• Tidak ada hasil yang ditemukan

152 Ø Cafetaria dan Pengelola (8 & 9)

Dalam dokumen DIMITRA LIANI I 0208040 (Halaman 155-164)

commit to user V-

V- 152 Ø Cafetaria dan Pengelola (8 & 9)

Ø Plaza Outdoor

Ø Kolam

Ø Jogging Track

E. Analisa Konfigurasi Jalur Pengunjung 1. Dasar Pertimbangan :

o Kemudahan akses pengunjung

o Keterkaitan aktivitas antara bangunan dan area

Aktivitas :

Cafetaria : makan, minum & hotspot

Pengelola : Mengelola operasional bangunan

Aktivitas : Olahraga (umum) Rekreasi Outdoor (umum) Playground kid (anak-anak)

Aktivitas : Permainan Bola Air (Anak, Dewasa)

Kolam juga berfungsi sebagai pengarah pengunjung untuk masuk melalui satu akses

Aktivitas : Jogging

Akses kendaraan servis

Menggunakan Pola Kipas tangan Menggunakan Pola Daun

Pola daun dan ranting pohon yang menaungi pola kipas. Kipas berfungsi memberikan kesejukan secara buatan, sedangkan pohon dapat memberikan kesejukan secara alamiah

Kedua hal tersebut menganalogikan bahwa kecantikan alamiah yang dimiliki oleh seorang muslimah dapat dijaga dan dirawat. Inner Beauty dapat dijaga dan dirawat dengan melakukan pengajian-pengajian, mendengarkan dakwah Islami dan melakukan kajian-kajian Islami. Sedangkan Outer Beauty dapat dijaga dan dirawat dengan melakukan perawatan kecantikan dan kebugaran. Keseluruhan rangkaian kegiatan di Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah ini adalah menciptakan kesejukan baik kesejukan lahir dan batin

Gambar 63. Cafetaria & Pengelola Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 64. Plaza Outdoor Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 65. Kolam Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 66. Jogging Track Sumber : Dokumentasi Pribadi

Cafeteria diletakkan di antara bangunan utama untuk memudahkan akses ketika menunggu kerabat yang sedang menggunakan fasilitas utama.

Pengeloa diletakkan diantara bangunan utama agar mudah mengontrol seluruh bangunan

commit to user

V-153

2. Analisa

o Ada 6 jenis Konfigurasi Jalur (Francis D.K. Ching, Arsitektur

Bentuk, Ruang, dan Tatanan Edisi Kedua)

Ø Linier

Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Disamping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang atau membentuk putaran (loop).

Ø Radial

Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.

Ø Spiral (Berputar)

Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.

Ø Grid

Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.

Ø Jaringan

Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

Ø Komposit (Gabungan)

Pada kenyataanya, sbeuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari pola-pola diatas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan, serta

commit to user

V-154

tempat untuk sirkulasi vertical berupa tangga-tangga, landaian dan elevator. Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan jalur pergerakan melalui bangunan dan menyediakan kesempatan untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang membingungkan, suatu susunan hirarkis diantara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk dan panjang serta penempatannya.

3. Hasil Analisa

Radial Jaringan Linier

F. Analisa Bahan Bangunan 1. Dasar Pertimbangan :

o Jenis konstruksi yang digunakan o Metafora jilbab pashmina

o Citra bangunan yang ingin ditampilkan

2. Analisa

Material Sifat Kesan Penampilan Contoh

Pemakaian

Kayu Mudah dibentuk,

juga untuk konstruksi yang kecil; bentuk lengkung Hangat, lunak, alamiah, menyenangkan Untuk bangunan rumah tinggal dan tempat masyarakat membutuhkan kontak langsung dengan bangunan

Batu bata Fleksibel, Praktis Banyak digunakan

Gambar 67. Hasil Analisa Konfigurasi Jalur

Sumber : Dokumentasi Pribadi

commit to user

V-155

terutama pada detail dapat untuk macam-macam struktur, bahkan untuk struktur- struktur besar untuk bangunan perumahan, monumental dan komersial

