commit to user
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN KECANTIKAN MUSLIMAH DI SOLO
Dengan Pendekatan Arsitektur Metafora
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Universitas Sebelas Maret
DISUSUN OLEH:
DIMITRA LIANI
NIM. I 0208040
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ABSTRACT
Muslimah Beauty Center is a place where muslimah can do a lot of
activities that can be approve their beauty. The beauty is not only comes from the
outside but also the inside. The idea of making this facilities comes when writer
feels that muslimah need a place that can approve their inner & outer beauty and
also supply their needs as a mulimah. The most important thing is that this place
give more privacy for muslimah. Besides, there is a muslimah community which
grows up fastly and become a trandsetter for muslimah especially teenagers.
This community ask muslimah to use vail in a stylish mode. This community
indirectly approve muslimah’s inner & outer beauty. The users are not only
teenagers but also a woman who had married. So, there must be facilities which
can be used by all of kind of users, such as man and children. The facilities is
placed in the outdoor. So the concept privacy for muslimah still preserved.
Muslimah Beauty Center is placed at adisucipto street. The site is strategic, huge
& also suitabe for commercial activities according to RUTRK of Surakarta
commit to user
ABSTRAKSI
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah adalah sebuah tempat yang
mewadahi berbagai kegiatan yang dapat menunjang segala kegiatan yang dapat
mengembangkan kecantikan muslimah dari dalam dan luar. Ide dari
terbentuknya wadah ini adalah bahwa muslimah membutuhkan sebuah tempat
yang dapat mengembangkan kecantikan dari dalam dan luar mereka serta
tempat yang dapat menyediakan berbagai kebutuhan mereka sebagai seorang
musimah. Namun yang paling penting adalah tempat ini memberikan privasi yang
lebih bagi muslimah. Selain itu, ada sebuah komunitas muslimah yang sedang
berkembang pesat dan menjadi trend dikalagan remaja muslimah. Komunitas ini
mengajak muslimah untuk menggunakan jilbab, namun dengan gaya yang
modis. Secara tidak langsung komunitas ini juga mengembangkan kecantikan
muslimah dari dalam dan luar. Penggunanya bukan hanya wanita muslimah
remaja namun juga wanita muslimah yang sudah menikah. Oleh karena itu harus
disediakan juga fasilitas untuk anak dan pria. Fasilitas tersebut diletakkan diluar
bangunan. Sehingga konsep privasi muslimah dapat tetap terjaga. Pusat
pengembangan kecantikan muslimah di letakkan di jalan adisucipto. Site ini
strategis, luas dan sesuai untuk kegiatan perdagangan berdasarkan dengan
commit to user
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul dan Pemahaman Judul
Judul : Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo
dengan Pendekatan Arsitektur Metafora.
1. Kecantikan
a. Esensi Kecantikan Secara Umum
Kecantikan merupakan suatu perwujudan keindahan luar
dan dalam, dimana luar adalah kecantikan fisik, sedang dalam
adalah kecantikan batin. (Ning Haryawan dalam Christina Endang
S., 1991)
b. Esensi Kecantikan dari Sudut Pandang Islam
Kecantikan dari sudut pandang Islam, yaitu adanya
keseimbangan antara kecantikan lahir dan batin. Kecantikan lahir
yaitu yang didapat dari menjaga nikmat yang telah Allah Swt
berikan seperti menjaga penampilan dan kebugaran tubuh.
Sedangkan kecantikan batin yaitu hati yang bersih dan akhlak yang
mulia yang didapat dari mempelajari ilmu-ilmuNYa.
2. Muslimah
Secara luas, muslimah adalah wanita yang menganut agama
Islam. Secara lebih khusus,muslimah merupakan wanita yang
menganut dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya,
menerapkan syariat-syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Arsitektur Metafora
Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau
commit to user
I-2
menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau
menggunakan karyanya.
Metafora arsitektural berkenaan dengan pendefinisian
bentuk arsitektur, yaitu bagaimana menjelaskan dan mencari
hubungan logis antara kiasan tertentu dari arsitek ke dalam bentuk
ruang bangun rancangnya, sebagai makna kedua disamping
pemenuhan fungsi bangunan. Metafora dalam arsitektur bagaikan
kiasan berbahasa, memiliki kesamaan-kesamaan dan bersifat cukup
logis.
4. Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Dengan Pendekatan
Arsitektur Metafora
Dari esensi-esensi yang telah dijabarkan diatas dapat ditarik
sebuah esensi keselurahan dari judul ini yaitu bahwa Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan Pendekatan
Arsitektur Metafora adalah sebuah wadah yang menampung sagala
aktivitas yang dapat mengembangkan semua potensi-potensi
kecantikan yang ada pada diri muslimah baik kecantikan bathiniyah
maupun kecantikan lahiriah dengan menggunakan penekanan
arsitektur metafora guna menampilkan citra bangunan dan
mengkomunikasikannya kepada khalayak umum sebagai salah satu
upaya untuk mensiarkan Islam melalui wanita muslim.
Sehingga secara umum ada beberapa kegiatan yang dapat
diwadahi yaitu :
a. Fasilitas Komunitas Muslimah dan Ilmu Tarbiyah. Saat ini ada
beberapa komunitas muslimah yang sedang mengalami
perkembangan dan sangat diminati oleh wanita muslim di solo
commit to user
I-3
fasilitasnya berupa penyediaan sekretariat serta penyediaan
aula-aula untuk menampung kegiatan-kegiatan besar komunitas.
Fasilitas ini juga dikombinasikan dengan fasilitas tarbiyah yang
dapat menunjang kecantikan bathiniyah muslimah.
b. Fasilitas Perawatan Kecantikan yaitu fasilitas yang dibutuhkan
oleh wanita muslimah untuk menjaga dan merawat kecantikan
lahiriah yang ada pada dirinya sendiri seperti merawat tubuh, kulit
dan wajah sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada
Allah Swt.
c. Fasilitas Kebugaran yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita
muslim untuk menjaga stamina dan kesehatan sebagai upaya
untuk menjaga dan merawat kecantikan lahiriah dimana
kecantikan akan muncul di dalam raga yang sehat.
d. Fasilitas Pemasaran yaitu fasilitas yang dibutuhkan oleh wanita
muslim untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan jasmani dan
rohani seperti kebutuhan akan perlalatan ibadah, kebutuhan
busana muslimah, kebutuhan kosmetik dan peralatan kebugaran.
e. Fasilitas Penunjang yaitu fasilitas yang disediakan untuk umum
tidak hanya untuk wanita muslimah seperti fasilitas komunitas
muslimah, fasilitas perawatan kecantikan dan fasilitas perawatan
kecantikan. Fasilitas ini berupa area playground untuk anak,
cafetaria, jogging track dan open air plaza mengingat bahwa yang
menikmati fasilitas pada bangunan ini bukan hanya muslimah
yang belum berkeluarga namiun juga muslimah yang telah
berkeluarga.
Keseluruhan fasilitas ini mengedepankan adanya privacy
commit to user
I-4
didapatkan wanita muslimah khususnya di kota Solo. Bangunan
dengan segala fasilitas yang berada didalamnya ini memiliki misi
untuk mensyiarkan Islam melalui wanita muslimah, mengajak wanita
muslim untuk menjadi wanita yang memiliki akhlak yang lebih baik
dan mengajak wanita muslim untuk menjaga dan mensyukuri semua
yang telah diberikan oleh Allah Swt. Sehingga pencitraan bangunan
harus dapat mengkomunikasikan misi dari bangunan ini. Sehingga
pendekatan yang digunakan untuk mencitrakan bangunan ini adalah
Pendekatan Arsitektur Metafora.
B. Latar Belakang
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perencanaan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yaitu:
1. Berkembangnya HIjabers Community di Indonesia
Sebuah komunitas yang dibentuk pada tanggal 27
November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dengan latar
belakang dan pekerjaan yang berbeda-beda bersama-sama
mencurahkan visi dan misi mereka untuk membentuk sebuah
komunitas yang Insya mengakomodasi berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan hijab dan muslimah. Dari mulai fashion sampai ilmu
pengetahuan Islam, segala sesuatu yang akan membentuk kita
menjadi muslimah yang baik.
commit to user
I-5
Orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini berasal
dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Ada yang berprofesi
sebagai dokter, wartawan, desainer, PNS, mahasiswa hingga
pengusaha.
Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di
Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga
semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas
ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam,
Kalimantan dan bahkan Malaysia.
Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi
terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang
mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi
teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog
mereka.
Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk
memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan
Jilbab. Dengan adanya komunitas ini, perempuan yang ingin
menggunakan jilbab bisa berkonsultasi mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan jilbab, mulai dari cara pemasangan, cara
memadu-padankan, mode baju muslim, dan lain-lain.
Selain itu, sejak awal berdiri memang untuk menjadi tempat
berbagi dan saling memberikan inspirasi, termasuk dalam berbusana
muslim. Fashion busana muslim menjadi pengikat komunitas ini.
Namun bukan sekadar penampilan yang menjadi fokus kegiatan.
Sejumlah talkshow, pelatihan mengaplikasikan kerudung dengan cara
commit to user
I-6
Kendati kebanyakan anggota mereka menggunakan hijab
yang stylish, namun bukan berarti mereka melupakan penggunaan
jilbab yang sesuai dengan syariat. Hijabers Community tetap
memperhatikan penggunaan jilbab yang sesuai dengan tuntunan
Alqur’an dan Hadits. Karena, fungsi utama pakaian dan jilbab adalah
untuk menutup aurat. Sedangkan soal stylish atau mode, itu adalah
kiat agar bisa tetap merasa nyaman dan cantik.
Komunitas ini mengalami perkembangan yang sangat pesat
dalam hal pembukaan cabang-cabang baru di berbagai pelosok
daerah seperti Yogyakarta, Bandung, dan Solo. Perkembangan
komunitas ini juga terlihat dalam peningkatan jumlah peserta dari
waktu ke waktu seperti yang terjadi pada Komunitas Hijabers
Bandung. Pada awalnya anggotanya hanya 15 orang dan seiring
perkembangannya, saat ini anggota yang tercatat sudah 700 orang.
Jumlah peserta pengajian yang digelar sebulan sekali dan sudah 5
kali diadakan itu bisa mencapai 400 orang.
2. Mayoritas Penduduk Di Kota Solo Beragama Islam
Surakarta adalah kota yang plural dalam hal agama. Hidup
agama-agama besar seperti Islam, Kristen Katholik, Protestan, Budha
dan Hindu. Lima agama resmi yang diakui pemerintah ini terus hidup
hingga kini. Hingga kini kota Solo masih didominasi oleh penduduk
beragama Islam dengan jumlah 412.283 (73,18%). Peringkat kedua
diduduki oleh Kristen Katholik sebesar 74.355 (13,19%). Berikutnya
berturut-turut ditempati oleh Kristen Protestan dengan jumlah pemeluk
sebesar 69.971 (12,42%), Budha sebesar 4.605 (0,81%), dan Hindu
sebesar 2.141 (0,38%). Adapun sebaran penduduk menurut agama di
commit to user
I-7
Tabel 1.
Banyaknya Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Surakarta 2007, 1997, 1987, dan 1977
Sumber : BPS Surakarta
3. Fenomena Berkembangnya Komunitas Muslimah di Solo
Seiring berkembangnya HIjabers Community di Jakarta dan
beberapa kota lainnya di Indonesia, munculah dua buah komunitas
muslimah yang terinspirasi dari Komunitas Hijabers yang memiliki misi
untuk mensyiarkan Islam dengan mengajak wanita-wanita muslimah
untuk menggunakan hijab dan melakukan pengajian-pengajian serta
kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pendalaman ilmu
keislaman. Kedua komunitas tersebut adalah komunitas Solo Hijabers
dan Solo Moslem Look. Komunitas ini melakukan berbagai
kegiatan-kegiatan besar dengan jumlah peserta antara 50-100 orang. Namun
dalam pelaksanaannya kedua komunitas ini harus berpindah-pindah
tempat dari tempat satu ke tempat lainnya. Maka dari itu dibutuhkan
sebuah wadah yang mampu menampung semua aktivitas-aktivitas
mereka.
4. Kebutuhan Akan Wadah Untuk Memperbaiki Akhlak dan Penampilan
Muslimah
Pada dasarnya setiap muslimah memiliki potensi kecantikan
masing-masing. Kecantikan tersebut dapat berupa kecantikan lahiriah
Kecamatan Islam Katholik Protestan Budha Hindu Jumlah
Laweyan 87.465 10.443 10.586 421 532 109.447
Serengan 48.123 7.322. 6.257 93 69 61.864
Pasar Kliwon 67.349 10.220 8.929 832 178 87.508
Jebres 96.342 21.767 22.473 1.850 857 143.289
Banjarsari 113.004 24.603 21.726 1.409 505 161.247
Kota 412.283 74.355 69.971 4.605 2.141 563.355
1997 394.184 71.858 65.931 4.771 2.643 539.387
1987 374.825 60.997 64.321 5.277 2.718 508.138
commit to user
I-8
maupun bathiniyah. Namun kecantikan tersebut tidak akan muncul
apabila tidak diasah dengan baik. Kecantikan lahiriah dapat berupa
kecantikan fisik setiap wanita, kecantikan yang dapat secara langsung
dilihat oleh orang lain, seperti dalam berpenampilan. Penampilan
muslimah yang Islami dan bersih tentu akan memunculkan aura-aura
kecantikan dari muslimah tersebut.. Sedangkan kecantikan bathiniyah
dapat berupa cantik akhlak dan sifat wanita muslimah. Akhlak dan
sifat yang baik dan santun tentu akan dapat mengeluarkan sisi-sisi
kecantikan bathiniyah seorang muslimah.
Namun sayangnya, belum tersedianya fasilitas-fasilitas yang
dapat mendukung pengembangan kecantikan tersebut. Maka
dibutuhkanlah sebuah wadah yang dapat menampung
aktivitas-aktivitas tersebut demi menciptakan wanita muslimah yang cantik
secara batin dan lahir khususnya di Kota Solo.
5. Kebutuhan Akan Wadah Untuk Menjaga Kebugaran dan Merawat
Kecantikan Muslimah
Wanita muslimah memiliki kewajiban untuk menjaga
auratnya dari semua yang bukan merupakan muhrim mereka, seperti
yang diterangkan dalam QS. An-Nur : 31.
Dalam hal tersebut diterangkan bahwa muslimah harus
menjaga auratnya dari semua orang yang bukan muhrimnya dalam
segala aktivitas. Aktivitas yang sangat rentan dengan penjagaan aurat
muslimah adalah aktivitas perawatan kecantikan dan aktivitas
kebugaran. Aktivitas-aktivitas tersebut mengharuskan muslimah untuk
membuka jilbabnya seperti misalnya ketika seorang muslimah ingin
melakukan kegiatan facial. Wanita tersebut harus membuka jilbabnya
commit to user
I-9
Setiap wanita pasti selalu mejaga kecantikan dan kebugaran
masing-masing. Dari penjabaran-penjabaran tersebut memunculkan
sebuah kesimpulan bahwa wanita muslimah sangat membutuhkan
sebuah wadah perawatan kecantikan dan kebugaran yang hanya
diperuntukkan bagi wanita muslimah saja. Sebuah fasilitas yang
bermanfaat bagi wanita muslim dan sangat bermanfaat bagi wanita
muslim dengan tanpa mengabaikan semua kewajiban-kewajiban
wanita muslimah tershadap Allah Swt dalam hal menjaga aurat
mereka.
