MODEL EROSION HAZARD UNTUK PENGELOLAAN SUB DAERAH ALIRAN CISOKAN PROVINSI JAWA BARAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
Faktor apa (kemiringan lereng, tingkat erosi, permeabilitas tanah, kedalaman efektif tanah dan tekstur tanah, penggunaan lahan) yang paling berpengaruh menyebabkan lahan kritis
Dari urutan nilai koefisien tersebut diketahui variabel penggunaan lahan memiliki nilai koefisien lebih besar dari pada variabel kemiringan lereng, curah hujan dan
Untuk karakteristik DAS yang terdiri dari kemiringan lereng, jenis tanah dan curah hujan harian rata-rata pada setiap satuan lahan perlu diklisifikasikan dan diberi
Hasil perhitungan erosi dengan raster calculator pada peta curah hujan, peta jenis tanah, peta panjang dan kemiringan lereng, peta tutupan lahan menghasilkan peta bahaya
Sedangkan data intensitas curah hujan, ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis tanah, penutup lahan, dan lokasi permukiman dipergunakan untuk mengetahui
Faktor apa (kemiringan lereng, tingkat erosi, permeabilitas tanah, kedalaman efektif tanah dan tekstur tanah, penggunaan lahan) yang paling berpengaruh menyebabkan lahan kritis
Pendekatan modifikasi dari Perdirjen BPDASPS Nomor P.4/V-Set/2013 untuk kawasan hutan lindung meliputi penutupan lahan, lereng, manajemen, erosivitas hujan, erosi
Parameter-parameter yang digunakan dalam pemetaan bencana tanah longsor adalah kemiringan lereng, intensitas curah hujan, penggunaan lahan, jenis tanah, faktor