Adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah melalui pendekatan adisis Isozim
Teks penuh
Dokumen terkait
Analisis ekspresi gen-gen yang terkait adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah menunjukkan bahwa: pada kedelai toleran naungan, ekspresi JJ3, phyB, dan ATHB-2
Genotipe toleran (terutama Ceneng) menunjukkan aktivitas rubisco yang lebih tinggi daripada genotipe peka (Godek) pada kondisi tercekam cahaya karena naungan 50%, baik pada
Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi tentang (1) produktivitas delapan genotipe kedelai pada empat tingkat intensitas cahaya yang berbeda serta (2) karakter tanaman
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (i) memperoleh karakter morfo-fisiologi daun sebagai penciri adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah, (ii)
yang telah dilakukan, intensitas cahaya rendah (ICR) dan genotipe secara tunggal berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Pertambahan tinggi tanaman ternyata tidak menambah jumlah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada kedelai toleran naungan, ekspresi JJ3, phyB, dan ATHB-2 dapat dideteksi pada kondisi intensitas cahaya rendah, akan tetapi pada
Genotipe toleran (terutama Ceneng) menunjukkan aktivitas rubisco yang lebih tinggi daripada genotipe peka (Godek) pada kondisi tercekam cahaya karena naungan 50%, baik pada
Hasil pensejajaran menggunakan BLAST terhadap bagian terkonservasi (conserved domain), tingkat homologi cDNA JJ3 dengan tanaman lain baik berdasarkan sekuen DNA atau asam