6. Prospek Bisnis Fasilitas Perawatan Kecantikan dan Kebugaran
Muslimah di Solo
Fasilitas perawatan kecantikan adalah suatu tempat bagi
kaum wanita untuk mempercantik diri. Sebab di tempat inilah segala
hal yang berkaitan dengan perawatan tubuh dan wajah tersedia. Mulai
dari perawatan tubuh, kecantikan wajah, perawatan rambut hingga
ujung kaki. Selain itu, tempat ini juga menjadi salah satu tempat
relaksasi yang nyaman, dengan treatment seperti pijat, spa dan
layanan lainnya. Kini usaha ini sangat berkembang pesat. Kaum
wanita muslim pun telah menempati salah satu porsi utama dalam
pangsa pasar ini. Terlihat dengan maraknya berbagai jenis usaha
perawatan kecantikan dan kebugaran muslimah di berbagai kota
besar di Indonesia. Baik yang berdiri sendiri maupun franchise.
Seorang pengusaha dan pemilik franchise salon muslimah
menuturkan, kini dikalangan kaum muslimah, kebutuhan perawatan
tubuh yang lengkap, nyaman, berbasis syariah dan halal semakin
meningkat. Sari Soekresno, seorang pengusaha dan konsultan salon
commit to user
I-10
tergolong sedikit. Padahal tanggapan masyarakat dan peluang bisnis
masih sangat besar. Tingginya minat kaum muslimah terhadap
perawatan tubuh yang sesuai syariah, dibuktikan dengan semakin
banyaknya salon khusus untuk wanita dan salon muslimah yang
melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa cabang. Bahkan
beberapa diantaranya ada yang menawarkan paket Franchise. (Sari
Soekresno, 2011)
7. Penerapan Arsitektur Metafora Pada Bangunan Guna Menampilkan
Citra Bangunan
Sebuah bangunan harus dapat menampilkan citranya
masing-masing. Bangunan yang dimaksud dalam kasus ini adalah
sebuah bangunan yang digunakan oleh muslimah dalam melakukan
aktivitas-aktivitas yang dapat mengembangkan potensi
kecantikan-kecantikan yang ada pada seorang muslimah. Bangunan ini juga
memiliki sebuah misi yaitu misi untuk mensiarkan Islam melalui wanita
muslim. Dengan misi tersebut, bangunan harus dapat
mengkomunikasikan apa yang ada didalam bangunan tersebut ke
dalam bentuk visual agar masyarakat umum dapat mengetahui bahwa
di dalam bangunan tersebut terdapat aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh wanita-wanita muslimah. Dengan terkomunikasikannya hal
tersebut maka orang-orang yang melihat bangunan ini khususnya
wanita akan tertarik untuk bergabung beraktivitas didalam bangunan
ini guna penyempurnaan kecantikan bathiniyah dan kecantikan
lahiriah mereka masing-maisng.
C. Permasalahan
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, kegiatan
commit to user
I-11
penunjang yang dapat mendukung pengembangan kecantikan muslimah
khususnya di kota Solo belum mendapatkan wadah yang selayaknya dan
yang sesuai dengan kaidah-kaidah Islam padahal peminat
fasilitas-fasilitas tersebut sangatlah besar. Sehingga permasalahan yang muncul
adalah :
Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yang dapat memenuhi
segala kebutuhan pengembangan kecantikan muslimah baik inner beauty
maupun outer beauty dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang
sesuai dengan syariat Islam serta menampilkan sebuah citra bangunan
dengan menggunakan penekanan arsitektur metafora sebagai salah satu
upaya untuk mendukung misi siar Islam melalui wanita muslim ?
D. Persoalan
· Bagaimana menentukan jenis kegiatan yang mendukung pengembangan kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah ?
· Bagaimana menentukan tata ruang yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diwadahinya ?
· Bagaimana menentukan lokasi dan site yang sesui dengan fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo
sebagai bangunan yang memiliki misi untuk mensiarkan Islam melalui
wanita muslim ?
· Bagamiana mengolah site dengan merespon bentuk site yang ada, serta memperhatikan keadaan klimatologis setempat dan eksisting
commit to user
I-12
· Bagaimana menerapkan prisip arsitektur metafora pada gubahan massa dan eksterior bangunan guna menampilkan citra bangunan
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo ?
· Bagaimana menentukan pembagian zoning kegiatan dan zoning pembagi antara zona khusus muslimah dan zona untuk umum ?
· Bagaimana menerapkan prinsip metafora pada interior bangunan serta menciptakan suasana interior yang dapat mendukung setiap
kegiatan yang ada pada bangunan?
· Bagaimana menentukan sistem struktur dan konstruksi bangunan, bahan bangunan dan sistem utilitas bangunan yang mendukung
fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di
Solo?
E. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Menyusun konsep perencanaan dan perancangan bangunan
yang dapat mewadahi segala aktivitas yang berkaitan dengan
pengembangan kecantikan bathiniyah dan lahiriah muslimah yang
sesuai dengan syariat Islam dengan pendekatan arsitektur metafora
sehingga bangunan tersebut nantinya dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan wanita muslim seperti kebutuhan-kebutuhan kegiatan memperkaya
ilmu Islam, memperbaiki akhlak, menjalin silaturahmi dengan
muslimah lainnya dan memperkaya ilmu tentang berbusana
muslimah. Selain itu bangunan ini juga diharapkan dapat
mengkomunikasikan seluruh kegiatan yang ada di dalam bangunan
commit to user
I-13
ikut dan bergabung demi menciptakan wanita muslim yang cantik
akhlak, hati, raga serta sehat jasmani dan rohani sebagai perwujudan
misi bangunan yaitu mensiarkan Islam melalui wanita muslim.
2. Sasaran
· Membuat konsep jenis kegiatan yang mendukung pengembangan kecantikan lahiriah dan bathiniyah muslimah.
· Membuat konsep tata ruang yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diwadahinya.
· Membuat konsep lokasi dan site yang sesuai dengan fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo
sebagai bangunan yang memiliki misi untuk mensiarkan Islam
melalui wanita muslim yang dapat memberikan kenyamanan
dalam beraktivitas kepada pengunjung musimah khususnya dan
memberikan sarana rekreasi indoor dan outdoor bagi pengunjung
umum selain muslimah.
· Membuat konsep pengolahan site dengan merespon bentuk site yang ada serta memperhatikan keadaan klimatologis setempat
dan eksisting sekitar site.
· Membuat konsep gubahan masa dan konsep fasade guna menampilkan citra bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan
Muslimah di Solo dengan menerapkan prinsip Arsitektur Metafora.
· Membuat konsep zoning kegiatan dan zoning pembagi antara zona khusus muslimah dan zona untuk umum.
commit to user
I-14
semua kegiatan yang ada pada setiap ruang dalam semua
bangunan.
· Membuat konsep sistem struktur dan konstruksi bangunan, bahan bangunan yang digunakan serta sistem utilitas bangunan yang
mendukung fungsi bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan
Muslimah di Solo.
F. Batasan dan Lingkup Pembahasan
1. Batasan
· Aktivitas utama yang diwadahi oleh bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo yaitu aktivitas
komunitas muslimah, aktivitas perawatan kecantikan muslimah,
aktivitas kebugaran muslimah dan aktivitas pemasaran kebutuhan
muslimah. Keseluruhan aktivitas tersebut membutuhkan sebuah
wadah khusus yang dapat memberikan privasi bagi muslimah
yang sesuai dengan sayriat Islam namun tanpa membuatnya
menjadi bangunan yang ekslusif.
· Batasan pembahasan adalah aspek-aspek yang tercakup dalam prinsip-prinsip arsitektur metafora yang akan diterapkan pada
bangunan.
2. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan dalam penyusunan konsep bangunan
Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo meliputi :
· Pembahasan Arsitektural
Pembahasan yang ditekankan pada masalah dan
commit to user
I-15
ruang, struktur dan material, utilitas, penentuan site, pencapaian,
tata massa, penampilan bangunan dengan prinsip arsitektur
metafora yang nantinya diharapkan dapat menarik minat
wanita-wanita muslim di Solo untuk ikut bergabung dalam upaya untuk
pembentukan muslimah yang lebih baik.
· Pembahasan Non Arsitektural
Pembahasan non arsitektural meliputi kaidah-kaidah
islam yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang ada dalam
bangunan seperti fasilitas komunitas muslimah, fasilitas
perawatan kecantikan muslimah, fasilitas kebugaran muslimah
dan fasilitas pemasaran kebutuhan muslimah serta kaidah
pembagian area yang khusus untuk muslimah dan area untuk
umum.
