatur kedudukan anak luar kawin dalam Pasal 43 (1) yang kemudian oleh Mahkamah Konstitusi (selanjutnya

perkawinan selain diatur dalam hukum Islam juga merupakan tambahan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, tentang

Dalam perkembangannya, setelah adanya undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, maka kedudukan seorang anak luar kawin secara otomatis sejak kelahirannya

Ratio Legis Pengaturan Batas Minimal Usia Kawin menurut Undang Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pengaturan