Beton Hanya menahan

gaya tekan

Formil, keras dan kaku

Bangunan

monumental dan bangunan

pemerintahan

Baja Hanya menahan

gaya tarik

Keras, kokoh dan kasar

Bangunan

pemerintahan dan bangunan utilitas Metal Efisien Ringan dan dingin Bangunan komersil

Kaca Tembus pandang

dan biasanya digabung dengan bangunan lain

Ringkih, dingin dan dinamis

Hanya sebagai pengisi

Plastic Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan dapat diberi macam-macam warna Ringan, dinamis dan informal Bangunan yang bersifat santai

Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah memiliki misi untuk mensyiarkan Islam melalui wanita muslim yaitu dengan mengajak wanita-wanita muslim di Solo pada khususnya untuk mau menggunakan hijab dan mau mengembangkan segala potensi kecantikan yang ada dalam dirinya masing-masing namun juga tetap menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim. Pencitraan yang ingin ditampilkan adalah dengan memetaforakan jilbab jenis pashmina secara majemuk untuk menggambarkan bahwa didalam kawasan ini terdapat banyak muslimah yang beraktivitas.

3. Hasil Analisa

o Beton. Beton digunakan untuk memperkuat konstruksi bangunan.

Mengingat bangunan yang direncanakan adalah bangunan yang lebih dari 2 lantai dan diangkat dari tanah serta terkesan melayang.

Tabel 16. Sifat-Sifat Material

commit to user

V-156

o Baja. Baja khususnya baja ringan digunakan untuk konstruksi

atap space frame.

o Metal. Metal digunakan untuk secondary skin seluruh bangunan.

Secara fungsional secondary skin dapat digunakan untuk mereduksi panas matahari dan glare di siang hari. Namun secara metafora, material metal dengan sifatnya yang ringan dianalogikan dengan pashmina yang mempunyai sifat ringan yang sedang terbentang.

o Kaca. Digunakan untuk memaksimalkan view dari bangunan ke

luar banguna serta untuk memasukkan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami.

G. Analisa Warna Bangunan

Dalam proses analisa pemilihan warna bangunan, harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pengguna dan citra bangunan yang ingin disampaikan. Untuk membuat sebuah pencitraan yang sesuai dengan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah maka warna dominan yang akan digunakan pada bangunan adalah warna ungu dan putih.

Warna ungu memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian dan kebenaran. Ungu juga mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Karakter warna ungu mampu menggambarkan kekuatan spiritual mengingat bahwa kegiatan yang ada di dalam sarat dengan kegiatan spiritual seperti kegiatan pengajian yang sering dilakukan oleh komunitas muslimah. Selain itu warna ungu juga menampilkan sisi kemewahan. Kemewahan yang dimaksud adalah suatu kelebihan berupa inner beauty yang dimiliki oleh wanita muslimah. Natural Beauty Inner Beauty, Kusuma Jaya Ashad, Kreasi Wacana, Jogjakarta, 2007.

commit to user

V-157

Sedangkan warna putih adalah warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan disini adalah karakter suci dan bersih. Warna putih digunakan sebagai bentuk pencitraan bahwa wanita muslimah memiliki hati serta pikiran yang bersih dan suci.

Warna-warna yang digunakan nantinya diharapkan mampu menyampaikan citra bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan

Muslimah dimana penggunanya adalah muslimah dan secara khusus

komunitas muslimah.

H. Analisa Interior Bangunan a. Dasar Pertimbangan

o Citra suasana yang ingin ditampilkan o Karakter dari fungsi ruang

o Pengguna ruangan

o Efek warna terhadap psikologi seseorang o Metafora karakter muslimah

b. Analisa

Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah merupakan bangunan yang digunakan oleh wanita muslimah. Seluruh kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya merupakan kegiatan yang dapat menunjang pengembangan kecantikan muslimah seperti kegiatan keislaman, kegiatan perawatan kecantikan dan kebugaran serta perbelanjaan. Pengguna fasilitas utama adalah wanita muslimah. Sedangkan fasilitas penunjangnya dapat digunakan oleh pria dan anak-anak. Karakter ruang yang ingin ditampilkan yaitu :

commit to user

V-158

o Fasilitas utama. Karakter ruang yang feminim, lembut dan hangat.