G. Metode Pencarian data
1. Studi Literatur
· Teori dan artikel yang berhubungan dengan fasilitas komunitas dan ilmu tarbiyah, fasilitas perawatan kecantikan, fasilitas
kebugaran dan fasilitas pemasaran (Butik busana, Retail
kosmetik, Retail alat kebugaran).
· Teori dan artikel yang berhubungan dengan fasilitas komunitas muslimah, fasilitas perawatan kecantikan muslimah, fasilitas
kebugaran muslimah dan fasilitas pemasaran kebutuhan
muslimah (Butik busana muslimah, retail perlengkapan musimah,
retail alat kebugaran dan retail kosmetik).
commit to user
I-16
· Teori material, utilitas, dan konstruksi yang sesuai dengan bangunan.
2. Wawancara
· Wawancara dengan anggota HIjabers Community mengenai sejarah, misi dan visi komunitas, sistematika kepengurusan,
keanggotaan, agenda kegiatan yang dilakukan oleh komunitas.
· Wawancara dengan pengelola fasilitas kebugaran dan perawatan kecantikan mengenai keadaan yang ada pada fasilitas-fasilitas
tersebut.
3. Observasi
· Mengamati dan mengikuti segala aktivitas yang dilakukan oleh Komunitas Hijabers cabang Solo.
· Mengamati kondisi dan lokasi beberapa fasilitas kebugaran dan perawatan kecantikan yang ada di Solo.
· Mengamati kemungkinan lokasi dan tapak yang nantinya akan dibangun Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo.
4. Studi Perbandingan
· Dengan mengambil sampel kegiatan-kegiatan dan fasilitas fasilitas Komunitas Hijabers yang ada di seluruh Indonesia untuk dapat
mengamati kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan.
· Dengan mengambil sampel fasilitas kebugaran dan kecantikan baik yang ada di Solo maupun di kota-kota lainnya untuk dapat
mengamati pola kegiatan secara umum beserta
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Dari hasil pengumpulan data tersebut kemudian disusun
commit to user
I-17
Kecantikan Muslimah di Solo dengan penekanan penerapan
prinsip-prinsip Arsitektur Metafora.
H. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan dalam melakukan
pembahasan konsep perencanaan dan perancangan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo dengan penekanan
penerapan prinsip-prinsip arsitektur metafora adalah metode analisi
deskriptif.
Dengan proses perencanaan dan perancangan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah di Solo ini, pada tahapan analisis
akan dilakukan pengolahan data-data yang telah terkumpul dan
dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional performansi dan
arsitektural.
· Analisis Fungsional bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan bangunan, termasuk kegiatan pengguna, kebutuhan dan segala
aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan kecantikan lahiriyah
dan bathiniyah muslimah
· Analisis Performansi membahas tentang persyaratan atau kriteria pemilihan site sebuah Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah,
peryaratan dan program ruang dalam bangunan tersebut.
· Analisis Arsitektural merupakan tahap pengggabungan dari hasil identifikasi kedua hasil analisis sebelumnya (Fungsional dan
Performansi). Dalam proses ini akan dianalisis masalah massa, tata
commit to user
I-18
struktur bangunan yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan
pengguna dengan persyaratan yang ada.
Dari proses analisis tersebut maka akan dihasilkan beberapa
konsep yaitu konsep lokasi dan site, konsep peruangan, konsep massa
dan tampilan bangunan, konsep tata landscape, konsep material dan
struktur bangunan.
I. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Pengungkapan dan penjabaran tentang seluruh isi penulisan dan
pembahasan pada tahap konsep desain yang meliputi judul, latar
belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup
pembahasan dan batasan pembahasan, metode pembahasan dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Tinjauan umum yang berkaitan dengan Pengembangan Kecantikan
Muslimah secara umum, serta tinjauan khusus mengenai penekanan
arsitektur metafora yang dapat memberikan citra bangunan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah kemudian meninjau kegiatan
komunitas, fasilitas kebugaran dan fasilitas perawatan kecantikan baik
yang umum maupun yang khusus untuk muslimah.
BAB III : TINJAUAN KOTA SOLO
Mengemukakan tinjauan kota Solo yang akan menjadi tempat
didirikannya Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah. Karena
dengan didirikannya bangunan ini maka muslimah-muslimah di kota Solo
kecantikan-commit to user
I-19
kecantikan bathiniyah dan lahiriah yang ada pada masing-masing
muslimah dengan nyaman.
BAB IV : PUSAT PENGEMBANGAN KECANTIKAN
MUSLIMAH DI SOLO YANG DIRENCANAKAN
Mengemukakan deskripsi mengenai Pusat Pengembangan Kecantikan
Muslimah Di Solo yang akan direncanakan beserta
pendekatan-pendekatannya.
BAB V : ANALISIS PENDEKATAN KONSEP
PERENANAAN DAN PERANCANGAN
Melakukan analisis pendekatan perencanaan dan perancangan Pusat
Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo yang meliputi analisis
pemilihan lokasi, analisis pemilihan tapak, analisis orientasi dan bentuk
massa, anaisis struktur bangunan, analisis kegiatan, analisis peruangan
dan analisis utilitas untuk mendapatkan kosep dasar perencanaan dan
perancangan Pusat Pengembangan Kecantikan Muslimah Di Solo.
BAB VI : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Merumuskan kosep perencanaan dan perancangan sebagai dasar dalam
commit to user
II-20
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Muslimah
Muslimah atau wanita muslim melakukan segala kewajibannya
kepada Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya sebagai bentuk
ketakwaannya terhadap agama yang dianutnya, yaitu Islam.
1. Esensi Muslimah
Secara luas, muslimah adalah wanita yang menganut
agama Islam. Secara lebih khusus,muslimah merupakan wanita yang
menganut dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya,
menerapkan syariat-syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Wanita shalihah adalah idaman setiap orang. Harta yang
paling berharga, sebaik-baik perhiasan. Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, artinya: ”Dunia seluruhnya adalah perhiasan.
Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.”
2. Perintah untuk berhijab
Ber-hijab adalah ibadah, dengan ber-hijab berarti sang
wanita telah telah melaksanakan perintah Allah. Melaksanakan
perintah ber-hijab sama dengan melaksanakan perintah shalat dan
puasa.
‘‘ Katakanlah kepada wanita yang beriman : ‘‘ Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kainkudung ke
dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali keada
commit to user
II-21
mereka atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra
peremuan mereka atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung ’’ . (QS. An-Nur : 31)
Allah SWT pun berfirman :
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal,dan agar mereka tidak diganggu”.(Q.S. Al-Ahzab :59)
Pakaian dalam Islam bukanlah hanya sekedar hiasan yang
menempel di tubuh, tetapi pakaian yang menutup aurat. Dengannya
Islam mewajibkan setiap wanita dan pria menutupi anggota tubuhnya
yang menarik perhatian lawan jenisnya.
Masalah berhijab (yaitu berbusana muslimah yang menutupi
seluruh bagian tubuh dari kepala hingga telapak kaki) bagi wanita
muslimah bukanlah masalah sepele lagi sederhana sebagaimana
yang banyak disangkakan oleh masyarakat awam, melainkan
masalah besar dan substansial dalam agama ini.
Ber-hijab (berjilbab) bukanlah sisa peninggalan adat atau
kebiasaan wanita Arab, sehingga wanita non-Arab (wanita Indonesia)
tidak perlu menirunya, begitu juga ia bukanlah masalah khilafiah,
diperselisihkan ada tidaknya berhijab itu sehingga wanita muslimah
commit to user
II-22
yang tegas dan pasti yang seluruh wanita muslimah diwajibkan oleh
Allah untuk mengenakannya.
Dengan memakai jilbab, wanita tersebut akan dikenali
sebagai muslimah, wanita yang beragama Islam yang mengenal
nilai-nilai Islam, yang juga mentaati perintah Tuhan-Nya untuk berjilbab.
