• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING DAN NHT TANPA MIND MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING DAN NHT TANPA MIND MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RIWAYAT HIDUP

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) Dikombinasikan Dengan Mind Mapping Dan NHT Tanpa Mind Mapping Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc, Bapak Drs. Dj. Simamora, M.Pd, dan Ibu Wina Dyah Puspitasari, S.Si, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(4)

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, Ayah dan Ibu tersayang (Andri Soter Simbolon dan Sanro Lumban Raja) atas kasih sayang, dorongan, semangat, nasihat, biaya, dan doa dalam setiap langkah penulis, adik-adikku Ian Sentia Simbolon dan Hasiando Simbolon, beserta seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Buat Bapak dan Ibu Gembala GBI Betlehem Medan, sahabat-sahabatku yang terkasih Dameria Sitinjak, Kak Imelda Sirait, Kak Rotua Ulima Gultom, Edo, Tetty Sirait, Eva Purba, Ledy Yakin Ambarita, Jasmen Ebenezer Sihotang, komsel Harvest & Aboda, The Rainbow, kelas Biologi Dik C 2011, teman kost Kasih Karunia MMTC, juga kepada keluarga GPI bengkong Batam yang turut membantu dan memberi dukungan doa kepada penulis dalam studi dan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan khususnya biologi.

Medan, 2015 Penulis

(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DIKOMBINASIKAN

DENGAN MIND MAPPING DAN NHT TANPA MIND MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS

X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Erna Nurliyanti Simbolon (NIM 4113141025) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang diberi perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 4 kelas, yang berjumlah 167 orang. Kelas yang digunakan sebagai sampel adalah kelas Xa dan kelas Xb, dengan jumlah anggota

sampel masing-masing adalah 43 orang. Sampel ditentukan secara random sampling (secara acak). Untuk kelas Xa sebagai kelas eksperimen I yang diajar dengan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind Mapping, sedangkan kelas Xb sebagai kelas eksperimen II yang diajar dengan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlihat adanya perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind Mapping sebesar 82,90 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Numbered Head Together (NHT) sebesar 77,44. Adanya perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas penelitian tersebut dibuktikan melalui uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan �= 0,05, dimana thit >ttab (3,23 >1,67), yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping pada materi ekosistem di kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(6)

THE DIFFERENCE OF STUDENT’S LEARNING BETWEEN NUMBERED HEAD TOGETHER MODEL COMBINED WITH MIND MAP AND

WITHOUT MIND MAP AT ECOSYSTEM TOPIC IN CLASS X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM

SCHOOL YEAR 2014/2015

Erna Nurliyanti Simbolon (NIM 4113141025) ABSTRACT

This research was aimed to determine the type of each difference in the model Numbered Head Together (NHT) combined with Mind Map and without Mind Map against learning result on ecosystem in class X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam of school year 2014/2015.

This research was experimental through implemented different strategy. The population in this research was all the students of class X consisting 4 classes, totaling 167 people. While the research sample was taken randomly sampling in class Xa was made as a class which use Mind Mapping with Numbered Head Together model and class Xb was made as class use NHT without Mind Mapping, with each of

the number of student’s in the class are 43 people.

According to the data analysis of student learning outcomes seen a significant difference in learning outcomes for which the average student learning outcomes are taught using Numbered Head Together combined with Mind Mapping at 82,90 while the average learning outcomes of students who are taught use Numbered Head Together at 77,44. The big difference in student learning outcomes in both classroom study demonstrated through hypothesis testing using t-test with a confidence level �= 0,05, where tcount > ttable (3,23 > 1,67), which means that in this study H0 is rejected at the same time so that it can accept Ha concluded that there are differences

in learning outcomes of students who are taught using Numbered Head Together model combined with Mind Map and without Mind Map against learning result in class X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam of school year 2014/2015.

