Pemetaan Habitat Dasar Perairan Dangkal Pulau Panggang dan Sekitarnya Dengan Menggunakan Citra Worldview-2
Teks penuh
Gambar
![Gambar 1. Lokasi Penelitian di Pulau Panggang dan Sekitarnya, Kep. Seribu, DKI](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/998984.399801/12.595.74.480.33.817/gambar-lokasi-penelitian-pulau-panggang-sekitarnya-kep-seribu.webp)
![Gambar 2. Diagram Alir Penelitian](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/998984.399801/17.595.109.499.127.671/gambar-diagram-alir-penelitian.webp)
![Gambar 3. Pemotongan Histogram Menjadi 9 Kelas Habitat Dasar Perairan](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/998984.399801/18.595.76.464.78.830/gambar-pemotongan-histogram-menjadi-kelas-habitat-dasar-perairan.webp)
![Gambar 5. Peta Survei Lapangan.](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/998984.399801/19.595.111.515.195.473/gambar-peta-survei-lapangan.webp)
Dokumen terkait
Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang mencakup pemetaan habitat dasar perairan dangkal dan penutupan lahan menghasilkan nilai OA yang cukup bervariasi seperti
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul “Klasifikasi Habitat Perairan
Pada penelitian ini dilakukan pemetaan batimetri menggunakan algoritma Stumpf (2003) menggunakan rasio kanal yang digunakan Madden (2011) dan Parthish (2009) dan
Skema klasifikasi habitat bentik perairan dangkal yang dihasilkan dari 434 titik stasiun pengamatan, selanjutnya akan dibagi menjadi dua yaitu sebanyak 217 stasiun
Skema klasifikasi yang dihasilkan dengan analisis AHC pada Gusung Karang Lebar pada Citra Worldview 2 dan Citra SPOT 6 masing – masing dikelompokkan menjadi 10 kelas,
Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pemetaan untuk memperoleh luas habitat perairan dangkal dengan memper- timbangkan topografi dasar perairan
Berdasarkan klasifikasi ekologi, habitat dasar perairan di lokasi penelitian dikelompokkan menjadi empat klas sesuai dengan dominasi habitat tersebut dan implikasinya bagi
Gambar 13 (a) adalah hasil dari klasifikasi unsupervised dari citra multispektral dengan menggunakan 30 kelas, pada Gambar 13 (b) adalah hasil dari klasifikasi