• Tidak ada hasil yang ditemukan

µÃzˆc´°«[ “Lalu kami benamkan dia (Qarun) dan tempat kediamannya d

bumi. Maka tidak ada baginya golongan yang dapat menolong, selain Allah. Dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang bisa membela diri” (QS. Al-Qashash ayat 81).

110

Kemudian kita tengok pula bagaimana kisah Christina Onassis, seorang gadis berkebangsaan Yunani, anak dari seorang miliyuner terkenal Onassis, yang mewarisi harta kekayaan ayahnya yang sangat banyak, berlimpah ruah, karena dia pewaris satu-satunya peninggalan ayahnya, yang menurut perhitungan, jumlah warisan yang ia terima hampir dua ribu trilyun US dollar. Namun menurut catatan sejarah, hampir sepanjang hidupnya,

Christina Onassis selalu dalam kegelisahan dan keraguan, yang pada akhirnya dia ditemukan tewas di sebuah apartemen di Ar- gentina. Tidak diketahui dengan pasti, apakah dia mati biasa atau terbunuh. Banyaklah lagi barangkali, contoh kasus tentang akibat sikap hidup materialistis, yang dalam kesempatan khutbah ini tidak mungkin kita uraikan secara panjang lebar, mengingat waktu yang terbatas.

Muslimin Rahimakumullah.

Barangkali kita semua sepakat, bahwa sikap hidup mate- rialistis adalah sikap hidup yang perlu kita waspadai sekaligus ki- ta hindari. Oleh karena itu izinkanlah, melalui mimbar ini kami mengajak kepada jamaah sekalian, marilah kita berupaya meng- hilangkan sikap hidup yang keliru ini, sikap hidup yang terlalu mengagung-agungkan harta, yang pada gilirannya akan merugi- kan diri kita sendiri.

Islam memang membolehkan bahkan menganjurkan un- tuk memiliki harta kekayaan. Namun semua itu dimaksudkan untuk mendukung pengabdian kita kepada Allah SWT. dan ke- pada sesama manusia. Jangan sebaliknya, lantaran banyak memi- liki harta kekayaan, menyebabkan seseorang menjadi sombong, angkuh bahkan takabbur sehingga berani mengabaikan perintah Allah dan idak segan-segan melakukan apa-apa yang dilarang

oleh Allah SWT.

Kalau sudah demikian, maka sudah saatnyalah kita me- nyadarkan diri kita masing-masing, dan marilah kita kembali kepada Allah, dalam artian kembali kepada keimanan dan ke taqwaan kepada Allah SWT. Karena Dialah Allah sebagai pengu- asa tunggal yang tidak akan tergeser oleh siapapun. Dialah yang memiliki kekayaan yang melimpah ruah yang tidak pernah ber- kurang walaupun seisi jagat ini mengeruknya. Allah-lah yang mampu melayani seluruh kebutuhan makhluk-Nya, baik yang kecil maupun yang besar. Dialah yang mengasihi manusia de- ngan tidak membedakan suku, golongan, keturunan dan warna kulit.

Dengan kembali kepada Allah, tidak akan ada lagi ke- khawatiran-kekhawatiran dalam kehidupan ini. Apapun halangan, apapun rintangan, apapun tantangan, cobaan dan ujian duniawi, semua itu hanyalah sebuah romantika hidup yang justeru akan menambah tebalnya keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Semua itu hanyalah suatu proses kehidupan yang harus kita jalani dari satu babak ke babakan yang lain, dari satu episode ke episode yang lain, yang menurut Ahmad Albar, dunia ini katanya laksana panggung sandiwara. Bukan perannya yang pen- ting, tetapi bagaimana memerankan sebuah peran, itu yang penting. Jadi, biar dia berperan sebagai raja, tapi kalau tidak mampu memerankannya dengan baik, apalah artinya. Walaupun ia hanya berperan sebagai pembantu rumah tangga, namun ia memerankannya dengan baik, maka tidak mustahil kalau pe- meran ini akan memperoleh penghargaan dan meraih piala citra.

