• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA DI SMPN 06 YOGYAKARTA TAHUN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA DI SMPN 06 YOGYAKARTA TAHUN 2018"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pendidikan Terakhir Ibu dan Pekerjaan Ibu
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di SMPN 06 Yogyakarta
Tabel 7 Hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian bullying di SMPN 06 Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Baumrind dalam Putri (2012) menyatakan bahwa pola asuh orang tua dibedakan menjadi 4 bagian diantaranya pola asuh otoriter yaitu orang tua cenderung menetapkan

Pola asuh menurut Baumrind (dalam Yusuf 2008) terdiri dari tiga kecenderungan pola asuh orang tua yaitu: “pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, dan pola asuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan pola asuh otoriter orang tua dan sikap terhadap bullying pada siswa SMA kelas XI di SMA Negeri 5

Hasil ini sejalan dengan penelitian Pebrianti (2008) yaitu pola asuh yang banyak terjadi pada pasien skizofrenia yaitu pola asuh otoriter sebanyak 29 orang (69%), hal

Pola asuh demokratis ( authoritative ) ialah gabungan antara pola asuh permisif dan otoriter dengan tujuan untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan antara anak dan

Hasil ini sejalan dengan penelitian Pebrianti (2008) yaitu pola asuh yang banyak terjadi pada pasien skizofrenia yaitu pola asuh otoriter sebanyak 29 orang (69%), hal

Penelitian ini sejalan dengan Lianasari (2014), pola asuh orang tua dengan konsep diri remaja sebagian besar adalah pola asuh demokratis yaitu sebanyak 63 orang (81,8%), sedangkan

Hasil penelitian pola asuh sebagian besar responden adalah pola asuh otoriter sebanyak 65 orang 65,7%, jenis kenakalan remaja yang cenderung dilakukan sebagian besar responden adalah