Selain itu dengan berhijab seorang perempuan secara tidak langsung
menghormati dirinya, menahan diri dari perbuatan yang tidak pantas
dilakukan seorang muslimah,dan menjaga diri dari gangguan
pandangan mata orang lain yang mengagumi sosoknya. Karena itu
mereka pun tidak diganggu.
B.
Hijabers Community1. Sejarah
Sebuah komunitas yang dibentuk pada tanggal 27
November 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 wanita dengan latar
belakang dan pekerjaan yang berbeda-beda bersama-sama
mencurahkan visi dan misi mereka untuk membentuk sebuah
komunitas yang Insya Allah akan mengakomodasi berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan hijab dan muslimah.
Orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini berasal
dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Ada yang berprofesi
commit to user
II-23
sebagai dokter, wartawan, desainer, PNS, mahasiswa hingga
pengusaha.
Komunitas ini bisa dikatakan sebagai yang pertama di
Indonesia. Dan ini, tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga
semakin banyak saja yang bergabung. Karena itu, anggota komunitas
ini tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi ada juga yang dari Batam,
Kalimantan dan bahkan Malaysia.
Meskipun belum melakukan pencacahan secara resmi
terhadap anggotanya, namun di Twitter tercatat ada 4.000 orang yang
mengikuti Twitter Hijabers Community, dan 12.000 orang menjadi
teman di Facebook, serta 8.000 orang sudah mengunjungi blog
mereka. (Novriyadi,2011)
2. Tujuan
Tujuan dari dibentuknya komunitas ini adalah untuk
memotivasi para perempuan yang masih ragu untuk menggunakan
Jilbab. Dengan adanya komunitas ini, perempuan yang ingin
menggunakan jilbab bisa berkonsultasi mengenai berbagai hal yang
berkaitan dengan jilbab, mulai dari cara pemasangan, cara
memadu-padankan, mode baju muslim, dan lain-lain.
Selain itu, sejak awal berdiri memang untuk menjadi tempat
berbagi dan saling memberikan inspirasi, termasuk dalam berbusana
muslim. Fashion busana muslim menjadi pengikat komunitas ini.
Namun bukan sekadar penampilan yang menjadi fokus kegiatan.
Sejumlah talkshow, pelatihan mengaplikasikan kerudung dengan cara
commit to user
II-24
Kendati kebanyakan anggota mereka menggunakan hijab
yang stylish, namun bukan berarti mereka melupakan penggunaan
jilbab yang sesuai dengan syariat. Hijabers Community tetap
memperhatikan penggunaan jilbab yang sesuai dengan tuntunan
Alqur’an dan Hadits. Karena, fungsi utama pakaian dan jilbab adalah
untuk menutup aurat. Sedangkan soal stylish atau mode, itu adalah
kiat agar bisa tetap merasa nyaman dan cantik. (Novriyadi,2011)
Komunitas ini bukanlah komunitas fashion, meski yang
banyak bergabung adalah fashion blogger. Komunitas ini, juga
mengedepankan nilai-nilai akidah Islam yang sesuai dengan Alqur’an
dan Hadits. Selain itu, komunitas ini juga terbuka untuk semua
madzab Islam. (Naila dalam Novriyadi, 2011)
3. Keanggotaan dan Kepengurusan Hijabers Community
Untuk bergabung dengan Hijabers Community bukan
merupakan sebuah hal yang sulit, berikut adalah beberapa
persyaratan untuk bergabung dengan Hijaber Community.
a. Persyaratan bergabung dengan Hijabers Community
Syarat untuk bergabung menjadi anggota Hijabers
Community hanya satu, yaitu memakai Jilbab. Asal wanita
muslimah tersebut memakai jilbab dia bisa menjadi anggota
Hijabers Community. Sedangkan untuk cara bergabung dengan
rutin ikut acara-acara HC, maka secara otomatis sudah menjadi
anggota HC. (HIjabers Community, 2010)
b. Kepengurusan Hijabers Community
Susunan organisasi Hijabers Community. (HIjabers Community,
2010)
commit to user
II-25 · Secretary
· Treasurer
· Community Development Division
· Talent Management Division
· HC Branch Development
· Events Division
· IT Division
· PR and Marketing Division 4. Cabang Hijabers Community
Hijabers Community kini telah memiliki beberapa cabang,
berikut adalah cabang-cabangnya :
a. Hijabers Community Cabang Bandung
b. Hijabers Community Cabang Yogyakarta
c. Hijabers Community Cabang Jakarta
d. HIjabers Community Cabang Solo
5. Kegiatan Hijabers Community
Hijabers Community mempunyai berbagai agenda kegiatan
untuk menunjang pembentukan karakter muslimah yang baik.
Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan menjadi 4 yaitu kegiatan
studi Islam, kegiatan kecantikan, kegiatan sosial dan kegiatan
pemasaran.
a. Kegiatan Studi Islam
o Dakwah Islami
o Talkshow
o Bedah Buku
o Pengajian HC
b. Kegiatan Kecantikan
o Hijab Classwith HC
o Green Ambassador
o Inspiring Beauty
commit to user
II-26 o Moshaict Bazaar : Penggalangan Buku untuk Indonesia
Menyala
d. Kegiatan Pemasaran
Menyediakan retail-retail butik muslimah. Seperti cabang HC di
Jakarta yang memadukan secretariat HC dengan Butik Mozaict.
(HIjabers Community, 2010)
C.
Komunitas Muslimah Di Solo1. Solo Hijabers
Solo Hijabers merupakan sebuah wadah untuk
wanita-wanita muslimah di Kota Solo yang haus akan ilmu agama, berpijak
pada kemauan untuk belajar, berbagi, dan mempererat tali silaturahmi
di antara sesama muslimah di Solo khususnya dan di Indonesia
umumnya, serta terbuka untuk siapapun.
Basecamp mereka terletak di Lymarais Travel, Jl. Kapten
Mulyadi No 93 Lojiwetan, Solo, komunitas tersebut terbentuk tanggal
9 September 2011. HIngga kini sudah memiliki 30 komite dan lebih
dari 150 anggota yang bergabung di Solo Hijabers. Selain itu juga
sebanyak 293 orang sudah bergabung didalam akun facebook Solo
Hijabers. Komunitas ini terbentuk dari gagasan 5 orang, Vivi (Ketua),
Rosty, Maus, Riche, dan Nada yang terinspirasi oleh Hijabers
Community Jakarta. Salah satu visi Solo HIjabers adalah menjadi
komunitas yang berguna bagi sesama, serta menjadi wadah positif
bagi muslimah untuk belajar dan saling berbagi. Sedang salah satu
misinya berkeinginan memperdalam dan berbagi ilmu pengetahuan
tentang Islam, menjadikan wanita muslimah tak hanya cantik fisik,
commit to user
II-27
komite maupun anggotanya kebanyakan dari kalangan para remaja
(anak kuliah), ibu rumah tangga, maupun pekerja. Komite dan
anggota Solo Hijabers berkomitment prinsip jilbab yang trend namun
tetap berpegang pada Syar’i.
Perkembangan Solo Hijabers hingga kini memang tergolong
cepat, anggotanya tidak terbatas pada perempuan berjilbab saja,
namun secara umum juga merangkul para muslimah lainnya yang
ingin belajar bersama di Solo Hijabers. Kegiatan rutin yang paling
diutamakan adalah pengajian di akhir bulan dan dibuka secara umum.
Pengajian ini merupakan media untuk menimba ilmu agama, agar
bisa diterapkan dalam keseharian para anggota.(Niza Noviati, 2011)
2. Solo Moslem Look
Solo Moslem Look adalah sebuah komunitas muslimah di
Solo sama seperti Solo Hijabers. Komunitas ini berdiri sejak juli 2011.
