0ec82e7808c31a50db3e67ce26b426ed
Teks penuh
Dokumen terkait
sebagai berikut:.. a) Hak asasi dalam Undang – Undang No.13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban masih terbatas diberikan kepada. saksi tindak pidana tertentu antara
Layanan perlindungan yang diberikan LPSK kepada pemohon Saksi dan Korban diharapkan sese- orang akan dapat terjamin hak-haknya sebagai saksi dan korban, sehingga dalam
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa hukum positif Indonesia khususnya UU No.13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban ternyata pelapor ( whistleblower ) dan
Pasal 5 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perlindungan saksi dan korban mengatur hak-hak saksi dan korban dan penulis lebih memfokuskan kepada hak-hak
Karena itu kebenaran materiil dalam kasus tindak pidana tidak akan dapat tercapai apabila saksi pelapor, saksi pelaku maupun korban tidak dapat memberikan
Volume ke 1, No.. dan Korban Republik Indonesia Tentang Perlindungan Bagi Pelapor, Saksi Pelapor dan Saksi Pelaku yang Bekerjasama. Namun peraturan-peraturan tersebut masih
Restitusi merupakan hak korban yang harus diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku, dapat berupa harta milik, pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan dan penderitaan atau
Agar tidak bias, akan dikutip sebagai berikut: saksi, korban, saksi pelaku dan/atau pelapor tidak dapat dituntut secara hukum, baik pidana maupun perdata atas kesaksian dan/atau laporan