Serta menunjang masing-masing kegiatan.

o Fasilitas Penunjang. Karakter ruang yang natural dan netral.

c. Hasil Analisa

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan diatas maka :

o Fasilitas utama menggunakan warna putih, ungu & pink serta

menggunakan material kayu. Warna putih adalah warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Karakter warna putih yang dimetaforakan adalah karakter suci dan bersih. Sedangkan warna pink adalah warna yang melambangkan kasih sayang, perasaan romantic dan kesan lembut. Warna ungu adalah warna yang mampu memberikan efek spiritual, kemewahan, keaslian & kebenaran. Secara fungsional warna ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. (Ashad dalam Natural, 2011)

Muslimah itu sendiri memiliki karakter yang lembut. Pada tampilan inetrior karakter lembut tersebut dapat diaplikasikan pada pemilihan bahan bangunan yang berupa kayu. Diharapkan kayu mampu menciptakan suasana tenang dan rileks. Suasana tenang dan rileks sangat dibutuhkan pada bangunan ini terutama pada bangunan untuk perawatan kecantikan, kebugaran dan komunitas. (Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur)

Gambar 69. Interior Dengan Suasana Putih

Sumber : www.decodir.com Gambar 68. Interior

Dengan Suasana Putih Sumber : www.arcidec.com

Gambar 70. Interior Dengan Suasana Putih

Sumber : www.rumahainie.com

commit to user

V-159

o Fasilitas penunjang menggunakan warna putih dan coklat serta

menggunakan material kayu. Warna coklat memiliki sifat yang berkesan natural, membumi, stabil, menghadirkan kenyamanan, keamanan, kesan elegan dan akrab (Ashad dalam Natural, 2011). Material kayu memiliki sifat yang hangat, lunak, alamiah dan menyenangkan (Peran, Kesan dan Peran Bentuk-Bentuk Arsitektur). Warna coklat dan material kayu cocok untuk diaplikasikan pada bangunan cafetaria dan bangunan pengelola yang digunakan oleh semua kalangan baik pria maupun wanita. Serta mendukung aktivitas- aktivitas yang berada di dalam masing-masing bangunan tersebut seperti aktivitas bekerja, makan, minum, hotspot dan menunggu.

I. Analisa Nonfisik Site 1. Analisa Pencahayaan

a. Dasar Pertimbangan :

o Kebutuhan sinar matahari pada ruang

b. Analisa

Konsep bangunan utama, bangunan cafetaria dan pengelola adalah dengan menggunakan secondary skin di sisi utara dan sisi selatanya. Tujuan secara fungsionalnya adalah untuk mereduksi panas matahari dan meminimalisir terjadinya glare. Dengan demikian dinding di balik secondary skin harus mampu memasukkan cahaya matahari.

Sedangkan untuk bangunan kolam renang, konsep yang digunakan adalah kolam renang indoor. Tujuannya adalah agar privacy

Gambar 71. Interior Dengan Suasana

Kayu Sumber : www.decodir.com

commit to user

V-160

muslimah ketiga berenang terjaga. Untuk menghemat energi dibutuhkan sebuah pencahayaan alami pada bagian atapnya.

c. Hasil Analisa

o Bangunan utama, pengelola dan cafetaria menggunakan dinding

kaca yang menyeluruh.

o Bangunan kolam renang menggunakan skylight pada bagian

atapnya.

2. Analisa Penghawaan a. Dasar Pertimbangan

o Aktifitas pada setiap bangunan

o Kebutuhan penghawaan alami pada ruang o Kebutuhan penghawaan buatan pada ruang

b. Analisa

o Aktifitas di bangunan utama

Ø Kegiatan pengajian, dakwah, diskusi islami dan sebagainya.

Gambar 72. Kaca Sisi 1 Bangunan Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 73. Kaca Sisi 2 Bangunan Utama Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 74. Kaca Sisi 1 Bangunan Pengelola & cafetaria

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 75. Kaca Sisi 2 Bangunan Pengelola & Cafetaria

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 76. Skylight Bangunan Kolam Renang Muslimah & Anak Sumber : Dokumentasi Pribadi

commit to user

V-161

Dalam dokumen DIMITRA LIANI I 0208040 (Halaman 155-164)

Dokumen terkait