Solo moslem look bertujuan mempererat tali silaturahmi muslimah
solo dan saling membagi ilmu tentang agama Islam, berbagi bersama
tentang semua hal terutama yang menyangkut dunia perempuan
dengan mengadakan pengajian rutin setiap bulan, hijab class, make
up class, dan lain-lain. (Solo Moslem Look,2011) Gambar 3. Anggota Solo Hijabers Sumber : www.solohijabers.blogspot.com
commit to user
II-28
Selain komunitas tersebut, dalam kehidupan sehari-hari
banyak pula wanita-wanita muslim yang sering melakukan
kajian-kajian ilmu Islam dalam kelompok yang lebih kecil daripada kelompok
komunitas Solo Hijabers dan Solo Moslem Look. Hanya saja
kelompok ini dalam berkegiatan terkadang memiliki sebuah
keterbatasan ruang dan kelayakan ruang untuk berkegiatan.
Sehingga sebenarnya kegiatan ini sangat membutuhkan sebuah
ruang yang layak dan nyaman bagi mereka sehingga
kegiatan-kegiatan mereka menjadi tidak terhambat.
Hambatan tersebut tidak hanya terjadi pada kelompok kecil
tersebut, Solo Hijabers dan Solo Moslem Look pun mengalami hal
yang sama apalagi jika dilihat dari banyaknya anggota dan peserta
yang mengikuti setiap agenda kegiatan mereka. Kedua komunitas
tersebut harus mencari tempat ketika akan menyelenggarakan
sebuah kegiatan besar. Berpindah-pindah tempat dari satu tempat ke
tempat lainnya,. Akan lebih efektif dan efisien apabila terdapat sebuah
wadah yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan mereka. Mengingat
akan manfaat yang akan timbul dari kegiatan-kegiatan tersebut
sangatlah baik. Penciptaan muslimah yang beriman dan bertakwa
yang tentunya akan dapat mengangkat nama Kota Solo ke depannya
nanti.
D.
TarbiyahTarbiyah Islam adalah suatu bentuk pendidikan keislaman guna
membangun atau membentuk pribadi muslim yang memiliki pemahaman
yang menyeluruh terhadap Islam. Tarbiyah juga merupakan usaha untuk
commit to user
II-29
rah yang lebih baik. Perubahan itu mencakup segala aspeknya baik
bidang akidah, ibadah, akhlak, muamalah maupun aspek lain yang
mampu mencakup permasalahan politik, social, ekonomi, hokum dan
lain-lain. (Departemen Kaderisasi DPP Partai Keadilan sejahtera,
Manajemen Tarbiyah Anggota Pemula, Syaamil) & (Cipta Media,
bandung, 2004. Bab 4)
Berikut adalah sarana-sarana yang ada di dalam ilmu Tarbiyah.
1. Halaqah
Halaqah adalah sarana utama tarbiyah dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota efektif 8 orang dan
maksimal 12 orang.
a. Fungsi
o Sarana pembinaan dasar-dasar aqidah, akhlaq, ibadah dan
wawasan
o Sarana pelatihan dan pembinaan beramal
o Sarana aktualisasi diri dalam mewujudkan nilai keislaman
b. Frekuensi dan Waktu
o Dilaksanakan dalam satu kali dalam sepekan
o Lama pertemuan antara 1,5-3 jam
o Waktu pertemuan halaqah akwat dilakukan siang hari
c. Tempat
o Menjaga dan memperhatikan kelayakan
o Dapat dilaksanakan di masjid, di rumah, kelas, taman dan
lain-lain
d. Teknis Pelaksaan
o Pembukaan
commit to user
II-30 o Thausiyah
o Penyampaian materi
o Evaluasi program yang telah disepakati
o Penutup dengan doa
2. Taushiyah
Thausiyah adalah sarana latihan peserta untuk
menyampaikan materi dari menumbuhkan kepekaan rukhiyah dan
kedalaman fikriyah.
a. Durasinya antara 10-20 menit.
b. Teknis Pelaksanaan
o Peserta mendapat tugas untuk menentukan tema thausiyah
sepekan sebelumnya
o Materi thausiyah diberikan secara lugas dan tegas
o Menggunakan istilah-istilah yang sesuai dengan daya tangkap
peserta
o Mengakhiri kesimpulan
3. Daurah
Daurah adalah sarana intensif untuk membekali peserta
dengan metode dan pengalaman penting untuk mengembangkan
keahlian, menambah pengetahuan.
a. Jenis Daurah
o Daurah Al-quran
o Thaharah, adzan, imam, shalat
o Keterampilan belajar
o Menyimpan data dan informasi
o Keterampilan hidup
commit to user
II-31 o Keterampilan dakwah
o Keterampilan manajemen dakwah
o Fiqih nikah
b. Teknis pelaksanaan
o Kepanitiaan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, humas,
dokumentasi, perlengkapan, konsumsi dan seksi lain yang
sesuai dengan keperluan
o Lokasi hendaknya mempertimbangkan jumlah peserta, lama
daurah, kemudahan pencapaian, kelayakan fasilitas ibadah
dan MCK
o Menggunakan sarana pelatihan dan berbagai media
presentasi.
4. Seminar
Seminar adalah sarana tarbiyah berupa pertemuan dengan
lebih dari satu pembicara pakar untuk membahas permasalahan
tertentu. Seminar dilaksanakan dua bulan sekali atau disesuaikan
dengan perencanaan tarbiyah yang disusun oleh pengelola. Waktu
seminar antara 2-5 jam.
5. Bedah Buku
Bedah buku adalah sarana tarbiyah berupa pertemuan untuk
membahas isi buku atau sebagiannya yang telah ditetapkan dalam
kurikulum tarbiyah.
a. Waktu pelaksanaan
o Bedah buku dilakukan dalam waktu 30-60 menit dan waktunya
disesuaikan.
b. Teknis pelaksanaan
commit to user
II-32 o Menunjuk salah seorang anggota untuk membedah buku
o Menugaskan peserta lain untuk menjadi pembanding
o Memberikan waktu yang cukup bagi petugas dan pembahas
untuk membaca dan menyimpulkan isi buku.
6. Baca buku
Baca buku adalah sarana tarbiyah untuk pendalaman
pemahaman, penambahan wawasan dan peningkatan intelektualitas
melalui media cetak yang berisi informasi.
E.
Kecantikan Islami Muslimah1. Kecantikan secara umum
Kecantikan merupakan suatu perwujudan keindahan luar
dan dalam, dimana luar adalah kecantikan fisik, sedang dalam adalah
kecantikan batin. (Ning Haryawan dalam Christina Endang S., 1991)
Kecantikan sejati terpancar dari jiwa, kecantikan seseorang
tidak tergantung pada kehalusan wajahnya,tidak terletak pada
pakaian yang dikenakan,bukan pada bentuk tubuhnya,Tetapi pada
matanya, cara dia memandang dunia, karena di matanyalah terletak
gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta-kasih dapat
berkembang, bertumbuh & berbuah manis. (Astri Ivo dalam
positiveinfo, 2011 )
Bagaimanapun orang memahami dan mengartikan
kecantikan, kecantikan tetap memiliki tempat, peran,dan fungsi
tersendiri. Lebih-lebih pada diri seorang wanita. Tapi perlu diingat
kecantikan itu tidak hanya terbatas pada penampilan fisik semata.
commit to user
II-33
sebenarnya. Sebab bagian terbesar dari kecantikan itu terletak pada
kecantikan batin (Inner Beauty).
2. Kecantikan dari sudut pandang Islam
Kecantikan dari sudut pandang Islam, yaitu adanya
keseimbangan antara kecantikan lahir dan batin. Kecantikan lahir
yaitu yang didapat dari menjaga nikmat yang telah Allah Swt berikan
seperti menjaga penampilan dan kebugaran tubuh. Sedangkan
kecantikan batin yaitu hati yang bersih dan akhlak yang mulia yang
didapat dari mempelajari ilmu-ilmuNYa.
Dalam Al-Quran terdapat ayat yang menerangkan tentang
kecantikan, yaitu QS At-Tiin ayat 4 yang artinya :
‘’ Sesungguhnya, Kami (Allah) telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya ’’
Dalam ayat tersebut mengandung arti bahwa Allah tidak
akan menciptkan makhluknya dalam keadaan sia-sia apalagi
manusia. Manusia adalah makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya
dibandingkan mahkluk ciptaan Allah yang lainnya. Semua yang ada
pada diri manusia ini telah Allah ciptakan dalam sebaik-baiknya
bentuk dan rupa dan yang terpenting adalah penuh manfaat.
