• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi semnas pra muktamar sunyoto usman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi semnas pra muktamar sunyoto usman"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Strategis Aisyiyah Di Tengah Dinamika

Kehidupan Kontemporer Untuk

Memperkuat Masyarakat Sipil

Oleh Sunyoto Usman Jurusan Sosiologi, Fisipol UGM

Disampaikan pada Seminar Nasional Pra Muktamar Satu Abad Aisyiyah dan

Muktamar Muhammadiyah ke 47

Yogyakarta, 23 Mei 2015

1

 Masalah sosial, ekonomi, politik semakin kompleks. Indonesia darurat korupsi, narkoba, terorisme, kemiskinan, kesenjangan sosial dsb

 Apa yang telah dicapai oleh Aisyiyah dan Muhammadiyah dalam 5 tahun terakhir?

 Pengetahuan, kesadaran, sikap dan tindakan apa yang baru dalam 5 tahun terakhir?

2

Rendah Tinggi

4

Level Lokal Meso

Level Regional

Level Nasional

S

Praktek Trans-nasional

Sedang

Dimana level masalahnya?

Keinginan membangun peran strategis Aisyiyah perlu memperhatikan:

(2)

5

Karakteristik Organisasi

Negara

Pelaku Usaha/Bisnis

Masyarakat Sipil Komunitas

Politik

Seperti apa karakteristik kelembagaan Aisyiyah? Dimana posisi Muhammadiyah?

Lembaga Sosial Parlemen

Koperasi Kelompok

Kepentingan

Posisi Aisyiyah

Masyarakat Sipil (terjemahan civil society), ditandai oleh:

Voluntary, sukarela, pamrih “mengabdi” (non-proit oriented)

Tidak bergantung pada negara

Self supporting, swadaya

Dalam bingkai nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan masyarakat, kesepakatan kolektif

Politik? Mengembangkan ruang publik di luar parlemen

Berbeda dengan Parpol, bukan kelompok kepentingan

7 8

(3)

Time frame

2015 2020

9 Existing

condition

 Kesejahteraan umat dalam 5 tahun kedepan

10

Lemah/ Cacat

Marginal (Terpinggirkan)

• Alternatif • Kuratif

Peran organisasi Aisyiyah & Muhammadiyah

• Alternatif • Preventif Perubahan Sos, Pol

& Ekonomi •Globalisasi •Pasar bebas •MEA dan lain-lain

Sukses

Kurang berhasil

Cita-cita yang hendak diperjuangkan melalui persarikatan

Bukan sekedar mengisi waktu luang, tapi pemberdayaan

Amar ma’ruf nahi munkar

1 Mu eimban

gan

domain domis

tik &

publik 3 Tercuk

upi ke butuha

n

lahir & batin

Dirumuskan 5 tahun

Acuan kegiatan

Kelembagaan, regulasi, SDM, dana, mekanisme

Apa yang dicapai?

(4)

13

• Organisasi-organisasi dalam Muhammadiyah (sesama perserikatan) Jaringan

Kerjasama internasional

Jaringan Kerjasama: •Pemerintah •Swasta •LSM •Organisasi perempuan lain •Perguruan Tinggi dll

Internal Ekstern

al

Aisyiiyah

Dibutuhkan: •Kelembagaan •Aturan main •SDM •Pendanaan

•Leadership 14

Sharifah Hassan, 2003

Mengidentiikasi pengaruh doktrin Islam terhadap partisipasi perempuan dalam kegiatan publik

Mendiskusikan peran perempuan dalam penguatan masyarakat sipil

15 Penduduk Malaysia sekitar 20 juta  Indonesia

240 juta, Singapore 5 juta

Bumiputra (56%), Cina (34%) dan India (11%)

Masa penjajahan Inggris: Bumiputra di sektor pertanian dan pegawai pemerintah, Cina di sektor pertambangan dan perdagangan dan India di sektor perkebunan

16 Penampilan personal:

 Bertudung/hijab Sektor publik

 Aktif dalam sektor publik

 Memilih kegiatan dan pekerjaan yang sesuai dengan kodrat perempuan

 Jamaah Tabligh, Al Arqam and ABIM (Muslim Youth Movement of Malaysia)

Kegiatan dakwah

 Mengembalikan doktrin Islam dalam kehidupan sosial

 Dakwah Islamiyah, mendorong perempuan Muslim aktif di sektor publik

(5)

17

Kesetaraan Gender

Salah kaprah: kata gender sering disamakan dengan perempuan atau wanita (women. Peran gender berbeda dengan peran perempuan

Gender: perbedaan perempuan dan laki-laki dari segi nilai sosial dan norma sosial produk konstruksi masyarakat untuk kepentingan relasi sosial.