Oleh karena itu, apapun jabatan kita, apapun pekerjaan kita, apapun profesi kita, hendaklah kita perankan dengan baik. Jika kita sebagai pegawai atau karyawan, maka hendaklah kita

112

berusaha untuk menjadi pegawai/ karyawan yang baik. Jika kita sebagai pedagang, maka hendaklah kita menjadi pedagang yang baik. Jika kita sebagai petani, maka hendaklah kita menjadi pe- tani yang baik. Dan sebagainya.

Dengan kembali kepada Allah, dalam artian kembali kepada ketaqwaan, insyaAllah hidup kita akan terasa aman, damai tentram, terhindar dari berbagai kesulitan dan kesusahan. Ingatlah akan janji Allah SWT.

¹£{zü \jzs¯¹«−˜kÃã[¥cõ¯¼

ã[Ŭ—−§½cõ¯¼ `coÃ×hÄnµ¯

¹_n½¸Ÿ

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, padanya akan diberikan jalan keluar dari kesusahan. Dan Allah akan memberi rezeki yang tidak disangka-sangka datangnya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencu- kupkan keperluannya” (QS. Ath-Thalaq ayat 2 dan 3).

Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah.

Dari uraian khutbah yang telah kami sampaikan ini, dapatlah kita simpulkan bahwa kembali kepada Allah adalah kunci kehidupan kita. Padanya akan kita dapatkan segala apa yang kita cari dan dambakan. Kembali kepada Allah adalah suatu hal yang mutlak dan penting kita lakukan. Karena selama manusia belum kembali kepada Allah, dalam artian belum

menempatkan kedudukan Allah pada proporsi yang sebenarnya, berarti ia belum bisa diajak kompromi dalam memahami hakikat Islam, karena belum ada kesamaan rujukan dalam menilai Islam dan menghadapi segala persoalannya.

Tidak sekedar itu. Orang yang belum kembali kepada Allah, merupakan ancaman serius yang setiap saat bisa menjadi penghalang yang membahayakan, bisa menjadi momok yang sangat menakutkan, bisa menjadi musuh dalam selimut.

Oleh karenanya, para jamaah sekalian, sekali lagi saya mengajak, marilah kita senantiasa berupaya untuk kembali ke- pada Allah, jika suatu saat hati dan pikiran kita mulai goyah dan cenderung kepada sesuatu yang kurang baik, kurang terpuji, terlebih-lebih kalau sudah sampai kepada perbuatan nyata yang melanggar hukum dan ketentuan Allah SWT. maka kembali kepada Allah adalah sesuatu yang mesti kita lakukan.

Semoga kita selalu diberi-Nya kekuatan lahir dan batin, sehingga kita tetap berada dalam pangkuan ridha-Nya. Amin ya rabbal ‘alamiin.

°Äjz«[²\‘Ä„«[µ¯ã\^w½—Ç

°Änz«[µ°nz«[ã[°^

`›y\Ÿ©^yÅ«[¼ `ˆ³\Ÿd›zŸ[w\Ÿ

°Ä•˜«[²Óz¤«[ÅŸ°¨«¼Á«ã[¦y\^

114

a\Ãß[µ¯¹ÄŸ\°^°§\Ã[¼Á´˜ ³¼

°¨´¯¼Á´¯−_¤b¼ °Ä¨o«[z§x«[¼

°Ä¬˜«[™Ä°«[½·¹³[¹b¼Øb

°¨Ãv«[½«¼¾v«[½«¼ °¨«¼Á«ã[z œc~[¼

a\°¬°«[¼µÄ°¬°«[zÎ\«¼

{½Ÿ\ÀŸ ¶¼z œc~\Ÿ

µÀ_Î\c«[º\k³\ü µÃz œc°«[

115



PENGENDALIAN DIRI MENUJU

Dokumen terkait