F.
Kecantikan dan ArsitekturInstink merupakan kemampuan pembawaan yang dimiliki
manusia sejak lahir yang kemudian dari pengalaman-pengalamannya
terhadap lingkungan, kemampuan tersebut makin berkembang
membentuk suatu pengetahuan yang secara naluri akan mempengaruhi
perilakunya dalam menghadapi sesuatu. Dari pengalaman yang dipelajari
commit to user
II-34
menyiratkan adanya keramahan, kelembutan dan kesakralan yang
terungkap dari ekspresi benda yang merangsang perasaan estetis
manusia, karena ekspresi benda menentukan nilai keindahan dari benda
tersebut, yang selanjutnya bentuk dikatakan sebagai alat terpenting untuk
mencapai keindahan bangunan. Elemen garis sebagai pembentuk awal
bangunan dan pemilihan warna sangat berpengaruh terhadap
pembentukan citra bangunan yang diinginkan. Berikut adalah penjabaran
mengenai elemen garis dan warna.
1.
Elemen GarisSuatu bentuk akan mempengaruhi perasaan karena daya
ingatan (pengalaman) dari lingkungan sebelumnya. Yang mana
benda-benda yang sering kita lihat di alam dapat disederhanakan
secara grafis menjadi garis-garis yang dapat menstimulir ingatan
terhadap sifat-sifat alamiah yang menimbulkan asosiasi emosional
bagi apresiatornya. Garis-garis memiliki ekspresi tertentu yang
dinamakan The Expressions Of Line Symbol dan memberikan suatu
sugesti tertentu pula, seperti garis horisontal mempunyai asosiasi
kematian, kedamaian, ketenangan dan demikian pula dengan
garis-garis lainnya. Berikut sejumlah jenis garis-garis beserta karakter yang
dihasilkannya :
Up Spray
Idealisme, Spontanitas
Horizontal Line
Ketenangan, Istirahat, Kematian, Pasif
Vertical Line
commit to user
II-35 Rounded Arches
Kuat, Kekukuhan, Kestabilan
Diagonal Line
Tidak Stabil, Dinamis
Pyramid
Kestabilan, Kemegahan, Kekuatan
Expending Sphere
Gembira
Wave Line
Lembut, Bergerak Dinamis
Zig Zag Line
Semarak, Kegairahan, Aktif
2.
WarnaWarna pada bangunan bisa memberikan aspek psikoligis
yang berbeda-beda bagi penggunannya. Dalam arti dan makna
esotoris warna, penggunaan berbagai macam warna dapat
membantu meningkatkan keadaan spiritual. Seperti dapat
meredam emosi, dan secara nyata dapat bermanfaat secara psikis
bagi tubuh. Sehubungan dengan kecantikan dengan energy
matahari, matahari memiliki tujuh spectrum warna seperti yang
terlihat pada kemunculan pelangi yang disingkat dengan
MEJIKUHIBINIU (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu).
Masing-masing spectrum warna tersebut dalam penelitian yang
dilakukan oleh Mary Bassano, seorang ahli terapi warna dan music,
ternyata memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk
melahirkan suatu kondisi yang memberikan penampilan menarik Tabel 2. Jenis-Jenis Garis Beserta Ekspresinya
commit to user
II-36
atau cantik. Proses pemanfaatan spectrum warna matahari ini bias
menggunakan dekorasi ruangan yang bisa memantulkan warna
pilihan yang cocok dan memberi efek baik bagi penggunannya.
Warna –warna tersebut antara lain akan diuraikan dibawah ini :
· Merah
Warna merah adalah warna pertama dari spectrum
matahari. Ia mewakili energy hidup manusia yaitu darah. Orang
yang merespons warna merah secara positif niscaya ia akan
berenergi tinggi dan mandiri. Sehingga dapat mengekspresikan
kebugaran tubuh dan wajah serta penampilannya menjadi
terkesan cantik dan menarik.
Sifat warna merah adalah Berani, penuh semangat,
agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif,
warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif,
merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti
bahaya, perang, darah, anarki, dan tekanan.
· Jingga
Jingga adalah warna kedua dari spectrum matahari dan
merupakan warna yang hangat, menyegarkan dan menyuburkan.
Menurut Bassano jika warna ini digunakan dengan tepat akan
dapat menegmbalikan vitalitas. Pada tingkat mental dan emosi,
warna jingga sering sering dapat digunakan untuk mengangkat
seseorang dari depresi, dapat menimbulkan percaya diri dan
keberanian kepada mereka yang merasa rendah diri. Jingga
adalah warna yang “ramah” dan membantu memberi motivasi
ketika dibutuhkan. Warna ini bias disebut sebagai suatu agen
commit to user
II-37
pengunduran mental dan depresi, serta mengurangi rasa cemas
dan rasa takut yang menekan.
Warna jingga juga dapat membantu dalam menimbulkan
kestabilan sikap. Ia memberikan efek yang membantu asimilasi
ide-ide baru dan membawa pencerahan mental dengan rasa
kebebasan dari batasan-batasan. Keterbatasan seorang
perempuan dari depresi sama artinya menyelamatkan kecantikan
fisiknya yang jika terkena terjangan depresi akan layu. Dengan
menggunakan warna jingga maka akan bias mengadaptasi
depresi sehingga sinar kecantikan akan tetap memancar dari
dalam diri seorang perempuan.
· Kuning
Karena kuning adalah warna ketiga dalam spectrum
sinar matahari maka kuning menurut Bassano, juga merupakan
pusat ketiga jiwa yang berhubungan dengan ulu hati dan kelenjar
pankreas. Pikiran dan emosi yang dimengerti di dalam otak,
dirasakan pada ulu hati. Karena daerah ulu hati adalah pusat
emosi. Maka warna kuning dalam banyak kasus dapat digunakan
untuk menyeimbangkan emosi yang tengah mengalami
goncangan yang kuat.
Dalam hubungannya dengan kecantikan dan arsitektur,
dapat disimpulkan bahwa warna bias memberikan sugesti positif.
Yakni berupa pandangan bahagia dan kecerahan dalam hidup
bagi yang ‘menguningkan’ lingkungannya. Seseorang yang
melakukan hal tersebut diwajah dan perilakunya, akan
memancarkan rasa bahagia dan kecerahan, yang mana semua itu
commit to user
II-38
kecantikan dari dalam (inner beauty). Pola tersebut menunjukkan
hubungan yang sangat erat antara inner beauty dengan natural
beauty yang berasal dari warna kuning, spectrum sinar matahari.
Warna kuning menciptakan perasaan optimis, percaya
diri, pengakuan diri, akrab, dan lebih kreatif. Kuning juga dapat
merugikan kita karena menyampaikan pesan perasaan ketakutan,
kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan
keputusasaan. Pilihan warna kuning yang tepat dan penggunaan
yang sesuai akan mengangkat semangat kita dan lebih percaya
diri.
· Hijau
Hijau adalah warna keempat dalam spectrum matahari
yang membawa ketenangan pkiran, kedamaian dan ketentraman
pada jiwa. Menurut Bassano warna hijau dibutuhkan untuk
menjembatani jurang pemisah antara aktifitas atau fisik dan
spiritual. Jika diamati warna hijau menjadi penengah dari
spectrum matahari karena ia merupakan campuran kuning di satu
sisi dan biru disisi lainnya. Itulah sebabnya ia bias menjadi
penyeimbang yang hebat. Sehingga warna hijau sering digunakan
untuk penyembuhan pada situasi apapun.
Warna hijau juga berarti kesehatan, keseimbangan,
rileks, dan kemudaan. Unsur negatif warna ini di antaranya
memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat
melemahkan pikiran dan fisik. Di dalam sejarah China, warna
hijau adalah warna perempuan. Lain dengan budaya muslim,
yang menganggap warna hijau adalah warna yang suci. Warna
commit to user
II-39
· Biru
Biru adalah warna kelima dari spectrum sinar matahari.