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.3.3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.3.4. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.3.5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together 13 2.1.4.1. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT 14 2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Peembelajaran Kooperatif 15 NHT

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping) 15 2.1.5.1. Langkah-Langkah Pembuatan Peta Pikiran 16

2.1.5.2. Kegunaan Peta Pikiran 18

2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Peta Pikiran 18

2.1.6. Materi Ekosistem 19

2.1.6.1. Pengertian Ekosistem 19

2.1.6.2. Satuan-Satuan dalam Ekosistem 19

2.1.6.3. Komponen Ekosistem 21

2.1.6.4. Bentuk Interaksi Antar Komponen Ekosistem 24

2.1.6.5. Aliran Energi 26

(8)

2.2. Kerangka Konseptual 33

2.3. Hipotesis Penelitian 34

2.3.1. Hipotesis Verbal 34

2.3.2. Hipotesis Statistik 34

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.1.1. Lokasi Penelitian 35

3.1.2. Waktu Penelitian 35

3.2. Populasi dan Sampel 35

3.2.1. Populasi 35

3.2.2. Sampel 35

3.3. Variabel Penelitian 35

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 36

3.5. Prosedur Penelitian 36

3.6. Jenis dan Sumber Data 39

3.6.1. Jenis Data 39

3.6.2. Sumber Data 39

3.7. Alat dan Teknik Pengumpul Data 39

3.7.1. Alat Pengumpulan Data 39

3.7.2. Teknik Pengumpulan Data 40

3.7.2.1. Uji Persyaratan Analisis 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 46

4.1.1.1. Validitas Tes 46

4.1.1.2. Reliabilitas Tes 46

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 46

4.1.1.4. Daya Pembeda Tes 47

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 47

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 50

4.2. Pengujian Hipotesis 51

4.3. Pembahasan 52

4.3.1. Kemampuan Siswa Membuat Mind Mapping (Peta Pikiran) 53 4.3.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas NHT dikombinasikan 54 dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 56

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 13

Tabel 3.1. Desain Eksperimen dan Penelitian 36

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 40

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Mind Map 17

Gambar 2.2. Jaring-jaring Makanan 27

Gambar 2.3. Daur Karbon 30

Gambar 2.4. Daur Nitrogen 31

Gambar 2.5. Daur Fosfor 32

Gambar 2.6. Daur Sulfur 33

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Di dalam proses-belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien (Sardiman, 2011).

Menurut Suyanto (2013) agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metote pembelajaran. Apabila siswa malas dalam belajar dapat diketahui bahwa salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru saat mengajar tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Penggunaan metode belajar sebaiknya disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Selain itu guru sebagai pendidik juga dapat merencanakan kolaborasi metode pembelajaran yang efektif. Sehingga murid dapat dengan mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan hal ini diharapkan guru dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi di SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam, bahwa sejauh ini pembelajaran biologi yang dilakukan di kelas sering hanya menerapkan metode konvensional seperti ceramah dan tanya jawab. Guru jarang melakukan variasi model pembelajaran.

Hal ini berarti pembelajaran biologi masih berpusat pada guru (teacher-centered).

(12)

belajar mengajar di kelas. Metode konvensional dianggap tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam menyelesaikan persoalan, juga kurang efektif dalam melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat. Sehingga hanya menimbulkan suasana yang pasif di dalam kelas. Apabila guru hanya menerapkan metode ceramah dalam mengajar, akan mengakibatkan gaya belajar siswa menjadi kurang aktif dan daya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran berkurang. Sehingga pada akhirnya akan menyebabkan hasil belajar siswa menurun.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran biologi di sekolah ini adalah 75. Sebaliknya nilai ulangan siswa masih rendah di bawah nilai KKM sehingga perlu dilakukan remedial agar nilai siswa menjadi lebih baik. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah. Dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, maka perlu dilakukan suatu terobosan baru yang salah satunya yaitu pemillihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bidang studi dan materi yang diajarkan. Dengan ini siswa diharapkan termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Sekarang ini telah banyak dikembangkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang tujuannnya tidak lain untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, mengembangkan rasa antusias dan percaya diri, meningkatkan kemampuan akademik individu maupun kelompok, serta membentuk ketergantungan yang positif.

Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model Numbered Head Together (NHT) adalah termasuk salah satu tipe

(13)

3

individu maupun kelompok yang mengalami kesulitan, bukan sebagai pengajar (instruktur) yang mendominasi kegiatan dalam kelas.

Salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar biologi adalah mencatat. Karena tanpa mencatat dan mengulanginya, kebanyakan siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau yang mereka dengar kemarin (De Porter, 2008). Akan tetapi belajar biologi akan lebih mengesankan dan menyenangkan dengan cara membuat catatan

yang menarik. Mind Mapping merupakan cara mencatat yang efektif, efisien,

kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita. Menurut Buzan (2006) peta pikiran adalah cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Menurut Ristiasari,

dkk (2012) penerapan model pembelajaran problem solving dikombinasi dengan

mind mapping dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII G pada pembelajaran materi ekosistem di SMP Negeri 6 Temanggung. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.

Melalui penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

dan Mind Mapping, guru diharapkan dapat mengetahui bagaimana perkembangan kemampuan belajar siswa dalam memahami pelajaran. Dengan model pembelajaran kooperatif NHT, siswa dapat aktif berdiskusi dan bekerjasama

dengan siswa lain, kemudian siswa membuat sebuah ringkasan berupa mind

mapping (peta pikiran) agar lebih mudah untuk mengingat tentang materi yang

dipelajari. Kombinasi kedua model pembelajaran ini, yaitu Numbered Head

(14)

peningkatan hasil belajar setelah peneliti menggunakan model Numbered Head Together (NHT) yakni dengan perolehan nilai rata-rata 75,32 pada kelas NHT sedangkan menggunakan model Bamboo Dancing diperoleh nilai rata-rata 68,38 dengan nilai KKM yaitu 60.

Materi Ekosistem merupakan materi pembelajaran yang diajarkan di semester genap. Materi ini terdiri dari konsep-konsep yang mencakup pembahasan cukup luas, yang dalam penerapannya diajarkan dengan menggunakan metode konvensional, sehingga diperlukan pengajaran model

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind

Mapping. Model pembelajaran ini juga masih perlu diperkenalkan kepada siswa karena belum pernah diterapkan di dalam kelas.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis perlu mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) Dikombinasikan Dengan

Mind Mapping Dan NHT Tanpa Mind Mapping Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi.

2. Variasi dalam pembelajaran masih kurang dalam menerapkan model-model

pembelajaran.

3. Siswa masih belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

4. Model Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind

Mapping belum pernah digunakan dalam pembelajaran biologi.

1.3. Batasan Masalah

(15)

5

NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK Serdang

Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.4.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK Serdang

Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

NHT dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X

SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi pada materi Ekosistem dengan

menggunakan model Numbered Head Together (NHT)dikombinasikan dengan

Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping di kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK

Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model NHT dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi Ekosistem di

kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem

dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT)

dikombinasikan dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping di

(16)

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, diantaranya:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan aktvitas, kreativitas, dan hasil

belajar biologi siswa, memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran NHT dikombinasikan

dengan Mind Mapping.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang

akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas sehingga mengoptimalkan hasil kerja guru.

3. Bagi peneliti, sebagai referensi dalam cara mengajar ke depannya dan bekal

untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.1. Mind Map

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU REFRIGERATOR DAN FREEZER TERHADAP JUMLAH DAN JENIS MIKROBIA PADA SUSU KEDELAI” ini telah dipertahankan di

Aktivitas semua pihak pada ketiga tempat tersebut (daratan/hulu, hutan mangrove, perairan laut) telah menimbulkan dampak negatif terhadap keberadaan dan keberlanjutan fungsi

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu mengamati, mencatat dan mengukur secara sistematik gelala-gejala yang diteliti kemudian dilengkapi

Bagi pihak luar dalam hal ini kreditur maupun investor dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal mereka serta untuk mengetahui kelangsungan dari

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di