• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IRIGASI DAN MULSA KULIT SINGKONG TERHADAP KADAR AIR TANAH SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN NANAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH IRIGASI DAN MULSA KULIT SINGKONG TERHADAP KADAR AIR TANAH SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN NANAS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1 Periode Perlakuan Irigasi
Gambar 1 Pengaruh irigasi terhadap kadar air tanah.
Gambar 3  Perubahan kadar air tanah semua perlakuan periode I
Gambar 5  Deplesi air periode I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mulsa ketebalan 3 cm dengan frekuensi irigasi 8 hari sekali memiliki nilai evapotranspirasi paling rendah saat tanaman berumur lebih dari 8 MST, namun interaksi tersebut tidak

dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan pemberian mulsa, kedalaman saluran. drainase, dan jarak antar saluran

dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan pemberian mulsa, kedalaman saluran. drainase, dan jarak antar saluran

Uji BNT pada hari ke-18 pengamatan kadar air tanah setelah diaplikasikan mulsa kulit singkong, menunjukan bahwa perlakuan M4 dan M3 tidak berpengaruh nyata, yaitu pada

buah pertanaman tanaman tomat pada berbagai perlakuan mulsa dapat dilihat. pada

Hasil analisa menunjukkan pengaruh pada interaksi antar faktor pada kadar air tersedia. Nilai terbesar ada pada T1M0 atau perlakuan olah tanah minimum tanpa mulsa yaitu 30%.

Hasil analisis ragam (Anova) 5% menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang (P) dan jenis mulsa (M) tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata terhadap panjang tanaman pada

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan mulsa organik batang pisang merupakan perlakuan yang terbaik dalam meningkatkan berat kering 100 biji tanaman kacang tanah dibandingkan