Warna ini mewakili kesadaran spiritual yaitu sebuah rasa
ketuhananyang juga berarti kesejukan, ketenangan dan
kedamaian di dalam hati. Orang dengan warna dasar biru
mengapresiasikan indahnya kesederhanaan hidup dan alam.
Dalam kaitannya dengan kecantikan warna biru dapat
dipergunakan pada berbagai jenis pengobatan. (Bassano, 2010)
Warna biru melambangkan intelektualitas, kepercayaan,
ketenangan, keadilan, pengabdian, seorang pemikir, konsistensi,
dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa depresi dan ragu-ragu.
Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan
ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong
berkonsentrasi dengan tenang. Terlampau banyak biru akan
menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak punya emosi
atau ambisi.
· Ungu
Ungu adalah warna ketujuh dalam spectrum sinar
matahari, yang memiliki getaran spiritual sangat tinggi. Menurut
Warna ungu memiliki kemampuan untuk menumbuhkan rambut.
Warna ungu telah terbukti berhasil menyembuhkan kebotakan.
Bahkan dalam kondisi tidak ada akar rambut yang tersisa.
(Bassano, 2010)
Warna ungu memberi efek spiritual, kemewahan,
keaslian, dan kebenaran. Ungu mampu menunjang kegiatan
bermeditasi dan berkontemplasi. Kemerosotan dan mutu yang
commit to user
II-40
· Merah Muda
Warna merah muda adalah warna yang melambangkan
kasih sayang dan perasaan romantis, kesan lembut serta sosok
orang muda bahkan anak-anak.
· Putih
Warna putih adalah warna murni, suci, steril, bersih,
sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Warna putih
melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa
berarti kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, dan kain
kafan.
· Abu-abu
Warna abu-abu adalah warna yang bijaksana, dewasa,
tidak egois, tenang, dan seimbang. Warna abu-abu juga
mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan
kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini
banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan,
perangkat dapur, dan rumah.
· Hitam
Warna hitam berkesan elit, elegan, memesona, kuat,
agung, teguh, dan rendah hati. Kesan negatifnya adalah hampa,
sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau
bisa juga penyakit. Tak seperti putih yang memantulkan warna,
hitam menyerap segala warna. Dengan hitam, segala energi yang
datang akan diserap. Walau mampu memesona dan berkarakter
kuat, tapi banyak orang yang takut akan “gelap”. Warna hitam
berkonotasi gelap.
commit to user
II-41
Warna coklat berkesan natural, membumi, stabil,
menghadirkan kenyamanan, keyakinan, keamanan, kesan elegan
dan akrab. Bila terlalu banyak bisa berkesan berat atau kaku.
(Ashad dalam Natural, 2011)
3.
MaterialMaterial merupakan salah satu elemen bangunan yang
dapat memunculkan sebuah kesan tersendiri pada bangunan.
Pemilihan material yang tepat dapat membantu memunculkan
pencitraan yang sesuai dengan karakter yang ingin ditampilkan.
Dibawah ini adalah table tentang beberapa bahan material.
Material Sifat Kesan Penampilan Pemakaian Contoh
Kayu Mudah dibentuk,
juga untuk konstruksi yang kecil; bentuk lengkung
Hangat, lunak, alamiah,
menyenangkan
Untuk bangunan rumah tinggal dan tempat masyarakat membutuhkan kontak langsung dengan bangunan Batu bata Fleksibel,
terutama pada detail dapat untuk macam-macam struktur, bahkan untuk struktur-struktur besar
Praktis Banyak digunakan untuk bangunan perumahan, monumental dan komersial
Beton Hanya menahan
gaya tekan
Formil, keras dan kaku
Bangunan
monumental dan bangunan
pemerintahan
Baja Hanya menahan
gaya tarik
Keras, kokoh dan kasar
Bangunan
pemerintahan dan bangunan utilitas Metal Efisien Ringan dan dingin Bangunan komersil
Kaca Tembus pandang
dan biasanya digabung dengan bangunan lain
Ringkih, dingin dan dinamis
Hanya sebagai pengisi
Plastic Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan dapat diberi macam-macam warna
Ringan, dinamis dan informal
Bangunan yang bersifat santai
Tabel 3. Sifat-sifat material
commit to user
II-42
G.
Arsitektur Metafora1. Arsitektur Metafora
Arsitektur merupakan bagian dari gaya bahasa yang
digunakan untuk menciptakan sesuatu melalui persamaan atau
perbandingan. Istilah “Metafora” berasal dari bahasa Yunani
metapherein (Perancis metaphore, Latin metafora, Inggris methapor).
“meta” dalam hal ini, diartikan sebagai memindahkan atau yang
berhubungan dengan perubahan. Sedangkan “Pheren” berarti
mengandung atau memuat. Dari etimologinya, metafora menunjukkan
pemindahan (transfer) sesuatu yang dikandungnya (makna). Metafora
adalah serangkaian tuturan atau kalimat dimana satu istilah
dipindahkan maknanya kepada obyek atau konsep lain yang
ditunjukkan melalui perbandingan tak langsung atau analogi. Metafora
disebut sebagai bahasa yang bersifat perlambang atau kiasan
(figurative language).
Pada tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan
arsitektur dengan bahasa. Menurut Charles Jenks dalam bukunya
The Language Of Post Modern Architecture, dimana arsitektur
dikaitkan dengan gaya bahasa, antara lain dengan cara metafora.
Arsitektur sebagai komunikasi adalah bahasa non-verbal
dimana bangunan mewakili salah satu bentuk komunikasi dan seperti
bahasa juga menggunakan kosakata dan sintaksis atau
penggabungan kosakata.
Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau
ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan
menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau menyukai
commit to user
II-43
Manusia tidak menciptakan makna dari apa yang
diinderakannya karenasesungguhnya makna telah ada dalam obyek
itu sendiri dan tersedia untuk manusia yang siap untuk menyerapnya.
Pendapat yang dinamakan affordance ini menyatakan bahwa suatu
obyek atau konsep menonjolkan sifat khasnya yang dapat ditangkap
manusia.
Interpretasi metafora tidak hanya berdasarkan pengertian
kita akan semantic namun juga pengetahuan kita akan dunia nyata.
2. Bentuk-Bentuk Metafora
Samuel Levin, seorang ahli bahasa, mengidentifikasikan
metafora menurut bentuk ekspresinya menjadi lima jenis :
a. Metafora konvensional (conventional metaphor)
Sebuah metafora dinilai konvensional saat ia membentuk bagian
dari pengertian sehari-hari kita akan suatu pengalaman. Metafora
tersebut akan terproses secara otomatis, tanpa usaha dan
terkadang tanpa perhatian kita. Sebagai contoh, “harga-harga
naik”, “menanjak”, “melambung”, atau “rendah” dan “jatuh”.
b. Metafora penyalur (conduct metaphor)
Konsep “komunikasi” dimengerti melalui sebuah metafora, yaitu
metafora penyalur dimana “ide” adalah obyek dan “kata” adalah
wadah. Sehingga komunikasi adalah pengiriman ide-obyek dalam
bentuk kata-wadah. Ide bahwa kata-kata memiliki arti di dalamnya
adalah suatu konsekuensi dari metafora penyalur ini.
c. Metafora puitis (poetic metaphor)
Metafora puitis, dalam syair-syair karya sastra, memanfaatkan
pemikiran metaforik yang telah biasa kita dengar sehari-hari,
commit to user
II-44
mengkombinasikannya. Sebagai contoh, ada suatu metafora
dimana “kehidupan” dimengerti sebagai “hadir di sini” dan
“kelahiran” sebagai “kedatangan” serta “kematian” sebagai
“keberangkatan”.
d. Metafora kesan (image metaphor)
Metafora tidak saja memproyeksikan struktur dari suatu konsep
kepada yang lain, tetapi juga dapat memproyeksikan struktur dari
suatu kesan kepada kesan yang lain. Sebagai contoh, Penyair
Andre Breton menulis “my wife, whose waist is an hourglass”.
Disini kesan dari sebuah jam pasir “hourglass” dipetakan ke dalam
kesan pinggul seo