Fokus pada status, peran, fungsi, hak, kewajiban, tanggung-jawab perempuan dan laki-laki (konsensus kolektif)

Berbeda dengan sex (jenis kelamin), lebih melihat sifat kondrati. Contoh: perempuan melahirkan dan menyusui anak (reproduksi) tidak terdapat pada laki-laki.

18

Kategori peran gender (sebagai perempuan dan laki-laki) beragam bergantung nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi referensi.

Gender terkait dengan kepentingan dan kebutuhan hubungan sosial, direproduksi melalui relasi sosial.

Gender bukan properti (milik, melekat) secara individual, tetapi tumbuh dan berkembang dalam struktur dan kultur masyarakat.

Gender dikonstruksi, dilembagakan dan dipelihara melalui sistem sosial

The capability domain

The security domain The access to

resources and opportunities

domain 1. Seperti apa

sebarannya ? (mapping)

2. Bagaimana prosesnya ?

3. Mengapa terjadi? (faktor-faktor yang

(6)

The Capability Domain

 Masalah pendidikan  tendensi kapabilitas perempuan mendayagunakan (utilizing) fasilitas pendidikan rendah daripada laki-laki

 Masalah kesehatan  tendensi kapabilitas perempuan mendayagunakan (utilizing) fasilitas kesehatan rendah daripada laki-laki

21

The Access To Resources and Opportunities Domain

Masalah kesempatan kerja  tendensi kesempatan kerja laki-laki lebih luas daripada perempuan, upah laki-laki lebih tinggi meskipun waktu bekerja kurang lebih sama

Masalah penghargaan pekerjaan  tendensi pekerjaan rumah tangga dianggap sebagai kewajiban (domistik), secara ekonomi kurang dihargai

Masalah partisipasi politik tendensi jumlah laki-laki yang duduk di pemerintahan, parlemen, partai politik lebih banyak daripada perempuan

Akses pada modal dan perbankan tendensi kesempatan laki-laki lebih lebih luas (lebih dapat dipercaya) daripada perempuan

22

The Security Domain

Tendensi pelecehan sexuat terhadap perempuan cukup tinggi (di jalan, kantor dan tempat-tempat umum)

Tendensi kekerasan terhadap perempuan cukup tinggi ( di keluarga, sekolah, masyarakat)

23 24

Referensi

Dokumen terkait

masalah penyimpangan seksual. Single-Rushton dan Mc. 14) menyebutkan bahwa ketiadaan ayah lebih berdampak pada laki-laki daripada perempuan dikarenakan kehadiran

perempuan lebih besar daripada jumlah bukan angkatan kerja laki – laki, akan.. tetapi besarnya laju pertumbuhan bukan angkatan kerja pada tahun

Jika dibedakan dari matriks tersebut akan tampak bahwa laki-laki/suami yang berprofesi sebagai nelayan memiliki waktu luang yang lebih luas daripada perempuan

Hasil ini tidak jauh berbeda dengan temuan selama tahun 2009-2011 di tempat yang sama, yakni pasien perempuan lebih banyak daripada pasien laki-laki, meskipun besar

Meskipun secara persentase jumlah pegawai perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai laki-laki, namun hal tesebut tidak menutup kesempatan yang sama untuk

Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan lebih banyak menggunakan Strategi pemecahan masalah dalam Biologi daripada laki-laki. Hal ini

Hasil ini tidak jauh berbeda dengan temuan selama tahun 2009-2011 di tempat yang sama, yakni pasien perempuan lebih banyak daripada pasien laki-laki, meskipun besar

Jenis Kelamin Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki.. Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara 72-80