Tradisi Martahi Karejo Masyarakat Angkola: Kajian Semiotik Sosial
Teks penuh
Gambar
![Tabel 5.1 Konteks situasi dari acara adat martahi karejo pada masyarakat Angkola](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/151431.11365/17.595.118.512.511.779/tabel-konteks-situasi-acara-martahi-karejo-masyarakat-angkola.webp)
![Gambar 5.1 Perangkat adat martahi karejo](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/151431.11365/25.595.116.395.99.237/gambar-perangkat-adat-martahi-karejo.webp)
Dokumen terkait
Sehubungan dengan hal di atas dalam penelitian ini peneliti berusaha membahas lebih spesifik dan mendeskripsikan makna simbolik yang terdapat pada upacara adat
Teori semiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik Roland Barthes.Pemahaman terhadap makna sebuah karya sastra harus memperhatikan tanda-tanda,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna simbol budaya, yang dikaji dengan ilmu semiotik yang terkandung dalam tradisi menerbeb etnik Pakpak dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna simbol budaya, yang dikaji dengan ilmu semiotik yang terkandung dalam tradisi menerbeb etnik Pakpak dan
Hasil temuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1 dari kajian makna semiotik budaya yang terdapat dalam bangunan Masjid Cheng Hoo Palembang ini yaitu sebagai berikut: i
masyarakat pesisir Sibolga yang dianalisis dalam wujud teks lisan, teks lisan tersebut dituliskan, kemudian yang dianalisis adalah makna semiotik dan nilai- nilai
Setelah melakukan penelitian pada Etnis Karo di Desa Purwobinangun, kecamatan Sei-Bingai, Kabupaten Langkat, peneliti berpendapat Semiotik makna perlengkapan-perlengkapan
Makna semiotika yang terkandung dalam 6 perangkat adat tersebut yaitu amak lappisan yang memiliki makna tempat duduk khusus yaitu entitas yang memiliki kedudukan tinggi, pinggan godang