• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Karakter Morfologi Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) Generasi MI Hasil Induksi Mutasi Sinar Gamma di Cicurug dan Cibadak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Karakter Morfologi Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) Generasi MI Hasil Induksi Mutasi Sinar Gamma di Cicurug dan Cibadak"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Pertanaman Purwoceng dalam Polibag di Bawah Naungan Paranet. Lokasi Cicurug (kiri) dan di lokasi Cibadak (kanan)
Tabel 2. Jumlah Tanaman Generasi M2 Purwoceng pada Umur yang Berbeda di Lokasi Cibadak
Gambar 6. Pengaruh Lingkungan pada Purwoceng. Daun layu dan
Tabel 3. Hasil Uji-t Jumlah Daun Purwoceng Antar Dosis Iradiasi pada Generasi M2 di Lokasi Cicurug
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil seleksi berdasarkan perubahan akibat iradiasi sinar gamma telah mendapatkan 42 tanaman M1 asal lima genotipe cabai pada kisaran dosis iradiasi dosis letal 50 (LD50)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma pada generasi M2 dosis 100 Gy, 200 Gy dan 300 Gy mempengaruhi karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman,

Sebaliknya suhu 32.8 ± 1.7ºC dengan periode seleksi selama 3 bulan dapat digunakan untuk menyeleksi ketahanan terhadap suhu tinggi pada eksplan embrio somatik purwoceng karena

Untuk mendapatkan variabilitas tanaman yang tinggi, dosis anjuran iradiasi sinar gamma pada biji kecombrang antara 20-40

Untuk mendapatkan variabilitas tanaman yang tinggi, dosis anjuran iradiasi sinar gamma pada biji kecombrang antara 20-40

Untuk mendapatkan variabilitas tanaman yang tinggi, dosis anjuran iradiasi sinar gamma pada biji kecombrang antara 20-40

Induksi Mutasi Sinar Gamma dengan Dosis Iradiasi (0, 150, 300, 450, 600 Gray).

Dewanti (2004) menyatakan bahwa perlakuan berbagai dosis iradiasi sinar gamma pada tanaman anyelir tidak menyebabkan perbedaan pada karakter vegetatif beberapa