KAJIAN MORFOLOGI DERIVASIONAL DAN INFLEKSIONAL DALAM BAHASA INDONESIA.
Teks penuh
Dokumen terkait
empat komponen: (1) daftar morfem yang memuat morfem dasar bebas, morfem dasar terikat, afiks, reduplikasi dan kata majemuk (2) kaidah pembentukan kata yang memeroses semua
Penulis mendeskripsikan bagaimana proses pembentukan kata (gokeisei) atau pemberian suatu morfem (proses morfologis) dan juga perubahan bentuk (katsuyoukei) pada kata sifat
Data yang telah diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, kategori kata, proses morfologis, frekuensi penggunaan kosakata serapan bahasa Inggris dengan kosakata
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian berisi tentang analisis data sesuai dengan perumusan masalah, yaitu: (1) bentuk kata cinta secara morfologi, (2) makna kata cinta
Kategori (K) ke (T) menunjukkan kata-kata nama yang dipinjam dari bahasa Cina digandingkan imbuhan kata kerja dan menghasilkan kata kerja terbitan yang membawa makna baharu
Dalam tipe ini, pembentukan kata dapat dilakukan dengan afiksasi (pembentukan kata melalui pengimbuhan), komposisi (pembentukan kata melalui pemajemukan), dan reduplikasi
Adapun dalam sufiksasi, misalnya kata ambilin yang terbentuk gabungan morfem afiks {-in} dengan BD /ambil/ jika dalam proses pembentukan kata berupa ({-in} + [ambil] →
Kata wakil memiliki kategori kata nomina karena berkemungkinan ditambahi kata ‘bukan’ sebagai salah satu ciri nomina, sedangkan kata yang diturunkan, yakni mewakili merupakan kelas